Jumat, 24 Mei 2019

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 17-7 Alasan Dibalik Taboo

Chapter 17-7. Alasan Dibalik Taboo


Satou di sini. Biasanya ada alasan di balik hal-hal yang dilarang. Masalahnya adalah ketika larangan itu tetap ada bahkan setelah alasan larangan itu telah tiada. Seperti aturan irasional di SMP.


"Ritual Oracle sekarang akan dimulai."

Ketika Dewa Heraruon membuat pernyataan itu, cahaya-cahaya keperakan menyatu di antara diriku dan para dewa, dan setelah itu sebuah struktur rumit yang tampak rapuh dan mirip seperti seorang lelaki tua muncul di sana.
Sebuah cahaya berwarna oranye, mirip dengan Dewa Heraruon, bersinar di inti struktur tersebut.

"Atas kehendak tuanku yang agung, Laluloluliluheaph ini akan memimpin upacara ini. Wahai manusia yang telah melewati Ujian Para Dewa, kau telah diberi izin untuk menyatakan keinginanmu sekarang."

Meskipun para Dewa ini berada tepat di hadapanku, tampaknya Struktur tersebut akan bertindak sebagai pembawa pesan untuk menyampaikan kata-kataku kepada mereka.
Para Dewa ini tidak jauh berbeda dibandingkan mereka yang berada di posisi yang lebih tinggi seperti bangsawan.

"Dasar kurang ajar. Apa dirimu mau jiwamu terhapus di sini!"

Sebuah kata teguran dengan gelombang panas terbang dari Struktur tua tersebut.

Semburan api mengamuk menelan seluruh tubuh astralku. Aku tidak merasakan sakit, tapi itu menyilaukanku dan membuatku kesemutan.
Kata-kata di dunia ini, terutama yang memiliki emosi kuat tampaknya terwujud dalam bentuk fisik - atau lebih tepatnya, membentuk gelombang kejut astral dan amarah yang mengamuk bersama kata-kata yang terucap.

Pikiranku akan terkuak jika aku membiarkan diriku berpikir entah kemana selama Terhubung dengan dewa seperti ketika aku menjalani Ujian Para Dewa saat itu, aku harus berhati-hati di sini.

"Mohon maaf yang sebesar-besarnya."
"Tidak terluka bahkan setelah mendapat pukulan langsung dari hukuman ilahi ku ?!"

Itu adalah hukuman ilahi ya.
Kurasa Struktur ini adalah familiar dari dewa?

"Laluloluliluheaph, kita hanya akan berputar-putar(jika begini terus), biarkan sajalah."

Dewa Tenion membungkam Struktur Tersebut.
Kata-kata Dewa rupanya absolut, Struktur tersebut berbalik ke arahku lagi tanpa terlihat mengeluh.

"--Katakanlah keinginanmu."

Struktur tersebut berkata dengan angkuhnya.
Aku tidak benar-benar mengerti gerakan apa yang dibuatnya, tetapi tidak ada keraguan bahwa dia mengangkat kepalanya tinggi-tinggi sambil memandang rendah diriku sekarang.

"Aku ingin tahu alasan di balik tabu yang mengakibatkan hukuman ilahi dijatuhkan kepada Genma Empire kuno dan Weasel Empire."

Aku menanyakan alasan utama mengapa aku datang ke sini.
Ngomong-ngomong, Genma Empire adalah nama negara yang pernah diperintah Mummy King, Corpse dari lapisan bawah Labirin.

Struktur tersebut menerjemahkan kata-kata ku dan menyampaikannya kepada para dewa.

"Ini bukan masalah yang harus diketahui manusia."

Dewa Heraruon menepisnya dalam satu kalimat.
Terjemahan Struktur tersebut terlalu lama sehingga aku mengabaikannya.

"Dengan kata lain, kau tidak akan memberitahuku alasan mengapa hal tersebut tabu?"

Seolah aku akan membiarkannya mengakhirinya dengan satu kalimat itu setelah aku bersusah payah membereskan semua ujian yang menjengkelkan itu.

"Kau keberatan dengan Keputusan Dewa ?!"

Dewa Zaikuon meraung sambil menyebarkan cahaya-cahaya kekuningan ke sekitar.
Bidadari-bidari yang tampaknya adalah familiarnya dengan panik berusaha menenangkan dan menghentikannya melompat keluar dari tempat di mana takhta dewa berada.

"Oh, bukankah tidak masalah memberitahunya."

Mengingatkan akan hagoromo (selendang) surgawi, kerlap-kerlip kehijauan yang membawa perasaan tenang dibawa oleh bisikan Dewa Tenion .

"... Tenion."
"Dia telah melewati cobaan kita untuk kesempatan ini, kurasa adil untuk mengatakan kepadanya, bukan?"

Dewa Tenion mendukungku sambil menghadapi Dewa Zaikuon yang tampak tidak puas.

"Bagi mereka yang menyelesaikan cobaan, permohonan mereka akan dikabulkan sebisa mungkin. Itulah yang telah kita putuskan. Kita harus menjaga perjanjian itu. Karion juga mengatakan demikian."
"Aku tidak mengatakan itu. Tapi aku setuju dengan apa yang dikatakan Urion."

Dewa Urion dan Dewa Karion juga mendukungku.

"Lihat, Karion juga berkata begitu."
"Tidak. Urion, kau harus belajar tentang urutan kronologis."

Kedua dewa ini benar-benar rukun.

"--Itu tidak dapat dihindari."
"Heraruon ?!"

Dewa Heraruon dengan enggan memberikan persetujuannya, dan kemudian dia berbalik ke arah Dewa Garleon dan Dewa Parion yang diam sementara mengabaikan dewa Zaikuon yang terkejut.

"Garleon, Parion, keberatan?"
"Lakukan sesukamu."

Dewa Garleon memberikan persetujuannya dengan tidak senang, sementara Dewa Parion memberi isyarat seolah dia mengangguk pelan dalam diam.

Setelah mengkonfirmasi itu, Dewa Heraruon berbalik ke arahku.

"Itu demi perdamaian dunia."

--Hanya itu? Itulah alasannya?

Penjelasan yang menyebalkan !!

"Dasar manusia bodoh yang tidak sopan !!!"

Struktur tersebut menembakkan tsunami api merah bersama dengan kata-kata teguran padaku.

Oops. Secara refleks aku melepaskan belenggu pikiranku karena jawabannya terlalu mengejutkanku.

--Pu, kusukusu.

Dewa Parion yang telah berdiam diri muncul karena aliran merasa bahwa adegan tersebut lucu, dia tertawa terbahak-bahak dengan suara kecil. Aku tidak yakin tentang ekspresi dewa-dewa ini, tetapi dia memiliki keimutan seperti binatang kecil.

"Parion baru saja tertawa."
"Senyum Parion benar-benar yang terbaik."
"Sudah beberapa saat sejak terakhir kali aku melihat Parion tersenyum. Karion harusnya tertawa bersama dengannya."
"Aku tidak akan. Kedengarannya agak menyenangkan, tapi aku tidak akan tertawa hanya karena Urion menyuruhku."

Para dewa lain juga terkejut melihat Parion tertawa.

"Untuk menghormati Parion, aku akan memaafkan ketidaksopananmu."

Setelah para dewa tenang, Dewa Heraruon memaafkan kesalahanku.

"Bersyukurlah atas luasnya rahmat Dewa Heraruon."

Tapi aku belum bisa membiarkannya, aku harus menekan mereka sedikit lagi.

"Aku mengerti bahwa alasan di balik tabu adalah untuk perdamaian dunia, tetapi sebagai seseorang yang berpengetahuan sempit, aku tidak dapat menghubungkan titik-titik yang mengarah pada hal itu. Bisakah Kau memberi tahu aku apa titik-titik itu?"

Aku bahkan tidak bisa memulai negosiasi jika setidaknya aku tidak mendapatkan bagian itu, dan aku tidak tahu seberapa tabu atau ketatnya tabu itu.

"--Bodoh."
"Sungguh. Betapa bodohnya manusia. Meminta jawaban bahkan tanpa berusaha mencari tahu sendiri. Mencoba mencari celah dari kedermawanan dewa, kelancangan mereka benar-benar tidak mengenal batas."

Struktur tersebut berkata setelah penghinaan Dewa Heraruon.
Aku mengabaikannya karena dia memulai berbicara tentang keburukan manusia atau semacamnya.

"Bisakah aku kembali sekarang?"
"Tidak. Kau juga Heraruon, kau harus berhenti menghindari pertanyaan dengan cacian yang tidak perlu. Tenion, kami serahkan sisanya padamu."

Dewa Karion yang sudah bosan dengan gerutuan itu berdiri dan mencoba meninggalkan tempat itu, tetapi Dewa Urion menghentikannya.

"--Aku? Apakah itu tidak masalah, Heraruon?"

Dewa Tenion meminta persetujuan Dewa Heraruon bahkan ketika terkejut oleh pernyataan Dewa Urion yang tidak bertanggung jawab.

"Baiklah. Berikan pencerahan pada si bodoh itu."

Dewa Heraruon memberikan izinnya yang murah hati.
Perkataan [Apakah itu tidak masalah] dari Dewa Tenion tampaknya adalah [Apakah tidak masalah memberitahukan itu padanya].

Melihat jalannya ritual, Dewa Heraruon tampaknya lembut terhadap Dewa Tenion dan Dewa Parion.

"Kau yakin Heraruon ?!"
"Diam, Zaikuon."

Dewa Garleon dengan tidak senang menampar Dewa Zaikuon yang meraung dengan kata-kata.
Sepertinya, dia benar-benar menampar menggunakan kata-kata saat tubuh Dewa Zaikuon bergetar.

"Aku tidak pernah bertanya padamu!"
"Siapa yang mau. Kenapa kau tidak mengerti, itu sebabnya semua orang membodohimu."

Karena kata-kata para dewa ini memiliki efek, aku tidak yakin apakah mereka bertengkar atau hanya berargumen.

"Diam? Kalian berdua."

Ditegur oleh Dewa Karion yang tetap menjaga sikapnya sendiri, Dewa Zaikuon dan Dewa Garleon terdiam dengan canggung.

"Manusia Satou, aku akan menjawab pertanyaanmu."

Setelah mengamati sekelilingnya sekali, Dewa Tenion mulai berbicara setelah auranya yang seperti hagoromo berubah.
Itu mungkin isyarat yang menandakan dia memperbaiki postur duduknya dan berdeham.


"Jika『Science』manusia memajukan peradaban, keimanan orang-orang akan menurun. "

Dewa Tenion dengan tenang menceritakan.
Aku hanya bisa mengangguk karena bumi memiliki sejarah yang sama.

"Dan jika kepercayaan berkurang, penghalang yang melindungi dunia akan melemah juga."
"Ilmu pengetahuan macam apa yang akan mengurangi kepercayaan?"

Beberapa istilah menggelitikku, tetapi karena ini adalah kesempatanku untuk langsung ke pokok permasalahan, aku bertanya kepadanya tentang ilmu pengetahuan yang akan melanggar tabu.

"Secara umum, itu adalah alat komunikasi pribadi yang langsung terhubung antar individu, transportasi massal, produksi massal melalui industrialisasi, dan konsumsi massal, kurasa?"

Seperti yang aku duga - tunggu, ini sedikit berbeda.

Mungkin sudah termasuk dalam salah satu hal yang disebutkan oleh Dewa Tenion terakhir, tapi aku harus bertanya untuk berjaga-jaga.

"Apakah tidak ada larangan teknologi pencetakan?"
"Ya, kami tidak melarangnya."

Dewa Tenion mengatakannya dengan jelas.
Lalu mengapa pencetakan tidak menyebar ke seluruh dunia?

"Hanya itu yang ingin kau tanyakan?"
"Tidak, aku punya satu pertanyaan lagi."

Aku terus bertingkah seperti tokoh protagonis dalam drama polisi.

"Aku lupa bertanya sebelumnya, kau mengatakan [Perdamaian Dunia] akan berada dalam bahaya jika penghalang melemah, apa yang membahayakan [Perdamaian Dunia]?"

Ini adalah hal yang membuatku penasaran sebelumnya.

Dewa Tenion menatap Dewa Heraruon alih-alih segera menjawab pertanyaanku.

Jumlah cincin halo dan intensitas cahaya di punggung Dewa Heraruon meningkat.
Sepertinya dia akan memberiku jawaban menggantikan tempat Dewa Tenion.

"Itu adalah Outsider."

Maksudmu seperti Dewa dari Luar?

Mitologi horor yang dapat merusak kewarasanku melintas di benakku.

"Outsider..."
"Matsuru Wanu Mono, Penjajah dari Dunia Luar, Monster-Monster Pengikis/Yang Menginvasi Dunia."
<EDN: Matsuru wanu mono adalah orang-orang yang tak memuja Tuhan karena Eng-nya unending makanya saya ganti. Lebih jelasnya: 
https://answers.yahoo.com/question/index?qid=20151206145828AAQneY2&guccounter=1>

Dewa Karion memberitahuku beberapa nama saat aku bergumam.
Kurasa mereka seperti penjajah dunia lain?

"Kau tidak mengerti?"
"Lagipula, itu di luar pemahaman manusia biasa."

Dewa Heraruon meremehkanku, diikuti oleh Dewa Garleon ketika aku terdiam memikirkannya.

"Apakah itu sama dengan makhluk parasit aneh yang hidup di dekat Pohon Dunia?"

Ubur-ubur adalah makhluk biasa, tetapi cumi-cumi dan gurita hitam berskala asteroid yang ada di atasnya cukup berbahaya.
Karena itulah aku bertanya, tetapi - Oh?

Struktur dewa bergerak, pola fraktal miliknya telah berhenti berubah.

--Hah? Aku benar?

"... Itu adalah ujung dari ujungnya, itu hanyalah bayangan belaka. Jika kita menganggap『 Outsider 』sebagai dragon, maka ubur-ubur parasit itu tidak lebih dari kadal paling banyak."

Dewa Garleon menegaskan pertanyaanku menggunakan analogi.

"Apakah kau akan mencabut larangan pengembangan ilmiah jika aku memberantas『Outsiders』itu? "

Ini masalah mudah jika hanya itu yang perlu aku lakukan.

"Kau bodoh!"
"Jangan sombong, kau manusia!"

Dewa Heraruon dan Dewa Zaikuon meremehkanku.

"Makhluk-makhluk itu perkasa. Mereka memiliki ukuran sebesar tanah tempat kau hidup bersama dengan kecepatan yang mengerikan. Tidak ada senjata atau magic yang dimiliki oleh manusia biasa dapat melukai mereka."

Yup, ubur-ubur berhasil menghindari seranganku, dan gurita meregenerasi dirinya sendiri ketika mereka terkena damage dan bahkan menyerap magicku.

"Aku mengerti -"
"Kau tidak mengerti. Bodoh."

Aku tiba-tiba diremehkan oleh dewa Karion.

"Seperti yang dikatakan Karion. Demon God pernah mengatakan hal yang sama, pergi untuk menantang mereka dan kembali dalam kondisi kritis. Dunia menghadapi krisis ringan waktu itu. Kau tidak boleh bertindak sembarangan."

Dewa Urion menguraikan kata-kata kasar Dewa Karion.

Tanpa diduga, demon god yang tampaknya merupakan versi yang lebih tinggi daripada diriku tidak ada bandingannya dengan outsider itu.
Rupanya ada jauh lebih banyak makhluk-makhluk yang lebih kuat daripada Gurita Hitam yang bersembunyi di dalam kehampaan.

"Lagipula, makhluk itu menjadi semakin kuat saat kau menyerang mereka. Jika seranganmu berhasil pada mereka hari ini, besok mereka akan memiliki kemampuan yang berbeda. Menyingkirkannya sedikit saja hanya akan memperpanjang pertempuran menjadi selamanya."

Sepertinya mereka unggul dalam evolusi.
Mereka adalah tipe yang merepotkan di mana jika Kau tidak mengalahkan semuanya, mereka akan terus menjadi lebih kuat tanpa henti.

Aku rasa itu sebabnya?
Para dewa tidak akan menyentuh ubur-ubur parasit yang hidup di Pohon Dunia yang diperlukan untuk mengedarkan mana di seluruh dunia, itu untuk mencegah mereka mempelajari kekuatan dewa.

Aku sudah mengalahkan ubur-ubur itu dua kali dan tidak melihat perubahan dalam kemampuan mereka?
Lagipula aku tidak percaya mereka berevolusi secara instan, aku harus menyiapkan senjata atau spell yang cukup kuat untuk membasmi makhluk aneh itu sekaligus.

"Manusia Satou. Matamu mengatakan padaku bahwa kau belum menyerah, bukan?"

Dewa Tenion sepenuhnya mengerti diriku.

"Aku akan menceritakanmu sebuah kisah lama."


Dunia mulai dipenuhi dengan makhluk hidup 100 juta tahun yang lalu.
Orang-orang berkembang di dunia makmur yang tak tertandingi dengan dunia saat ini.

(Aku mendengarkan dengan seksama kata-kata Dewa Tenion.)

Pernahkah Kau mencoba menelusuri kembali sejarah manusia?
Pernahkah Kau melihat sejarah dari sebelum 30.000 tahun yang lalu?

(Sejarah hanya dapat ditelusuri kembali ke Dinasti Lalakie paling banyak 30.000 tahun yang lalu.)

Wajar jika Kau tidak bisa melakukannya.
Karena dunia telah dihancurkan sekali sebelumnya.

(Hancur?)

Ada anak-anak bermasalah yang senang menantang [Outsider] yang datang dari dunia asing. Dragon God dan para dragon.

(Ah, aku bisa membayangkannya di kepalaku.)

Dragon god menghancurkan pemimpin kelompok Outsiders dan kembali.
Kemudian jatuh ke dalam tidur nyenyak di [Dragon Valley] untuk menyembuhkan luka yang dideritanya dalam pertempuran.

Namun, [Outsider] belum binasa.
Seorang biang keladi baru masuk, merebut kekuatan dragon, dan bahkan [Outsider] raksasa datang menyerang.

Mereka dengan mudah menembus penghalang yang kami buat dan menginvasi dunia.
Jika Heraruon yang menyadari kekalahan kita tidak menginstruksikan Karion dan Parion untuk melindungi Pohon Dunia di Alam Dewa, kita akan meninggalkan dunia ini dan pergi ke dunia lain.
Dragon god terbangun dan memusnahkan [Outsider] yang telah mencemari dunia hingga yang terakhir.
Namun, hanya dragon dan sekelompok Mythical Beasts yang tetap bertahan di dunia pada saat itu berakhir.

(Aku mengerti, Dragon god menghasilkan banyak atau bahkan lebih banyak kerusakan daripada [Outsider].)

Dengan keilahian kita, kita menutupi seluruh dunia dengan penghalang, kepompong yang membuatnya tidak terlihat oleh [Outsider]. Untuk mencegah tragedi itu menimpa dunia sekali lagi.

[Outsider] itu masih membentangkan jari-jari mereka ke daerah yang luas, mencari tanah yang kaya untuk dikorbankan.
Jika kekuatan kita melemah, jari-jari mereka akan menembus celah penghalang yang melemah.

(Dewa Tenion menggunakan jari untuk mengekspresikan ubur-ubur parasit yang memangsa Pohon Dunia.)

Inilah kebenaran dari dunia.

Alasan kami memberikan hukuman berat kepada mereka yang tidak bisa melindungi tabu, demi perdamaian dunia.


"Manusia, segera kembali."
"Manusia, jangan bertingkah."

Setelah mendengarkan kisah lama Dewa Tenion, aku dibawa ke Bahtera Dewa oleh Dewa Urion dan para familiar Dewa Tenion, para bidadari, dan dipaksa keluar dari tempat ini.

Aku bertanya kepada para dewa tentang cara menaiki tahta keilahian sebelum aku meninggalkan tempat itu, tetapi itu tampaknya merupakan langkah yang buruk.
Dewa-dewa termasuk Dewa Karion dan Urion meremehkanku dan bahkan Dewa Tenion merasa seperti dia menegur diriku karena kesombonganku.
Dewa Parion adalah satu-satunya yang tidak mengatakan apa-apa, tetapi tatapan yang diberikannya seperti sedang memandangi anak yang bermasalah agak menyakitkan.

Karena itu, aku melewatkan kesempatan untuk bertanya kepada mereka tentang [Segel Demon God] dan Purple Mounds.
Aku mungkin memiliki lebih banyak kesempatan dalam hal ini nanti, harus hati-hati memilih pertanyaan lain kali.

"Manusia Satou!"

High Elf Sillmufuze-san sedang menungguku di perairan Realm of Gods.

Dia tampak panik entah bagaimana.

"Ini buruk, manusia Satou! Tubuh milikmu telah menghilang!"

Sillmufuze-san mendekat dengan cepat seolah dia akan menabrakku.

"Ini salahku sebagai pemandu. Aku seharusnya lebih berhati-hati ketika bidadari yang membenci dunia bawah memintaku untuk menunjukkan jalan menuju『 World of Rift 』."

--Aku mengerti.

Tidak yakin dari dewa mana mereka berasal, tetapi sepertinya ada dewa yang mencoba menyandera tubuhku.
Nasihat gadis kecil yang misterius itu adalah untuk situasi ini.

"Kau tidak bisa kembali ke dunia bawah hanya dengan jiwamu. Karena itu--"

Sillmufuze-san menatapku dengan sedih.

"Aku akan menyerahkan tubuhku padamu untuk menebusnya."

--Apa?

"Meskipun fakta bahwa ini adalah jenis kelamin dan ras yang berbeda mungkin tidak nyaman, kau akan menjadi muda selamanya, dan kau akan memiliki banyak mana."
"Umm, Sillmufuze-san--"
"Aku mengerti. Aku sepenuhnya sadar bahwa itu bukan pengganti tubuh aslimu. Tapi ini yang paling bisa kulakukan."

Aku kagum dengan kenyataan bahwa Kau dapat bertukar tubuh, tetapi tidak perlu untuk itu.
Jika itu adalah tubuh lelaki, aku akan dengan senang hati menerima tawaran itu karena aku bisa menikahi Aze-san saat itu, tetapi mengatakannya di sini akan membuat segalanya berantakan jadi aku menahan diri.

"Tidak masalah."
"Aku mengerti, jadi kau tidak masalah dengan tubuhku!"

Sillmufuze-san pergi dan mengatakan sesuatu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman besar.

"Bukan itu. Aku tidak perlu mengambil tubuhmu."
"Tetapi lalu--"
"Aku belum mengatakan bahwa tubuhku benar-benar menghilang, kau tahu."

Kami menuruni air terjun yang ringan dan menuju ke tempat kami meninggalkan tubuh kami.
Aku ingin menguji banyak hal dalam perjalananku kembali, tetapi dia pasti akan sangat marah jika aku melakukan itu dalam situasi ini.

Aku menyentuh tempat tidur di mana tubuhku berada dengan tangan astralku dan mengeluarkan tubuhku dari Storage.

"Tubuhmu muncul!"

Sillmufuze bertepuk tangan dengan gembira.

Sillmufuze-san terlihat agak tidak senang ketika aku mengatakan kepadanya bahwa aku menyembunyikan tubuhku untuk berjaga-jaga, tetapi dia dengan cepat bersorak karena tindakan itu akhirnya menjaga tubuhku aman dari kejahilan.

Kami kembali ke tubuh kami dan berjalan kembali.

『Master!』

Familiar link Arisa mencapaiku.
Dia terdengar agak bersemangat entah bagaimana.

『Kabar buruk! Gundukan ungu - 』

Semua hal itu akhirnya menjadi sumber masalah.
Untung itu terjadi tepat ketika aku kembali dari Alam Dewa.



TL: Isekai-Chan
EDITOR: Conscriptra2

0 komentar:

Posting Komentar