Jumat, 05 Februari 2021

Kuma Kuma Kuma Bear Light Novel Bahasa Indonesia Volume 1 : Chapter 24. Beruang-Beruang Tersebut Menjalankan Tugas Mereka Dengan Baik

Volume 1
Chapter 24. Beruang-Beruang Tersebut Menjalankan Tugas Mereka Dengan Baik


Aku kembali ke rumah beruang bersama Kumayuru. Kumakyu tengah meringkuk di pekarangan dengan nyaman, mengistirahatkan tubuhnya, yang berarti Fina telah pulang lebih dulu. Setelah aku menyuruh Kumayuru untuk beristirahat juga, aku beranjak ke gudang. Fina dengan giat melakukan pekerjaannya memilah mayat monster di sana.

"Oh, selamat datang, Yuna-san," sapanya saat melihatku masuk.

"Aku pulang."

"Pulangmu cepat sekali. Apa yang terjadi dengan Tigerwolf-nya?"

"Aku berhasil mengalahkannya. Maaf, tapi bisakah kau mengambil kristal sihir dari Tigerwolf-nya terlebih dahulu? aku menginginkannya sebagai bukti pembasmian."

"Tentu, tidak masalah."

Aku mengeluarkan dua mayat Tigerwolf dari penyimpanan beruangku. Fina tampak terkejut dengan betapa besar tubuh keduanya. "Kau sungguh mengagumkan, Yuna-san."

"Dua Tigerwolf ini benar-benar kuat. Sihir biasa tidak berpengaruh pada mereka, dan mereka juga cepat, jadi aku terpaksa mengeluarkan kartu As-ku."

"Menurutku itu masih mengagumkan karena kau dapat mengalahkan mereka."

"Terima kasih. Jadi, apa kau berhasil mendapatkan beberapa tanaman obat?"

"Ya, Kumakyu lah yang membantuku menemukannya."

"Benarkah?"

"Ya! Aku bertanya kepadanya, 'Kumakyu, bisakah kau mencarikannya?' dan dia membawaku ke tempat di mana ada banyak tanaman obat."

Aku tidak tahu kalau Kumakyu dapat melakukan hal tersebut. Aku akan menyelidikinya nanti.

Fina terus melakukan pemilahan, bahkan sambil mengobrol denganku. Aku menyaksikan keuletannya memisahkan kulit dari daging dan tulang. "Apakah kau hanya ingin aku mengambil kristal sihir dari Tigerwolf-nya saja?" Tanya Fina.

"Ya, untuk sekarang cukup kristal sihirnya saja. Aku mungkin akan memintamu untuk memilah sisanya nanti."

Ketika Fina sampai pada bagian yang tepat untuk berhenti memilah serigala, Fina beralih ke memilah Tigerwolf. Dia membelah perut dari Tigerwolf, memasukkan tangannya ke dalam, dan menarik keluar kristal sihir dari sana. Dia lalu mencuci kristal sihir tersebut dan menyerahkannya padaku. Kristal sihir pada Tigerwolf besarnya dua kali lipat dari serigala, dan itu memancarkan cahaya putih yang cerah.

"Kau tahu letak di mana kristal sihirnya berada?" Aku terkesan bahwa dia tidak ragu sedikit pun saat mencabutnya.

"Biasanya kristal sihir pada monster terletak di bagian tengah tubuhnya." Jawabnya.

"Benarkah?"

"Ya, tapi masih banyak jenis monster yang belum kupilah, jadi aku tidak terlalu yakin. Kalau soal letak kristal sihir pada Tigerwolf bisa berada di tempat yang sama dengan serigala, itu karena aku sudah mengetahuinya."

"Kau mengagumkan, Fina."

"Tidak, kau lah yang mengagumkan, Yuna-san. Aku tidak percaya kau dapat mengalahkan monster sekuat itu seorang diri."

"Terima kasih. Mungkin ini sudah telat, tapi, mau makan siang?" Aku memasukkan kedua mayat Tigerwolf yang sudah diambil kristal sihirnya tadi ke dalam penyimpanan beruangku.

"Aku...belum membuat apa-apa untuk makan siang..." Gumam Fina pelan sambil menundukkan wajahnya.

"Tidak apa, aku sudah membeli beberapa hidangan dari penginapan, jadi datanglah ke ruang makan setelah kau cuci tangan."

"Baiklah."

Ketika aku kembali ke bangunan utama, aku mengambil jus dari lemari pendingin dan mengeluarkan makanan hangat dari penyimpanan beruang, untunglah waktu di dalam penyimpanan tersebut terhenti. Fina masuk begitu aku selesai menyiapkan meja. "Bagaimana kalau kita menyantapnya selagi masih hangat?"

Aku menyuruhnya duduk dan menata makan siang kami bersebelahan.

"Ini kelihatannya begitu lezat." Fina tampak bahagia mengetahui dia akan makan di sampingku.

"Apa yang ingin kau lakukan sekarang?" Tanyaku.

"Maksudnya?" Fina kelihatan bingung.

"Haruskah kita pulang? Atau kau masih ingin melanjutkan pemilahannya?"

"Aku masih ingin melanjutkannya, jika boleh."

"Kalau begitu kita akan tetap di sini untuk sementara waktu."

"Terima kasih banyak."

Aku sudah bilang pada Fina kalau aku akan tidur siang di lantai dua setelah makan. Aku menuju ke kamarku. Itu sangat luas, lebarnya hampir delapan tatami. Aku menempatkan sebuah kasur yang cukup besar di sana, satu meja bundar, empat kursi, ditambah sebuah lemari pakaian dan rak buku—yang mana keduanya masih kosong. Aku tidak begitu peduli jika kamarku sederhana, toh aku sudah punya pemyimpanan beruang.

Aku berganti dari kostum beruang hitam ke kostum beruang putih, kemudian berbaring di atas kasur. Aku berakhir tidur selama dua jam.


Seseorang tengah mengguncang tubuhku. "Yuna-san, Yuna-san."

"Fina?"

"Ayo bangun."

"Selamat pagi. Sudah selesai dengan pemilahannya?"

"Ya, sudah. Aku kemari untuk membangunkanmu."

"Terima kasih." Aku menguap dan bangkit dari tempat tidur.

"Yuna-san!" Saat Fina melihat kostumku, matanya berkilau. Huh? Pikirku. "Kostum beruang putih itu benar-benar imut."

Oh benar juga, aku sedang berada dalam kostum beruang putih.

"Aku mengenakan ini untuk tidur." Aku melepas kostum beruang putih yang kukenakan dan membaliknya, kembali ke kostum beruang hitam yang biasanya.

"Baiklah," ucapku, "saatnya pulang."

Aku dan Fina bertukar tunggangan kali ini. Kami berhasil tiba di kota hanya dalam setengah jam, tepat saat matahari mulai terbenam. Aku belum begitu mengenal kebiasaan orang-orang di dunia ini, tapi aku yakin kalau aku tidak seharusnya membuat seorang gadis berumur sepuluh tahun pulang larut malam.

Saat aku melaju dengan kencang dan tiba di depan gerbang bersama Kumayuru, kami membuat kaget petugas yang berjaga sampai-sampai ia mengacungkan tombaknya. Aku dan Fina turun dari beruang yang kami tunggangi, kemudian aku menyimpan kembali kedua beruang tersebut. Aku berusaha terlihat seolah tidak terjadi apa-apa saat menyerahkan kartu guild-ku kepada si penjaga.

"Hey, apa-apaan dengan kedua beruang tadi?"

"Mereka adalah makhluk panggilanku."

"Oh, jadi mereka adalah makhluk panggilan."

Dia mengembalikan kartu guild milikku tanpa berkata apa-apa. Kupikir dia akan berkomentar tentang kedua beruang tadi, tetapi tidak. Kami pergi menuju guild untuk melaporkan suksesnya misi pembasmian Tigerwolf yang aku ambil.




TL: Boeya
EDITOR: Zatfley

0 komentar:

Posting Komentar