Volume 14
Epilog I
“Kami telah membunuh Pemimpin Kedua Klan Tombak, Hermóðr. Tentara kita berdiri sebagai pemenang.”
“Hrmph, sungguh membosankan. Kurasa inilah yang dimaksud dengan kemenangan mudah.”
Pria itu mendengus tidak senang pada laporan pembawa pesan.
Dia adalah seorang pria dengan rambut hitam panjang dan acak-acakan yang membuatnya terlihat seperti bajingan kasar, namun matanya bersinar dengan kecerdasan yang sangat dalam.
Mungkin yang paling berbeda dari pria itu adalah aura sang penakluk yang dipancarkannya.
Bahkan para jenderal yang terkenal dengan keberaniannya seperti kucing rumahan yang ketakutan di hadapannya. Yang bisa mereka lakukan hanyalah sujud dan mengikuti perintahnya.
Nama pria itu adalah Oda Nobunaga.
Dia adalah penakluk Era Negara Berperang Jepang, dan dia berakhir di sini di Yggdrasil melalui takdir yang luar biasa. Dia adalah seorang pria yang telah mendaki untuk menjadi patriark Klan Api, klan yang kuat di Yggdrasil selatan yang akhir-akhir ini mulai menyerang dan menyerap tetangganya. Singkatnya, dia adalah seorang pria yang dengan cepat mendapatkan pengaruh dan membuat kehadirannya terasa.
"Aku pernah mendengar bahwa mereka adalah salah satu klan besar di kekaisaran, yang memegang tuas kekuasaan... Tapi tampaknya pada akhirnya, mereka hanyalah sisa-sisa meja yang pemuda itu tidak punya waktu untuk menyelesaikannya."
Nobunaga memasukkan kelingkingnya ke telinganya dan menggoyangkannya sebentar, sebelum mengeluarkannya dan meniupnya. Seluruh gerakan itu merupakan indikasi kebosanannya yang mendalam.
Nobunaga sudah menyadari bahwa Klan Tombak telah bersekutu dengan klan lain dan melakukan pertempuran yang menentukan melawan Klan Baja di Vígríðr.
Dia tahu hasilnya, tentu saja.
Tidak mungkin musuh yang telah menderita kekalahan dahsyat dan telah dilemahkan akan menjadi tandingan apa pun untuk Nobunaga atau pasukannya.
“Tuanku, salah satu telinga kita di Glaðsheimr membawa berita.”
"Oh?"
Nobunaga tampak kembali tertarik, matanya berbinar.
Dia telah mengetahui bahwa anak Klan Baja telah memasuki Glaðsheimr.
Pemuda itu adalah satu-satunya pria di Yggdrasil yang membuatnya bersemangat. Mustahil bagi Nobunaga untuk tidak tertarik pada masalah yang melibatkannya.
“Reginark Klan Baja Suoh-Yuuto telah menikah dengan þjóðann Sigrdrífa dan telah menjadi þjóðann yang baru.”
"Begitu... begitu!"
Dengan seringai predator, Nobunaga mengangguk dengan gembira.
Fakta bahwa Yuuto telah mewarisi gelar þjóðann berarti bahwa Yuuto menunjukkan bahwa dia bermaksud untuk memerintah benua, yang berarti bahwa niat Yuuto bertentangan dengan niat Nobunaga — memegang kendali atas seluruh benua sebagai satu-satunya penguasa.
"Aku percaya aku memperingatkanmu dan Klan Bajamu, Nak ... Aku tidak akan menahan apa pun jika kamu menghalangi ambisiku!"
0 komentar:
Posting Komentar