Chapter 44. Madam di Hot Spring Inn
(Ini juga salah satu bangunan yang belum pernah aku lihat sebelumnya ...) (Ebifry)
Sambo meninggalkan desa dengan tergesa-gesa, dan dengan pemandu seorang pria kelinci, dia sekarang berdiri di depan Hot Spring Inn. Sungguh sulit untuk menggambarkan bangunannya.
Tanaman seperti pohon tumbuh dengan rapat di sekitarnya, dan memberikan suasana damai yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.
(Dari apa yang bisa kulihat, ini adalah tempat untuk kedamaian dan ketenangan.) (Ebifry)
Berbeda dari saudara perempuannya, Madam tidak begitu tertarik pada seni. Namun, matanya sama bagusnya dengan milik saudara perempuannya.
Sampai-sampai hanya dengan melihat Hot Spring Inn, dia bisa melihat tujuannya. Hanya saja, ketertarikannya lebih tertuju pada kecantikan dan kesehatannya sendiri, jadi meski mereka bersaudara, tempat yang mereka tuju sama sekali berbeda.
(Ini memberikan suasana elegan hanya dengan melihatnya, betapa menyenangkan.) (Ebifry)
Terpisah dari hiruk-pikuk keributan, di pedesaan, seperti melewati mesin waktu. Jika kau mendengarkan dengan cermat, Kau bahkan dapat mendengar suara bel yang berdering.
(Fufu, sangat aneh ... Aku merasa seolah-olah telah kembali ke masa kecilku.) (Ebifry)
Mengapa Madam, yang tidak pernah melihat kembali masa lalunya, sekarang mengingatnya sendiri? Hanya dengan berjalan di kota yang tidak dikenal, rasanya seperti petualangan besar.
Ini tidak hanya berlaku untuk Madam, tetapi setiap orang pasti memiliki ingatan yang sama di masa mudanya.
Dalam suara dering lembut bel, Madam memasuki ingatannya yang sudah lama berlalu.
Di masa kecilnya, dia rukun dengan saudara perempuannya, dan keduanya akan menjelajahi rumah, dan terkadang diam-diam menyelinap keluar, pergi ke kota, dan akan dimarahi.
Mereka akan menghancurkan semangka yang tumbuh di ladang tanpa izin, dan keduanya akan memakannya.
"Sungguh suara yang indah ..." (Ebifry)
Mengapa ingatan masa lalu akan kembali setelah mendengar suara ini?
Madam tidak bisa berhenti penasaran.
“Di negaraku, ini disebut lonceng angin.” (???)
"Lonceng angin ..." (Ebifry)
Maou muncul untuk menjawab gumamannya itu.
Dan kemudian, dia dengan hormat mengulurkan tangannya dan membimbing Madam masuk ke dalam penginapan.
"Aku sekali lagi menyambutmu, di duniaku." (Maou)
Tidak diragukan lagi itu adalah kalimat jahat. Mungkin ada sihir kuat yang tertanam di dalamnya, kalimat itu tetap ada di telinganya untuk sementara waktu.
■ ■□□■ ■□□
““ Selamat datang, Tamu-sama !!””
Kelinci laki-laki berpakaian tuksedo tampan berbaris dari kedua sisi, dan keduanya berjalan di tengah mereka. Saat keduanya berdiri di depan gedung, pintu kaca transparan terbuka secara otomatis, dan Madam terkejut.
Melihat ke dalam gedung, yang dia lihat adalah kelinci wanita dengan pakaian sensasional yang mengejutkan.
Tentu saja, yang memakai bunny suit adalah Kyon dan Momo. Hasil dari kerja keras Tahara yang dengan rajin mengajar mereka walaupun awalnya menolak, 'oh baiklah, jika hanya untuk waktu yang singkat, itu seharusnya tidak masalah’ dan dia memberi tanda oke.
Itu adalah 'pakaian luar biasa' yang membuat Madam sendiri tersipu malu hanya dengan melihatnya.
(Ada apa dengan kontras antara aura kedamaian ditempat ini dan pakaian mereka?) (Ebifry)
Perbedaan yang begitu besar sehingga Madam akhirnya berpikir.
Menurut Madam, Maou tidak akan membuat gadis-gadis ini memakai pakaian seperti itu tanpa alasan. Jadi, dia mencapai kesimpulan dengan kebijaksanaannya itu.
Kata-kata yang diucapkan Maou berkali-kali: 'Kecantikan' dan 'Kebahagiaan'.
“Artinya keduanya adalah 'simbol' dan 'pengabdian', bukan?” (Ebifry)
Ras kelinci memiliki banyak pria dan wanita cantik.
Jika mereka mengenakan pakaian yang sensasional, pesona mereka akan semakin meningkat. Bisa dibilang seluruh tubuh adalah senjata wanita.
Itu sebabnya dia berpikir… bahwa ini adalah simbol bahwa jika kau datang ke tempat ini, Kau bisa menjadi secantik keduanya. Bisa dibilang mereka adalah contoh nyata.
Jadi, setiap gadis yang datang ke sini akan tergerak olehnya dan akan datang ke sini secara teratur untuk mencapai titik itu.
Itulah mengapa dia sampai bersusah payah membuat mereka mengenakan pakaian itu dan meminta mereka berdiri di pintu masuk.
"Fumu." (Maou)
Maou tetap terdiam pada pertanyaan Madam yang sama sekali tidak singkat.
Lalu, dia berbicara seolah takjub.
“Astaga. Sepertinya aku tidak bisa menyembunyikan apa pun darimu, madam.” (Maou)
Maou merentangkan kedua lengannya dan membuat isyarat bercanda.
Melihat ini, Madam tersenyum puas. Kemungkinan besar merasa bahwa dia akhirnya bisa memuji pria ini dengan benar.
Tapi apa yang terjadi setelah dia melangkah ke dalam gedung adalah badai kejutan.
(Begitu, jadi itu sebabnya dia menyuruhku melepas sepatuku, ya ...) (Madam)
Lantainya dibersihkan dengan sangat baik sehingga terasa seperti cermin. Dan kenyataannya, sosok Madam terpantul didalamnya.
Dan kemudian, yang paling mengejutkannya adalah 'pintu dari kertas'.
“Ini… kau benar-benar memikirkan hal yang tidak biasa.” (Ebifry)
Pemikiran macam apa yang dapat menciptakan hal semacam ini?
Ada lukisan yang begitu detail hingga menyentuhnya saja bahkan menakutkan. Seekor burung bangau, kura-kura, dan ada kalanya ia akan menjadi kupu-kupu yang berwarna-warni.
Semuanya dicat dengan warna-warna menarik.
Di mata Madam, itu bukanlah pintu, tapi lukisan. Apalagi memiliki pesona dan eksotisme yang ekstrim.
"Untuk membuat lukisan yang menakjubkan seperti ini menjadi sebuah pintu ... Jika tersangkut, itu benar-benar ..." (Ebifry)
“Ini disebut 'pintu geser', dan ini adalah 'selera'-ku.” (Maou)
"Selera..." (Ebifry)
Madam mengeluarkan suara keheranan.
Mengapa membuat pintu dari lukisan seperti ini yang akan menghasilkan banyak uang?
Madam tidak bisa mengerti. Kalau disentuh orang pasti akan kotor, bahkan ada kalanya bisa robek.
Ketika Madam berpikir sejauh itu, sebuah sentakan melintas di kepalanya.
“Tidak peduli seberapa kotornya itu, hal-hal indah akan tetap indah… apa itu yang ingin kau katakan?” (Ebifry)
Dari sudut pandang Madam, ini adalah sesuatu yang sangat dia setujui.
Wanita yang sedang dalam perjalanan untuk mempercantik dirinya akan membutuhkan kerja keras yang menyakitkan, dan itu adalah pekerjaan kotor bahwa pria yang melihatnya akan mundur satu atau dua langkah.
Tapi justru karena kekotoran itulah… wanita bisa bersinar untuk pertama kalinya.
Kau bisa menyebut ini keyakinan Madam.
“Untuk berpikir kau akan menunjukkannya dengan cara seperti itu daripada mengungkapkannya dengan kata-kata… Apakah ini kebaikanmu? Atau ini caramu menggoda wanita yang tidak menyadarinya?” (Ebifry)
"Fumu ..." (Maou)
Maou tetap terdiam mendengar pertanyaan Madam yang sama sekali tidak singkat.
Lalu, dia berbicara seolah takjub.
“Untuk saat ini, anggap saja itu 'keduanya'.” (Maou)
“Ya ampun, kau benar-benar orang yang selalu membuat penasaran.” (Ebifry)
Madam tertawa bahagia.
Dengan kejadian ini, dia mengetahui bahwa pria pemberani yang memegang kekuatan misterius ini juga memiliki bagian halus dan lembut dari dirinya.
Di mata Madam, seolah-olah dia sedang menguji 'ketajaman' seorang wanita, dan pada saat yang sama, itu juga membuatnya merasakan kelembutan pria ini. Itu adalah perasaan yang misterius.
Bergerak lebih jauh ke koridor, kendi dan piring yang ditempatkan di sana-sini, gambar yang digantung dengan tali (gulungan gantung) memasuki matanya. Bagi Madam, setiap karya itu adalah karya seni yang indah.
“Jika adik perempuanku melihat ini, dia pasti akan menjadi gila. Ruang artistik ini…”(Ebifry)
"Haha, itu suatu kehormatan." (Maou)
Madam tiba di pintu masuk pemandian air panas dengan mata terbuka lebar karena terkejut, dan Luna keluar dari dalam sana dengan tergesa-gesa. Wajahnya tersenyum lebar.
“Ya ampun, Madam! Kau terlambat! Ayo cepat cepat!” (Luna)
"Astaga, suasana hatimu sedang bagus hari ini." (Ebifry)
Luna biasanya tidak pandai berurusan dengan Madam yang memiliki pengaruh besar, tetapi hari ini berbeda. Itu karena dia bisa membual semua yang dia inginkan kepada orang yang dianggap sebagai ratu ini.
“Baiklah, aku akan pergi dari sini. Silakan luangkan waktu anda dan nikmatilah.” (Maou)
Dengan kata-kata Maou itu sebagai permulaan, Luna menarik tangan Madam dengan gembira dan membawanya ke tempat pemandian air panas.
Setelah keduanya pergi, keheningan terjadi di koridor.
Lalu, Maou menghela nafas panjang dan bergumam.
“Aku hanya mencoba mengikuti apapun yang dia katakan, tapi… seharusnya tidak masalah, bukan?” (Maou)
Maou menuju ke lobi dengan tembakau di bibir, tampak seolah dia telah menyelesaikan pekerjaannya.
■ ■□□■ ■□□
“Sekarang, Madam, ayo pergi!” (Luna)
“Fufu, Luna-chan bersemangat hari ini.” (Ebifry)
Melepas pakaian mereka, lalu membuka pintu dan… ada pemandangan yang belum pernah dilihat Madam sebelumnya, menyebar di depan matanya.
Pertama-tama, itu adalah ruang raksasa yang menjangkau lebih jauh dari yang bisa dilihat matanya.
Ada berbagai benda yang terlihat seperti bak mandi dan uap memenuhi tempat itu sampai menutupi penglihatannya. Lantainya memiliki ubin yang tertata dengan indah dan sangat rumit sehingga membuatnya berpikir bahwa ini hanya mungkin dibuat dengan sihir.
Dari kejauhan dia bisa melihat sesuatu seperti jalan setapak yang terbuat dari batu pipih, dan yang mengejutkan, pinggirannya dihiasi oleh barisan batu putih kecil.
Benar-benar dunia yang berbeda bagi Madam.
“Apakah ini semua air panas? Sungguh luar biasa ...”(Ebifry)
“Ada juga pemandian air dingin juga.” (Luna)
'Tidak, bukan itu yang ingin aku katakan', itulah yang dipikirkan Madam, tapi dia tetap diam untuk saat ini.
Dia pertama-tama membutuhkan Luna untuk membimbing dan menjelaskan kepadanya. Ada terlalu banyak hal yang tidak dia mengerti. Saat Luna menekan semacam sakelar, keluar air yang terbagi dalam porsi sangat kecil dan itu mengejutkan Madam.
“A-Apa ini ?! Bagaimana... cara mereka menggunakan magic crystal hingga dapat membuat hal semacam ini?!” (Ebifry)
“Ini disebut keran shower. Sekarang, mari basuh tubuh kita dulu.” (Luna)
"Biarkan aku mencuci punggungmu-pyon ♪" (Kyon)
Kyon memiliki sabun dan handuk di tangannya dan membasuh punggung Madam dengan sangat terampil. Ia telah berlatih dengan rajin demi membasuh bagian belakang tubuh besar Madam.
Berkat itu, punggung Momo menjadi merah padam, tapi hasil dari latihan itu terlihat.
Madam sadar kalau badannya besar, jadi sudah biasa punggungnya dibasuh, tapi sabun di sini istimewa. Di dalam game, itu akan menjadi item yang dapat dibuang dan akan hilang setelah dilemparkan sekali, tapi sabun kelas atas di Hot Spring Inn memiliki 'pengaturan berbeda' yang tertulis di dalamnya.
"Aku merasa seperti setiap kotoran yang terkumpul di kulitku hilang sepenuhnya ..." (Ebifry)
“Benar kan~? Aku sudah tidak bisa hidup tanpa ini.” (Luna)
Luna juga rajin membersihkan tubuh dan wajahnya sendiri.
Semakin banyak kau mencuci semakin mengkilap kulitmu, jadi mau bagaimana lagi.
Akhirnya, Kyon membasuh seluruh tubuh Madam dengan keran shower, dan gelembung-gelembungnya hilang. Madam merasa seolah-olah seluruh lapisan kulitnya telah dilepas dan lapisan kulit baru telah menggantikannya.
Berikutnya adalah Momo, yang memiliki sampo dan hair conditioner di kedua tangannya, berdiri di belakang Madam. Saat mencuci rambut Madam sampai bersih, dia melakukan pijatan di kulit kepala. Ini juga merupakan hasil dari latihan yang rajin dengan Kyon sebagai rekan latihannya, dan hasil latihannya juga terbayar tunai.
Berkat ini, bahkan rambut telinga kelinci Kyon pun mengilap.
Jari-jari Momo bergerak tanpa suara.
Tahara telah memberitahunya 'Kau, jangan bicara'.
Seolah-olah dia sedang membelai kulit kepalanya, dan kadang-kadang, jarinya menari seolah-olah menghargai rambutnya.
Apa yang tersisa di rambutnya mulai dari debu, kotoran yang menumpuk di kulit kepalanya; mereka semua merasa seolah-olah sedang dicuci, dan perasaan menyenangkan ini membuat Madam mengerang tanpa disengaja.
"Aaaah ..." (Ebifry)
Para wanita di negara ini cukup banyak terpapar sinar matahari, kulit serta rambut mereka mengalami kerusakan yang cukup parah.
Ini terasa seolah-olah setiap bagian beregenerasi perlahan. Dan pada kenyataannya, sampo menghilangkan kotoran dan hair conditioner memiliki efek perawatan kerusakan.
Akhirnya, dia dibilas dengan keran shower, dan dengan perasaan segar sampai ke kulit kepala, Madam tanpa sadar mengeluarkan ekspresi gembira.
"Aku merasa ini saja sudah memuaskanku ..." (Ebifry)
Dan Madam benar-benar merasa tidak masalah untuk membayar beberapa koin emas hanya untuk layanan sebanyak ini, namun, ketika Luna mendengar ini, dia berteriak.
“Tunggu, Madam! Apa yang kau katakan?! Kesombonganku dimulai dari sini o — maksudku, bimbinganku bahkan belum dimulai, kau tahu ?!” (Luna)
"Luna-chan, kau adalah gadis yang egois dan jujur seperti biasa ..." (Ebifry)
Madam terkikik, tapi dalam arti tertentu, percakapan ini terasa menyegarkan.
Bagi Madam, yang telah hidup di dunia dengan orang-orang yang pada dasarnya selalu memakai topeng di wajah mereka tanpa pernah menunjukkan diri mereka yang sebenarnya, tidak pernah membiarkan diri membuat komitmen apa pun, orang-orang seperti Luna bisa dianggap orang blak-blakan yang patut dipuji.
“Moo, Madam! Ayo pergi!” (Luna)
“Ya ya…” (Ebifry)
TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan
0 komentar:
Posting Komentar