Rabu, 06 Mei 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 118. VS Reiki, Pertarungan Pengintai

Chapter 118. VS Reiki, Pertarungan Pengintai


“Dari dekat seperti ini terlihat lebih besar.”

Didepan mata kami ada kura-kura raksasa yang terus mendekat.
Setiap langkahnya akan menyebabkan wilayah sekitarnya bergetar, ini sudah seperti gempa bumi.

“Benar sekali.”
“.... Kita harus segera lari.”
“Aku mengerti keadaanmu.”

Kurang dari satu bulan, hero lain sudah memperkuat diri mereka dan harusnya mereka sudah bangga akan itu.... entah kenapa hero lain malah jadi gegabah dalam menghadapi musuh yang tidak bisa dikalahkan oleh mereka.
.... Apa mereka tidak bisa menghindar, ya sudah pasti tidak.
Ya, kita juga hampir melakukan hal yang sama.
Jika ini sudah tidak terkendali, maka kita harus mundur.

“Kura-kura itu besar sekali ya~”
“Fueeeeeeeeee! Itsuki-sama!”

Bagaikan kabut hitam yang menyebar, ada kawanan kelelawar muncul dari balik gunung.
Jadi ini Familiar-nya Reiki.

“Meteor Shield!”

Aku langsung menggunakan skill baru Meteor Shield dan menyuruh Rishia untuk mundur.

“Highten Reaction!”

Dari kawanan Familiar-nya Reiki terpancar sinar laser yang muncul dari mata mereka.
Terdengar suara benturan pada barrier perisaiku.
Jadi mereka bisa menggunakan serangan jarak jauh.

“Tei!”
“Teriyaa!”

Raphtalia dan Filo keluar dari barrier untuk menyerang Familiar Reiki.

“Gyiii!”

Setiap Familiar Reiki mati karena serangan mereka.
Akan tetapi, jumlah mereka sangat banyak.
Kita ini sedang mengintai jadi tidak membawa banyak anggota.

“Ta a!”
“Orya a ā!”

Suara ‘gasugasu’ muncul dari Familiar Reiki yang sedang diserang oleh Raphtalia dan Filo.
Akan lebih baik untuk menganalisisnya terlebih dahulu sebelum menyerangnya.

“Apa kau baik-baik saja?”
“Iya, kurang lebih, mereka ini terlihat sulit dikalahkan, tapi ternyata tidak.”
“Begitu.”

Terdengar suara benda yang terjatuh, ada sesuatu yang jatuh dari Reiki.
....Kali ini, monster gorila dengan cangkang kura-kura dibelakangnya muncul.

"Zweit Aura!"

Aku memberikan mantra pendukung pada Raphtalia dan Filo.

“Fast Guard!”

Dalam waktu yang sama, Rishia memberikan mantra perlindungan.
Itu pilihan yang tepat.
Sudah ku duga, Statistik dan Kepandaian itu sangat berbeda.

“Kuserang! Yin-Yang Sword!”

Pedang Raphtalia terbagi dua, yaitu putih dan hitam yang memotong monster.
Setiap potongan tersebut membuat monsternya menjadi bola putih dan hitam, ketika bola itu mengenai monster lain maka itu akan membuatnya menghilang.
Bukankah itu seperti membunuh dua burung dengan satu batu!?

“Critical Quick~”

Ketika Filo menggunakan Haikuikku-nya, sosoknya menjadi buram, lalu dia menyerang monster dengan tendangan kilatnya.
Apa itu serangan yang sama?
Itulah yang Aku pikirkan, tapi Filo sendiri tidak mengalami pengurangan kecepatan sedikitpun, dan dia terus menendang monster disana.

“Jadi ya, itu adalah serangan Haikuikku dalam mode cepat.”

Serangan cepat yang mudah dikendalikan.
Itu sangat membantu.

“Fu~e, Fast Water Shot!”

Dengan enggannya Rishia keluar dari barrier lalu menyerang monster dengan mantra sihirnya.
Ya, monsternya tidak berhasil dikalahkan.
Tetapi, pergerakannya melambat.

“Ini mungkin akan sangat berguna.”

Ya, Familiar ini sangat mudah untuk dikalahkan.
Yang menjadi masalah adalah tubuh utamanya. Kemungkinan, hero lain langsung melawan tubuh utamanya.
Atau mungkin, mereka sedang melawannya dari dalam tubuhnya.

“Sekarang, ayo kita lawan saja dulu!”
“Iya!”
“Ya~a”
“Fueeeeeeeee!”

Kemudian, semakin dekat kita dengan Reiki..... semakin kuat Familiar-nya, akhirnya kita berada didepan Reiki.
Pastinya, ini sangat besar dilihat dari dekat.
Kepalanya saja sudah sebesar desa.
Baiklah, sekarang apa?
Reiki mengarahkan kepala pada kami.

“———————!“

Suara raungan yang keras membuatku menutup telingaku dengan erat.
Ini bukan sapaan yang ramah.
Aku mengaktifkan kembali Meteor Shield, untuk mengatasi Familiar Reiki, Aku melihat keadaan disana.
Reiki melihat kearah kami sambil menggerakkan kakinya.

“Bahaya!”

Dengan tendangan yang kuat. Secara reflex aku mengangkat perisaiku untuk menahan serangannya.
Meteor Shield hancur bersamaan dengan suara kaca pecah, lalu, Aku langsung terinjak oleh kakinya Reiki.
Getarannya menyebar ke seluruh tubuhku.

“GU.....”

Aku terdorong beberapa langkah kebelakang.

“Na-Naofumi-sama?”
“Goshujin-sama~?”

Raphtalia dan Filo berhasil berlindung di balik perisaiku dengan mudah. Rishia yang berada dibalik mantelku mulai menyadari apa yang sedang terjadi, dan mulai mengatakan 

“Fueeeeeee.”

“Aku baik-baik saja. Serangan selanjutnya akan datang.”

Meskipun Aku terinjak olehnya, bukan berati Aku terluka berat.
.... Waktu cooldown dari Meteor Shield telah selesai.
Sudah waktunya untuk menyerang kembali.

Sementara itu, awan mendung mulai memenuhi langit, lalu Familiar yang mengelilingi kami tersapu habis.
Itu adalah serangan bantuan dari Ratu dan Pasukan Anti Reiki.
Jika waktu penyerangannya tidak tepat, maka itu akan mengenai Raphtalia dan yang lain.
Serangannya digunakan tepat saat Meteor Shield kehabisan waktu, keputusan yang tepat.

“Baiklah! Cepat kalian serang!”

Membasmi monster sebesar itu sangat sulit, tapi mungkin saja monster ini lemah.

“Tooooooo!”

Filo mengumpulkan kekuatan untuk menendang kepalanya Reiki.

“—————!?”

Kepalanya Reiki tertekuk ke belakang.

“Waa~a... berat sekali.”
“Masih belum.”

Raphtalia mulai mengikuti arah dari lekukan itu untuk memotong kepala Reiki.
Terdapat sebuah luka yang membuat tenggorokan Reiki terlihat, suara yang dihasilkan oleh potongan itu seperti wortel yang sedang dipotong. 
Darahnya mengalir dengan deras.
Tetapi, setelah menerima damage sebesar itu, Reiki berhasil menyembuhkan luka yang membuat tenggorokannya terlihat, lalu Reiki melihat Raphtalia dan Filo dengan penuh amarah.

..... Tidak ada serangan balasan, ya.
Raphtalia dan Filo sudah menjadi sangat kuat.
Aku sendiri tahu kalau Aku juga bertambah kuat, tapi apa itu sudah cukup?

Pertarungan ini akan sangat menyulitkan, tapi tidak ada musuh yang tidak bisa dikalahkan.
Kalau begitu, mengapa..... mengapa mereka lari dari musuh yang mudah dikalahkan?
Ini membuatku, tidak bisa menentang perbuatan menyebalkan yang mereka lakukan.

“——————!“

Tiba-tiba ada lingkaran sihir muncul didepan Reiki.
..... Aku punya firasat buruk.
Tak lama kemudian, Raphtalia dan Filo langsung tersungkur kebawah.

“Gu~uuu....”
“Ap-apa ini?”
“Apa yang terjadi?”
“Ti-tidak tahu. Tetapi, tubuhku merasa tertarik kebawah... berat sekali.”

Bahaya sekali! Aku tidak tahu apa bahayanya, tapi bila dibiarkan Raphtalia dan Filo akan dalam bahaya.

“Fueee?”

Rishia, yang sedang berada di balik jubahku mengeluarkan suara kebingungan.
Dia ini tidak dalam masalah.... bukan?
Barrier Meteor Shield mulai menghasilkan getaran.
Sepertinya barrier ini sedang melindungi sesuatu.
Aku mulai mendekati Raphtalia dan Filo agar mereka masuk barrier lagi.

“Ah, tubuhku terasa ringan.”

Ketika Aku mendekat, mereka berdua bisa kembali berdiri.
Dilihat dari efek yang dihasilkan, sepertinya ini adalah efek Mantra Gravitasi.
Tetapi, mantra sihir Reiki tidak dapat menembus perlindungan perisaiku.
Reiki sedang melihat kita yang sedang tidak bergerak, lalu mencoba untuk menginjak kami lagi.
Tak akan kubiarkan!

“Shield Prison!”

Aku menggunakan Shield Prison diatas Meteor Shield.
Terdengar suara hancur, Shield Prison telah rusak, lalu aku menahannya dengan Meteor Shield sambil bersiap-siap untuk menerima serangan langsung.
.... Sepertinya, ini bisa menahan injakkan Reiki....
Barriernya mulai mengeluarkan suara yang mengganggu.
Kalau begini bisa hancur.

“Kita akan pindah tempat, ikuti Aku.”

Untuk apa kita terus menerima injakkan yang tidak berarti ini.

“Iya.”
“Iyah~”
“Fueee.... Baiklah.”

Setelah mereka bertiga mengerti, akhirnya kita bisa lari dari injakkan Reiki.
Terdengar suara letusan, lalu muncul kabut asap dari Reiki.
Wow, Meteor Shield bisa menahan kabur asap ini juga.

“Untungnya kita bisa selamat....”
“Karena kabut asap itu aku tidak bisa melihat dengan baik.”
“Mungkin monsternya mengira sudah mengalahkan Firo? Sihirnya sudah terhenti juga.”
“Hmm... ini kesempatan untuk menyerang balik...”

Familiar disekitar kita mulai turun secara bersamaan.
Sepertinya Reiki terlalu waspada, itu berarti untuk memastikan kita sudah dikalahkan.
Sudah tidak waktu lagi. Bagaimana ini....?

“Apa kita tidak punya rencana?”
“...Ada. Tapi hanya sekali serang saja.”
“Iyaaa. Sekali serang saja sudah melelahkan.”
“Bisa kalian lakukan?”

Kita sudah bisa menyerang leher Reiki separah itu. Bila kita serius mengalahkannya kemungkinan akan berhasil.

“Serahkan saja padaku.”
“Pastinya.”

Raphtalia dan Filo mulai memasang kuda-kuda untuk jurus pamungkas mereka.
Kuda-kuda Filo terlihat familiar.
Dengan mengepakkan sayapnya.
Bisa dilihat dari arah angin yang terus mengencang, kekuatan sihirnya terus bertambah kuat.

“Kapanpun kau siap, Raphtalia-oneechan.’

Ini lebih cepat dari sebelumnya! Ini bisa digunakan dalam pertarungan sebenarnya.

“Tunggu sebentar.”

Ekor Raphtalia mulai tegang.
Dia pasti sudah menahan banyak mantra sihir.

“Aku sudah siap. Ayo kita lalukan.”
“Ayo!”

Raphtalia menaiki pundak Filo untuk melepaskan mantra sihirnya.

“Spiral...”
“Delapan Pusaran...”

Percampuran antara debu dan cahaya mulai mengelilingi Filo.
Dari cahaya tersebut muncul bola Yin Yang berjumlah delapan bola.
Entah kenapa, serangan Raphtalia memiliki ciri khas ke timuran (china, jepang).

“Srtike!”
“Pedang Surga!”



Bersamaan dengan cahaya itu, Raphtalia dan Filo menembus leher Reiki.
Matanya Reiki mulai memucat.
Tidak.... karena serangan yang tiba-tiba ini, tubuhnya sudah tidak bisa bereaksi apapun.
Benar, leher besarnya Reiki terpisah dengan tubuhnya dengan rapi, dan potongan itu menyebabkan hujan darah.
Tubuh besarnya terjatuh begitu saja.

“Kita berhasil!”

Kepalanya sudah terpotong, dengan begitu kematiannya sudah dipastikan.
Tak kusangka akan semudah ini.
Sepetinya kita tidak perlu menyegel jantung musuh ini dari dalam tubuhnya.
Dari kejauhan terdengar suara ceria.

“Fu~hee....”

Filo mendarat dengan selamat, dan Raphtalia juga melakukan hal yang sama.

“Kita berhasil melakukannya.”
“Ya, kalian melakukannya dengan baik.”

Kita memiliki jurus pamungkas yang sangat efektif, kita tidak akan kalah.
Sepertinya kita menjadi lebih kuat dari hero yang tidak bisa melihat kenyataan yang sebenarnya.

“Hebat sekali.”
“Rishia, berjuanglah agar kau bisa melakukan itu.’
“Fu~eeeeeee! Itu tidak mungkin terjadi.”
“Itu bukan tidak mungkin. Kau pasti bisa melakukannya!”
“Untuk orang sepertiku itu tidak mungkin!”

Rishia sangat menentangnya.
Kalau begitu, dia harus mengubah pola pikirnya.

“Baiklah, waktunya untuk berpesta—“

Terdengar suatu suara menggeliat dari arah Reiki berada.
Semua orang yang mendengar suara itu langsung melihat Reiki secara bersamaan.
Tubuh Reiki bangkit kembali.... daging dari lehernya mulai menggeliat....
Tubuh dan kepalanya beregenerasi kembali, seperti tidak terjadi apa-apa.

“Ap....”

Apa yang terjadi?
Sekuat apa regenerasimu? Kepalamu baru saja terjatuh? Apa kau semacam Hydra.
Sepertinya kemampuan regenerasinya yang sangat kuat, itulah yang membuat hero terdahulu menyegel jantungnya.

“—————————!“
“Argh!?”

Reiki membuka mulutnya lalu meraung.
Tidak.... Aku melihat sesuatu yang bersinar dari mulutnya.
Tulang belakangku terasa menggigil.
Aku langsung menyiapkan Meteor Shield bersamaan dengan Shield Prison.
Sebuah kilatan sinar yang menyebar muncul dari mulutnya.
Ini sudah seperti sinar laser pada anime.

“Gu....uu...”
“Na-Naofumi-sama!?”
“Waa!”
“Fueeeeee!?”

Shield Prison rusak, barrier Meteor Shield juga tertembus, dan hidungku mencium bau dari kulit terbakar.
Tetapi, rasa sakit yang aku rasakan ini tidak dapat membuatku pingsan.
Sesaat Aku merasakan waktu melambat.

“Ha~a…… ha~a……”

Aku yang kebingungan, mulai menyadari serangan dari Reiki telah berhenti.
Damage separah ini hanya Aku rasakan ketika menggunakan Blutopfer.
Tidak, ini melebihinya.....
Aku merasakan luka bakar dari dalam tubuhku.

“Goshujin-sama!?”
“Naofumi-sama!?”
“Hero-sama!”

Ku... Aku harus melantunkan mantra penyembuh, tapi Aku tidak bisa konsentrasi.
Tak lama kemudian, ada sebuah butiran cahaya yang menyelimuti tubuhku.
Sedikit demi sedikit lukaku sembuh.
Tetapi, waktu penyembuhanku masih membutuhkan waktu yang lebih lama.

“Zweit Heal!”

Aku menggunakan mantra sihir yang baru saja Aku pelajari beberapa hari yang lalu, kemudian Aku menahan injakkan Reiki.
Baiklah, Aku sudah bisa berpikir dengan jernih kembali.
Ini berkat mantra pendukung dari ratu.
Aku terselamatkan. Serangan ini tidak bisa ditahan oleh Soul Eater Shield.
Untungnya kita bisa menahan serangan pamungkas dari Reiki, pasti Reiki membutuhkan waktu untuk mengisi ulang tenaganya.
Ketika Aku melihat kebelakang, tempat yang Aku lindungi tidak mengalami kerusakan sedikitpun, namun gunung yang berada di belakangku hilang tanpa jejak.

“Filo, pulihkan mantra sihirmu.’
“Ya!”

Aku sudah memperkirakan ini, jadi Aku melemparkan Sihir Air yang sudah Aku siapkan, kemudian Filo meminumnya.

“Ini seperti buah yang meletus.’
“...Orang bilang, ini adalah minuman berkarbonasi.’

Kalau tidak salah, Air suci itu seperti air soda tanpa gula, rasanya seperti air berkarbonasi, tapi diduniaku ini akan mudah dikenali dalam sekali teguk.... sudah kuduga, anak ini punya pemikiran yang tajam.
Walaupun begitu, Filo sudah bisa mengeluarkan potensi terbaiknya.

“Serangan dari luar sangat tidak mungkin. Ayo kita mundur dulu.”

Untuk menahan serangan Reiki, Aku memperluas jangkauan Meteor Shield. Dengan barrier itu kita bisa menghindari injakkan Reiki.
Hal yang sama terjadi, Reiki mencoba untuk menginjak kami lagi. Setiap kali Reiki mencobanya maka tanah disekitar akan bergetar.
Tapi, ketika Reiki mengangkat kaki, itulah kesempatan kita.

“Haikuiku!”

Filo mengangkut kita dan langsung lari dari sana dengan cepat.
Ya ampun, perlindunganku sudah ditembus, tidak mungkin kita bisa mengalahkan musuh yang bisa meregenerasi kepalanya yang sudah putus.
Sepertinya kita harus mengikuti cara penyegelan jantungnya saja.
Dengan menunggangi Filo, kita berhasil kabur dari Reiki.




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan 

0 komentar:

Posting Komentar