Selasa, 20 Oktober 2020

Kuma Kuma Kuma Bear Light Novel Bahasa Indonesia Volume 1 : Chapter 02. Beruang Bertemu Seorang Gadis

  Volume 1
Chapter 02. Beruang Bertemu Seorang Gadis


Aku membuka kedua mataku.

Aku tidak sedang berada di rumah dalam game World Fantasy Online, dimana seharusnya aku biasa muncul setelah log-in, melainkan di sebuah hutan tak dikenal. Yang lebih penting lagi, aku tengah mengenakan set perlengkapan Beruang—dua sarung tangan, sepatu, lengkap beserta dengan kostumnya. Aku ragu untuk mengenakan pakaian tersebut, tapi sekarang aku malah mengenakannya, namun ini memang terasa sangat nyaman. Sarung tangan beruangnya terlihat mirip seperti boneka tangan. Aku menggerakkan mulutnya dengan menutup dan membuka tanganku, hasilnya lebih imut daripada yang kubayangkan.

Aku mengamati sekitar dan tidak mendapati seorangpun. Yah, sepertinya aku akan mengganti pakaian yang memalukan ini sebelum ada yang melihat. Aku tidak bisa mengganti perlengkapan kecuali jika aku berada di rumah, jadi aku mencoba mengambil item teleportasi dari inventory milikku.

Inventory-ku tidak dapat terbuka, sebuah bug mungkin? Menyebalkan sih, sepertinya aku harus log-out terlebih dahulu dan masuk kembali.

Tunggu, apa?

Tombol log-out-nya tidak mau keluar. Oh baiklah. Aku akan coba menghubungi seseorang dari daftar teman yang kumiliki, sayangnya, layarnya juga tidak mau muncul, jadi aku beralih membuka peta, berharap setidaknya itu akan menunjukkan lokasi dimana aku berada.

Huh?

Layar pada peta juga tidak merespon. Apa yang sedang terjadi disini?

Aku mengaktifkan layar status milikku dan itu terbuka dengan semestinya.


Nama: Yuna
Umur: 15 tahun
Level: 1
Kemampuan: Fantasy World Language, Fantasy World Literacy*

Perlengkapan
Tangan kanan: Black Bear Glove (Nontransferable)
Tangan kiri: White Bear Glove (Nontransferable)
Kaki kanan: Black Bear Shoe (Nontransferable)
Kaki kiri: White Bear Shoe (Nontransferable)
Pakaian: Black and White Bear Clothes (Nontransferable)
<TLN: Kemampuan untuk memahami bahasa dan kemampuan untuk memahami tulisan dari dunia lain>


Apakah ada yang salah dengan update-nya? Karakater yang telah kumainkan selama setahun penuh ter-reset ulang kembali ke level satu! Aku perlu mengajukan komplain segera.

Sementara aku mencoba menghubungi admin, aku mendengar denting suara dari sebuah notifikasi pesan masuk. Mengira kalau itu adalah sebuah pesan permintaan maaf dari mereka, aku mencoba membuka pesan pada layar, tapi tidak terbuka. Bagaimana aku dapat membacanya kalau begitu?

Dan saat aku mencoba membayangkannya, sebuah layar pesan terbuka tepat di hadapanku.


Pengirim: Tuhan
Selamat, Yuna! Berdasarkan hasil dari Survei, kamu telah terpilih.
Plok plok plok plok (tepuk tangan)
Tempat kamu berada saat ini bukanlah dalam game, melainkan sebuah dunia fantasi yang aku kelola sendiri. Dengan kata lain, kamu telah di-transfer ke dunia lain. Mulai sekarang di dunia inilah kamu akan tinggal.
Tentu saja, aku tidak bisa meninggalkanmu begitu saja tanpa apa-apa, jadi aku memberimu set perlengkapan Beruang sebagai hadiah. Juga ada hadiah-hadiah yang lainnya, jadi lakukan yang terbaik untuk mendapatkannya!


Apakah ini sejenis event baru? Untuk saat ini, aku memutuskan untuk mencoba mencari para pemain yang lain. Bagaimanapun juga game fantasi seperti ini sering mengambil referensi dari sebuah light novel. Lagipula sesuatu seperti di-transfer ke dunia lain tidak mungkin ada. Idiot macam apa yang mencetuskan ide seperti ini?

Masalah yang kuhadapi sekarang adalah aku tidak mengetahui lokasi keberadaanku. Aku hanyalah karakter ber-level satu, jadi jika ada seekor monster saja yang menyerangku, sudah pasti aku akan menjadi roti panggang.

Aku penasaran—jika aku mati, akankah aku dihidupkan kembali di rumah dalam game World Fantasy Online?

Aku perlu keluar dari hutan ini. Tapi sebelum itu aku butuh sebuah senjata, dan satu-satunya yang kumiliki saat ini hanyalah sarung tangan beruang dengan mulut yang dapat membuka dan menutup ini. Aku berjalan menyusuri hutan sambil mengamati sekitar sampai akhirnya aku berhasil menemukan sebuah ranting kayu yang panjangnya sangat pas. Lebih baik daripada tidak membawa apa-apa sama sekali, jadi kuputuskan untuk memungutnya. Aku merasa bak seorang pahlawan ber-senjatakan ranting cemara.

Disaat aku mulai terbiasa dengan ranting dan set beruang milikku, seekor serigala muncul dari balik semak belukar.

Aku tahu jenis serigala ini—itu adalah salah satu dari monster yang biasa di temui di area permulaan*. Aku mencoba untuk mengecek levelnya, tapi layar status dari serigala tersebut tidak muncul. Tidak masalah jika serigala tersebut lemah, tapi aku tidak yakin dapat mengalahkannya hanya dengan bermodalkan ranting kayu.
<TLN: dalam game RPG kota awal biasanya berisikan monster-monster lemah>

Setidaknya hanya ada satu ekor.

Aku menghunuskan ranting kayu milikku layaknya sebilah pedang. Serigala tadi tiba-tiba berlari dan menerjang tepat kearahku. Aku melesat dengan cepat ke samping, seperti yang biasa aku lakukan dalam game, kuayunkan ranting pohon tadi ke samping serigala tersebut. Seandainya yang kuayunkan tadi adalah pedang yang biasa kugunakan, aku pasti sudah membelahnya menjadi dua.

Serigala tadi merintih kesakitan dan berhenti bergerak. Siapa sangka—aku dapat mengalahkannya dalam satu serangan. Mungkin saja ini benar-benar ranting cemara milik pahlawan? Aku mengangkat tinggi ranting tadi ke udara.

Yah, kurasa sekarang bukan waktu yang tepat untuk melontarkan sebuah lelucon, huh?

Aku menyaksikan tubuh serigala yang terbunuh tadi untuk sesaat, tetapi itu tidak berubah menjadi sebuah item. Para monster seharusnya menghilang dan menjatuhkan beberapa item saat mereka mati. Seekor serigala biasanya menjatuhkan daging dan bulu atau sesuatu yang lain, atau bahkan sebuah kristal sihir jika kalian cukup beruntung, anehnya yang satu ini tidak menghilang. Kucoba untuk menyodoknya menggunakan ranting kayu tadi, tetapi itu tidak bergerak. Itu seharusnya sudah benar-benar mati. Pesan yang kuterima sebelumnya mulai terasa semakin nyata. Apakah ini sungguh dunia lain?

Bagaimanapun juga, aku harus segera menyingkir dari sini sekarang. Bau dari mayat serigala tadi kemungkinan akan menarik perhatian monster lain. Tentu saja, aku tidak memiliki keterampilan untuk menyiangi* daging seekor serigala bahkan di dunia nyata sekalipun. Aku tidak dapat melakukan hal-hal layaknya dalam sebuah game maupun novel.
<TLN: menguliti, memilah, memisahkan antara daging dan tulang>

Aku melanjutkan perjalananku, tetapi hutan ini terasa seakan tidak ada habisnya. Aku tidak dapat membuka kotak inventory milikku, jadi aku tidak dapat mengeluarkan makanan. Sekalipun ini bukanlah sebuah game, besar kemungkinan jika dalam inventory-ku pun tidak ada makanannya. Aku merasa jika aku tidak segera menemukan seseorang, aku akan terlebih dahulu mati karena kelaparan bahkan sebelum ada seekor monster yang dapat menyerangku.

Aku telah berjalan cukup lama, tapi aku tidak merasakan letih sedikitpun. Mungkin ini berkat sepatu Beruang? Itu mungkin terlihat memalukan, tapi itu cukup berguna.

"Seseorang, tolong..."

Aku mendengar suara seseorang. Jika kuperhatikan mungkin akan berbahaya untuk ikut terlibat, tetapi ini kali pertamanya aku mendengar suara orang lain di sini. Paham akan resikonya, aku tetap mengikuti asal suara tersebut dan tiba di suatu tempat terbuka yang cukup sempit. Disana tampak seorang gadis kecil yang tumbang dengan tiga ekor serigala yang tengah mengelilinginya. Dia tampak begitu ketakutan hingga tidak dapat berdiri. Aku mengambil tiga buah batu seukuran bola baseball dari tanah sambil berlari, kugenggam erat ketiganya pada mulut Beruang hitam. 

Agar perhatian ketiga serigala tadi teralihkan, kulemparkan batu pertama sekuat yang aku bisa—kemudian yang kedua, dan setelah itu yang terakhir.

"Huh?"

Tiap batunya tepat mengenai sasaran, dan ketiga serigala tadipun roboh dengan darah tersembur kemana-mana. Aku tidak menyangka dapat melepaskan tembakan tepat sasaran. Mungkin set perlengkapan Beruang ini memiliki fitur yang dapat membantu mengarahkan tepat menuju target? Kugerakkan mulut beruang-nya membuka dan menutup.

Kelihatannya serigala-serigala tadi telah mati, jadi aku mulai mendekati gadis tersebut.

"Apakah kau baik-baik saja?" Ucapku padanya. Dia memiliki warna rambut yang gelap, kelihatannya ia masih berumur sepuluh tahun. Aku tidak ingat ada karakter non-NPC* yang tampak seperti dirinya—jadi pastilah dia adalah seorang NPC.
<TLN: NPC adalah kepanjangan dari Non Playable Character yang berarti 'karakter yang tidak dapat dimainkan' contohnya seperti; warga desa, penjaga toko, staf guild dsb.>

"Te-terima kasih?" ucapnya.

"Kenapa malah menjadi sebuah pertanyaan?"

"Apakah anda akan memakanku?"

"Tidak."

"Apakah anda seorang Beruang?"


Aku teringat akan penampilanku saat ini dan menyingkap tudung yang menutupi wajahku.

"Merasa lebih baik sekarang?" kataku.

"Oh, iya."

Aku mencoba untuk mengecek layar status miliknya, tapi itu tidak bekerja. Ada dua kemungkinan; pertama, sistem yang membuatku dapat mengintip layar status miliknya tengah bermasalah, atau kemungkinan lainnya adalah bahwa gadis yang ada di depanku ini nyata, dan aku sungguh berada di dunia lain. Saat aku menilik kembali mayat serigala tadi, aku tahu kemungkinan mana yang tepat.

Untuk saat ini, aku memutuskan untuk mengajak ngobrol gadis tersebut.

"Apakah kau sendirian?"

"Oh, ya. Ibu saya tengah sakit, jadi saya mencoba mencari tanaman obat."

"Seorang gadis sekecil dirimu?"

"Kami tidak memiliki uang, saya mencarinya di hutan karena kami tidak dapat membelinya di kota. Kemudian serigala tadi menyerang saya."

"Sebuah kota kau bilang? Apakah itu berada di dekat sini?"

Ini dia, sepertinya aku baru saja mendapat sebuah informasi yang bagus.

"Apakah anda berasal dari luar kota?" tanya gadis itu padaku.

"Yeah, aku sedikit tersesat. Dapatkah kau memanduku menuju kota?"

"Ya."

Aku mulai beranjak pergi, sedangkan dia malah mematung di tempat.

"Apakah anda akan meninggalkan mayat-mayat serigala ini begitu saja?" dia bertanya.

"Aku tahu itu, tapi bukan berarti aku dapat membawanya bersamaku juga."

"Tapi itu akan sia-sia. Anda dapat menjual daging dan bulunya. Kristal sihirnya mungkin tidak menghasilkan banyak uang, tapi itu tetap bisa dijual. Jika kita menyianginya disini, maka barang bawaan kita tidak akan banyak."

"Aku tidak tahu cara menyianginya, jadi itu tidak mungkin."

"Saya dapat melakukannya, jika anda tidak keberatan."

"Kau tahu bagaimana cara melakukannya?"

Dia menggangguk menanggapi kata-kataku.

"Kalau begitu lakukan saja. Bagaimana jika kita membagi hasilnya setengah-setengah? aku akan sangat terbantu sekali."

"Apakah anda yakin?"

"Yup."

Gadis tadi mengeluarkan sebilah pisau kecil dan dengan tangkas menyiangi mayat serigala pertama.

"Kau sungguh terampil." kataku.

"Uh-huh. Terkadang saya melakukannya sebagai pekerjaan sampingan."

Dia menyiangi mayat-mayat serigala tadi dengan rapi, memilahnya menjadi bulu, daging dan kristal sihir. Kami membagi barang bawaan menjadi dua, masing-masing kami membawa satu. Kurasa, Hidup tanpa kotak inventory sungguh berat. Dalam game aku hanya perlu menyentuhnya dan itu akan otomatis tersimpan sendiri.

"Apakah kotanya dekat?"

"Uh-huh, ya. Itulah alasan mengapa saya kemari untuk mengumpulkan tanaman herbal."

"Apa kau berhasil mendapatkannya?"

"Ya, akan tetapi saya diserang saat hendak pulang."

"Baiklah, bagaimana kalau kita pergi sekarang, hmm..."

Aku bermaksud untuk menyebut namanya, tapi langsung sadar bahwa aku belum sempat menanyakannya hal itu. Dia kelihatannya paham maksudku.

"Saya Fina."

"Aku Yuna. Jadi, bagaimana kalau kita berangkat sekarang, Fina?"

Setelah berjalan cukup lama, aku melihat sebuah pemandangan dinding kota dari kejauhan. Itu terlihat sangat tinggi, bahkan dari jauh sekalipun—lebih besar dari yang aku bayangkan. Di sana mereka akan benar-benar aman dari serangan monster.

Di sepanjang perjalanan, aku menghujani Fina dengan berbagai pertanyaan. Ini bukan lagi dunia game yang aku kenal. Tidak ada satupun tempat yang dia sebutkan cocok dengan peta dalam game World Fantasy Online. Bisa jadi ini adalah area baru yang muncul setelah update, tapi semakin aku mendengar ceritanya, semakin aku merasa yakin kalau ini bukan lagi di dalam game. Aku mungkin dapat memastikannya saat kami tiba di kota. Jika aku tidak bertemu dengan pemain lain di sana, maka aku akan pasrah menerima kenyataan bahwa ini adalah dunia lain.

Tampaknya, selain dikenakan pajak—syukurlah, biayanya hanya sekeping koin perak—dan pemeriksaan latar belakang seseorang, kalian juga perlu sebuah kartu identitas atau kartu guild untuk dapat masuk ke dalam kota. Saat aku memberitahunya bahwa aku tidak memiliki kartu seperti itu, Fina memberitahuku bahwa aku dapat membuatnya di guild petualang.

Aku belum cukup lama berada di sini hingga memiliki sebuah catatan kriminal, jadi kemungkinannnya aku aman. Masih ada waktu sampai kami tiba di kota, jadi aku mengecek layar status milikku. Huh? aku naik level?


Nama: Yuna
Umur: 15 tahun
Level: 3
Kemampuan: Fantasy World Language, Fantasy World Literacy, Bear Extradimensional Storage

Perlengkapan
Tangan kanan: Black Bear Glove (Nontransferable)
Tangan kiri: White Bear Glove (Nontransferable)
Kaki kanan: Black Bear Shoe (Nontransferable)
Kaki kiri: White Bear Shoe (Nontransferable)
Pakaian: Black and White Bear Clothes (Nontransferable)


Aku mendapatkan sebuah kemampuan baru. Kucoba mengintip deskripsi teks-nya.


Bear Extradimensional Storage
Mulut dari Beruang putih dapat membuka penyimpanan tanpa batas. Itu dapat menampung (memakan) apapun.
Tetapi, itu tidak dapat menampung (memakan) makhluk hidup.
Waktu di dalam penyimpanan akan terhenti.
Apapun yang disimpan dalam penyimpanan ekstra dimensi dapat dikeluarkan sewaktu-waktu.


Aku mendapatkan sesuatu seperti inventory dalam game World Fantasy Online. Jika aku menyimpan makanan dalam inventory game untuk waktu yang cukup lama, makanan tersebut tidak akan membusuk di dalamnya. Yah, mungkin saja aku masih berada dalam game? Tapi mengapa mengambil referensi dari Beruang untuk mendeskripsikannya?

"Hm?"

Kupikir inventory-nya akan kosong, tapi terdapat uang di dalamnya. Di dalamnya juga terdapat secarik kertas. Aku mengeluarkan kertas tersebut dari mulut Beruang putih kemudian membacanya. 


Aku membawakanmu uang yang kamu anggap sangat berharga dari dunia asalmu. Tentunya, kamu tidak dapat menggunakannya di sini, jadi aku menukarkannya dengan mata uang dunia ini.
—Tuhan


Aku sangat berterima kasih, tapi...

Surat tadi menambah keraguanku bahwa ini bukan lagi dunia game yang kukenal melainkan dunia fantasi yang berbeda. Tapi, jika ini benar-benar dunia lain, maka uang ini akan sangat berguna. Aku merogoh sarung tangan Beruang milikku dan mendapati jumlah yang gila di dalamnya. Aku penasaran—mungkinkah aku sangat berkecukupan hingga dapat hidup mewah selama sisa hidupku, bahkan di dunia lain sekalipun? 

Aku akan memikirkannya nanti saat sudah tiba di kota.


Note:
Min kenapa translate novel ini? karena mimin boeya penggila Yuri :v
"Moe tidak bisa dianggap sebelah mata" - Boeya, 2020




TL: Boeya
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar