Senin, 01 Februari 2021

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 195. Ketamakan

 Chapter 195. Ketamakan




“Ku....” Ren mengeluarkan suara kesalnya.

Sepertinya ini berjalan sesuai rencana.
Rencana yang Gaelion berikan berhasil menghentikan skill teleportasi.
Melihat apa yang membuat kita tidak bisa melarikan diri dari wilayah Gaelion sebelumnya, Gaelion memikirkan kembali alasannya kemudian berhasil membuat barier dari alasan tersebut.
Biasanya, diperlukan untuk membangkitkan elemen sihir dari wilayah tersebut, kemudian menggunakan The Way of Dragon Vein pada batas tertentu, tapi kali ini dia bilang akan mengaktifkan banyak atribut sihir untuk membuat penghalang atau barier tersebut.
Seharusnya, atribut sihir seseorang bisa disegel apabila sudah mengetahui atribut yang digunakannya.
Misalnya, kekuatan sihir Melty dan Sadina akan berkurang drastis apabila atribut air telah disegel.

“Bagus! Rishia! Tembakan suarnya!”
“I, iya,” Rishia mengikuti perintahku. Efek mantra penyamaran dari Rishia mulai menghilang ketika penghalang muncul.
Tak lama setelah itu, sihir suar berhasil ditembakkan.
Bagus, dengan begini yang lain akan segera datang.
Sampai mereka datang, kami harus tetap menyibukkan target, dengan begitu Ren tidak bisa kabur.

“.....”

Ren menyadari dirinya tidak bisa melarikan diri, dia kemudian mempersiapkan pedangnya.
Aku mengakui kemampuanmu untuk tidak kehilangan semangat bertarung pada keadaan seperti ini.

“Sudah waktunya kau membayar atas semua tindakanmu, Ren.”
“Membayar tindakanku? Seharusnya kau yang membayar.”

Melarikan dari kenyataan sama seperti biasanya, huh.

“Tak kusangka, orang yang tidak bisa berbuat apa-apa tanpa menang jumlah. Bahkan sampai membawa dragon.... aku akan mengadilimu.”
“.... Apa kau tidak mengerti posisimu?”

Aku bahkan tidak bisa bilang bahwa diriku terkejut.
Apa dragon selalu disamakan dengan kejahatan?
Kutukan Kesombongan?

“Hanya pecundang saja yang akan menantangku dua lawan satu, meskipun begitu aku tidak kalah!”
“Apa menyembunyikan diri untuk melawan musuh yang tidak bisa menyerang, tidak disebut pecundang? Bahkan penyerangan yang dilakukannya berasal dari belakang musuh.”
“Salah musuh itu sendiri tidak menyadari keberadaan musuhnya.”
“Diam.”

Seperti yang kuduga, ‘Aturan’ Ren sedang dalam mode penuh.
<EDN: Maksudnya, Ren bakal membuat aturan sendiri yang menguntungkannya dan gak mempedulikan yang lain>

Suara dan kelakuannya terlihat sangat aneh, aku penasaran apakah pemikiran terdalamnya akan muncul sebentar lagi.
Pemikirannya itu seperti, mungkin lebih cocok disebut sebagai player yang menyebut dirinya terkuat dalam game online tertentu.

Menurut Ren, kedatanganku tanpa membawa rekan adalah sebuah kesalahan, atau mungkin dia akan mencari kesalahan lainnya, tapi jika ini berlanjut kita hanya akan terlihat seperti sedang mencari kesalahan satu sama lain.
Sebenarnya, aku ingin mengatakan kekurangan rekan merupakan kesalahannya, tapi dia tidak akan mendengarkan.

“Bersiaplah!”
“Dengarkan—“ Sebelum aku memberitahu Ren, dia sudah melesat.
Kemudian, mengarahkan pedangnya padaku lalu--- tunggu, dia menjadikan Rishia sebagai sasarannya.

Hei....
Sudah kuduga ada yang aneh dengan Ren saat ini.
Tidak konsisten atau lebih tepatnya, tidak memiliki tujuan.

“Fue!?” Rishia meninggikan suaranya ketika menyadari arah serangan Ren berubah.
Dia, menargetkan orang yang terlihat paling lemah di saat keadaan seperti ini....
Dalam taktik perang memang sudah menjadi pengetahuan dasar untuk menyerang bagian paling lemah, tapi kemana perginya pertarungan yang adil dan benar?
Namun, kau sudah membuat kesalahan Ren. Rishia saat ini....

“Deryaaaaaaaaaa!” Dengan teriakan penuh antusias, Ren mengayunkan pedangnya pada Rishia.
Kukira Rishia membungkuk tergesa-gesa untuk mengubah posisinya saat itu, tapi dia malah melemparkan pisau bertali ke pohon terdekat kemudian mengambil jarak dari Ren.
Selama Rishia melakukan itu, dia melemparkan 4 jarum besi kepada Ren.

“Tadi itu sangat mengejutkan.”
“Aku lebih terkejut lagi.”

Teknik menghindar macam apa itu. Itu sangat cepat.
Bukankah dia seperti menggunakan teknik bertarung dari dunia lain?
Tidak, karena masih bisa dilihat, aku tidak bisa bilang pergerakannya mudah dicegah.

Dari mana dia mendapatkan jarum besi itu?
Apa itu termasuk dari senjata rahasia dari teknik Hengen Musou?

“Ku.....”

Jarum yang dilemparkan tidak mengenainya, tapi Ren mengerang karena serangannya tidak berjalan sesuai rencana.

“Jika dirimu melupakan diriku, maka dirimu dalam masalah,” Gaelion mengancam Ren sambil mengibaskan sayapnya.
Oh ya, ini pertarungan satu lawan tiga, bukan karena ini tidak adil melainkan memang seharusnya begitu.
Itu karena aku tidak bisa bertarung sendirian.

“Tetapi, dirimu hanya bisa menggunakan kekuatan sampai disini saja..... kekecewaanku sangat besar.”
“Aku tidak melihat adanya damage sedikitpun.”
“Diriku masih menahan diri saja. Meskipun, diriku tidak bisa mengelak dari kurangnya kekuatan untuk mengalahkannya.”
“Begitu.”

Semakin banyak bantuan, semakin cepat ini berakhir.

“Hei. Witch tidak bersamamu?”
“...,” Ren tidak menanggapi pertanyaanku, perhatiannya teralihkan oleh aura mengerikan yang terus keluar dari pedangnya.

“Sepertinya dirimu salah kata. Sekarang kekuatannya terus bertambah.”

Huh.... menanyakan itu malah membuatnya semakin kuat.
Jika seperti ini, sulit untuk mendapatkan informasi darinya.
Padahal aku hanya ingin tahu kemana perginya jalang itu.

“Kalau begitu, dirimu membuatku menjadi lebih serius. Hero Perisai. tunjukan perisai terkutuk milikmu.”
“Tidak.”

Keadaan Wrath Shield yang mengalami kegagalan penguatan, efek yang diberikan hanya akan membuatku dalam bahaya.
Selama aku tidak menggunakan Blutofer, semuanya akan baik-baik saja, tapi aku sudah diberitahu jika menggunakan perisai terkutuk itu hanya akan membuatku mati.
Jika mau bertaruh, mungkin aku akan menggunakan Iron Maiden, tapi tanpa serangan itu juga aku mungkin akan menang.

“Baiklah. Diriku punya penawar rahasia. Tetapi..... dirimu tidak bisa menggunakannya berlebihan.”
“Sungguh?”

Terdengar sangat mencurigakan.
Tapi, semuanya akan berjalan baik-baik saja jika aku mengubah perisaiku sebelum kutukannya menggerogotiku.

Aku menempatkan kedua lenganku pada perisai dan mengubahnya menjadi Wrath Shield.
Terdengar suara aneh bersamaan dengan pandanganku yang memudar.....
.... Aku masih tersadar.

Perasaan benci bermunculan, namun masih dalam batas wajar.
Hm?
Muncul angka 3:00 dihadapanku kemudian menurun menjadi 2:59.

“Gyaooooooooooooooooooooooooo!”

Tubuh Gaelion diselubungi kabut gelap.
Sambaran aura kabut gelap penuh kutukan itu, merupakan bentuk dari perasaan amarah yang tak terbendungkan.
Wujud seperti Wrath Dragon.
Berkumpul dan mengubah Gaelion menjadi Dragon raksasa.

“Hmm.... Kekuatan diriku meningkat,” ungkap Gaelion sambil menyemburkan api hitam.

.... Kemungkinan, angka ini merupakan batas waktu perubahannya.
Sebelumnya Filo bisa menahannya selama 5 menit, waktu yang dimunculkan saat ini lebih rendah.
Aku rasa itu bergantung dari kemampuan Gaelion dalam mengatur kekuatannya.

Namun.... Gaelion terlihat seperti penjahat.
Ini mulai membuatku berpikiran aku adalah penjahatnya.
Yang sebenarnya terjadi adalah Hero Pedang malah menjadikan dirinya sebagai ketua bandit.

“Hei, monster yang berpura-pura menjadi pahlawan. Aku akan menghukummu!” Teriak Ren yang belum menyerah.

Apa kau tidak bisa melihat kenyataan?
Jika musuhmu yang telah membuatku kesulitan bertarung dan sekarang menambah kekuatannya, maka cara apapun yang kau gunakan tidak akan membuatmu menang.

“Bangkitlah! Kekuatanku! Dalam pertarungan, aku akan menjadi semakin kuat.”

Ahhh! Sakit sekali! Hawa dingin merayap dipunggungku.
Jangan mengkhayal berlebihan! dasar Chuunibyou!
Sudah dipastikan.
Apa yang dibangkitkan oleh Ren adalah sifat Chuunibyou.

Dalam anime ada orang yang telah melakukan banyak kekejaman kemudian mendapatkan kekuatan baru setelah itu.
Mungkin seperti itu.

“Sembrono sekali..... akan diriku perlihatkan perbedaan kekuatanku dan dirimu.”

Hei.... Gaelion, itu adalah kata-kata dari orang yang akan kalah.
Kenapa hanya kita saja yang berbicara seperti penjahat.

Ketika angka berubah menjadi 2:30, Gaelion menghirup nafas dalam-dalam.
Wujudnya saat ini.... memang mirip Wrath Dragon.
Alasan dia melakukan itu untuk mengeluarkan semburan api.
Adanya batas waktu, membuat semburan yang dikeluarkan sangat kuat.

“Terima ini!” Sambil mengibaskan sayapnya, Gaelion menyemburkan nafas apinya ke bawah.

Hei! Aku berada disini juga!
Api hitam itu. Sudah dipastikan api dari Dark Curse Burning S.

“Instant Dragonslayer!”

Ren berhasil menebas semburan api itu, bahkan balasan serangannya sampai ke Gaelion.
Serangan yang menyerupai dragon itu sendiri terbang menjauh.
Kemampuan Ren patut dipuji setelah melihat dia menebas semburan itu.
Tapi, itu bukan urusanku sekarang.

“Zweit Aura,” aku merapalkan mantra pendukung pada Gaelion.

“.... Hmm. Lemah sekali.”

Mungkin efek dari mantra pendukungku membuat Gaelion menangkap serangan Ren dengan satu tangan.
Serangan yang menyerupai dragon itu dicengkeram dan dihancurkan oleh Gaelion.

“Oh ya, kalian pasti belum pernah melihat, semburan.... Kaisar Naga yang sesungguhnya, akan diriku perlihatkan,” Gaelion melanjutkan. “Diriku, Kaisar Naga Gaelion, memerintah langit dan bumi untuk memisahkan hukum alam dan menghubungkannya kembali. Wahai kekuatanku. Datangkanlah kekuatan untuk menghancurkan orang bodoh dihadapanku!”

Aku melihat lingkaran mantra yang terus bertambah dihadapan Gaelion.
Padahal kau memiliki hal seperti itu, tapi tidak kau gunakan sebelumnya.
Aku benci orang yang suka menyembunyikan kekuatannya.

Tunggu, mungkin dia belum bisa menggunakannya?
Sekarang dia dalam wujud dragon raksasa, jadi mungkin dia baru bisa menggunakannya.

“Fueee.... aku merasa ini semakin berbahayaaaaa.”
“Benar. Ayo kita lari.”

Kita secepat mungkin mundur dari sana.

“Tak akan kubiarkaaaaaaaaan!” Tanpa rasa ragu, Ren menyerang Gaelion.

Dia sangat semangat.
Aku sendiri sangat berharap menghindari pertarungan seperti itu.
Tapi itu berbeda dengan pekerjaan yang harus dilakukan oleh hero.

“Aku akan menjadi lebih kuat dari siapapun. Benar..... Keinginanku tiada batasnya.... Aku akan membangkitkan kekuatan terkuatku disini untuk mengalahkanmu..... keinginanku tiada batasnya! Demi memenuhi keinginanku, aku akan menjadi yang terkuat. Bangkitlah kekuatanku, raih kemenangan, persiapkan peralatan, kumpulkan semua uang, perkuat diriku, jadilah yang terkuat diseluruh dunia, seluruh dunia sangat membutuhkan diriku!”

Apa kepalanya baik-baik saja?
Mau berapa kali dia menyebutkan hal yang sama? Keinginanku, keinginanku terus membuatku kesal.

Membangkitkan kekuatan? Kekuatanmu sudah bangkit sebagai Hero Pedang.....
Apa termakan kutukan bisa membuatnya seaneh itu?
Sekarang dia seperti orang gila.
Tanpa kusadari, aku menyadari Kutukan yang merasuki Ren.

— Ketamakan.

Tapi tidak tahu kenapa. Ketamakannya hanya tentang hal sepele saja.
Aku sendiri ragu menyebut itu ketamakan.

Ketamakan sesungguhnya mengenai keinginan tanpa dasar yang jelas.
Demi mendapatkan dan mengusai segala hal, tanpa ada batasan apapun.

Ketamakan Ren, hanya berpusat pada dirinya menjadi yang terkuat saja.
Tentunya, aku tidak bilang itu tidak termasuk ketamakan.
Tapi orang yang benar-benar dikendalikan ketamakan akan lebih buruk dari ini, mereka akan menginginkan segala hal, apapun bentuknya.
Ketamakannya hanya menyangkut kekuatan saja..... ah, aku mengerti.

Jika harus aku katakan, proseslah yang menjadi tujuannya.

Ketamakan adalah ingin mendapatkan sesuatu karena perlu.
Hal pertama sudah didapatkan, tapi dia masih menginginkan hal yang lainnya juga.
Proses seperti itulah yang disebut Ketamakan.

Yang terjadi pada Ren, menjadi kuat adalah tujuannya, tapi alasan menjadi kuatnya masih belum diketahui.
Hasil dan prosesnya terbalik.

Karena aku pernah mengalami hal yang sama, aku mengerti yang dia rasakan.
Sebelumnya, aku berdagang keliling.... awalnya aku mengumpulkan uang untuk membeli peralatan baru, tapi tujuannya seperti menyimpang hanya untuk mengumpulkan uang saja.
Jika itu yang terjadi, apa Curse Series akan membantuku?

Dan, itu bisa menjadi alasan amarahku tidak terkalahkan.
Sebanyak apapun aku mencoba meningkatkan kutukannya, apalagi dengan kutukan ketamakan seperti itu, tidak akan mengalahkan amarahku.
Itu hanya ketamakan sementara saja.

“Aku adalah hero terkuat yang akan menyelamatkan duniaaaaaa! Akui saja kekalahanmuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!”





TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan 

0 komentar:

Posting Komentar