Kamis, 28 Mei 2020

Realist Maou ni yoru Seiiki naki Isekai Kaihaku Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 17. Kepala Pelayan – Diary Eve

Chapter 17. Kepala Pelayan – Diary Eve


Buku harian Kepala Pelayan Pasukan Ashtaroth.

Beberapa minggu telah berlalu sejak aku diberikan kehidupan oleh Ashtaroth-sama.

Tujuanku dipanggil adalah untuk memberikan pengetahuan tentang dunia ini yang tidak ia miliki. Dan itu telah menjadi penyebab berbagai peristiwa yang mengejutkan sejak saat itu.

Meskipun ia tidak memiliki pengetahuan tentang dunia ini pada awalnya, ia mampu beradaptasi dengan cukup cepat.

Dia memiliki ketenangan yang dapat membuat kalian berpikir kalau dia sebenarnya lahir di dunia ini.

Kasih sayang dan keagungan-nya tidak luput dari perhatian oleh monster wanita di kastil. Succubus adalah salah satu monster yang paling tidak punya malu dalam menunjukkan minat untuk mendapatkan perhatiannya. 
<TLN: ya jelas lah anjer, namanya juga succubus :v>

Kurasa aku harus meningkatkan keamanan di sekitar kamar tidurnya.

Banyak hal yang telah mengejutkanku sampai sekarang, yang paling mengejutkan adalah cara dia berpikir.

Tuanku, Raja Iblis Ashtaroth adalah yang terlemah dari ke-72 Raja Iblis. Namun, dia mampu menghancurkan Raja Iblis yang lebih kuat hanya dalam satu minggu.

Dia mampu mengambil harta miliknya dan memperbesar pasukannya sendiri.

Semua dilakukan dalam waktu singkat.

Pertama, dia berpura-pura menunjukkan rasa hormat terhadap Count Ismalia.

Kemudian dia berpura-pura ingin melayani Raja Iblis Sabnac, dan meminta bantuan.

Ini memberinya waktu untuk menyerang markas Sabnac ketika kedua pasukan sedang bertempur.

Itu semua dimainkan dengan sangat baik. Dan aku tidak punya alasan untuk mengeluh.

Setelah itu, dia dapat memenangkan pertempuran balas dendam yang Raja Iblis Sabnac lakukan karena telah mempermalukan dirinya.

Aku penasaran berapa banyak Raja Iblis lain yang membunuh sesama Raja Iblis dalam waktu sebulan setelah dilahirkan?

Sebagai orang yang disebut perpustakaan berjalan, aku tidak memiliki ingatan tentang kejadian ini sebelumnya.

Begitu Sabnac terbunuh, Tuanku segera bertindak.

Dia mengirim pasukan ke kastil Sabnac untuk mengambil material dan harta yang tersisa. Dan tanpa ragu-ragu, dia merobohkan bekas kastil Sabnac rata dengan tanah.

Biasanya, seseorang akan menjaga dan memelihara sebuah kastil setelah diambil alih, tetapi ketika aku bertanya tentang hal ini, dia menjawab dengan dingin.

“Aku tidak bisa melindungi dua kastil dengan kekuatan bertarungku saat ini. Jadi kastil ini harus dihancurkan. Kita tidak ingin Raja Iblis lain atau manusia mendapatkannya bukan?”

Banyak monster tidak setuju dengan keputusannya, tetapi dia dengan tenang menyatakan:

“Saat ini, aku tidak tertarik pada bebatuan, istana dan kota. Tetapi orang-orang yang tinggal di sana, mereka juga harta yang berharga. Jadi aku akan membawa orang-orang yang tinggal di kota Sabnac bersamaku. "

Mendengar ini, aku dan monster-monster yang memiliki akal merasa terkesan. Bahkan Hijikata Toshizou terkejut.

Populasi yang tinggal di sekitar kota kastil Raja Iblis biasanya hanya dianggap sebagai tenaga kerja.

Ada Iblis, Manusia, Demi-Human, Beastkin dan banyak masih banyak jenis makhluk yang tinggal di sana, memang ada hierarki yang ditetapkan, tetapi semua dieksploitasi oleh Raja Iblis.

Orang-orang yang ditaklukkan biasanya diperlakukan seperti budak, tetapi tuanku memperlakukan orang-orang Sabnac lebih seperti warga negara.

Mereka terpaksa pindah ke Kastil Ashtaroth, tetapi mereka diizinkan untuk menyimpan barang-barang dan status mereka sebagai rakyat jelata.

Dengan kata lain, tidak ada budak di bawah Kastil Ashtaroth.

Aku tahu pasti, bahwa ini adalah pengecualian di antara 72 Raja Iblis. Tidak, bahkan di antara kota-kota manusia.

Aku begitu diliputi rasa ingin tahu, sehingga aku pernah bertanya kepadanya tentang hal ini.

"Tuan, mengapa anda tidak ingin ada budak?"

Wajahnya tampak agak terganggu dengan pertanyaan ini, dan dia menjawab.

"... Aku... berpikir itu sia-sia. Lagipula, meski mereka semua orang biasa, kastil ini mendapatkan pajak yang kita kumpulkan dari kerja keras mereka. ”

"Jadi itu anda melakukan itu untuk mendapat keuntungan?"

"Benar. Itu adalah keputusan yang paling masuk akal. Ada juga budak di dunia yang pernah kutinggali. Tetapi aku tidak yakin kalau itu efisien. Produktivitas membutuhkan insentif yang merupakan peningkatan pendapatan.”

"…Begitu rupanya, saya mengerti."

“Kita hidup dari kerja keras mereka, tetapi sebagai gantinya, aku harus bekerja lebih keras. Kupikir itu adalah tugasku untuk menciptakan lingkungan kerja yang layak bagi mereka. ”

Dia menyatakan kalimat tersebut dan dia terlihat bermartabat saat menyampaikannya.

Jadi aku menjawabnya tanpa berpikir.

"Kalau begitu saya akan mengabdikan tubuh dan jiwaku untuk membantu anda mewujudkan  idealisme ini."

Dia terlihat agak malu dengan perkataanku kemudian ia berkata:

"Terima kasih,"

Lalu menikmati secangkir teh yang telah kutuangkan untuknya.


Note: 
COK, INI CHAPTER BIKIN ENEG ANJER BAHASA NYA >:v Jadi klo ada saran perbaikan harap hubungi ane secepat nya.


PREVIOUS CHAPTER       TOC        NEXT CHAPTER


TL: Tasha
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar