Minggu, 07 Februari 2021

Maou-sama, Retry! Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 48. Serangan Yukikaze

 Chapter 48. Serangan Yukikaze



—Holy Capital.

(Akhir-akhir ini kami benar-benar sibuk.) (Maou)

Sudah lama sejak aku bisa berjalan di kota sendirian.

Sendirian itu menyenangkan. Rasanya sangat ringan, dan aku bisa berjalan dengan kecepatanku sendiri.

Saat Luna dan Aku-chan bersamaku, aku harus menyesuaikan kecepatanku. Perbedaan jarak langkah kita sangat besar. Tubuh Maou tidak hanya memiliki kekuatan raksasa, tapi fisiknya juga memiliki spek yang tinggi.

Tak perlu dikatakan bahwa tubuhnya sekuat baja dan tingginya 187 cm. Dia adalah pria menarik dengan caranya sendiri.

Itu sebabnya, hanya berjalan-jalan saja membuatku menonjol.

“… Oji-sama, akhirnya kita bertemu.” (?)

"Kenapa Maou ada di sini ?!" (??)

Ketika aku menengok ke sumber suara itu berasal, aku melihat dua petualang yang telah aku temui beberapa kali sebelumnya.

Salah satunya adalah pejuang berkulit cokelat, dan yang lainnya adalah penyihir dengan kulit white hampir seperti transparan. Keduanya seperti citra sempurna dari orang luar dan dalam ruangan.

“Hoh, sudah lama tidak bertemu.” (Maou)

Aku berkata dengan penuh martabat, tapi aku tidak ingat nama mereka.

Mungkin aku pernah mendengar nama mereka sebelumnya, tetapi aku benar-benar melupakan mereka. Akhir-akhir ini sangat sibuk, jadi mungkin karena itu aku lupa.

Dunia ini juga tidak bertukar kartu nama…

(Hmm ... Kartu nama, ya. Mungkin itu bekerja.) (Maou)

Mungkin karena akhir-akhir ini aku hanya memikirkan uang, gagasan itu muncul begitu saja di benakku.

Dan kenyataannya, jika satu-satunya produk khas Desa Rabi adalah wortel, itu akan menyedihkan. Bukan ide yang buruk untuk memikirkan hal-hal lain.

“… Mengapa Oji-sama ada di Holy capital?” (?)

“Aku punya urusan dengan Guild Petualang.” (Maou)

“… Guild? Apa yang ingin kau ketahui?" (??)

“Yah, tentang dungeon di utara.” (Maou)

Aku sebenarnya ingin belajar tentang item yang dapat memblokir sihir, tetapi tidak perlu memberi tahu hal tersebut pada orang lain.

Itu seperti mengungkap kelemahanku.

“… Bahkan jika kau bertanya kepada guild tentang hal-hal di luar negeri, hanya sedikit informasi yang bisa kau dapatkan. Aku akan memberitahumu."

“Tunggu, Yukikaze! Jangan seenaknya memutuskan sendiri!”

“… Kalau begitu, pergilah, Mikan. Jadilah jeruk yang dingin dikulkas.” (Yukikaze)
<TLN: Mikan itu artinya jeruk>

“Siapa yang kau panggil jeruk dingin!” (Mikan)

Begitu, jadi keduanya adalah Yukikaze dan Mikan.

Aku tidak tahu apakah harus menyebut bahwa nama mereka mudah dimengerti.

Aku akan menyebut pasangan ini YukiMikan.

“… Oji-sama, ada restoran bagus di dekat sini. Aku akan mentraktirmu sebagai ucapan terima kasih sebelumnya juga.” (Yukikaze)

"Seperti yang telah kukatakan sebelumnya, tidak perlu merasa berhutang budi." (Maou)

“… Ya, kau memberitahuku bahwa itu 'sesuatu yang penting'.” (Yukikaze)

"Tepat sekali." (Maou)

Saat aku selesai mengatakan itu, tangan putihnya dengan lembut meraih tanganku.

Gadis ini benar-benar berkulit white, seperti salju yang meleleh, dan bahkan terasa misterius.

“… Ini masih siang, tapi kau sudah bisa memesan alkohol.” (Yukikaze)

“Alkohol, ya.” (Maou)

Sudah lama aku tidak minum.

Aku tidak punya waktu sendirian belakangan ini.

“… Kalau begitu, kesini.” (Yukikaze)

“Aku akan mengikuti dari belakang. Aku bukan anak kecil, jadi tidak perlu memegang tanganku, kau tahu.” (Maou)

“… Tidak, aku yang akan tersesat.” (Yukikaze)

(Kau akan tersesat?!) (Maou)

Aku hampir meneriakkannya dengan keras, tapi entah bagaimana aku berhasil menahannya. Gadis ini terlihat seperti tipe orang yang akan membaca buku di perpustakaan, tapi apakah mungkin dia orang bodoh?

“… Mikan, tunjukkan jalannya.” (Yukikaze)

“Aku mengerti! Aku juga harus pergi, bukan? Ya ampun!” (Mikan)

Sepertinya aku kurang disambut oleh gadis Mikan ini.

Yah, aku dipanggil Raja Iblis, jadi mungkin saja dia tidak menyukaiku.

Aku hanya harus menanggung hal-hal semacam ini sampai pengelolaan desa berjalan dengan baik.

“… Labirin Cinta. Cinta Labirin.” (Yukikaze)

(Apa yang orang ini katakan?) (Maou)

Tempat di mana aku dibimbing memiliki sebuah tanda besar yang tergantung di sana.

Ini masih siang, tetapi sudah ada banyak pelanggan di dalamnya. Aku mendengarkan suara-suara yang keluar, dan aku dapat mendengar pria dan wanita menikmati waktu mereka sambil minum.

“Pemilik Toko, 3 bir white! Aku telah membawa pelanggan!” (Mikan)

“Oya, bukankah itu Mikan. Sangat jarang kau membawa pelangga — eeeeehh ?!”

Ketika kami memasuki restoran, wanita pemilik toko dan pelanggan semuanya melihat ke sini.

Perhatian yang luar biasa.

Apakah aku telah melakukan sesuatu? Tidak, mungkinkah mereka orang-orang yang berada di TKP beberapa hari yang lalu?

“Bukankah itu Maou-sama yang dirumorkan ?! Mikan, kerja bagus!”

“Ooh, itu kau!”

“Datanglah ke meja kami! Aku akan mentraktirmu!”

“Hm? Siapa itu?"

"Kau bodoh! Dia adalah bos yang mengalahkan Carnival sebelumnya!”

“Oi, kumpulkan makanan yang gratis!”

(Oi oi oi oi oi oi!) (Maou)

Orang-orang di toko mulai sibuk bergerak, dan tempat itu menjadi ramai.

Aku hanya ingin berbicara!

“… Oji-sama, duduklah di sini.” (Yukikaze)

“Umu.” (Maou)

Untuk saat ini, aku duduk di meja di sudut toko seperti yang diminta.

Bukan tidak mungkin, tetapi ini jelas bukan jenis suasana di mana aku bisa minum dengan tenang. Wanita pemilik toko meletakkan bir di meja kami dengan penuh semangat, dan berterima kasih kepadaku karena insiden beberapa hari yang lalu.

“Toko-toko di sekitar area ini berterima kasih padamu. Hari ini jangan ragu untuk minum sebanyak yang kau mau, aku akan mentraktirmu!”

Wanita pemilik toko itu memukul pundakku dan tertawa terbahak-bahak.

Orang-orang seperti Madam dan wanita pemilik toko ini memiliki sifat kuat yang akan mempermalukan pria biasa.

Karena sudah terlanjur, lebih baik kuminum. Kami akan berbicara setelah itu.

Aku mengulurkan tanganku ke arah kendi, tapi Yukikaze mengambil kendi dari samping, dan duduk di pangkuanku.

"Apa yang sedang kau lakukan…?" (Maou)

“… Aku akan membantumu minum, Oji-sama.” (Yukikaze)

"Maaf, tapi biarkan aku minum sendiri." (Maou)

Apakah ini klub kabaret pinggiran?
<TLN: Klub cabaret itu semacam bar dimana kalian bisa ditemani minum sama wanita / pria pendamping>

Orang bodoh macam apa yang akan minum dengan cara seperti ini di siang bolong? Lagipula, alkohol harus diminum tanpa ada yang menghalangi, dengan bebas, dan tanpa bantuan siapa pun.

Aku menurunkan Yukikaze dari pangkuanku, dan akhirnya, aku memasukkan bir ke dalam mulutku.

“Ya, ini lezat.” (Maou)

Sampai-sampai aku merasa bahwa kesibukanku akhir-akhir ini hanyalah demi momen saat ini.

Pada saat aku tersentuh oleh alkohol yang sudah lama tidak aku konsumsi, kendiku dicuri dari samping, dan Yukikaze meneguknya.

Mengapa? Kau punya bir sendiri, jadi mengapa kau meminum birku?

"Hmm ... Oji-sama menempel di tenggorokanku ..." (Yukikaze)

“Jangan mengatakannya dengan cara yang aneh.” (Maou)

Kalian selalu mengatakan sesuatu dengan cara yang aneh.

Aku akan diseret oleh polisi, kau tahu ?!

“… Ciuman tidak langsung. Cintaku berbuih.” (Yukikaze)

"Maaf, tapi tolong bicara dalam bahasa yang benar-benar bisa aku pahami." (Maou)

“Yukikaze-chan, sama seperti biasanya. Ini, aku membawa sesuatu untuk dimakan.”

"Hooh, ini adalah ..." (Maou)

Sesuatu yang terlihat seperti kacang yang baru dimasak, daging tusuk, sayuran, dan banyak hal lainnya ditempatkan di atas meja. Penampilan dan baunya tidak buruk.

Makanan di kota Yahoo tidak terlalu enak, tapi aku penasaran apakah itu berlaku juga disini?

Aku mengigit daging tusuk yang sepertinya telah dicelupkan ke dalam saus kental.

“Ini… lumayan lezat.” (Maou)

“Lumayan, katamu. Itu salah satu cara yang kasar untuk mengatakannya.”

“Maaf, aku tidak bermaksud buruk. Aku telah memakan makanan yang serupa di kota Yahoo, tetapi tidak terlalu enak.” (Maou)

“Ah, begitu. Jangan membandingkan tempat semacam itu dengan tempatku.”

Wanita pemilik toko itu tertawa terbahak-bahak dan kembali ke konter.

Dia mungkin yang cukup terampil.

Selagi aku memikirkan itu, tusuk sate yang ada di tanganku dicuri oleh Yukikaze.

Gadis ini, bukankah dia memakan semua hal yang telah aku cicipi?

“Hngh… Oji-sama sangat kental dan manis…” (Yukikaze)

“Seperti yang kubilang, jangan mengatakannya dengan cara yang aneh!” (Maou)

Mungkinkah gadis ini bukan orang bodoh tapi mesum?!

Jika kita tidak segera memasuki topik utama, aku merasa kita akan memasuki perulangan tak terbatas.

“Jadi, tolong beritahu aku. Aku tidak memiliki banyak pengetahuan tentang hal-hal di sekitar sini dan sistem petualang, kau tahu.” (Maou)

Aku sebenarnya ingin bertanya tentang hal-hal yang berhubungan dengan sihir, tetapi aku melangkah dengan hati-hati dan bertanya tentang pekerjaan yang disebut petualang, sistemnya, dan juga peran guild.

Sebagian besar tidak ada perbedaan antara citra yang aku miliki tentang para petualang dan yang ada di dunia ini. Kalahkan monster untuk mendapatkan hadiah, dan mereka pergi ke dungeon dan reruntuhan untuk menemukan harta karun.

Guild menerima permintaan, mengambil biaya komisi untuk itu, membeli bagian dari monster, dan mengirimkannya ke perusahaan.

Tempat-tempat yang memiliki petualang terampil rupanya memiliki pengaruh yang cukup besar. Oleh karena itu, perburuan menjadi sangat panas, dan seiring dengan peningkatan peringkatmu, perlakuan dan kondisimu akan semakin menguntungkan.

(Kedengarannya seperti atlet profesional.) (Maou)

Hal-hal seperti pemain bisbol dan sepak bola profesional muncul di benakku.

Jika mereka memiliki keahlian, mereka juga bisa dibina oleh berbagai tim, dan mendapatkan uang. Dari sana, mereka bisa memilih tempat yang sesuai dengan kebutuhannya.

“... Ada kalanya mereka menjadi tentara bayaran ketika mereka tidak mendapatkan cukup uang.” (Yukikaze)

"Tentara bayaran, ya." (Maou)

Dan kemudian, ada orang yang tidak memiliki cukup kemampuan dan tidak punya pilihan selain melakukan apa pun. Di bagian ini, aku harus mengatakan itu juga agak mirip.

“… Ada kalanya kau menyelam, tapi tidak mendapatkan apa-apa, dan ada juga saat ketika monster hanya sedikit.” (Yukikaze)

“Yah, itu pasti bukan pendapatan yang stabil.” (Maou)

Tidak seperti kau bekerja sebagai pegawai negeri dan tidak seperti kau akan mendapatkan bonus setiap bulan pada waktu tertentu. Menurut pendapatku, ini seperti bisnis swasta di mana kau mempertaruhkan hidupmu.

Dari apa yang aku dapat, tidak sedikit dari mereka yang melakukan pekerjaan konstruksi.

Bagaimana mengatakannya, ini terdengar seperti kenyataan, dan tidak terdengar seperti impian sama sekali.

“... Kami saat ini berada dalam masa perang, jadi ada banyak yang senggang.” (Yukikaze)

“Masa perang?” (Maou)

“… Di masa perang, semakin sulit untuk memasuki negara-negara utara. Ada banyak mata-mata dan agen intelijen.” (Yukikaze)

“Dari caramu mengatakannya, seharusnya ada waktu untuk gencatan senjata, bukan?” (Maou)

"…Ya." (Yukikaze)

Karena perang berlanjut untuk waktu yang lama, tampaknya waktu gencatan senjata secara alami tercipta.

Yah, jika mereka berperang sepanjang tahun, produksi dan pertanian akan menurun.

Setiap orang yang terlibat akan mati.

“Aku telah mendengar lebih banyak dari yang kukira. Terima kasih.” (Maou)

“… Jika itu Oji-sama, aku akan menjawab apapun.” (Yukikaze)

Mengatakan ini, Yukikaze mendekatiku dan menempel padaku. Entah kenapa, tangannya diletakkan di atas pangkuanku.

Bukankah gadis ini terlalu dekat? Ini bukan lagi pada level terlalu ramah.

“D-Dan… apa yang bisa kau temukan di dungeon?” (Maou)

“... ‘Gosok gosok’.” (Yukikaze)

“Jangan gosok aku. Aku bertanya serius di sini.” (Maou)

“… Aku juga sangat serius.” (Yukikaze)

"Apa yang sedang kau bicarakan?" (Maou)

Aku entah bagaimana berhasil dengan susah payah untuk bertanya tentang hal-hal yang dapat ditemukan di dungeon.

Sepertinya peralatan di dunia ini secara kasar dapat dibagi dalam 5 kategori.

Kategori normal dapat dibuat dari logam dan kulit biasa. Yang ini, yah, mudah dimengerti.

Lalu yang selanjutnya disebut Solid, terbuat dari benda-benda seperti taring, kulit, atau sisik monster. Tampaknya sulit dibuat kecuali kau memiliki keterampilan yang cukup.

Dan kemudian ada High-End yang terbuat dari logam khusus. Mengenai yang satu ini, manusia tidak bisa membuatnya, dan orang-orang seperti dwarf yang berspesialisasi dalam bidang ini.

Dan juga, ada yang disebut Kategori Unique yang dikatakan hanya dimiliki oleh beberapa petualang peringkat S. Sepertinya Yukikaze juga tidak tahu banyak tentang itu.

Terakhir, ada yang disebut Legend. Aku merasa Luna membual tentang hal itu beberapa waktu lalu. Tongkatnya mungkin salah satunya. Biarpun dia busuk, dia tetaplah seorang Gadis Suci.

“… Kau juga dapat mencari item yang tidak pernah ditemukan. Dan kau bisa menamakannya.” (Yukikaze)

“Hoh, itu menarik.” (Maou)

“… Mari kita berdua memikirkan nama yang cocok untuk diberikan. Aku juga ingin itu memiliki arti.” (Yukikaze)

“Apakah kita sudah menikah ?!” (Maou)

Tidak bagus, gadis ini mengganggu pikiranku.

Dihindari secara sepihak seperti dengan Mikan juga mengganggu, tapi terlalu akrab juga patut dipertanyakan.

Meski begitu, masih banyak yang bisa kugali. Aku harus mengkonfirmasi satu hal terakhir.

“Apakah ada yang dijual di toko?” (Maou)

“… Yang beredar luas adalah produk yang diproduksi secara massal. Jangan berharap kualitasnya tinggi.” (Yukikaze)

“Apakah tidak bisa mendapatkan peralatan yang bagus dengan uang? Sebagai contoh; Peralatan yang efektif melawan sihir, pedang yang dapat memotong sisik yang keras, dan hal semacam itu.” (Maou)

“... Untuk memblokir sihir tingkat keempat dan kelima, membutuhkan kategori Unique atau lebih tinggi. Jika itu adalah senjata Oji-sama, aku pikir kau bisa menghadapi musuh mana pun.” (Yukikaze)

"Fumu ..." (Maou)

Memang benar bahwa Sodom Fire memiliki status yang cukup tinggi bahkan dalam game tersebut, 50.

Tapi semua orang di Nightless Castle memiliki senjata dengan status 50 serupa, tetapi masing-masing memiliki efek spesialnya tersendiri. Sodom Fire dapat menimbulkan luka bakar, dan granat Yuu dapat menimbulkan damage area yang luas bahkan walaupun itu adalah serangan normalnya.

(Kalau begitu, aku harus pergi sekali dan memastikannya dengan mataku sendiri.) (Maou)

Tidak bisa memutuskan segalanya dengan kata-kata orang lain.

Akan lebih baik untuk pergi dan memastikannya sendiri. Beruntung, persiapan di desa sudah selesai. Sisanya bisa dikelola entah bagaimana oleh Tahara. Atau lebih tepatnya, jika aku serahkan saja kepadanya, dia pasti akan menunjukkan hasil yang tinggi.

“Utara, huh… Yah, aku harus memeriksanya setidaknya sekali.” (Maou)

“… Oji-sama, jika kau pergi ke utara, tolong bawa aku bersamamu.” (Yukikaze)

"Kau?" (Maou)

“… Terlepas dari penampilanku, aku adalah petualang peringkat B. Aku bisa berguna.” (Yukikaze)

Dia menarik lengan mantelku.

Memang benar aku menginginkan pemandu yang berpengalaman. Para character supportku sedang bekerja di desa, jadi aku tidak bisa membawa mereka, dan membawa anak-anak akan berbahaya.

Terutama Tron, jika dia meninggalkan desa, dia mungkin akan menjadi target penaklukan.

"Baiklah. Jika itu tidak menjadi masalah bagimu, aku akan meminta bantuanmu dalam waktu dekat. Aku harus belajar dari senior di area tersebut terlebih dahulu.” (Maou)

"…Serahkan padaku. Aku pasti akan membantu.” (Yukikaze)

Yukikaze menatap lurus ke arahku dengan kebahagiaan di wajahnya.

Dia kadang-kadang mengatakan hal-hal aneh, tetapi sekarang setelah aku melihatnya lagi, dia sebenarnya sangat cantik. Jika dia bepergian bersama seseorang dengan wajah jahat seperti wajahku, aku merasa kita akan dihentikan di gerbang.

“… Jika seperti itu, kita harus membawa Mikan sebagai tambahan.” (Yukikaze)

“Jangan menambahkan orang seenaknya sendiri! Dan apa maksudmu 'tambahan' ?!” (Mikan)

“Fumu, kalau begitu, aku mengandalkanmu.” (Maou)

“Jangan mengandalkanku! Kalian berdua lakukan sendiri!” (Mikan)

“… 'Kalian berdua lakukan sendiri'. Mikan, gadis mesum.” (Yukikaze)

"Kau diam!" (Mikan)

TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar