Chapter 122. Penjelajahan
“Berhati-hatilah.”
“Iya.”
Raphtalia menggunakan mantra sihirnya untuk menciptakan bola cahaya yang menyinari lorong gua.
Aku yang memimpin penjelajahan ini, Raphtalia, Filo dan Rishia berada di belakangku, dan Pasukan Anti Reiki mengikuti kami di belakang.
Dalam gua ini, muncul Familiar bola mata yang melayang dan Familiar Ulat dari dalam tembok gua, mereka itu tidak terlihat kuat.
Masalahnya adalah gua ini..... jalur gua ini sudah sangat rumit bagaikan labirin....
Temboknya bukan makhluk hidup melainkan batu dan lumpur.
“Apa kau tahu arahnya?”
“Kurang lebih, dulu aku dipindahtugaskan untuk menyelidiki gua ini. Dan aku punya peta saat itu.”
“Itu sangat membantu.”
Apabila melakukan pemetaan dari awal itu akan memakan waktu yang cukup lama.
Kita membuka peta itu untuk memastikan tempat yang kita lalui.
Sudah kuduga, jalur gua ini merupakan labirin rumit.
Ironisnya, ada jalur masuk lain yang berdekatan dengan kota sebelumnya.
Sial...
Yah mau bagaimana lagi, aku belum mengetahuinya saat itu. Lagipula aku hanya berdua dengan Filo di kota itu.
Dan itu juga tidak berguna karena kita harus bergabung terlebih dahulu dengan pasukan utama lalu menyegel jantungnya.
Masalahnya adalah.... jalur menuju jantungnya itu masih belum ditemukan.
Ini bisa menjadi halangan, apabila kita tidak menghentikan regenerasi Reiki, maka kita tidak dapat melanjutkan rencana ini.
Dan peta ini juga terlihat kurang bisa diandalkan ya...
“Oh?”
Setelah mengecek peta, aku menemukan sebuah tempat luas. Membuat tenda sementara dan beristirahat disana bukan pilihan yang buruk.
Jujur saja, jumlah pasukan yang banyak ini membuat pergerakan kita terganggu.
Terkecuali pada orang yang kemampuannya hampir sama dengan Raphtalia dan Filo, walaupun mereka memiliki level yang sama, pasti mereka juga kelelahan.
Baiklah, ide bagus untuk membuat Pasukan Anti Reiki beristirahat. Ayo kita lakukan.
Setelah memutuskan itu, aku mengarahkan Pasukan Anti Reiki menuju tempat luas tersebut.
Akhirnya, kita sampai pada tujuan kita, yaitu tempat luas.
Awalnya Aku tidak tahu apa makna dibuatnya peta ini, tapi sudah dipastikan jalur yang terdapat pada peta ini cukup berguna.
Tetapi, ketika kita sampai pada tempat itu.....
“Ada beberapa makhluk besar disana.”
Ditempat luas tersebut, ada Familiar besar yang menyerupai Reiki itu sendiri.
Tidak ada gunanya untuk membandingkan Familiar ini dengan yang lain, karena ini sangat besar.
Tempat luas ini sudah seperti lapangan yang dibuat untuk orang yang mencoba menyelinap, terperangkap didalamnya.
Rasanya mirip seperti bos pertengahan di game RPG.
Itu adalah tiruan Reiki. Tidak perlu dipungkiri lagi kekuatannya tidak ada bandingannya dengan Familiar lainnya.
Masalahnya adalah jumlahnya.
Kalau hanya satu saja tidak menjadi masalah, tapi jika jumlahnya lebih banyak maka itu akan membahayakan Pasukan Anti Reiki.
“Apa yang harus kita lakukan?”
Akan menyulitkan jika setelah kita mengalahkannya, dia akan muncul lagi.....tapi, kalau tidak dicoba mana mungkin tahu hasilnya.
“Baiklah, jumlahnya tidak begitu banyak, kita akan mengalahkannya lalu melihat keadaan selanjutnya. Untuk Pasukan Anti Reiki beristirahatlah, lalu jaga bagian belakang.”
“Laksanakan!”
“Yay~!’
“Fueee..... aku akan berjuang.”
“Haah...”
Seperti biasanya, Rishia mengatakan kata yang sudah aku peringatkan sebelumnya.
Ya, mungkin peringatanku tidak cukup untuk menghentikan kebiasaannya itu.
Yang diperlukan Rishia saat ini adalah pengalaman dan percaya diri.
Ada baiknya meninggalkannya bersama ratu, tapi untuk membuatnya kuat bukan hanya dengan level yang tinggi saja, tapi masih diperlukan juga pengalaman bertarung.
Oleh karena itu, Reiki merupakan lawan yang cocok.
....Sepertinya ini terlalu berlebihan.
“Baiklah, serang!”
Kita menuju tempat Familiar itu berada dan menyerang mereka.
Disana terdapat Familiar berbentuk gorila, yeti.... dan manusia kura-kura? Itu monster tingginya 4 meter.
“Teryaaaaa!”
Filo dengan kuat menendang Familiar pada bagian cangkangnya.
Terdengar suara retakan dari tempurung itu, bahkan tendangannya berhasil menghempaskannya ke tembok.
“Yaaaaaa!”
Dengan cepat, Raphtalia memotong leher Familiar itu dengan sekali tebas.
Itu sangat membantu.
Rishia mencoba membantu dengan serangan mantra yang lemah, lalu dia membantu Raphtalia dan yang lain juga.
Apabila dia menjadi incaran serangan balik, maka Aku mengaktifkan Meteor Shield untuk melindunginya.
Setidaknya pemahaman kerjasamanya sudah mulai membaik. Itu bagian terpenting.
Atau mungkin, cara bekerja samanya bukan masalah. Setelah dia mendapatkan kemampuan itu, maka tinggal dia tingkatkan saja.
Masalahnya kemampuan itu dipengaruhi oleh statistiknya.
....Apa dia memperhatikan musuh di depannya?
“Monster ini sedikit mengecewakan.”
Setelah memastikan kematian Familiar di depannya, Raphtalia mengayunkan pedangnya untuk menghilangkan darah dipedangnya.
Benar sekali, ini lebih lemah dari yang kita bayangkan.
Reiki saja sudah sangat kuat. apa aku terlalu waspada?
Tidak, Pasukan Anti Reiki berada di belakangku. Sudah pasti kita harus selalu waspada.
“Iya. Ini tidak terlalu keras.”
“Filo, kau kan selalu mengincar bagian yang kerasnya saja.”
“Tapi kan, bagian lainnya terlihat sangat lembut.”
“Itu tindakan yang sia-sia.”
Mereka berdua membicarakan hal yang tidak berguna.
Rasanya seperti orang jenius berdebat dengan orang berbakat.
“Mereka berdua sangat kuat sekali.”
“Rishia.”
“Fuee---aku akan menjadikan itu sebagai tujuanku.”
Hmm.... jangan banyak omong, cepat usahakan itu menjadi kenyataan.
Itu sudah menjadi kebiasaan, pasti.
“Serangan selanjutnya..... masih belum datang.”
“Sepertinya tidak ada.”
Kemungkinan besar ada serangan selanjutnya setelah yang sebelumnya terkalahkan, perangkap seperti itu tidak terjadi disini.
“Hebat sekali......”
Orang dari Pasukan Anti Reiki mengomentari kita.
Jika aku diberi kesempatan untuk menilai mereka, menurutku mereka itu lemah, tapi....
Rata-rata level mereka itu berapa?
Jika levelnya sekitar 60 maka aku bisa menangis.
“Hero Perisai-dono.”
Shadow muncul. Sejak kapan kau ada disini.
Pisau yang digunakannya ada bercak darah dari Familiar, sepertinya dia bertarung ditempat yang berbeda.
“Ada apa?”
“Sesuai dengan rencana kita akan membuat markas sementara disini degojaruna.”
“Ya.... apa yang membuatmu kemari?”
“Kali ini aku ditugaskan untuk mengawal Pasukan Anti Reiki degojaru. Dan juga, Aku diperintahkan oleh ratu untuk mengikuti perintah Hero Perisai-dono.”
“Benar juga.”
Itu berati Shadow akan mengawal Pasukan Anti Reiki.....mereka ini unit yang seharusnya dibuat untuk bertarung juga.
Familiar Reiki tidak terlalu kuat juga, kan?
Ya.... Pasukan Anti Reiki juga merupakan pasukan spesial yang dibuat untuk menyegel Reiki.
Sebaiknya aku mengukur kekuatan pasukan kita saat untuk menempatkannya pada tempat yang tepat.
“Perhatikan! Pasukan Anti Reiki, Aku akan menjadikan tempat ini sebagai markas sementara untuk pencarian jantung Reiki. Penting sekali untuk kalian melindungi tempat ini. Kita akan memulai pencariannya.”
“Lak-laksanakan!”
Rasa tegang Pasukan Anti Reiki menurun karena aku menyuruh mereka untuk beristirahat dan menjaga tempat ini.
Sepertinya mereka bertarung dalam waktu yang lama, sudah dipastikan mereka semua kelelahan.
Aku tidak mengira pertarungan itu akan membuat mereka sangat kelelahan.
Apa ini karena efek dari perisai?
Atau mungkin Raphtalia dan Filo yang aneh?
Apapun itu, yang harus kita pikirkan hanya lah cara menyegel Reiki saja dulu.
“Shadow.... apa kau tahu berapa rata-rata level Pasukan Anti Reiki?”
“Rata-rata level pasukan yang akan menyegel jantung Reiki adalah 65 degojaru.”
.....Tidak seburuk yang Aku kira.
Apa? Sebesar ini kah perbedaan dari Pertumbuhan Koreksi!?
karena statistik Rishia terlihat sangat rendah, apakah itu standarnya tanpa bantuan Pertumbuhan Koreksi?
Tidak tidak, sepertinya bukan seperti itu.
Rishia sangat lemah, Itsuki akhirnya mengeluarkannya karena itu.
.....Akhirnya Rishia bisa bertarung dengan kekuatannya yang lemah, itu berkat Kigurumi Filo.
Apa aku harus meminta Pak tua untuk membuatkan Kigurumi Filo lagi? Masih ada dua set bahan yang aku miliki.
Produksi masal Kigurumi Filo.....
Apa itu bisa dibuat dengan bulu Filo saja.
“!?”
Tiba-tiba Filo mengayunkan sayapnya agar bulunya yang tegang itu lemas kembali.
“Ada apa?”
“Ada sesuatu yang aneh disekitar sini.”
Aku belum mengatakan apapun dan dia sudah menyadarinya.
.....Intuisinya sangat kuat. Kalau begitu akan sulit untuk melakukannya.
“Shadow itu lebih kuat daripada mereka.”
Aku tahu itu karena pernah bertarung bersama mereka di Pulau Cal Mira.
Apabila Shadow dengan level itu ada dalam sebuah pasukan, maka akan sangat membantu.
“Sementara waktu, kami, pasukan Assassin akan ikut bergabung dalam pertarungan ini degojaru, karena kita sangat berpengalaman dalam level dan seni bela diri degojaru.”
“Kalau begitu, setengah dari pasukan Assassin akan mengawal tempat ini, dan yang setengah lainnya akan ikut dalam penjelajahan.”
“Dimengerti degojaru. Walaupun begitu, karena anggota yang ikut saat ini tidak begitu banyak degojaru, kami mohon jangan terlalu berharap pada kami degojaru.”
“Iya, Aku mengerti.”
Shadow yang mengikuti hero lain masih belum ditemukan.... kemungkinan besar sedang tidak bisa bergerak dengan leluasa, atau hal buruk terjadi yaitu mereka meninggal.
Walaupun yang tersisa tidak begitu banyak, itu pasti akan sangat membantu Pasukan Anti Reiki.
Intinya, rencananya sudah matang.
Pertarungan ini masih panjang. Sampai jantungnya ditemukan, Pasukan Anti Reiki akan diistirahatkan terlebih dahulu.
“Rishia, kau tinggal disini bersama dengan Pasukan Anti Reiki, bila ada monster yang muncul kau ikut bertarung dengan mereka.”
“Me-mengerti!”
“Raphtalia dan Filo, akan ikut bersamaku menjelajah. Filo, gunakan hidungmu. Aku sangat mengandalkanmu ya.”
“Yay~! Aku akan berjuang~!”
“Laksanakan!”
Kita meninggalkan Rishia dibelakang, lalu kita menuju gua yang jalurnya dipenuhi cabang.
“Iya.”
Raphtalia menggunakan mantra sihirnya untuk menciptakan bola cahaya yang menyinari lorong gua.
Aku yang memimpin penjelajahan ini, Raphtalia, Filo dan Rishia berada di belakangku, dan Pasukan Anti Reiki mengikuti kami di belakang.
Dalam gua ini, muncul Familiar bola mata yang melayang dan Familiar Ulat dari dalam tembok gua, mereka itu tidak terlihat kuat.
Masalahnya adalah gua ini..... jalur gua ini sudah sangat rumit bagaikan labirin....
Temboknya bukan makhluk hidup melainkan batu dan lumpur.
“Apa kau tahu arahnya?”
“Kurang lebih, dulu aku dipindahtugaskan untuk menyelidiki gua ini. Dan aku punya peta saat itu.”
“Itu sangat membantu.”
Apabila melakukan pemetaan dari awal itu akan memakan waktu yang cukup lama.
Kita membuka peta itu untuk memastikan tempat yang kita lalui.
Sudah kuduga, jalur gua ini merupakan labirin rumit.
Ironisnya, ada jalur masuk lain yang berdekatan dengan kota sebelumnya.
Sial...
Yah mau bagaimana lagi, aku belum mengetahuinya saat itu. Lagipula aku hanya berdua dengan Filo di kota itu.
Dan itu juga tidak berguna karena kita harus bergabung terlebih dahulu dengan pasukan utama lalu menyegel jantungnya.
Masalahnya adalah.... jalur menuju jantungnya itu masih belum ditemukan.
Ini bisa menjadi halangan, apabila kita tidak menghentikan regenerasi Reiki, maka kita tidak dapat melanjutkan rencana ini.
Dan peta ini juga terlihat kurang bisa diandalkan ya...
“Oh?”
Setelah mengecek peta, aku menemukan sebuah tempat luas. Membuat tenda sementara dan beristirahat disana bukan pilihan yang buruk.
Jujur saja, jumlah pasukan yang banyak ini membuat pergerakan kita terganggu.
Terkecuali pada orang yang kemampuannya hampir sama dengan Raphtalia dan Filo, walaupun mereka memiliki level yang sama, pasti mereka juga kelelahan.
Baiklah, ide bagus untuk membuat Pasukan Anti Reiki beristirahat. Ayo kita lakukan.
Setelah memutuskan itu, aku mengarahkan Pasukan Anti Reiki menuju tempat luas tersebut.
Akhirnya, kita sampai pada tujuan kita, yaitu tempat luas.
Awalnya Aku tidak tahu apa makna dibuatnya peta ini, tapi sudah dipastikan jalur yang terdapat pada peta ini cukup berguna.
Tetapi, ketika kita sampai pada tempat itu.....
“Ada beberapa makhluk besar disana.”
Ditempat luas tersebut, ada Familiar besar yang menyerupai Reiki itu sendiri.
Tidak ada gunanya untuk membandingkan Familiar ini dengan yang lain, karena ini sangat besar.
Tempat luas ini sudah seperti lapangan yang dibuat untuk orang yang mencoba menyelinap, terperangkap didalamnya.
Rasanya mirip seperti bos pertengahan di game RPG.
Itu adalah tiruan Reiki. Tidak perlu dipungkiri lagi kekuatannya tidak ada bandingannya dengan Familiar lainnya.
Masalahnya adalah jumlahnya.
Kalau hanya satu saja tidak menjadi masalah, tapi jika jumlahnya lebih banyak maka itu akan membahayakan Pasukan Anti Reiki.
“Apa yang harus kita lakukan?”
Akan menyulitkan jika setelah kita mengalahkannya, dia akan muncul lagi.....tapi, kalau tidak dicoba mana mungkin tahu hasilnya.
“Baiklah, jumlahnya tidak begitu banyak, kita akan mengalahkannya lalu melihat keadaan selanjutnya. Untuk Pasukan Anti Reiki beristirahatlah, lalu jaga bagian belakang.”
“Laksanakan!”
“Yay~!’
“Fueee..... aku akan berjuang.”
“Haah...”
Seperti biasanya, Rishia mengatakan kata yang sudah aku peringatkan sebelumnya.
Ya, mungkin peringatanku tidak cukup untuk menghentikan kebiasaannya itu.
Yang diperlukan Rishia saat ini adalah pengalaman dan percaya diri.
Ada baiknya meninggalkannya bersama ratu, tapi untuk membuatnya kuat bukan hanya dengan level yang tinggi saja, tapi masih diperlukan juga pengalaman bertarung.
Oleh karena itu, Reiki merupakan lawan yang cocok.
....Sepertinya ini terlalu berlebihan.
“Baiklah, serang!”
Kita menuju tempat Familiar itu berada dan menyerang mereka.
Disana terdapat Familiar berbentuk gorila, yeti.... dan manusia kura-kura? Itu monster tingginya 4 meter.
“Teryaaaaa!”
Filo dengan kuat menendang Familiar pada bagian cangkangnya.
Terdengar suara retakan dari tempurung itu, bahkan tendangannya berhasil menghempaskannya ke tembok.
“Yaaaaaa!”
Dengan cepat, Raphtalia memotong leher Familiar itu dengan sekali tebas.
Itu sangat membantu.
Rishia mencoba membantu dengan serangan mantra yang lemah, lalu dia membantu Raphtalia dan yang lain juga.
Apabila dia menjadi incaran serangan balik, maka Aku mengaktifkan Meteor Shield untuk melindunginya.
Setidaknya pemahaman kerjasamanya sudah mulai membaik. Itu bagian terpenting.
Atau mungkin, cara bekerja samanya bukan masalah. Setelah dia mendapatkan kemampuan itu, maka tinggal dia tingkatkan saja.
Masalahnya kemampuan itu dipengaruhi oleh statistiknya.
....Apa dia memperhatikan musuh di depannya?
“Monster ini sedikit mengecewakan.”
Setelah memastikan kematian Familiar di depannya, Raphtalia mengayunkan pedangnya untuk menghilangkan darah dipedangnya.
Benar sekali, ini lebih lemah dari yang kita bayangkan.
Reiki saja sudah sangat kuat. apa aku terlalu waspada?
Tidak, Pasukan Anti Reiki berada di belakangku. Sudah pasti kita harus selalu waspada.
“Iya. Ini tidak terlalu keras.”
“Filo, kau kan selalu mengincar bagian yang kerasnya saja.”
“Tapi kan, bagian lainnya terlihat sangat lembut.”
“Itu tindakan yang sia-sia.”
Mereka berdua membicarakan hal yang tidak berguna.
Rasanya seperti orang jenius berdebat dengan orang berbakat.
“Mereka berdua sangat kuat sekali.”
“Rishia.”
“Fuee---aku akan menjadikan itu sebagai tujuanku.”
Hmm.... jangan banyak omong, cepat usahakan itu menjadi kenyataan.
Itu sudah menjadi kebiasaan, pasti.
“Serangan selanjutnya..... masih belum datang.”
“Sepertinya tidak ada.”
Kemungkinan besar ada serangan selanjutnya setelah yang sebelumnya terkalahkan, perangkap seperti itu tidak terjadi disini.
“Hebat sekali......”
Orang dari Pasukan Anti Reiki mengomentari kita.
Jika aku diberi kesempatan untuk menilai mereka, menurutku mereka itu lemah, tapi....
Rata-rata level mereka itu berapa?
Jika levelnya sekitar 60 maka aku bisa menangis.
“Hero Perisai-dono.”
Shadow muncul. Sejak kapan kau ada disini.
Pisau yang digunakannya ada bercak darah dari Familiar, sepertinya dia bertarung ditempat yang berbeda.
“Ada apa?”
“Sesuai dengan rencana kita akan membuat markas sementara disini degojaruna.”
“Ya.... apa yang membuatmu kemari?”
“Kali ini aku ditugaskan untuk mengawal Pasukan Anti Reiki degojaru. Dan juga, Aku diperintahkan oleh ratu untuk mengikuti perintah Hero Perisai-dono.”
“Benar juga.”
Itu berati Shadow akan mengawal Pasukan Anti Reiki.....mereka ini unit yang seharusnya dibuat untuk bertarung juga.
Familiar Reiki tidak terlalu kuat juga, kan?
Ya.... Pasukan Anti Reiki juga merupakan pasukan spesial yang dibuat untuk menyegel Reiki.
Sebaiknya aku mengukur kekuatan pasukan kita saat untuk menempatkannya pada tempat yang tepat.
“Perhatikan! Pasukan Anti Reiki, Aku akan menjadikan tempat ini sebagai markas sementara untuk pencarian jantung Reiki. Penting sekali untuk kalian melindungi tempat ini. Kita akan memulai pencariannya.”
“Lak-laksanakan!”
Rasa tegang Pasukan Anti Reiki menurun karena aku menyuruh mereka untuk beristirahat dan menjaga tempat ini.
Sepertinya mereka bertarung dalam waktu yang lama, sudah dipastikan mereka semua kelelahan.
Aku tidak mengira pertarungan itu akan membuat mereka sangat kelelahan.
Apa ini karena efek dari perisai?
Atau mungkin Raphtalia dan Filo yang aneh?
Apapun itu, yang harus kita pikirkan hanya lah cara menyegel Reiki saja dulu.
“Shadow.... apa kau tahu berapa rata-rata level Pasukan Anti Reiki?”
“Rata-rata level pasukan yang akan menyegel jantung Reiki adalah 65 degojaru.”
.....Tidak seburuk yang Aku kira.
Apa? Sebesar ini kah perbedaan dari Pertumbuhan Koreksi!?
karena statistik Rishia terlihat sangat rendah, apakah itu standarnya tanpa bantuan Pertumbuhan Koreksi?
Tidak tidak, sepertinya bukan seperti itu.
Rishia sangat lemah, Itsuki akhirnya mengeluarkannya karena itu.
.....Akhirnya Rishia bisa bertarung dengan kekuatannya yang lemah, itu berkat Kigurumi Filo.
Apa aku harus meminta Pak tua untuk membuatkan Kigurumi Filo lagi? Masih ada dua set bahan yang aku miliki.
Produksi masal Kigurumi Filo.....
Apa itu bisa dibuat dengan bulu Filo saja.
“!?”
Tiba-tiba Filo mengayunkan sayapnya agar bulunya yang tegang itu lemas kembali.
“Ada apa?”
“Ada sesuatu yang aneh disekitar sini.”
Aku belum mengatakan apapun dan dia sudah menyadarinya.
.....Intuisinya sangat kuat. Kalau begitu akan sulit untuk melakukannya.
“Shadow itu lebih kuat daripada mereka.”
Aku tahu itu karena pernah bertarung bersama mereka di Pulau Cal Mira.
Apabila Shadow dengan level itu ada dalam sebuah pasukan, maka akan sangat membantu.
“Sementara waktu, kami, pasukan Assassin akan ikut bergabung dalam pertarungan ini degojaru, karena kita sangat berpengalaman dalam level dan seni bela diri degojaru.”
“Kalau begitu, setengah dari pasukan Assassin akan mengawal tempat ini, dan yang setengah lainnya akan ikut dalam penjelajahan.”
“Dimengerti degojaru. Walaupun begitu, karena anggota yang ikut saat ini tidak begitu banyak degojaru, kami mohon jangan terlalu berharap pada kami degojaru.”
“Iya, Aku mengerti.”
Shadow yang mengikuti hero lain masih belum ditemukan.... kemungkinan besar sedang tidak bisa bergerak dengan leluasa, atau hal buruk terjadi yaitu mereka meninggal.
Walaupun yang tersisa tidak begitu banyak, itu pasti akan sangat membantu Pasukan Anti Reiki.
Intinya, rencananya sudah matang.
Pertarungan ini masih panjang. Sampai jantungnya ditemukan, Pasukan Anti Reiki akan diistirahatkan terlebih dahulu.
“Rishia, kau tinggal disini bersama dengan Pasukan Anti Reiki, bila ada monster yang muncul kau ikut bertarung dengan mereka.”
“Me-mengerti!”
“Raphtalia dan Filo, akan ikut bersamaku menjelajah. Filo, gunakan hidungmu. Aku sangat mengandalkanmu ya.”
“Yay~! Aku akan berjuang~!”
“Laksanakan!”
Kita meninggalkan Rishia dibelakang, lalu kita menuju gua yang jalurnya dipenuhi cabang.
0 komentar:
Posting Komentar