Sabtu, 13 Februari 2021

Kuma Kuma Kuma Bear Light Novel Bahasa Indonesia Volume 1 : Chapter 25. Beruang Mencari Tempat Pemilahan

Volume 1
Chapter 25. Beruang Mencari Tempat Pemilahan


Saat kami tiba di guild, Fina bilang kalau dia akan menunggu di luar, jadi aku masuk sendirian ke dalam. Bukan salahnya karena tidak mau masuk ke tempat berisik dan banyak pria kasar, itu sudah pasti. Apalagi jika tempat tersebut berisi sekumpulan idiot yang akan mengajak berkelahi begitu ada anak kecil yang masuk.

Helen tengah berjaga di meja resepsionis. Karena tidak ada antrean, aku langsung maju ke depan.

"Apakah Anda kemari untuk melaporkan quest yang anda ambil, Yuna-san?"

"Ya, aku baru saja menyelesaikannya."

"Bolehkah saya melihat kartu guild Anda?" Aku menyerahkannya, dan Helen memeriksa informasi di dalam kartu guild tersebut. "Apakah Anda benar-benar telah mengambil quest pembasmian Tigerwolf?!"

"Yah, memang."

"Dan Anda langsung menyelesaikannya dalam sehari!"

Seketika keributan pecah di dalam ruangan tersebut. "Maksudmu dia menghabisi monster peringkat D seorang diri?" "Tapi habitat Tigerwolf berada sangat jauh dari sini. Tidak mungkin kau bisa pulang pergi dari sini ke sana hanya dalam satu hari." "Tunggu sebentar, kau tidak tahu?" "Tahu apa?" "Tentang beruangnya." "Beruang? Maksudmu kostum yang gadis itu kenakan?" 

Pada titik ini, petualang yang ikut masuk ke dalam perbincangan tersebut semakin bertambah. "Bukan, dia memanggil beruang asli dan pergi dengan mengendarainya." "Aku melihatnya, benar—dan beruangnya ada dua. Satu hitam dan satu putih." "Ada dua!" "Dan kau tahu apa, kedua beruang tersebut larinya sangat cepat!"

Perbincangan yang terjadi di belakangku tersebut semakin heboh. Aku cepat-cepat melanjutkan percakapanku dengan Helen.

"Baiklah, Yuna-san, tolong serahkan bukti pembasmiannya."

Aku mengeluarkan dua kristal sihir dari penyimpanan beruangku.

"Kristal sihirnya ada dua?"

"Karena Tigerwolf-nya ada dua juga."

Keributan di belakangku bertambah, tapi aku mengabaikannya. Helen mengambil kedua kristal sihir tersebut dan meletakkannya pada panel kristal.

"Ya, tidak diragukan lagi bahwa keduanya terbunuh hari ini. Berhubung questnya hanya satu ekor, kami akan menambahkan bonus pada upah Anda untuk Tigerwolf yang kedua. Apakah Anda tidak keberatan?"

"Tentu, tapi yang akan terjadi jika aku menolaknya?"

"Anda akan menerima bayaran untuk satu Tigerwolf saja dan pada kartu guild anda hanya akan tercantum pembasmian seekor Tigerwolf, sebagai gantinya kristal sihir yang tidak Anda serahkan boleh Anda miliki."

"Oke. Aku sedang tidak butuh kristal sihir sekarang, jadi silahkan ambil keduanya."

"Dimengerti. Saya akan menuliskan pada kartu guild Anda pembasmian dua ekor Tigerwolf. Kalau boleh saya tahu, apakah Anda juga menyimpan mayatnya?" Mata Helen tertuju pada sarung tangan beruang putihku yang merupakan sebuah item bag.

"Ya, tapi aku tidak akan menjualnya."

"Begitu. Guild akan sangat terbantu jika Anda mau menjualnya pada kami."

"Tidak bisa. Aku menginginkan kulitnya."

Rencananya aku ingin menyuruh Fina menguliti Tigerwolf tersebut, jadi aku bisa menggunakan kulit bercorak garis milik hewan tadi untuk mendekorasi rumahku yang masih baru. Itu cocok dijadikan hiasan dinding maupun karpet kulit.

"Baiklah, saya mengerti. Sangat disayangkan jika kami tidak bisa memiliki kulitnya, tapi bisakah Anda menjual kuku, taring, atau mungkin dagingnya kepada kami?

"Tentu. Aku bisa membawanya kemari setelah kulitnya kuambil."

"Terima kasih banyak. Kalau begitu, ini adalah hadiah untuk quest yang telah Anda selesaikan. Dan ini kartu guild Anda."

Aku memasukkan kartu guild dan uang hadiah dengan jumlah besar ke dalam penyimpanan beruangku, kemudian aku keluar untuk bertemu kembali dengan Fina.

"Maaf karena membuatmu menunggu. Jadi, bagaimana kalau kita pulang sekarang?"

"Kau tidak ingin menjual serigala dan kelinci bertanduknya dulu?"

"Eh, aku akan menjualnya lain waktu. Akan kupastikan untuk membayarmu, jadi tidak perlu khawatir." Sebenarnya, monster-monster yang sudah dipilah oleh Fina tadi tertinggal di dalam rumah beruang dan aku tidak bisa mengaksesnya lewat penyimpanan beruang secara langsung. Bagaimanapun juga, aku masih harus membayar Fina karena telah melakukan pemilahan untukku. Aku memberinya satu keping koin perak.

"Tapi Yuna-san..." Fina tampak terkejut.

"Tidak apa-apa." Aku membayarnya sedikit lebih tinggi dari harga pasar yang pernah Gentz-san sebutkan. "Aku mungkin tidak selamanya menetap di kota ini, jadi pastikan untuk berhemat."

"Terima kasih, Yuna-san."

Aku mengelus kepala Fina saat ia tersenyum lebar kepadaku.


Keesokan harinya, Fina mendatangi penginapan pagi-pagi sekali. Kami baru saja menyelesaikan semua itu kemarin, jadi aku ingin menyuruhnya beristirahat—sebenarnya, hari ini aku berniat untuk libur, tapi salahku karena tidak memberitahunya kemarin. Sangat merepotkan untuk selalu meninggalkan kota setiap kali kami ingin memilah sesuatu.

Mungkin di sekitar sini ada gudang yang bisa kami pinjam? Akan bagus jika kami bisa menyewa gudang milik guild atau semacamnya, pikirku. Aku memutuskan untuk pergi ke guild bersama Fina dan mencari tahu.

Kami melewatkan pemandangan para petualang yang berebut quest di pagi hari, dan hanya sedikit petualang yang tersisa. Helen tampak bosan di mejanya.

"Huh, Yuna-san, selamat pagi."

"Pagi."

"Ingin mengambil quest lagi hari ini?"

"Sebenarnya, aku ke sini untuk menanyakan sesuatu."

"Apa itu?"

"Apakah ada tempat di sekitar sini yang bisa kami sewa untuk melakukan pemilahan?"

"Apakah ini mengenai Tigerwolf?"

"Sebagian karena itu, tetapi aku memiliki monster lain yang ingin kupilah juga. Akan bagus jika aku bisa meminjam gudang milik guild atau semacamnya?"

"Itu tidak mungkin."

"Aku tahu itu."

"Dan yang menjadi masalah adalah seberapa lama Anda akan menggunakan tempat tersebut. Itu dimaksudkan untuk penggunaan jangka panjang, bukan?"

"Yah, aku tidak yakin soal itu."

"Jika demikian, mencarikan tempat seperti itu mungkin akan sulit."

"Oh, iya. Apakah ada tanah kosong di sekitar sini?"

"Tanah kosong?"

"Ya, semacam tempat terbuka yang luas tanpa ada apapun di atasnya."

"Saya yakin ada, tetapi itu di luar yurisdiksi kami selaku guild petualang. Saya pikir akan lebih baik jika Anda mengonsultasikannya langsung ke guild dagang."

"Guild dagang?"

"Ya, disamping mengurus transaksi jual beli barang dan komoditas, guild dagang juga mengurus transaksi jual beli tanah. Mereka mungkin dapat mencarikannya untuk Anda."

"Baiklah. Aku akan pergi ke sana."

Kami meninggalkan guild petualang, dan aku meminta Fina untuk membawaku ke guild dagang.




TL: Boeya
EDITOR: Zatfley

0 komentar:

Posting Komentar