Senin, 27 Mei 2019

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 17-10 Menara Ungu (2)

Chapter 17-10. Menara Ungu (2)


Satou di sini. Aku sadar bahwa penghancuran bahkan memerlukan perhitungan saat aku menonton video gedung bertingkat yang dihancurkan. Meruntuhkan bangunan bertingkat tinggi tanpa merusak lingkungan terasa seperti karya seni, bukan.


"Baiklah kalau begitu, aku mengandalkanmu untuk memberitahukan viceroy."
"Un, aku mengerti. Kurasa akan memakan waktu sekitar tiga jam untuk menyelesaikan evakuasi."
"Gotcha."

Aku membawa Hikaru denganku ke Kota Labirin Selbira menggunakan Unit Arrangement.
Raja telah memintaku untuk menghancurkan menara ungu di kota ini pertama kali karena kota labirin memiliki pertahanan kota yang sangat baik dan sebagainya.

Anggota lain selain Hikaru sedang bersiaga dengan peralatan lengkap mereka di kapal udara.

"Halo."

Hikaru dengan jujur menyapa penjaga di depan rumah viceroy sebelum masuk.

Raja pasti telah memberitahu viceroy tentang rencananya untuk menghancurkan menara ungu melalui saluran transmisi [City Core], tetapi mengingat perbedaan waktu di dunia ini, aku berharap bahwa mereka belum melakukan apa-apa tentang hal itu.
Karena itu aku meminta Hikaru untuk bertindak sebagai seorang utusan untuk mempercepat proses evakuasi.

"Sekarang -"

Aku pergi ke Menara Ungu di dekat kota labirin.
Itu terletak tepat di seberang labirin.

"--Uwaaa. S-siapa disana!"

Seorang prajurit muda yang menjaga Menara Ungu terkejut melihat aku muncul tiba-tiba, dia menjulurkan tombaknya sambil menanyakan identitasku. Fakta bahwa tombaknya terbalik pasti adalah salah satu bagian dari pesonanya.

"Kau bodoh! Turunkan tombakmu! Orang ini adalah Hero Nanashi-sama dari Shiga Kingdom!"
"Eh? Ah, rambut ungu dan topeng--"

Seorang prajurit lebih tua menegur yang prajurit muda itu.

Reaksinya dapat dimengerti jika dia tidak pernah melihatku sebelumnya.
Maksudku, orang mencurigakan yang mengenakan topeng baru saja muncul entah dari mana.

"M-maafkan aku!"

Tentara muda itu menurunkan tombaknya dan meminta maaf.

"Oh, jangan khawatir. Ngomong-ngomong, - ada apa di sana?"

Ada banyak orang yang dirawat di dekat Menara Ungu.

"Mereka explorer."

Tidak, aku bisa tahu itu dengan melihatnya.

"Ketika gundukan itu semakin besar, banyak explorer yang terbakar dengan rasa ingin tahu berkumpul di sini dan masuk ke dalam menara, mengatakan sesuatu seperti『 Kami akan membantu penyelidikan 』atau『 Harta Karun ~ 』."
"Kau tidak menghentikan mereka?"

Prajurit yang lebih tua mengangkat bahu dan berkata, "Kami kalah jumlah."
Ada banyak explorer yang dirawat di sini, dan ada juga yang berlevel tinggi. Hanya lima atau enam prajurit biasa tidak bisa menghentikan mereka.

Saat ini, tentara tambahan yang baru dikirim di sini membentuk barikade di dekat pintu masuk.

"Berapa banyak orang yang masuk?"
"Kami tidak tahu angka pastinya. Yang kami tahu adalah party campuran yang terdiri dari 30 orang yang dipimpin oleh Koshin-dono, party sembilan orang yang dipimpin oleh Dozon-dono, dan juga 30 elit dari sub-organisasi Earl Pendragon,『 Pendora 』."

Pendora ya--.
Mereka bukan sub-organisasi-ku, tapi aku tidak bisa mengatakan itu sebagai Nanashi.

Tapi ini menyulitkan.

Aku tidak bisa menghancurkan menara dari luar menggunakan magic anti-dewa jika ada orang di dalam.
Harus memusnah - menyelamatkan orang-orang yang sudah masuk lebih dulu.

Yah, kurasa aku akan sampai di sana sementara kota labirin menyelesaikan evakuasi dan pertahanannya.

"Kapan mereka masuk?"
"Grup pertama masuk pagi hari!"

Sudah cukup lama sejak mereka masuk, tapi aku percaya party yang dipimpin oleh Kosin-shi dengan kemampuan sebagai pemimpin yang sangat baik dan veteran Dozon-shi masih akan selamat.
Sama dengan orang-orang [Pendora] yang telah diajarkan untuk memprioritaskan kehidupan mereka di Sekolah Explorer.

"Baiklah, aku akan masuk. Jangan biarkan siapa pun masuk kedalam, oke."
"Sesuai dengan permintaanmu, Tuan."

Tentara yang lebih tua memberi hormat.

Aku dengan ringan menjawab hormat tersebut dan masuk ke dalam menara ungu.


"--Untuk berjaga-jaga."

Aku menggunakan magic space 『Lalu Lintas Satu Arah (Deracinator)』pada tangga di lantai pertama.
Dan sekarang, tidak ada yang bisa pergi ke lantai dua dari lantai satu.

Bukannya aku tidak percaya para prajurit akan melalaikan pekerjaan mereka, tetapi itu akan menjengkelkan jika para explorer yang telah kembali ke lantai satu mencoba untuk naik tangga lain di sini.

Aku menggunakan [All Map Exploration] ketika aku sampai di Lantai Dua.

"Begitu banyak korban ..."

Aku mengambil mayat-mayat dengan [Item Aport] dan menaruhnya di Storage.
Untungnya - meskipun aku benar-benar tidak boleh mengatakan itu, tidak ada seorang pun dari [Pendora] yang menjadi korban.

"Hanya tiga yang selamat ya."

Karena mereka berkerumun di satu tempat, aku pergi menemui mereka menggunakan magic Map dan teleport.

"Uwaa"
"Apakah itu gobu!"

Terkejut dengan aku yang muncul tiba-tiba dengan teleportasi, explorer wanita muda mengangkat tombak pendek mereka kepadaku sambil melindungi seorang priest pria yang terluka di belakang mereka.
Aku akan membuat diriku tidak terlihat sebelum berteleportasi di lain waktu.

"Halo. Aku Hero Nanashi dari Shiga Kingdom."

Aku mengangkat tangan untuk menunjukkan kepada mereka bahwa aku bukan musuh sambil menyapa dan menyentuh mereka dengan [Magic Hand] pada saat yang sama.

"H-Hero-sama?"
"Kenapa kau ada di sini--"

Aku tidak menjawabnya dan malah membawa mereka ke luar menara menggunakan Unit Arrangement.

"Di-luar?"
"Apakah kita diselamatkan?"
"Kita! Kita selamat!"

Saat ketiganya bersukacita dan saling berpelukan, aku berteleportasi kembali ke dalam menara.

Kedelapan pilar memiliki tangga, jadi aku mencari di seluruh delapan area, dari [Menara Ungu, 2F-I] ke [Menara Ungu, 2F-VIII], mengumpulkan mayat-mayat dan menyelamatkan beberapa orang yang selamat sepanjang jalan seperti ketiga orang sebelumnya.

Lantai ketiga memiliki total 16 area, aku menyisir semua itu dan tidak menemukan yang selamat, total mayat sekitar 30% dari yang ada di lantai dua.
Aku tidak bisa menemukan Dozon-shi, Kosin-shi atau orang-orang Pendora sejauh ini.


"Disana."

Aku menemukan party Koshin-shi di lantai empat.

Mereka sedang terpojok, disudutkan oleh enam kelompok Demigoblin Vanguards yang telah memblokir ketiga jalan keluar mereka.
Aku diberi tahu bahwa mereka awalnya adalah kelompok yang terdiri dari 30 orang, tetapi sekarang jumlahnya hanya 20 orang.

Aku menyembunyikan diriku menggunakan Optic Camouflage dan berteleportasi di dekat mereka.

"Unit great shield, persiapkan dirimu! Unit priest, prioritaskan penyembuhan unit great shield! Unit magician, jangan mencoba untuk menyerang secara langsung! Fokus menggunakan magic dukungan dan mengalihkan perhatian para gobu! Unit serangan, jangan terlalu jauh ke depan! Pertimbangkan bahwa kalian akan kalah jika Kau terluka! "

Koshin-shi ada di sana. Dia mati-matian memberikan instruksi kepada explorer di tengah-tengah mereka.
Level rata-rata explorer dalam kelompoknya relatif rendah, tetapi berkat komandonya, mereka telah menghindari pemusnahan total.

Aku bisa menghancurkan Demigoblin Vanguards dalam satu serangan [Remote Arrow], tapi jika aku lakukan itu, upaya mereka sejauh ini akan sia-sia.

Jadi aku memberi mereka bantuan dengan magic penyembuhanku ketika para priest menggunakan magic mereka, dan mengalihkan perhatian serta menarik kaki para demigoblin menggunakan Magic Hand.
Membiarkan Demigoblin Vanguard Mage dan Demigoblin Vanguard Priest yang memimpin grup akan bermasalah, jadi aku memanipulasi Demigoblin Vanguard yang menjaga mereka untuk membunuh Demigoblin Vanguard Mage dan Priest menggunakan pedang mereka sendiri.

Berkat bantuanku, pertempuran berakhir dalam 10 menit tanpa ada korban.

"Haa, haa ... Kita berhasil mengalahkan mereka entah bagaimana ..."
"--Ya."

"Semua anggota, dapatkan pertolongan pertamamu sekarang karena kita punya kesempatan! Ayo kita bergerak sebelum musuh yang melarikan diri membawa bala bantuan!"

Koshin-shi memberi perintah ke party.

"Terima kasih Dewa untuk obat magic Beria."
"Benar sekali. Kita akan mati tanpa itu."
"Aku minta maaf karena menjadi priest yang tidak berpengalaman."
"Ya ampun, bukan itu maksudku."
"Benar sekali. Penyembuhan terakhir itu sangat mengagumkan."

Unit great shield berbincang-bincang dengan seorang priest muda.

"Tapi bukankah ada yang aneh dengan para gobu di akhir pertarungan?"
"Seluruh gobu itu aneh, kau tahu?"
"Bukan itu, sepertinya mereka terganggu oleh sesuatu yang tidak terlihat."
"Hahaha, mungkin para dewa membantu kita."

Ada beberapa explorer dengan institusi yang tajam di antara mereka.

Sebelum mereka selesai dengan pertolongan pertama, aku menghasilkan efek mencolok dengan magic light [Illusion] dan muncul di depan mereka.
Mereka terkejut seperti yang diharapkan, tetapi lebih baik daripada mengetahui bahwa aku telah berada di sini untuk sementara waktu.

"Apakah kalian Party Koshin? Aku Hero Nanashi dari Shiga Kingdom."

Aku mengatakannya pada Koshin-shi yang terkejut, mengulurkan [Magic Hand] ke arah mereka dan membawa mereka ke pintu masuk menara sebelum mereka bisa membalasnya.

Ketika aku berjalan menjauh dari kelompok sementara mereka terkejut dan bersukacita bersama, Koshin-shi mendekatiku.

"Izinkan aku untuk mengucapkan terima kasih karena telah menyelamatkan kami. Namun, beberapa kawan kami masih ada di dalam."
"Aku mengerti. Aku akan memastikan untuk menyelamatkan semua yang selamat."
"Terima kasih - master muda."

Koshin-shi membungkuk dan membisikkan kata terakhir.
Aku penasaran darimana dia tahu?
<TLN : Ada yg inget siapa itu koshin-shi :’v kok diriku lupa yak>

"Siapa maksudmu?"
"Tidak apa-apa, sepertinya aku salah mengira dirimu adalah orang lain yang kukenal."

Setelah mengatakan sesuatu yang tidak terdengar meyakinkan, dia kembali ke partynya.

Baiklah--.
Aku kembali ke menara untuk mencari explorer yang tersisa.


"Itu mereka. Pendora."

Aku akhirnya menemukan mereka di area keenam di lantai empat.
Sepertinya mereka menerapkan moto keselamatan yang utama dengan baik, mereka tidak kehilangan siapa pun.

Hanya saja, aku pikir 30 dari mereka bergerak bersama, tetapi ada satu pihak yang terpisah dari mereka dan bergerak sendiri.

Untuk sekarang aku akan menyelamatkan party yang memiliki sedikit anggota terlebih dahulu.

"Ya ampun! Inilah yang terjadi ketika kau tidak mendengarkan Rabibi-san!"
"Tapi, kau tahu ~"
"Ya tahu, tidak!"
"Sudah, sudah, Rikurina. Itu tadi tidak bisa dihindari."
"Benar, benar. Tanaman yang berbicara adalah hal-hal yang hanya bisa kau temukan di Hutan Peri seperti kata Pochi-neesan."
"Tidak bisa membayangkan berapa banyak yang akan kita dapatkan jika kita menjualnya."
"Benar ~"

Tujuan dari teleportasiku adalah party yang kebanyakan terdiri dari manusia dengan dwarf dan foxkin.
Mereka tampak bersemangat meskipun terpisah dari teman-teman mereka.

Aku memindahkan mereka ke lokasi [Pendora] sambil tetap bersembunyi.

"" "UWAA" ""

Kedua kelompok berteriak kaget pada kemunculan tiba-tiba kelompok yang hilang.

"Usasa! Ada sesuatu mendekat, gau!"
"Semuanya, buat formasi pertempuran <Ring>!"

Atas laporan Gaugau, Usasa segera membentuk formasi Ring.
Dogkin Gaugau menyadari kehadiranku, mungkin karena aku lupa untuk menghapus aroma ku.

"Maafkan aku karena mengejutkanmu."
"" "Hefro-sama!" ""
"" "Hero-sama!" ""

Sepertinya banyak dari anak-anak ini yang tahu tentang Hero Nanashi, tidak yakin di mana mereka melihatku.
Aku menangkap mereka semua dengan [Magic Hand] dan membawa mereka ke luar menara.

"Eh? Di luar? Kenapa?"

Aku memberi tahu anak-anak yang bingung bahwa raja mereka telah memintaku untuk menghancurkan menara.

"Aww, ada banyak peti harta karun."
"Kau di sana, jangan mengeluh."
"Lagipula, harta karun itu hanya berisikan sampah, gau."

Anak-anak yang protes dengan cepat dibujuk oleh teman-teman mereka.

"Tolong tunggu! Hero-sama!"
"Ada sesuatu yang perlu kami beritahukan padamu, Hero-sama!"

Saat aku berbalik dan hendak pergi untuk mencari Dozon-shi.
Anak-anak [Lost Pendora] yang aku selamatkan pertama kali memanggil dan menghentikanku.

"Ada apa?"
"Tanamannya berbicara!"

Bocah itu berkata sambil memegang tanaman yang layu.
Kalau dipikir-pikir, mereka berbicara tentang tanaman yang berbicara atau sesuatu sebelumnya.

Walaupun mereka memberitahukan hal tersebut ke teman-temannya yang mengolok-olok mereka, mengatakan bahwa mereka pasti melihat halusinasi karena ketakutan, anak-anak tersebut bersikeras bahwa itu semua nyata.

"Dan, apa yang dikatakan tanaman liar itu?"
"Makhluk bodoh membuat mereka lebih kuat!"
"Mereka suka teguran, misteri, dan kelelahan! Katanya."

Apa apaan?

"Kalian diam! Misorin, aku yakin kau ingat itu, kan."
"Un, aku tahu."

Seorang anak yang tampaknya menjadi pemimpin mereka menghentikan keduanya dan meminta seorang anak yang tampak pintar untuk menjelaskan.

"Itu berkata--"

Bocah yang pandai menutup matanya dan berkata seolah-olah sedang mengingat-ingat kembali.

『Kami semakin kuat berkat orang-orang bodoh yang nakal itu.』

『Keserakahan, kesengsaraan, dendam yang terpendam, ketidakbahagiaan, dan rasa sakit adalah makanan favorit kami.』

『Toleransi, pelayanan, empati, kebaikan, dan terima kasih adalah musuh utama kami.』

『Tapi musuh terburuk kita adalah doa kepada dewa-dewa yang menjijikkan itu. Semakin kuat dewa, semakin lemah perlindungan kita. 』

... Itu jelas-jelas adalah petunjuk secara tidak langsung.

Ini dan pola pohon seperti pengukur dengan warna-warna yang mewakili setiap dewa di pintu masuk, rasanya menara ini dibuat oleh kehendak seseorang.

"Terima kasih, ini sangat membantu."

Aku mengucapkan terima kasih kepada anak-anak [Pendora] untuk informasi yang berharga.
Mari kita beri mereka peralatan yang sesuai untuk level mereka melalui Echigoya Firm nanti.

Dan party Dozon yang terakhir aku selamatkan sedang bertarung di ruang bos, dalam kondisi hancur sebagian. Mereka akan menyelesaikan ruang bos dengan Dozon-shi yang menderita luka parah meskipun tanpa korban jika mereka terus melakukannya.


『Sete mengatakan bahwa tidak apa-apa untuk menjalankan rencana penghancuran Menara Ungu.』
"Oke."

Aku membungkus Menara Ungu dengan banyak penghalang.
Ini tidak akan pecah bahkan jika magic anti-dewa memantul ke arah penghalang.

Aku memeriksa Peta untuk melihat bahwa tidak ada orang di dalam area yang dievakuasi.

『Baiklah, aku mulai.』

Aku chant spell anti-dewa dari Daftar Magic.
Cahaya-cahaya berwarna pelangi menyatu, lalu sesaat kemudian, ia menghapus segalanya termasuk sub-space yang berdekatan.

- Hm?

Biasanya, komposisi spell akan menyebar begitu saja, tetapi sekarang mereka sedikit diluar kendali, menolak untuk dikendalikan oleh diriku.

『Master! Sepertinya sesuatu yang aneh sedang terjadi, apakah kau tidak apa-apa?』

Arisa yang bersiaga di atas kapal udara memanggilku melalui Familiar Link.

『Aku baik-baik saja. Ini masih dalam perkiraanku. 』

Bagian terakhir itu bohong, tapi aku bisa mengatasi masalah ini hanya dengan memaksakan diriku sendiri.
Aku dengan paksa menyatukan komposisi magic yang larut dengan menghabiskan sejumlah besar mana sebagai gantinya, menyelesaikan konstruksi spell.

"--Phew."

Itu melelahkan.

Setelah itu, aku berkeliling ke kota-kota di bawah kendali langsung raja dan menghapus menara ungu di sana satu per satu.
Fenomena serupa, reaksi berlebihan dari magic anti-dewa, terjadi di menara kedua juga, tetapi berurusan dengan itu adalah masalah sederhana ketika Kau tahu tentang hal itu sebelumnya.
Manaku hampir akan terkuras setiap kali itu terjadi, jadi aku harus terus mengisi mana dari holy sword, itu melelahkan.

Itu membuat diriku mengingat hari-hari deathmarch di perusahaan tempat aku bekerja dulu sekali.


"Tuan tanah telah menolak untuk penghancuran menara?"
"Lebih tepatnya, kecuali untuk menara yang dekat dengan ibukota wilayah mereka, kata mereka."

Aku bertanya kembali Hikaru.
Kecuali Marquis Muno dan Earl Seryu, beberapa atau mungkin mayoritas penguasa wilayah itu menolak untuk penghancuran menara ungu di wilayah mereka.

"Yah, itu wajar. Meskipun itu tidak benar-benar efisien, mereka sekarang punya labirin – tambang magic core di wilayah mereka."
"Aku tidak percaya mereka berani meminta untuk menghancurkan menara yang berada dekat dengan ibukota mereka!"

Arisa menjelaskan logika di balik keputusan penguasa wilayah itu, sementara Sera dan rasa keadilannya yang kuat sangat marah.

Hanya Marquis Muno yang tetap mempertahankan slogan [demi kebaikan untuk seluruh rakyat], karena bahkan Duke Oyugock dan Duke Bishtal yang kaya pun ingin tetap mempertahankan beberapa menara ungu di wilayah mereka.
Aku tidak tahu tentang niat Earl Seryuu, tapi dia mungkin tidak tertarik pada menara-menara itu karena tidak menguntungkan seperti [Labirin Demon] yang dia dapatkan di ibukotanya.

"Biarkan saja menara di ibukota jika mereka menolak untuk—"
"" "Sera!" ""

Sera jatuh ketika dia masih berbicara.

Aku menangkap Sera sebelum dia jatuh ke lantai.
Apakah dia pingsan karena terlalu marah?

"...『 Dilarang 』...『 Menghancurkan 』...『 Perangkat 』..."

Sera bergumam seolah dia mengigau.

"H-hei, bukankah ini--"
"Tenanglah."

Aku meletakkan tanganku di mulut Arisa saat dia menarik lengan bajuku.

"『 Hadir 』...『 Taman Dewa 』...『 Instruksi 』..."

Tidak diragukan lagi, itu pasti ramalan dari Dewa Tenion.

"Kurasa kita seharusnya tidak menghancurkan menara ungu itu sekarang."
"Sepertinya begitu."

Mereka tidak mengatakan apa-apa tentang Gundukan Ungu yang telah aku hancurkan ketika aku mengunjungi Alam Dewa ...
Dan dengan demikian diputuskan bahwa aku akan mengunjungi Dunia Para Dewa sekali lagi walaupun merasa sedikit tidak puas tentang hal itu.

Kurasa kali aku akan bertanya kepada mereka [Untuk apa Menara Ungu dibangun?] Dan [Tentang Segel Demon God]?



TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar