Selasa, 09 Februari 2021

Maou-sama, Retry! Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 55. Rookie

 Chapter 55. Rookie



—Disuatu tempat di dalam dungeon.

“Naga sialan… Aku tidak akan membiarkannya berakhir seperti ini…” (Utopia)

Sejak tadi, Utopia tak bisa menyembunyikan amarahnya.

Tiga serangan upside-down cross yang membutuhkan waktu lama untuk digunakan telah dikeluarkan, dan selain itu, serangan tersebut tidak membuahkan hasil apapun. Mid Devil yang kuat, Karnaval, telah dikalahkan, dan bahkan High Devil yang dianggap sebagai Duke of Darkness, Oluit, telah dikalahkan juga.

Iblis mengalami mimpi buruk.

Dalam rencana Utopia, itu tidak akan berhasil sampai Holy castle dihancurkan, tapi dia berharap mereka berhasil membuat kerusakan parah pada penghalang yang melindunginya.

Namun, rencananya kacau karena 'Raja Iblis' dan 'Dragonewt' yang terdengar seperti lelucon.

Ini pasti bagaimana rasanya tidak bisa tertawa bahkan jika kau mau.

Tentu saja, Utopia tidak percaya bahwa Raja Iblis telah bangkit kembali.

Pada dasarnya, Raja iblis hanyalah dongen, tetapi jika seseorang seperti itu benar-benar hidup kembali, dia pasti akan menunjukkan dirinya di wilayah ras iblis, dan akan memimpin para iblis.

Lalu, ia akan menaklukkan negara-negara lain sekarang, membuat hujan darah.

Sebenarnya, daripada pria yang menyebut dirinya Raja Iblis, bagi Utopia, keberadaan lain yang tidak bisa dia abaikan sama sekali telah muncul.

Dia tidak punya pilihan selain berkonsentrasi di sisi itu.

Benar, makhluk lainnya.

Jika hanya sekali, dia bisa membungkusnya sebagai rumor, tapi ini kedua kalinya.

Di matanya, naga adalah makhluk yang tidak akan bosan dia bunuh.

Mereka mungkin bertindak netral, tetapi pada dasarnya, mereka adalah makhluk yang berdiri di puncak ras binatang. Naga secara teratur akan campur tangan dalam konflik iblis dan binatang.

Dan kemudian, pada akhirnya, mereka akan berkata: 'Tempat tinggalku telah diserang', dan akan memihak ras binatang, menghancurkan beberapa ribu iblis dengan kekuatan luar biasa mereka. Selain itu, mereka memberikan darah mereka kepada 'Dragonewt' untuk menjadi pemimpin bagi para monster.

Alasan yang mereka berikan adalah: 'Itu untuk menyatukan ras binatang buas, dan membuatnya sehingga mereka tidak menciptakan konflik bodoh dengan ras iblis'.

Bagi ras iblis, dengan mahkluk sekuat naga disatu sisi tidak diragukan lagi akan membuat mereka ingin berteriak: 'Apa maksudmu netral jika begitu ?!'.

Itu sebabnya, tidak mungkin dia bisa mengabaikan keberadaan Dragonewt lainnya. Berpikir tentang kedudukan ras iblis, ia hanyalah seorang pembunuh baru yang dikirim oleh Naga.

“Utopia, apa yang terjadi dengan grup yang kau pimpin?” (Walking)

Walking berbicara pada Utopia saat ia tenggelam dalam pikirannya.

Ada pria wanita tua dan muda berkumpul. Mereka semua kurus, dan mereka tampaknya bahkan tidak memiliki kekuatan untuk mengeluh, dan sepertinya bergerak pun terlalu sulit bagi mereka.

“Tidak perlu khawatir. Aku memberi mereka 'keselamatan'.” (Utopia)

"…Keselamatan?" (Walking)

Walking bertanya pada Utopia dengan heran.

Menurutnya, belakangan ini Utopia bertingkah aneh. Sampai sekarang, dia telah bertindak dengan sikap tenang sebagai pemimpin besar mereka, pemandu mereka, tetapi belakangan ini, dia sangat pemarah dan akan mencaci maki pada hal-hal kecil.

“Sama seperti kebahagiaan yang memiliki banyak bentuk, keselamatan juga memiliki banyak bentuk.” (Utopia)

Walking menghela nafas, mendengar kata-kata yang terdengar sangat dalam.

Dia tidak punya niat untuk menjawab dengan benar.

Banyak satanist tewas dalam pertempuran sebelumnya. Karena hal itu, banyak yang tidak setuju dengan Walking.

Dalam kelompok satanist ini di mana bahkan hanya ada orang gila, dia adalah tipe yang mengedepankan sesuatu secara kalkulatif, itulah mengapa dia menonjol dalam kelompok itu.

Dalam teriakan 'bunuh' 'hancurkan', dia sendiri yang membuat rencana hati-hati, dan menggunakan Neraka untuk mengejutkan Gadis Suci. Dan pada kenyataannya, dia berhasil menyudutkan mereka hanya dengan satu langkah lagi.

Jika Kau hanya melihat hasilnya, itu berakhir dengan kegagalan, tetapi itu karena faktor luar yaitu Zero, dan rencananya sama sekali tidak salah.

Namun, yang terjadi adalah dia dicap sebagai 'pengecut yang melarikan diri’.

Ini adalah hal biasa, 'kembali hidup-hidup adalah rasa malu' yang biasanya diterapkan oleh kelompok tersembunyi sejak jaman dahulu. Dan pada dasarnya 'jatuh bersama dengan rekan-rekanmu adalah keindahan'.

(Betapa bodohnya itu ... Apa yang akan dicapai dengan kematian?) (Walking)

Tetapi karena Walking memiliki keinginan kuat untuk membuat negara ini lebih baik, dia tidak mengikuti pola pemikiran mereka.

Jika dia mati, itu semua berakhir, dan dia tidak akan bisa mengubah negara sama sekali.

(Kemanakah dunia menuju…?) (Walking)

Walking mengarahkan pandangannya ke singgasana dan memikirkan tentang ini.

■ ■□□■ ■□□

—Holy Light Country, kediaman Dona Dona.

Saat Azul membuka pintu, wajah anggunnya berubah sedikit.

Seorang pria yang kuat sedang menunggangi seorang gadis dan mengayunkan tinjunya ke bawah dengan kekuatan yang luar biasa. Tidak hanya wajahnya, tetapi seluruh tubuhnya memar di sana-sini, dan rasanya seperti dia adalah samsak tinju daging.

“Milligan, apakah kau menculik seorang gadis dari kelas bawah?” (Azul)

“Jangan membuat wajah yang menakutkan. Aku sedang bermain, bermain.” (Milligan)

Gadis itu sudah lama meninggal.

Tapi pria itu sama sekali tidak peduli dan memukuli mayatnya.

“Reputasi Master akan jatuh. Bukankah aku sudah memberitahumu sebelumnya?” (Azul)

“Jangan terlalu kaku. Boss Dona yang paling banyak bermain, kau tahu.” (Milligan)

Nama pria ini adalah Milligan. Dia adalah salah satu tentara bayaran yang telah disewa Dona sejak lama, dan posisinya lebih rendah dari Azul, tetapi Azul tidak memiliki wewenang untuk memerintahnya.

Dona menyukai sifat brutal Milligan dan membiarkannya melakukan apa yang dia suka.

Ini seperti memiliki setidaknya satu anjing buas di tangan.

“Aku akan memberi tahumu perintah dari Master. Pergi ke Desa Rabi dan investi—”(Azul)

"Yeah! Aku akhirnya bisa bermain dengan para kelinci?! Itu hebat!" (Milligan)

"Milligan, aku mengatakan investigasi." (Azul)

“Boss Dona tidak akan begitu picik. Maksudnya itu ‘bermain', bukan?” (Milligan)

Mata Azul berubah.

Dari penampilan dan pakaiannya, dia hanya bisa dikatakan sebagai kepala pelayan, tapi dia adalah seorang assassin.

"Investigasi. Jangan seenaknya menafsirkan kata-kata Master.” (Azul)

"Tch, aku mengerti. Matamu memang sesuatu.” (Milligan)

Milligan mendecakkan lidahnya saat dia meninggalkan ruangan. Azul membunyikan bel dan memanggil pelayan. Dia mungkin tidak ingin menunjukkan pemandangan tragis ini kepada seorang pelayan.

“Kuburkan dia. Setidaknya, berikan dia rasa hormat.” (Azul)

"Iya." (Pelayan)

Pelayan juga terbiasa dengan ini, jadi dia menggulung tubuhnya dengan kain hitam dengan gerakan cepat, dan membawanya ke luar kediaman.

Wajahnya tidak menunjukkan emosi.

Dia mungkin membunuh hatinya dalam pekerjaan demi uang.

Pada kenyataannya, bayaran bekerja di kediaman Dona cukup baik. Pada awalnya, dia senang tentang itu, tetapi seiring berjalannya waktu, wajahnya menjadi gelap, dan pada akhirnya, ekspresinya mati.

Menurut Azul, tempat ini adalah 'kediaman tak berwajah' yang dipenuhi emas.

(Aku juga salah satu yang tak berwajah…) (Azul)
<TLN: Maksudnya tanpa emosi gitu>

Mendistorsi mulutnya untuk mengejek dirinya sendiri, Azul berpikir tentang Desa Rabi.

Desa tempat pria yang menyebut dirinya Raja Iblis berada.

Entah kenapa, pria ini sedang menuju ke utara dan telah melintasi perbatasan nasional.

Masternya Dona mendengar ini dan segera bergerak.

'Melakukan kontak dengan Maou dilarang, tapi jika dia tidak ada, seharusnya tidak ada masalah jika melakukan penyelidikan pada desa itu, bukan?', itu adalah logika kekanak-kanakan yang dia gunakan.

Dan kenyataannya, tidak ada orang yang bisa menghentikan sifat kekanak-kanakannya. Alasan mengapa Dona berhenti tepat didepan garis adalah karena White.

(Dia bahkan mungkin menerima perintah rahasia untuk mencuri apapun di desa yang mirip dengan kotak musik.) (Azul)

Kotak musik yang terambil didepan matanya pasti sangat memalukan.

Dona menghina Kakifry setiap hari.

Jika dia menginginkannya sebanyak itu, dia seharusnya membayar 100 koin emas besar, tetapi pandangan khusus bangsawan semacam itu sangat sulit untuk dipahami.

Lelang yang hanya terjadi sekali dan menang telak melawan musuhmu.

Keanggunan itulah yang mendefinisikan seorang bangsawan, itulah arti kemenangan. Jika angka 100 koin emas besar diangkat, yang lain pasti tidak akan senang.

Selain tidak memberi rasa hormat, Kau bisa dimusuhi.

(Milligan, huh ... Tidak peduli bagaimanapun aku memikirkannya, dia akan menyebabkan sesuatu.) (Azul)

Azul berpikir begitu, tapi dia tidak bisa menghentikannya.

Milligan berada dibawah kendali langsung Dona dan tidak perlu mendengarkan perintah siapa pun. Dona hanya bisa berharap insiden itu akan menjadi insiden kecil.

Tentu saja, cara berpikir yang naif seperti itu tidak akan bekerja kali ini.

Di desa itu, terdapat seorang pria yang sangat dipercaya oleh Raja Iblis, dan seorang penyihir yang menakutkan.

■ ■□□■ ■□□

—Perbatasan nasional Republik Barrow.

Kereta Maou sedang mendekati kota target.

Itu terletak di bagian tenggara negara utara, dan berbatasan dengan negara ras binatang dengan gunung yang memisahkan mereka. Ini adalah kota paling ramai di Republik Barrow.

“Apakah ini benar-benar nama sebuah negara?” (Maou)

“Bukankah itu nama negara yang terdengar energik? Kau terlalu banyak mengeluh.” (Mikan)

Ketika Maou mendengar kata Barrow, dia teringat pada seorang detektif kecil, tapi bahkan jika dia memberitahu Mikan, ia tidak akan paham. 
<TLN: Baro adalah singkatan dari Baka Yaro, yang artinya bodoh. Detektif Conan sering menggunakan kata ini.>

“Apa nama kotanya? Jangan bilang itu Conan.” (Maou)

“… Kotanya bernama Rookie. Ada dungeon yang disebut Prison Dungeon.” (Mikan)

“Rookie, huh. Jadi ini adalah kota tempat para pemula berkumpul.” (Maou)

“… Oji-sama, jeli.” (Yukikaze)

Yukikaze bertepuk tangan, dan Maou melihat ke luar kereta sambil bersikap tenang.

Mikan berkata: 'Apakah kau idiot?' dan melempar permen ke mulutnya. Dia mungkin mengeluh, tapi sepertinya dia menyukai permen itu.

“Tunggu, apa ini ?! Bagian dalam mulutku terasa dingin!” (Mikan)

“Hoh, jadi kau memakan rasa peppermind. Maksudku, rasa peppermint.” (Maou)

"…Dingin. Mikan, mulai ganas?” (Yukikaze)

“Ya ampun, bisakah aku pergi ?! Aku bisa, kan ?!” (Mikan)

Menenangkan Mikan yang mencoba pergi, Maou menanyakan sesuatu lagi saat mereka mendekati kota Rookie. Kota Rookie ini berdiri karena adanya Dungeon.

Awalnya memiliki nama yang berbeda, tetapi karena banyak pemula yang berkumpul di Prison Dungeon yang dikatakan cocok untuk pemula, namanya diubah untuk mencerminkan fakta ini.

“Bagaimanapun juga, Prison bukanlah nama yang terdengar damai.” (Maou)

“... Itu karena ada sesuatu yang mirip dengan penjara sungguhan di dalam dungeon.” (Yukikaze)

“Hoh, apakah itu berarti ini pernah digunakan untuk mengurung seseorang atau semacamnya?” (Maou)

“… Aku tidak tahu. Penjara cinta. Penjara Cinta.” (Yukikaze)

“Apa kau tidak bisa berbicara dengan normal?” (Maou)

Pertanyaan Maou terus berlanjut. Pria ini biasanya setengah-setengah, tetapi ketika dia berpikir ada sesuatu yang perlu diketahui, dia akan mencoba mempelajarinya sampai akhir. Ini mirip dengan orang-orang yang menempatkan jadwal bersih-bersih rumah diakhir pekan dan mereka akan melakukan itu seharian.

Mengapa ada banyak item yang dijatuhkan di dungeon?

Mengapa item itu tidak memburuk?

Darimana monster dungeon itu berasal?

Mengapa monster tidak diburu sepenuhnya?

Apakah monster bereproduksi sendiri?

Dengan kata lain, pertanyaan Maou berhubungan dengan hal-hal dasar. Yukikaze dan Mikan tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut.

Atau lebih tepatnya, keduanya tidak mempertanyakan hal-hal itu. Untuk orang-orang di dunia ini, beginilah kenyataannya, dan itu bahkan tidak dipertanyakan.

Sebaliknya, jika seseorang dari dunia lain pergi ke Bumi dan melihat tiang telepon dan kabel listrik, mereka pasti ingin mempertanyakannya secara mendetail.

“… Oji-sama, apakah kau tipe orang yang suka dikunci di penjara?” (Yukikaze)

“Apa yang kau bicarakan?” (Maou)

"... Atau tipe yang suka dikurung di penjara?" (Yukikaze)

“Tidak keduanya. Aku benci dibatasi.” (Maou)

“… Oji-sama, sangat keren.” (Yukikaze)

Yukikaze menatap Maou sambil tersipu.

Dia tidak benar-benar mengatakan sesuatu yang luar biasa, tetapi dengan penampilannya dan atmosfer yang dia berikan, itu membuat setiap kata-katanya lebih berat.

Melihat ke samping, Mikan meminum air dengan wajah cemberut.

Sepertinya rasa mint masih tersisa.

“Ada apa dengan 'Aku benci dibatasi’? Kau sudah menahanku.” (Mikan)

“… Mikan suka diikat. Juga suka ditetesi lilin.” (Yukikaze)

“Hoh… Aku tidak akan menolak fetish khusus, tetapi jangan berlebihan, oke?” (Maou)

"Kalian!! Aku tidak tahan lagi !!!” (Mikan)

Suara satu orang bergema di kereta saat Kota Rookie semakin terlihat.

TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar