Jumat, 22 Mei 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 123. Jam Pasir Biru

Chapter 123. Jam Pasir Biru


Sudah jalan buntu yang ke berapa ya?
Aku melihat peta kembali, dan pemetaan semua jalur telah selesai..... tapi, jalur menuju jantung Reiki masih belum ditemukan.

“Hmmm.....”

Kadang-kadang kita berpapasan dengan Familiar, tapi itu dapat diselesaikan dengan cepat oleh Raphtalia dan Filo.
Setiap kali kita menemukan jalan buntu, kita langsung kembali ke Rishia dan Pasukan Anti Reiki untuk mengecek keadaan mereka.
Sama seperti kita, mereka juga berhadapan dengan Familiar, tapi entah kenapa, Rishia berhasil mengalahkan Familiar itu di depan mereka.
Hanya dengan statistik itu..... semuanya berkat Kigurumi Filo.

“Sial.....”

Dalam penjelajahan ini, kita merasa terburu-buru karena memikirkan guncangan dari Reiki, yang berarti dia terus mendekati pemukiman masyarakat.
Lagi pula, gua seperti ini, selama Reiki bukanlah makhluk hidup buatan, bukankah seharusnya dinding dungeon ini terbuat dari daging?
Aku penasaran. Aku merasa tidak akan menemukan jalan keluarnya sedikitpun.
Atau mungkin, guanya salah?
Dilihat dari petanya, kita berada di bagian paling bawah, tapi.....

“Hero Perisai-dono.”

Shadow muncul dan memperbarui peta yang aku pegang.
....Semuanya dipenuhi jalan buntu.

“Apa yang sebenarnya terjadi? Apa ada kesalahan dari legenda itu?”
“Sepertinya tidak degojaruka..... Kami juga telah mencari pintu tersembunyi degojaruga.”
“Hei, Goshujin-sama~”

Filo sedang bermain dengan menginjak-injak tanah disana.

“Bisa kalian pastikan itu lagi? Atau mungkin kita harus menggalinya terlebih dahulu?”

Kalau begitu kita memerlukan peralatan menggali.... oh iya, Aku kan punya skill menggali.

“Hei.”
“Pasukan Anti Reiki sudah mempersiapkan peralatan mereka degojaru.”
“Hei!”
“... Ada apa?”

Filo yang ingin menarik perhatianku mulai berteriak padaku.

“Umm, tanah ini..... terasa aneh loh?”

Filo menginjak-injak tanah dengan kakinya.
Ngomong-ngomong, aku juga sudah mengecek tidak ada pintu tersembunyi disana, karena tidak ada suara gema dari dalam tanah.

“Apa yang aneh?”
“Ini makhluk hidup.”
“Itu sudah pasti, karena kita sedang menjelajahi gua yang berada dipunggung monster besar yang bergerak.”
“Bukan itu.”

Filo menginjak tanah itu kembali dengan kakinya.
Tanah disini berdesir.

“Hm?”

Suara ini.... terdengar aneh.
Kalau diingat-ingat....ada sebuah resep obat kelas menengah yang terbuat dari Air Asam yang tidak bisa aku buat sebelumnya.
Aku ingat cara membuatnya lalu aku membuatnya dengan perisai.

“Filo, mundur sedikit dari sana.”
“Iya~”

Aku mengeluarkan Air Asam itu dari perisai, dan menyerahkannya pada Raphtalia.

“Siramkan itu.”
“Ah, iya.”

Raphtalia menyiramkan Air Asam itu ke tanah.

“—————!“

Tanahnya mulai bergerak dan menampakkan wujud aslinya!
Mahluk besar muncul dengan bentuk seperti mochi yang membukakan matanya lebar-lebar, dan di punggungnya terdapat tempurung kura-kura.

“Aku mengerti, ini merupakan Familiar bertipe peniru degojaruka, itulah yang membuatnya sulit ditemukan degojaru.”
“Karena sedang tidur, mereka tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, itulah yang menyebabkan kita tidak merasakan keberadaannya.”

Baik Shadow dan Filo tidak dapat merasakannya..... itu berarti, Familiar ini sangat hebat dalam menipu musuhnya.

“Kita habisi mereka!”
“Iya~”
“Laksanakan!”
“Aku juga akan membantu degojaru.”

Setiap serangan kami mengalahkan Familiar tipe peniru.
Ketika riwayat hidupnya berakhir, Familiar tipe peniru mengecil seperti siput dan menghilang menjadi uap.

“Aku tidak menduga ada jalan yang tersembunyi dibalik dirinya degojaruna.”

Setelah memastikan kematian Familiar tersebut, kami menemukan jalan baru.
Kalau begitu, semua jalan buntu yang kami lalui mencurigakan.
Bagaimanapun juga, kita harus melanjutkan penjelajahan dengan jalan terbaru ini.

“Ayo!”

Semua orang mengangguk dan mengikutiku.
Setelah melanjutkan beberapa langkah, Aku mengecek temboknya kembali, Aku merasakan suhunya mulai berubah.
Tembok ini menjadi hangat, tembok selanjutnya mulai berubah menjadi daging, dan mulai berdenyut.

“Ini terasa aneh.”
“Benar.... Aku merasa sedikit mual.”
“Apa lidah Firo saja yang merasakan hal yang sama?”

.....Perasaan yang sangat tidak nyaman.
Sepertinya Filo mengatakan hal yang mirip dengan itu?

“Mungkin itu karena kita mulai memasuki tubuh Reiki.”

Ini masih terasa seperti gua, tapi mulai terasa sungguhan.
Pijakkan kaki disini mulai melembut, dan mengeluarkan suara denyut nadi.
Baiklah, ayo kita pastikan keberadaan jantungnya.
Selagi memikirkan itu, monster dengan berbentuk lingkaran berwarna putih terbang menuju kami, dari bentuknya sudah seperti trombosit yang bisa dilihat dari mikroskop.
Berkat Meteor Shield, Raphtalia dan Filo berhasil membasmi mereka.
Sepertinya, mereka ini Familiar bertipe sistem kekebalan tubuh.
Sesekali, parasit berbentuk ulat muncul, lalu menyemprotkan air asam.

“Kalau begini, akan sulit untuk membawa Pasukan Anti Reiki kesini.”

Kemunculan monsternya terus bertambah. Itu berarti kita semakin dekat dengan jantungnya, karena itu bagian yang sangat dilindungi olehnya.

“Bagaimana jika aku yang kembali lalu mengawal mereka kemari degojaruka?”
“Jangan, kita masih belum menemukan jantungnya. Dan juga, kita masih belum memastikan ini jalan yang tepat. Kita harus terus melaju sampai bagian akhir.”
“Dimengerti degojaru.”

Tak lama setelah kita melanjutkannya, ada sebuah otot merah yang menggantung menghalangi jalan.
....untuk melewati tipuan ini kita harus memotongnya agar jalannya terbuka.

“Raphtalia, potonglah itu.”
“Ah, iya.”

Raphtalia menebas otot tersebut.
Kemudian tembok daging ini membuka jalan baru.

“Oh.... kau sangat tahu mengenai ini degojaruna.”
“Aku tidak tahu apa yang akan dilakukan hero lain, tapi melihat otot yang mengantung itu sangat aneh..... Aku menyadarinya begitu saja.”
“Jadi begitu degojaruka.”

Kemudian, kita menemukan otot biru setelah kita melanjutkannya penjelajahan.
Ha~a... bahkan jika kau mengganti warnanya, itu masih tetap terlihat mencolok.

“Raphtalia.”
“Iya!”

Setelah memotongnya dengan cara yang sama, kemudian jalan didepan kita terbuka, tapi jalan dibelakang mulai tertutup, dan otot merah mulai menyambung kembali.
Ugh. Merepotkan saja.
Ditambah lagi, otot yang kita potong itu seperti alarm penjaga, karena monster sistem kekebalan tubuh muncul setelah kita memotongnya.
Tapi.... kita telah menjelajah cukup jauh....
Dari dalam pintu disana terdengar detak jantung.
Kita menemukan otot biru di dekatnya.
Tetapi, setelah melihat dalamnya, sebuah pintu ganda memblokir jalan kami dari depan dan belakang.
Masalah disini bertambah, sepertinya kita harus memotong sesuatu agar bisa terbuka kembali.

“Tak akan kubiarkan! Raphtalia, potong pembuluh darah merah!”
“I-Iya!”

Setelah memotong pembuluh darah merah itu, pintu depan terbuka dan pintu belakang tertutup.... lalu Aku langsung menghadang pintu yang hampir tertutup itu dengan Meteor Shield.

“Filo, pasti ada otot disekitar sini, cepat potong itu.”
“Ya!”

Meteor Shield mengeluarkan suara retakan.
Serangannya cukup terkonsentrasi pada bagian luarnya.
Filo mengecek sekitar, kemudian menggunakan Spiral Strike-nya untuk memotong otot didinding sana, lalu itu menyebabkan pendarahan yang parah.

“———————!“

Aku mendengar suara didalam sana yang mungkin berasal dari jantungnya.
Itu pasti cukup menyakitkan.
Sepertinya.... dia mencoba meregenerasinya.
Mungkin kita hanya punya waktu 30 detik?

“Ayo!”
“Iya!”

Kita melanjutkan penjelajahan melalui jalan yang terbuka.
Tak lama kemudian kita menemukan otot putih. Ketika itu dipotong pintu belakang terbuka.
Ha! Mudah sekali!

“Shadow, jika kita terus melanjutkan penjelajahan dengan jalan ini, maka sudah menjadi tugasmu untuk melaporkan ini.”
“Dimengerti degojaru. Apa kau mau aku melaporkan ini sekarang degojaruka?”
“Tidak, tunggu dulu sebentar.”

Tak lama kemudian, jalan yang kita lalui ini memandu kami pada sebuah bangunan biru....
Bangunan biru itu, merupakan Jam Pasir Naga.
Ukurannya lebih kecil dari jam pasir di Melromarc. Hanya saja, keberadaannya mengambang tepat didalam tubuh Reiki.

“Jam Pasir Naga.....?”
“Ini berwarna biru.”
“Benar degojaruna.”
“Pasirnya lebih sedikit.”

Ya, seperti yang dikatakan Filo, Jam Pasir Naga Biru ini memiliki pasir yang lebih sedikit.

“Lalu, ini kalimat apa~?”

Ditengah Jam Pasir Naga terdapat tujuh kalimat yang bukan berasal dari dunia ini.
Sebenarnya apa ini?
Di Jam Pasir ini...... terdapat ukiran yang mirip dengan neraca.
Seperti menunjukkan jumlah 1/10 dari totalnya.

Dengan perlahan aku mencoba menyentuhnya.
Lalu, tanganku melewatinya, Aku tidak bisa menyentuh Jam Pasir Biru ini.
Ada sesuatu yang berbeda dari Jam Pasir Naga yang berada di banyak negara.
Yang biasanya bisa memperkirakan waktu Gelombang selanjutnya, Kenaikan Kelas dan juga Penurunan Kelas, tapi Aku tidak tahu apa yang bisa dilakukan benda ini.

“Kita tidak usah memikirkan itu. Sekarang kita harus fokus pada tujuan saat ini.”
“Iya!”
“Ini bisa diselidiki lain waktu degojaru.”
“Iya~”

Setelah sedikit berjalan melewati Jam Pasir Biru itu, kita menemukan jantungnya.
Ukurannya lebih dari 6 meter, jantungnya terbagi menjadi dua bagian dengan warna yang berbeda.

“Jadi ini jantungnya Reiki.”
“Sepertinya iya degojaruna. Ini merupakan makhluk yang menyeramkan.”

Ada mata yang mengarah pada suara kami.
Sudah tidak diragukan lagi, itu merupakan sapaan yang tidak baik.

“—————!!“

Kita harus menyegel makhluk ini?
Pew, sebuah cahaya mengenai Meteor Shield dan memantul.
Ditambah lagi, itu merupakan serangan laser kuat yang berasal dari matanya.
Mata yang menyatu dengan jantung Reiki terbuka lebar dan berdetak.
Lalu, entah dari mana asalnya, banyak Familiar Reiki bermunculan.
Ini musuh yang sangat sulit. Untuk apa kita melawannya apabila Pasukan Anti Reiki akan kemari dan menyegelnya.
Kemungkinan, Familiar yang dipanggil juga tidak ada habisnya.

“Sebaiknya, kita lemahkan dia sekarang. Shadow menjauhlah.”
“Iya!”
“Ya~”
“Dimengerti degojaruyo.”

Raphtalia dan Filo keluar dari barrier, lalu menuju jantung Reiki untuk menyerangnya.
Serangan biasa tidak ada gunanya, tapi dengan menggunakan serangan pamungkas mereka pasti akan melukainya sedikit.

“Yin-Yang Sword!”
“Critical Quick~”

Kedua serangan mereka mengenai jantung Reiki.

“—————!“

Ooh, dia mulai mengamuk. Disekitar sini mulai bergetar.
Kemudian muncul lingkaran sihir besar dijantung Reiki.
Dia pasti merencanakan sesuatu.

“Raphtalia, Filo cepat mundur.”
“Iya.”
“Ya~!”

Mereka berdua sudah berada didalam barrier Meteor Shield yang telah aku siapkan untuk menerima serangannya.
Jantung Reiki memunculkan.... bola hitam yang dilontarkan kepadaku.
Aku menghadangnya.
Meteor Shield pecah seperti kaca.
Lalu bola hitam itu mengenai perisai dan cahaya tiba-tiba terdistorsi.
Tubuhku terasa berat!
Ini merupakan mantra gravitasi super.
Tubuhku terasa sangat terasa berat.
Tetapi, kekuatan perisaiku tidak akan hancur oleh ini, jadi bukan maslah besar!

“Dryaaaaaaaaaaaa!”

Aku membelokkan bola cahaya itu ke kanan, lalu bola gravitasi super itu berhasil kuhempaskan.
Seperti yang kuduga, Aku tidak akan menerima serangan listrik kuat yang dia gunakan ketika kita menyerangnya diluar.
Ya, sudah dipastikan. Reiki tidak akan melakukan sesuatu yang dapat menghancurkan jantungnya sendiri.
Setelah melihatnya dengan baik, sebuah pembuluh darah menyambung dari jantung Reiki.... disana terdapat sebuah spirit putih yang memutarinya.
Itu mulai menyebar keseluruh ruangan yang berpusat pada jantungnya.

“Meteor Shield!”

Aku mengaktifkan Meteor Shield kembali.
.....Apa harus, menerima serangan ini.... serangan macam apa ini?
Aku harus menerimanya agar bisa menganalisisnya...... Sebaiknya, aku harus tetap berhati-hati.

“Baiklah, kita tidak akan melawanya. Sekarang kita mundur untuk membawa Pasukan Anti Reiki kesini.”
“Laksanakan degojaru.”

Kita menunda penyerangan jantung Reiki dan mundur dari sana.




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan 

0 komentar:

Posting Komentar