Jumat, 29 Mei 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 125. Kemungkinan

Chapter 125. Kemungkinan


“Belum! Laporkan situasi saat ini!”
“Orang-orang yang terkena serangan itu masih belum sadarkan diri. Kita masih memastikan keadaan mereka.”

Bagaimana dengan mereka yang berada didepan?
Aku memalingkan wajah pada Raphtalia dan Filo, yang sedang menyerang jantung Reiki.
Penyerangan Familiar Reiki terus berlangsung. Mereka berdua pasti sangat kelelahan.
Ketika ada kesempatan, mereka berdua kembali kepadaku, tapi dengan wajah yang memucat.

“A-apa kalian baik-baik saja!?”
“I-ya... tapi.... Manaku....”
“Ya.... jadi begini.... mana kami diambil semua.”

Kuh... menyulitkan sekali. Serangan ini sama dengan serangan kilatan yang memiliki Drain.
Aku menerima laporan dari barisan belakang.

“Banyak dari pasukan penyihir yang meninggal.”
“Sudah tidak mungkin untuk melanjutkan rencana ini?”
“Tidak.... berkat perlindungan Hero Perisai-sama, kita masih bisa melakukan mantra penyegelan dengan jumlah yang sedikit.”
“Begitu....”

Drain resistance yang aku miliki sangat berguna ditempat ini.
Korbannya memang banyak, tapi kita tidak bisa mundur karena rencananya masih bisa dilanjutkan.

“Mungkin sulit dilakukan, tapi cepat lakukan itu!”
“Siap, laksanakan!”

Bila mengikuti pola ini....
Jantung Reiki pasti akan menembakkan laser kuat ketika kekuatannya sudah penuh kembali.
Dengan terburu-buru, Aku menyiapkan sudut perisai untuk memantulkan laser kuat itu.

“—————!“
“Gu.....”

Serangannya lebih bertenaga daripada yang sebelumnya! Aku tidak bisa memantulkannya.
Otot putih yang ditembakkan telah kembali ke jantung Reiki, lalu kekuatan lasernya terus bertambah.
Lamaa! Serangan ini lebih lama dari serangan yang sebelumnya, karena panas laser ini terus bertambah, Aku mulai menerima damage.

Jika Aku memantulkan serangan laser ini dengan sembarangan, maka akan ada banyak korban.

“Mu.... dengan kekuatan Firo, Goshujin-sama tidak akan terluka.”

Filo mulai mempersiapkan kuda-kuda.

“Raphtalia-Oneechan dan kakak berkostum peniru Firo! Jangan biarkan monster mendekati Firo!”
“Ah, Iya!”
“Aku mengerti!”

Raphtalia dan Rishia membentuk formasi untuk menjauhkan Familiar Reiki dari Filo.

“Suuuuuuuu....”

Filo menarik nafasnya dengan dalam.
Aku merasakan angin mulai mengelilinginya.
Gumpalan putih yang sedang kembali ke jantungnya mulai tersedot olehnya.
Lebih tepatnya, Filo sedang menyedot mereka.
Gumpalan putih yang tersedot oleh mantra penyerapan Filo tidak bisa kembali ke jantung reiki.
Akhirnya, serangan laser ini melemah.

“Kerja bagus, Filo.”
“Gepu.”

Aku melihat kebelakang dan melihat Filo sedang melambai-lambai dengan senang, dia terlihat lebih besar dari sebelumnya.
.....Apa dia memakan gumpalan putih itu.

“....Rasakan itu.”

Filo menengok ke arah jantung itu dan mengeluarkan sesuatu dari mulutnya.
Sepertinya itu angin yang dihisap itu menjadi gumpalan angin.
Gumpalan angin itu terbang menuju jantung Reiki.

“—————!“

Jantung Reiki memasangkan mantra pelindung, untuk melindungi dirinya dari serangan balik Filo.
Familiar-nya juga terbang menuju otot angin itu untuk melindungi jantungnya.
Tetapi, gumpalan angin itu memusnahkan Familiar yang mendekat, dan terus melaju ke jantung Reiki.
Kemudian terdengar suara benturan yang keras, gumpalan angin itu mengenai mantra pelindung jantung Reiki.
Akibat serangan itu jantung Reiki harus memasang kembali pelindungnya. Ini waktu yang tepat untuk menyegelnya.

“Baiklah! Lakukan!”
“Siap!”
“““Sebagai sumber kekuatan kami memerintahmu. kami membacamu untuk menguraikan kebenaran, untuk menciptakan ganjaran yang dapat menghentikan Empat Roh Petaka, yaitu Reiki, tepat disini!”””

Terpasanglah lingkaran sihir besar yang mengelilingi Jantung Reiki.
Jantung Reiki sedang berkonsentrasi untuk menahan serangan Filo, terlihat dari matanya yang terus berkedip ingin melancarkan serangan balik.
Dengan begini kita sudah menang!

“Mantra Sihir Level Tinggi [Segel Sihir] !”

Lingkaran sihir itu terus bertambah dan menjadi sebuah anyaman yang mengikat Jantung Reiki, ikatan dan serangan Filo tidak dapat dia imbangi.

“—————!?“

Dokun…… dokun…… do……-kun…… do…….
Detak jantung Jantung Reiki mulai melemah, dan akhirnya tidak berdetak kembali.
Monster diluar mulai berhenti karena jantungnya telah berhenti berdetak. Diruang sebelah aku mendengar suara berisik.

“Berhasiiiiil!”

Mereka merayakan ini.

“Berhasil! Kita menang!”
“Hore!”
“Dengan begini pertarungannya telah selesai. Lama sekali ya.”

Hadeh.......

“Oneechan, Firo mau mengembalikan ini.”
“Hah? Filo, jangan lempar itu padaku!”

Filo melemparkan gumpalan putih (Atribut Roh?) yang dia sedot pada tubuhnya Raphtalia.
Wajah Raphtalia semakin memucat dan terus memucat, Raphtalia itu sangat benci apabila ada serangga didalam bajunya.
Dengan menangkis otot putih itu, Raphtalia pun marah dan mulai mengejar Filo.

“Hey, Filo, tak akan kumaafkan kau!”
“Ahaha~”

Huuuh..... sepertinya kita berhasil menyegel ini.

“——Goshujin-sama!?“

Filo yang sedang dikejar, mengatakan itu dengan khawatir.
Dokun! Dokun!
Detak jantung Reiki berdetak kembali.
‘Centrang’ suara dari lingkaran sihir segel yang hancur.

“Tidak mungkin!”
“Ha, bagaimana mungkin!?”

Mata Jantung Reiki terbuka dengan lebar, lalu menambakkan serangan laser.

“Makhluk ini tidak akan pernah menyerah!”
“Benar!”
“Apa kita gagal?”
“Tidak..... seharusnya mantra penyegelannya berhasil.... tetapi, dengan meledaknya segel itu, dia bisa bergerak kembali.”

Sialan!
Sudah tidak ada cara lagi. Kepalanya beregenerasi kembali. Jantungnya tidak bisa disegel.
.....Tidak, masih ada cara lain. Jangan menyerah terlalu awal.

“Raphtalia, Filo! Bisa kalian atasi ini?”
“Serahkan saja padaku.”
“Aku akan berjuang!”

Raphtalia dan Filo memasang kuda-kuda untuk melancarkan serangan pamungkas terbaik mereka.
Walaupun dia berhasil lepas, pasti ada informasi yang bisa kita dapat dari sini.

“Pasukan Anti Reiki cepat mundur dari sana!”
“Tetapi——“
“Utamakan bantuan untuk mereka berdua, dan untuk yang lain utamakan untuk melindungi diri sendiri saja! Jika hal buruk terjadi, kita harus mundur!”
“Si,siap, laksanakan!”

Pasukan Anti Reiki mematuhi perintahku, lalu mundur ke belakang.
Kemudian, Raphtalia, Filo, Aku, Rishia dan Shadow membuat formasi bertarung.

“Zweit Aura!”

Aku memberikan mantra pendukung pada mereka berdua, lalu mereka menuju kedepan.

“Spiral Strike!”
“Hakke Destiny Slash!”

Lakukanlah! Ini terlalu gegabah, tapi tidak ada cara lain.

“—————!?“

Tepat didepan Jantung Reiki mereka berdua melompat, demi melindungi dirinya, dia memanggil Familiar-nya.
Tetapi, mereka berdua telah menggunakan semua kekuatan sihir yang tersisa, jadi itu tidak dapat menghentikan mereka.
Terdengar suara potongan, Jantung Reiki ditembus oleh mereka.
Mereka berdua yang selesai melakukan serangan itu mempertahankan kecepatannya untuk kembali dihadapanku.

“He~heh....”
“Sudah tidak kuat....”
“Baiklah.... Aku cek keadaannya.”

Aku melihat keadaan Jantung Reiki. Sama seperti sebelumnya, jantungnya telah berhenti berdetak. Apa kita sudah mengalahkannya?
Hampir keseluruhan jantungnya penuh sayatan, bahkan ada lubang besar di jantungnya.
Bila dia bisa meregenerasikan jantungnya sendiri, maka dia itu iblis dunia.
.....Dokun.
——!?
Layaknya rewind, Jantung Reiki meregenerasikan bentuknya, lubang yang telah dibuat oleh mereka berdua semakin tertutup.

“Ap.....”
“Kegigihan macam apa ini.”
“Fueeeeee.....”

Ya ampun. Aku juga ingin mengatakan Fueeeeee.

“Kita harus mundur degojaru..... rencana kita gagal, aku sarankan untuk mundur dulu degojaru.”
“Apa yang kita lakukan ketika sudah mundur? Apa bisa Ketujuh Hero Bintang mengalahkan monster seperti ini?”

Tanpa kusadari, Aku mengatakan itu dengan penuh amarah.

“Mu,mungkin saja degojaru, apa kita bermaksud untuk berdiam diri disini terus degojaruka?”
“Si....”

Shadow memang benar. Tidak ada perkembangan di pertarungan berjam-jam melawan monster seperti ini.
Dari mana dia mendapatkan kekuatan sekuat ini?
Kalau ini terjadi dalam game, maka game itu sangat jelek.

“....Baiklah. Sekarang kita harus mundur untuk merencanakan rencana lain. Ayo kita mundur!”
“Siap laksanakan!”

Perasaan Pasukan Anti Reiki pasti berat.
Seharusnya kita sudah memenangkan ini, tapi dengan begini mereka mengalami serangan mental.
Dengan berhati-hati, kita menjauh dari ruangan Jantung Reiki, lalu kita mencoba keluar dari dalam tubuh Reiki.

“Lebih mudah untuk keluar dari gua dekat kota dari pada gua di pegunungan.”

Jalan pegunungan pasti miring. Dengan gempa yang hasilkan pergerakan kaki Reiki, pijakkan kita menjadi tidak stabil.
Mungkin puing-puing disana bisa mengganggu, tapi itu lebih aman untuk melarikan diri.

“Terima kasih banyak, atas saran melewati jalan yang aman.”

Komandan dari Pasukan Anti Reiki memberikan rasa terima kasih padaku.

“Jangan khawatir. Melindungi adalah tugasku.”

Tetapi.... semua usaha yang kita lakukan menjadi sia-sia....
Ya, dengan begitu kita tahu bawah penyegelannya tidak berhasil.
Apa ada cara lain untuk mengalahkannya.

Selagi melindungi Pasukan Anti Reiki, kita berhasil keluar dengan jalan kota.

“Ini itu....”

Ini kuil yang hampir sama dengan yang sebelumnya aku selidiki bersama Filo.

“Ini merupakan kuil yang terhubung dengan Goa Reiki degojaruna.”
“Apa kau tahu ini?”
“Sebelumnya, Aku diperintahkan untuk menyelidiki ini degojaruyo. Ah... ada potongan prasasti yang hero tinggalkan degojaruna.”
“Potongan prasasti? Apa ada tulisan lain di kuil yang berbeda?”
“Mungkin ini hanya bagian yang dijadikan referensi saja degojaru. Keuntungan kota ini berasal dari penjualan potongan prasasti ini degojaruna. Mungkin jumlahnya masih banyak degojaru, tapi hampir keseluruhan kota ini hancur oleh Reiki degojaru.”

Apa? Dijadikan sebuah referensi, yang berarti cara penulisan bahasa Jepang juga pernah digunakan? Yang berarti orang disini lebih mengerti bahasanya.
Tetapi.... dia bilang potongan prasasti itu bertebaran dimana-mana.
Pahlawan yang bernama Keiichi menjelaskan cara mengalahkan monster ini, dan itu merupakan hal yang sangat kita perlukan saat ini.

“Bisa kita cari itu dulu sebentar?”
“Aku rasa bukan waktunya untuk itu degojaruga.......”
“Orang yang menuliskan prasasti itu telah menuliskan kalimat yang bisa aku baca. Ada bagian penting mengenai Reiki yang rusak.”
“Itu sangat mengejutkan degojaru. Ayo kita cari itu bersama-sama degojaruyo!”

Kita mengikuti perkataan Shadow, lalu kita dengan Pasukan Anti Reiki mencari dan mengumpulkan potongan prasasti itu.
Potongan prasasti disini tidak terukir dengan bagus, seperti ukiran batu dengan gambar yang mirip dengan Reiki dan tulisan terukir disana.
Namun.... potongan prasasti itu banyak yang rusak akibat pergerakan Reiki.

“Apa ini bisa dibaca degojaruka?”
“Bagaimana?”

Seperti puzzle jig-saw yang berantakan, Aku mulai menyatukan berbagai potongan puzzle ini, tapi..... kebanyakan dari potongan puzzle ini hancur jadi sulit untuk kita menyatukannya, Aku ragu bisa membaca kalimatnya dengan baik.

“Aku menemukan potongan yang lain.”

Rishia membawa potongan prasasti itu.
.....Ketemu! Ada bagian yang bisa Aku baca.

Tujuannya adalah untuk menghent・an gelombang dunia ini.

Dan ada yang aku bisa baca seperti kata Kepala dan Jantung.

Pikirkanlah. Isi dari kalimat yang ditinggalkan oleh Pahlawan bernama Keiichi itu apa?

Bersamaan dengan kepalanya.... kau harus mengalahkannya dengan cara, ah, bagian lanjutannya tidak bisa dibaca.
Berpikirlah dengan baik, bukan dengan cara penyegelan, tapi dengan cara mengalahkannya.
Berarti prasasti ini sudah mengatakan, pada zaman dahulu sudah ditemukan cara mengalahkannya.
Akan tetapi, pasti ada alasan penyegelan ini.
Aku tidak tahu.

Apa boleh buat, kalau kita tidak mengerti bagian ini. maka lanjutkan kebagian selanjutnya saja.
Jawaban selanjutnya hanya tersisa dari bagian yang terbatas saja.
Kepala, Jantung, hanya digunakan pada kalimat yang sama.
.... Aku punya sebuah dugaan, mungkin berasal dari sebuah game dan manga.
Aku tidak bisa yakin ini akan berhasil atau tidak.

“Apa! Apa itu benar!?”

Ketika Aku berpikir dengan keras, Pasukan Anti Reiki mempermasalahkan sesuatu.

“Ada apa!”
“Pergerakan Reiki, sebentar lagi dia akan sampai pada sebuah kota yang belum selesai dievakuasi.”




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan 

0 komentar:

Posting Komentar