Kamis, 21 Mei 2020

Realist Maou ni yoru Seiiki naki Isekai Kaihaku Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 15. Raja Iblis Sabnac dan Toshizou

Chapter 15. Raja Iblis Sabnac dan Toshizou


"K-kau!"

Wajah Sabnac memerah dan dia menunjukkan taringnya.

Rencananya telah berbalik mengenai dirinya sendiri, dan ini telah melukai harga dirinya.

"Apa kau hanya bisa menggunakan trik licik seperti itu."

"Yah, aku tidak punya banyak pilihan."

“Namun, aku ragu kalau prajurit terbaikku akan berakhir hanya karena beberapa lubang. Yang kau lakukan hanyalah mengulur-ulur waktu saja.”

Memang benar, High Kobold milik Sabnac masih hidup dan keluar dari lubang tempat mereka jatuh.

"Sepertinya itu masalahnya."

"Bodoh. Seharusnya kau memasang duri tajam didalam lubang jebakan itu.”

"Seharusnya memang begitu. Tapi yah, aku tidak punya cukup waktu.”

"Itu adalah kemalangan besarmu, dan itu adalah kecepatanku."

"Tapi tergesa-gesa juga bisa menjadi hal yang buruk. Aku akan menunjukkannya kepadamu."

Lalu aku memberi perintah.

“Toshizou, waktunya telah tiba! Sekarang, hancurkan Kobold-Kobold itu!”

Setelah mendengar perintah ini, Hijikata Toshizou keluar dari hutan di belakang kastil Ashtaroth.

"A-apa !?"

Raja Iblis Sabnac berteriak kaget.

"Kau baru mengeluarkan bala bantuan sekarang !?"

“Aku tahu kau akan mencoba dan menyerang dari belakang. Jadi aku mempunyai sesuatu yang spesial untukmu.”

"Spesial?"

"Iya. Ini adalah unit yang sebagian besar terdiri dari Werewolf."

"Werewolf?"

"Sepertinya kau tidak memiliki prajurit Werewolf di pasukanmu. Jadi aku ragu kalau High Koboldmu itu bisa mengalahkan pasukanku."

"Itu tidak mungkin. High Kobold milikku adalah yang terkuat!"

Aku yakin mereka memang mengesankan, tetapi sekarang mereka sedang melawan musuh yang salah.

Kobold merangkak keluar dari lubang hanya untuk dicabik-cabik tanpa ampun oleh Werewolf.

Jumlah mereka menyusut dengan cepat.

"T-tidak mungkin. Bagaimana bisa…"

"Aku yakin kalau kau terkejut. Itu wajar saja. "

Ada beberapa alasan mengapa Sabnac bisa kalah di sini terlepas dari jumlah pasukan yang lebih tinggi.

Lubang itu telah menyebabkan kebingungan yang besar.

Mereka disergap dari belakang.

Unit Werewolf itu kuat.

Tetapi yang terpenting, mereka memiliki komandan yang brilian.

Hijikata Toshizou. Ada alasan mengapa dia disebut Pahlawan.

Dia mampu memerintahkan Werewolf yang sulit diatur dan memusnahkan para Kobold.

Keahliannya untuk memimpin itu yang harus diperhatikan, dan para High Kobold berjatuhan seperti lalat.

"Grrrr ... kau!"

Sabnac meraung. Inilah saatnya dia menyadari kalau dia tidak lagi unggul.

Dia harus mengubah strateginya.

Aku sudah memperkirakan ini.

Ada dua opsi yang dia miliki sekarang.

Mengakui kekalahan, dan mundur dengan sisa pasukannya. Atau terus menerobos dan berharap untuk menang.

Itu mudah.

Situasi saat ini sangat mengerikan sehingga tidak bisa diselesaikan antara dua pasukan.

Dan aku tahu pilihan mana yang akan dia pilih.

Sebenarnya mungkin hanya ada satu pilihan.

Sabnac tidak akan pernah bisa menyelamatkan mukanya jika dia mundur ke istananya sekarang.

Dia telah ditipu, dirampok dan kemudian gagal membalas dendam.

Berapa banyak monster yang akan tetap menaatinya nanti?

Mereka mungkin hanya akan membunuhnya saat dia tidur.

Namun, itu akan menjadi cerita yang berbeda jika dia bisa membunuhku.

Bawahannya akan meneriakkan pujian dan tunduk pada otoritasnya sebagai raja.

Dengan kata lain, dia benar-benar tidak punya pilihan selain mengambil kepalaku.

Aku melihat matanya.

Mata Raja Singa itu mematikan. Hanya dengan melihatnya aku bisa mengetahui seberapa besar keinginannya untuk membunuhku.

Dia tampak seperti akan menyerang kapan saja, dan dia tidak menunggu lama.

Namun, ada hal lain yang Sabnac tidak tahu.

Selain keberadaan lubang di belakang kastil Ashtaroth dan tentara Werewolf.

Gambar yang kita lihat melalui Farsight juga tidak selaras dengan waktu sekarang.

Itu juga memiliki sedikit delay. Tapi milikku hanya selama lima menit.

Itu memberikan banyak waktu untuk bawahan terkuatku, pedang legendaris, untuk tiba.

Dalam sekejap, dia berada di antara diriku dan pedang Raja Singa, bilahnya yang tipis menghalangi dampak serangan itu.

Clang!!!

Suara logam yang beradu bergema sangat nyaring.

Pedang Raja Iblis dipenuhi dengan sihir yang ditambah dengan tenaga luar biasa, tetapi pria bernama Hijikata Toshizou itu menerimanya seolah-olah serangan itu bukan apa-apa.

Toshizou tersenyum tanpa gentar dan berkata:

"Tuanku memang mengatakan bahwa dia akan mempersiapkan medan perang untukku mati. Tapi aku tidak mengharapkan pertarungan yang luar biasa seperti itu akan datang secepat ini."

"Bukankah aku sudah mengatakannya padamu? Bekerja padaku tidak akan membosankan.”

"Ya, seperti yang anda janjikan. Mungkin saya benar-benar bisa mati di bawah hujan seratus ribu anak panah.”

"Aku harap hari itu akan datang, tetapi itu tidak akan terjadi hari ini."

"Memang. Saya tidak bisa menghadap Kondo di neraka, jika dibunuh oleh seekor kucing disini.”

"Jadi kau akan memanggilku kucing juga!"

Sabnac terbakar amarah dan mengayunkan pedang besarnya lagi. Tapi Toshizou menangkisnya dengan mudah.

Keahliannya sebagai pemain pedang mungkin bahkan lebih dapat diandalkan daripada keahliannya sebagai seorang komandan.

Itulah yang kupikirkan.

Dan pria ini mendapat kehormatan di atas segalanya.

Dia kemungkinan akan lebih suka bertarung satu lawan satu di sini. Jadi aku memutuskan untuk menawarkan kepadanya kehormatan itu.

Aku mengatakan kepadanya kalau dia bisa mengambil Sabnac sebagai musuhnya dan dia tersenyum puas dan berkata, "Anda sangat tanggap, tuan."

Maka terjadilah pertempuran antara Hijikata Toshizou, orang tersebut termasuk dalam kelompok yang disebut Shinsengumi, dan Raja Iblis Sabnac, yang dikenal sebagai Raja Singa, dimulai.


Note: 
Bingung mo ngomong gimana ;-; ya intinya klo ada yag kurang sreg ama kalimat/kata bisa hubungi kita lah ya. Terserah mo buka-bukaan di komen/server discord ato pribadi lewat PM page Isekachan. Ane orang nya menerima saran kok


PREVIOUS CHAPTER       TOC        NEXT CHAPTER


TL: Tasha
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar