Senin, 01 Juni 2020

Realist Maou ni yoru Seiiki naki Isekai Kaihaku Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 18. Perencanaan Kota Kastil

Chapter 18. Perencanaan Kota Kastil


Aku telah mengalahkan Raja Iblis Sabnac dan menguasai wilayahnya.

Kastilnya hancur, karena aku hanya menginginkan rakyatnya, tetapi ada satu masalah.

Peningkatan populasi yang tiba-tiba itu berarti tidak ada cukup ruang di kota kastil.

Saat ini ada tenda-tenda yang didirikan di alun-alun kota, mirip dengan kamp pengungsi, tetapi mereka tidak bisa seperti ini terus.

Mereka harus diberikan rumah dan tempat bekerja.

Permasalahan ini hanya bisa diselesaikan dengan memperluas kota.

Tapi itu akan membutuhkan banyak bahan.

Eve menyela di sini.

"Apakah anda tidak berpikir bahwa akan lebih baik menggunakan bahan kita untuk memperkuat kastil dan tentara?"

“Itu memang hal yang tepat untuk dilakukan. Tapi aku ingin fokus terhadap pembangunan kota terlebih dahulu.”

"…Baiklah."

"Kau sepertinya tidak setuju dengan rencanaku ini."

"Itu tidak mungkin."

"Tapi itu tertulis jelas di wajah cantikmu. Kau ingin aku menggunakan bahan yang kita punya untuk memperkuat pasukan. "

Alis Eve menyipit, lalu dia berkata dengan jujur:

“Pasukan anda jauh lebih kecil setelah pertarungan itu. Saya merasa kalau memperkuat pasukan harus diprioritaskan. "

“Aku mengerti hal itu, tetapi aku percaya kesejahteraan orang-orang ini lebih penting. Rakyat harus kuat agar suatu negara menjadi kuat. Dengan begitu aku bisa mempertahankan pasukan yang kuat.”

"Yahh, itu juga tidak salah ..."

“Akan lebih mudah untuk menyewa tentara bayaran dengan lebih banyak imigran juga. Monster adalah inti utama dari pasukan, tapi aku ingin menambahkan tentara bayaran ke inti pasukan juga.”

"Maksud anda, anda ingin mempekerjakan tentara manusia ?!"

"Ya, benar."

"Tapi manusia itu berbahaya, master."

"Oh ya? Tapi aku pernah mendengar bahwa Raja Iblis lainnya juga mempekerjakan tentara manusia.”

“Tapi itu adalah bagian dari strategi. Mereka ditempatkan di bagian terdepan dengan sekelompok pasukan tepat di belakang mereka yang siap untuk membantai mereka jika para manusia yang di sewa itu menunjukkan tanda-tanda berkhianat. Dengan pasukan anda yang sekarang, anda tidak bisa melakukan strategi yang sama. "

“Kalau begitu, kita hanya harus mendapatkan kepercayaan dari tentara bayaran itu. Aku berpikir menciptakan kota yang nyaman untuk ditinggali adalah salah satu cara yang ampuh untuk mendapatkan kepercayaan mereka.”

"Saya pikir itu mungkin benar..."

Sepertinya Eve masih jauh dari kata yakin, jadi aku merasa harus menunjukkan padanya yang asli.

Pemandangan iblis, monster, manusia, dan Demi-Human hidup berdampingan.

Jadi aku menggunakan bahan yang tersisa untuk membuat batu dan pohon.

Apa pun yang kita butuhkan sudah dibeli dari pedagang dengan emas dan perak dari perbendaharaan.

Kami mulai membangun segera setelah kami memiliki bahan, tetapi aku juga memutuskan untuk melakukan berbagai hal secara berbeda.

Sebagian besar kota benteng di sini memiliki jalan berliku.

Jalan dan gang yang berliku-liku ini jelas tidak efisien.

Mereka seperti labirin, dan mereka dibangun seperti ini karena suatu alasan.

Itu agar mereka dapat mengulur waktu selama invasi, dan membuatnya lebih mudah untuk menghentikan musuh mencapai kastil.

Tidak hanya di sini, aku juga pernah melihat metode itu digunakan di dunia lain.

Banyak kota benteng di Jepang juga memiliki jalan sempit yang dapat membuat orang tersesat.

Para penguasa kastil mungkin membutuhkan pertahanan seperti itu, tetapi aku memiliki perspektif yang berbeda.

Perkembangan ekonomi kota jauh lebih penting. Dan denah pusat kota yang akan dibangun, dirancang sedemikian rupa agar transportasi dan distribusi menjadi lebih efisien.

Ketika aku memberi tahu Eve tentang rencana-rencana ini, dia kembali ragu, tetapi akhirnya setuju dengan rencanaku.

Tidak, dia bahkan memujinya.

“Sangat tidak biasa bagi Raja Iblis mengejar keuntungan ekonomi di banding berfokus kepada pertahanan. Namun, saya tetap mengagumi bagaimana anda tidak melakukan hal yang biasanya dilakukan oleh Raja Iblis."

Jadi dia mengerti tujuanku dan mematuhi perintah.

Pembangunan kota baru itu dilakukan di bawah pengawasannya.

Aku juga memiliki komandan yang cukup cakap bernama Hijikata Toshizou, namun, ia hampir tidak berguna dalam hal apa pun selain perang.

Dia biasanya terlihat sedang membaca buku di aula petugas kastil, atau berkeliaran di distrik kumuh dan minum-minum di siang hari.

Memang benar, dia gila akan peperangan tetapi dia tidak dapat diandalkan untuk melakukan sesuatu yang produktif.

Namun, dia menyampaikan banyak hal mengenai sudut kota baru yang akan menjadi distrik merah baru.
<EDN: Distrik merah biasanya istilah untuk tempat-tempat orang dewasa berolahraga dikasur :v>

Dalam benaknya, prostitusi bukan hanya sekedar melakukan hal mesum saja. Ada juga yang hanya ingin minum dengan wanita-wanita cantik, menikmati percakapan dan tidur bersama sampai pagi.
<TLN: Klo gak salah Prostitusi di beberapa negara khususnya jepang prostitusi nya emang kek gitu. Penjelasan : https://id.wikipedia.org/wiki/Geisha>

Permintaannya adalah agar aku membangun rumah bordil gaya timur.

Aku tahu bahwa dia bukan orang suci sejak awal, dan karena aku melihat ada keuntungan dari ide seperti itu, jadi aku menyetujuinya.

Eve merengut, tapi aku menjelaskan:

“Tidak ada negara terhormat dalam sejarah yang belum memilikinya. Aku memikirkan saat-saat terburuk dari Uni Soviet yang hancur atau revolusi budaya di Tiongkok. Yah, aku yakin kau tidak mengerti apa yang kukatakan. "

“Saya memang tidak tahu negara-negara itu, tapi saya mengerti maksud Anda. Saya hanya kesal melihat anda merencanakan hal itu dengan gembira bersama Hijikata.” kata Eve dengan dingin.

“Saya mengerti itu sudah direncanakan sebelumnya, tapi saya melarang anda untuk mengunjunginya sendiri. Jika anda meresa ingin melakukan hal seperti itu, tolong beritahu saya terlebih dahulu."

Menarik. Tapi aku tidak melanjutkan pembicaraan dan pergi dengan Toshizou.

Kami selesai berbicara tentang distrik merah ini, tapi sekarang kami perlu mendiskusikan area pelatihan baru untuk para prajurit.

Aku ingin mendengar sarannya bagaimana aku harus membangunnya agar lebih efisien.

Yah, mungkin itu setengah alasanku saja, sebenarnya aku juga ingin pergi dari seorang wanita yang jelas-jelas dalam suasana hati yang tidak baik.

Aku telah hidup selama beberapa dekade, termasuk kehidupan masa laluku, dan selalu bertemu wanita yang sulit untuk dihadapi.

Mereka bisa terlihat bersemangat pada suatu waktu tapi juga bisa bersikap sebaliknya dalam sekejap.

Aku berkata banyak pada Toshizou, dan dia mengangkat sebotol sake di satu tangan dan setuju.

“Ini adalah suatu misteri bagi lelaki. Jauh lebih mudah untuk memahami jalan berpedang.”

"Iya. Akan jauh lebih mudah untuk mempelajari sihir.”

Kami berdua saling memandang dan tertawa.

Tidak butuh waktu lama untuk Eve bersikap normal kembali, dan ketika aku kembali ke kantorku dia sudah menuangkan secangkir teh yang lezat.

Ada juga beberapa selai blueberry dan scone.

Jika ada orang yang bisa menangani pembangunan kota serta memanggang kue yang enak tidak menjadikannya sebagai pelayan yang sempurna, aku tidak tahu kriteria apalagi yang harus dimiliki.

"Saya memang seorang ahli taktik dan strategi, tapi tugas saya yang utama adalah melayani anda." Kata Eve.

Tindakan dan perkataannya benar-benar mencerminkan Rarity ‘Legend’ yang dimilikinya.

Memiliki iblis yang begitu cemerlang seperti dia sebagai bawahan pertamaku mungkin adalah hal terbaik yang terjadi dalam hidupku.

Itulah yang kupikirkan.


PREVIOUS CHAPTER       TOC        NEXT CHAPTER


TL: Tasha
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar