Selasa, 27 Oktober 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Light Novel Bahasa Indonesia Volume 15 : Chapter 1 – Kelahiran Spesies Raph

  Volume 15
Chapter 1 – Kelahiran Spesies Raph


“Apa yang kau butuhkan dariku?” Tanyaku, saat memasuki sebuah ruangan di lab Rat. Seperti biasa, ada monster aneh di dalam tangki.

"Raph?" Raph-chan melambai ke monster di dalam salah satu tangki, dan monster itu langsung pergi ke depan tangki dan balas melambai.

"Kwaa." Jadi Gaelion juga ada di sini.

"Ah, Count," Rat menyapaku. “Aku punya beberapa laporan menarik untukmu.” 

"Seperti apa?" Aku yang menilai seberapa menariknya itu.

“Pertama, tentang laporan perkembangan. Mengenai pohon sakura lumina, tidak ada cara untuk membudidayakannya. Aku tidak mengerti alasannya, tapi itu akan layu ketika kita meletakkan potongan pohonnya ditanah, ”jelas Rat.

"Aku mengerti." Itu cukup menyedihkan. Mereka sangat cantik. Aku telah meminta Rat untuk mencoba menanamnya di sini, karena mengira kami mungkin bisa membuat desa terkenal dengan pohon itu. Sakura lumina adalah sumber bagi Q'ten Lo yang dapat memberikan segala macam kemampuan. Aku pikir akan sia-sia jika hanya bisa digunakan di Q'ten Lo.

"Untuk melanjutkan perkembangan bioplant, akan sangat dibutuhkan Kerjasama darimu, Count, dan para pahlawan lainnya," kata Rat. Di antara fungsi ekspansi bioplant ada "formulasi". Itu muncul setelah sedikit mengotak-atiknya. Mungkin kami bisa menggunakannya untuk mencegah sakura lumina layu.

"Tentu," jawabku. “Haruskah aku melakukannya sekarang?”

“Tunggu sebentar. Aku punya hal lain yang ingin kulaporkan,” kata Rat.

"Hah? Apa lagi?" Aku orang yang sibuk.

“Wyndia, sayang. Tolong persiapkan mereka,” perintah Rat. 

"Oke," jawab Wyndia dan meninggalkan ruangan.

"Ah bagus. Dia pergi." Dengan kepergian gadis itu, Gaelion mulai berbicara.

“Mengapa kau hanya berbicara ketika Wyndia tidak ada?” Ruft bertanya, memiringkan kepalanya.

"Simpan pertanyaan itu untuk dirimu sendiri," kataku padanya. “Gaelion punya aturannya sendiri. Jangan beri tahu Ren juga, oke?”

"Oke," jawab anak itu.

"Aku yakin Wyndia akan senang jika kau mau bicara dengannya," kata Raphtalia. Baik dia maupun Ruft tidak memiliki orang tua, jadi mereka mungkin lebih sensitif. Bagaimanapun juga, Gaelion membesarkan Wyndia sebagai ayah angkatnya dan telah memutuskan bahwa tidak berbicara akan menjadi yang terbaik bagi Wyndia. Jadi kami tidak bisa berkomentar apa-apa.

"Kalau begitu, lanjutkan. Apa yang sedang terjadi?" Aku memaksanya untuk melanjutkan. 

“Kau sudah tahu bahwa Kaisar Naga dapat memperoleh kekuatan lebih lanjut dan pengetahuan dengan mendapatkan fragmen Kaisar Naga, bukan? " Gaelion bertanya.

"Ya." Aku punya beberapa gambaran tentang itu, tidak hanya dari kejadian di Q'ten Lo tetapi juga masalah Naga Iblis yang kami alami ketika Gaelion pertama kali bergabung dengan party.

“Agar aku menjadi lebih kuat, sangat penting bagi kita untuk mengalahkan Kaisar Naga dan mendapatkan lebih banyak fragmen, tapi bersamaan dengan itu, ada informasi lain yang mungkin bisa kubagikan denganmu,” Gaelion menjelaskan.

"Seperti apa?" Aku bertanya.

“Pengetahuan tentang peningkatan kelas untuk memecahkan batas level 100 seharusnya berada di antara fragmen yang hilang itu. Bersama dengan banyak informasi berguna lainnya, kurasa,” lanjut Gaelion.

"Batas Level 100" mengacu pada fenomena di dunia ini yang mempengaruhi kebanyakan orang selain pahlawan, menyebabkan perkembangan mereka berhenti di level 100. Orang-orang dari dunia ini biasanya berhenti di level 40 tetapi kemudian dapat menaikkannya ke 100 setelah naik kelas . Aku samar-samar ingat diberitahu sesuatu tentang itu ketika aku membeli hakuko bersaudara, meskipun beberapa spesies demi-human Siltvelt, seperti hakuko, memiliki batas 120.

Aku telah berpikir jika kami dapat membuat semuanya melewati level 100, itu adalah sesuatu yang harus kami selidiki. Aku tidak menyangka akan menerima petunjuk tentang hal tersebut seperti ini.

“Kau telah terlibat dalam begitu banyak masalah sehingga aku tidak memiliki banyak kesempatan untuk berbicara denganmu,” Gaelion menjelaskan.

“Maksudku, itu memang masalah yang menarik, tapi apakah hanya itu yang ingin kau katakan?” Aku membalas. Sejujurnya, itu jelas bukan masalah bagiku, dan Raphtalia juga tidak terpengaruh oleh sistem ini. Ren, Itsuki, dan S'yne semuanya dikategorikan sebagai pahlawan, jadi tidak masalah bagi mereka juga. Ketika aku berpikir ke depan, tentu, itu adalah pengetahuan yang aku inginkan. Namun itu bukan prioritas saat ini.

“Baiklah kalau begitu. Sekarang filolial tidak ada di dekatmu, aku bisa melepas kunci perisaimu, setidaknya sampai batas tertentu,” lanjut Gaelion.

"Hah?" Apa yang sedang terjadi sekarang?

“Kunci telah diletakkan oleh ratu filolial. Kau tidak ingat? ” Gaelion bertanya. Kunci? Aku mungkin ingat sesuatu seperti itu ketika aku menempatkan materi Naga Iblis ke dalam perisaiku. Itukah yang dia maksud?

Tunggu! Jangan bilang kalau alasan aku tidak bisa mengeluarkan perisai tipe naga adalah karena jambul Fitoria? Membuka kunci seri filolial telah menyegel seri naga? Sialan, Fitoria! Apa yang dia lakukan? Terutama setelah membuat permintaan kepadaku! Itu akan membatasi kemampuanku. Apa yang dia coba katakan? Dia tertarik padaku?

Dia mungkin juga akan mengencingiku! Menandaiku, seperti anjing menandai pohon!

“Kau memiliki inti di dalam sana, ingat?” Gaelion melanjutkan. “Pada level tertentu, sebagian besar perisai naga seharusnya terbuka.”

"Aku mengerti." Agak masuk akal. Levelku belum cukup tinggi untuk membuka seluruhnya. Jadi inti naga itu tumpang tindih dengan jambul Fitoria? Seperti dalam sebuah game, hanya ada dua pilihan.

Akhir-akhir ini aku banyak berpikir bahwa aku benar-benar ingin seseorang menjelaskan apakah ini game atau kenyataan.

“Keluarkan perisaimu,” saran Gaelion.

"Baik. Ayo kita coba. ” Kemudian Gaelion mengirimkan sesuatu, seperti pikirannya, ke dalam perisaiku. Rasanya seperti semuanya berkedip dan menyala.


Sejumlah kunci telah terbuka.

Kondisi untuk Dragon Leather Shield terbuka. 
Kondisi untuk Dragon Scale Shield terbuka.
Kondisi untuk Dragon Meat Shield terbuka. 
Kondisi untuk Dragon User’s Shield terbuka. 
Kondisi untuk Dragon User's Shield II terbuka. 
Kondisi untuk Water Dragon’s Shield terbuka. 
Kondisi untuk Water Dragon’s Vassal Shield terbuka.


Menarik. Semua statistiknya terlihat cukup tinggi. Nama "naga" benar-benar berarti sesuatu. Pengganda peningkatan kemampuan juga cukup tinggi. Kondisi untuk membuka kuncinya sekitar level 50.

Fitoria! Aah, dia benar-benar telah membuatku kesal!

Oh? Dragon User’s Shield juga memiliki Penyesuaian Pertumbuhan Naga (kecil), yang berarti mengumpulkan lebih banyak fragmen Kaisar Naga akan semakin meningkatkan penyesuaian pada kemampuan Gaelion.

“Aku juga bisa memberikan senjata Kaisar Naga kepada pahlawan lain. Itulah alasan lain aku ingin kau mengumpulkan inti Kaisar Naga, ”Gaelion menjelaskan.

"Aku akan senang jika Kau melaporkan semua ini lebih cepat," aku menyindir.

“Naga Iblis itu benar-benar mengacaukan ingatanku. Butuh beberapa saat untuk mengembalikan semua pengetahuanku, ”kata Gaelion. Itu telah mempengaruhinya lebih dari yang kukira.

“Jadi aku berencana untuk memberikan perlindungan Way of the Dragon Vein kepada semua pahlawan,” kata Gaelion.

Memang aku ingin secepatnmua membuat Ren dan Itsuki mempelajari Way of the Dragon Vein. Aku akhirnya berhasil mempelajarinya. Tapi aku benar-benar membutuhkan mereka untuk mempelajarinya sebelum pertempuran Phoenix.

“Aku juga bisa memberikan penyesuaian kenaikan kelas melalui perlindunganku,” tambah Gaelion.

“Tentang itu,” kata Rat, memotong. “Sebagian besar monster di desa telah mencapai batas level 40. Aku bisa saja membuat pengaturan dengan kerajaan untuk melakukan kenaikan kelas, tapi aku benar-benar membutuhkan izin Count untuk melakukan itu, bukan? ”

"Aku senang kau bertanya terlebih dahulu," komentarku.

"Monstermu ingin menjadi lebih kuat, Count," lanjut Rat. “Mereka ingin kenaikan kelas khusus, seperti yang lain.”

“Mereka telah menerima perlindungan dari ratu filolial, bukan?” Aku terkadang kesulitan mengingat hal-hal semacam ini.

"Ah, itu berkat jambut Filo," ingat Rat. “Itu dianggap sebagai perlindungan, bukan?” Filolial memiliki banyak kemampuan yang berbeda, tapi ya, aku pikir itu adalah perlindungan.

"Aku tidak tahu kondisi yang memicunya," kataku. “Tapi itu berhubungan dengan kenaikan kelas.” Beberapa orang mungkin menganggapnya sebagai semacam efek.

"Berada didekat pahlawan adalah salah satu syaratnya," ungkap Gaelion. “Pengalaman juga sangat penting, yang membuka potensinya.”

Jika begitu, itu berarti hal yang positif.

Gaelion melanjutkan, “Kenaikan kelas adalah perluasan kekuatan. Tentu saja, menerima berkah dari para pahlawan dapat meningkatkan kemampuan itu lebih jauh, tapi bukan itu maksudku."

“Jadi apa?” Aku bertanya.

"Kau tidak dapat menempatkan berkat filolial pada monster," kata Gaelion. “Seharusnya tidak perlu dikatakan lagi, tetapi kau tahu apa yang dapat dilakukan oleh filolial, bukan?”

"Hmmm." Itu membuatku berpikir sejenak. Mereka hanya ingin menjadi kuat. Sadeena, Atla, Fohl, dan yang lainnya telah melakukan kenaikan kelas dengan bantuan Filo.

"Monster juga ingin menjadi lebih kuat," Rat meyakinkanku. “Untuk melindungi dunia ini. Mereka bahkan ingin membantu dalam pertarungan melawan Phoenix.”

"Hmmm". Aku sendiri tidak terlalu peduli pada mereka akhir-akhir ini, jadi aku terkejut mendengar mereka begitu bersemangat.

"Beberapa dari mereka menangis di malam hari, ingin bertemu denganmu, Count," katanya. 

“Mengapa mereka melakukan itu?” Aku bertanya.

“Kau dulu sering mengurus mereka di pagi hari, bukan? Mereka semua mencintaimu, Count,” jelas Rat.

“Aku mengerti bagaimana perasaan mereka. Tuan Naofumi cukup perhatian dalam hal mengurus orang," Raphtalia menimpali dengan nada agak sedih. Ya, dia benar. Filo, dan bahkan Gaelion, tampaknya dengan mudah menyukaiku. Di dunia Kizuna, Ethnobalt juga cukup bersahabat denganku.

"Raph?" Raph-chan angkat bicara.

"Hah?" Gaelion menatapnya dan membuat suara aneh. 

"Ada apa?" Aku bertanya.

“Tidak, bukan apa-apa,” naga itu menepisnya.

“Kalau begitu, mari kita kembali ke topik,” usulku. “Kau memanggilku ke sini karena kau ingin membantu kenaikan kelas, bukan?”

"Tepat sekali. Mempertimbangkan apa yang akan kita lakukan, tidak ada salahnya untuk melakukan apa yang kita bisa sekarang, bukan? ” Gaelion beralasan.

"Tentu," aku setuju. Begitu banyak hal lain yang terjadi, tetapi tanggal kebangkitan Phoenix juga semakin dekat. Aku telah memulai seluruh rencana untuk membesarkan budak desa untuk bersiap menghadapi gelombang guna memulihkan tanah air Raphtalia. Itu berhasil, dan sekarang kami bahkan dapat memanggil bala bantuan lebih banyak dari tempat-tempat seperti Siltvelt dan Q'ten Lo. Tapi aku tetap ingin membuat penduduk desa lebih kuat dari siapapun.

Jadi mengapa tidak memasukkan monster diantara mereka?

“Alasan kau menyuruh Wyndia pergi adalah untuk mempersiapkan monster yang ingin kau ajak untuk kenaikkan kelas,” aku menyadari.

“Itu benar,” Gaelion membenarkan.

“Kau sekarang bisa bepergian dengan cepat, bukan Count? Kenaikan kelas juga seharusnya tidak menyita banyak waktu? Haruskah kita membahas masalah sakura lumina setelah itu? ” Rat menyarankan.

"Kedengarannya bagus," aku setuju. “Ayo pergi. Raphtalia, kau sebaiknya bersiap-siap juga.”

"Baiklah. Apakah kita akan menggunakan Scroll of Return?” tanya dia.

"Ya. Harus kukatakan, prosedur ini jauh lebih mudah untukmu, Raphtalia, ” kataku. Katana Raphtalia, yang merupakan vassal weapon dari dunia Kizuna, memiliki skill transportasi yang disebut Scroll of Return. Itu memungkinkan pengguna untuk berteleport ke jam pasir naga yang terakhir terdaftar. Dia baru saja mendaftarkannya, jadi kami bisa segera pergi kesana. Aku juga bisa meningkatkan jumlah orang yang bisa dia bawa dengan menggunakan Portal Shield.

“Bolehkah aku pergi denganmu dan melihat apa yang terjadi?” Ruft bertanya, wajahnya khawatir. Dia memeluk Raph-chan, keduanya menatapku.

"Tentu, tidak masalah," aku meyakinkannya. Sepertinya dia secara bertahap menjadi pecinta monster sejati.

Dengan begitu, kami menuju ke kandang monster di mana Wyndia sudah membuat persiapan dan aku melontarkan pertanyaan besar.

“Kita akan melakukan kenaikan kelas! Siapapun yang ingin menjadi kuat, maju!” Pertanyaanku disambut oleh hiruk pikuk raungan dan geraman tegas, dengan hampir semua monster di kandang mengambil langkah maju. Sial! Mereka benar-benar mengerti diriku. Bahkan para usapil melangkah maju. Mereka itu semakin besar. Cukup besar untuk dikendarai, bahkan.

Bagaimanapun juga, sepertinya mereka semua memiliki keinginan untuk menjadi lebih kuat.

"Ini benar-benar akan meningkatkan kekuatan tempur kita," komentar Raphtalia.

“Kurasa itu hal yang bagus.” Namun ini adalah pertaruhan. Kebanyakan dari mereka tumbuh dengan sangat liar. Apakah mungkin untuk memasukkan mereka ke dalam strategi pertempuran? Kita juga harus memikirkan hal ini.

Tanpa basa-basi, kami berangkat.

Bersama para monster, kami tiba di jam pasir naga Melromarc dan menjelaskan situasinya kepada para prajurit yang ditempatkan disana.

"Memikirkannya dengan lebih hati-hati, mungkin lebih baik kita melakukan ini di Siltvelt," aku menyadarinya. Lagipula, jam pasir naga adalah fasilitas yang digunakan untuk kenaikan kelas, yang berarti orang-orang yang telah mendapat izin dari negara bisa saja keluar masuk.

Terlebih lagi, Melromarc telah lama menjadi negara supermasi manusia. Itu sedikit berubah, berkat aktivitasku sendiri. Tapi itu mungkin masih menimbulkan masalah jika kita membiarkan petualang lain atau penjaga nasional menunggu sementara kita melakukan kenaikan kelas untuk gerombolan monster.

Untuk alasan itu, mungkin lebih baik melakukan ini di Siltvelt.

Dan juga ada masalah mengenai pengajuan permintaan yang panjang atau mereka mungkin mulai meminta hal-hal aneh sebagai balasannya. Ada potensi berbagai hal tersebut. Masalah yang kami alami di Siltvelt saat perjalanan kembali dari Q'ten Lo, dipaksa untuk menunjukkan otoritas Pahlawan Perisai, masih segar dalam ingatanku.

Tetap saja, mereka juga harus mulai bersiap untuk bertarung dengan Phoenix, jadi kupikir mereka tidak akan membuat tuntutan yang lebih menjengkelkan.

"Itu tidak masalah sama sekali," salah satu tentara Melromarc yang bertanggung jawab atas jam pasir naga menjawab permintaan kami sambil tersenyum. “Berbicara tentang keadaan negara, kau mungkin lebih mudah melakukan kenaikan kelas para monster di Zeltoble, tapi di sini di Melromarc, kita pasti tidak akan menolak bantuan untuk seorang pahlawan.”

Hmmm, bagus. Aku tahu ratu melakukan beberapa hal atas nama kami. 

"Kau dan partymu berjuang untuk melindungi perdamaian bangsa kita," prajurit melanjutkan, “dan kelaparan telah diselesaikan. Jadi, jika seseorang mencoba menolakmu, mereka perlu ditampar karena menjadi orang yang tidak tahu terima kasih!”

"Menurutmu? Maksudku, itu tidak masalah untukku." Aku tidak ingin melanjutkan topik pembicaraan ini. 

“Rumor telah menyebar bahwa kau akan mulai berurusan dengan para perampok juga, ”lanjut pria itu. "Jadi para monster ini adalah bagian dari itu, bukan?"

Raphtalia bergumam pelan padaku, “Kurasa dia salah paham. Apakah tidak masalah? ”

Tidak terlalu . . . meskipun setelah dipikir-pikir, dari perspektif perdagangan itu sebenarnya tidak salah.

"Sangat sulit untuk mengkoreksinya," aku balas berbisik. “Para monster benar-benar menarik gerobak, jadi secara keseluruhan dia tidak salah. Mari kita lanjutkan saja.”

“Kurasa kau cukup repot juga, Count?” Rat bersimpati. “Harus menangani semua pekerjaan yang berbeda, hari demi hari.”

"Jika kau berpikir begitu, kau mungkin bisa lebih membantu," jawabku.

“Aku sedang membantumu! Baiklah, monster, kita akan menaikkan kelas kalian semua, jadi berbarislah.” Hanya itu yang perlu diucapkan Rat agar monster membentuk barisan yang teratur.

Prajurit Melromarc sangat terkejut sehingga dia hanya bisa berdiri di sana sambil berkedip.

“Monstermu benar-benar jinak, Pahlawan Perisai,” komentarnya. "Ya. Aku rasa begitu,” hanya itu yang bisa aku katakan. Mereka tidak berada di level Filo, Gaelion, atau Raph-chan, tetapi mereka mendengarkan dengan sangat baik. Dalam istilah Jepang, ini seperti meneriakkan "berbaris!" dan meminta sekelompok kucing dan anjing memahami artinya dan bergerak serempak.

“Kwaa,” teriak Gaelion.

"Benar, Gaelion," perintahku. "Tolong bantu kenaikan kelas khusus mereka."

“Kwaa!” jawab naga itu.

“Kami mengandalkanmu,” kata Wyndia. Bangga karena diandalkan, Gaelion memukul dadanya dan kemudian naik ke atas jam pasir naga. Kami telah mendiskusikan semua ini sebelumnya. Kami juga menyerahkan keputusannya kepada mereka. Sama seperti para budak, kami membiarkan monster itu sendiri memutuskan kenaikan kelas apa yang akan mereka pilih.

“Mari kita mulai,” kataku. Dengan bantuan para prajurit, kami memulai ritual kenaikan kelas menggunakan jam pasir naga.

Yang pertama adalah caterpilland terbesar — yang dilindungi Wyndia. Tampaknya memiliki potensi terpendam yang cukup rendah. Seberapa kuat kenaikan kelas dapat mempengaruhinya?

Menurut Wyndia, ketika diserang, rasanya tidak enak karena tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya menonton. Aku juga pernah melihatnya menatapku. Dia jelas ingin menjadi lebih kuat.

Lingkaran sihir mulai berkilau saat Gaelion mulai melantunkan sihir di atas jam pasir naga. Aku telah melihat kenaikan kelas berkali-kali. Sama seperti biasanya, pasir di jam pasir naga mulai mengeluarkan cahaya redup yang kemudian masuk ke dalam lingkaran sihir.

Aku memegang kepemilikan semua monster. Itu berarti pilihan kenaikan kelas mereka muncul di hadapanku. Aku bisa memilih sendiri di sini, tetapi kebijakanku adalah menyerahkan pilihannya pada individu tersebut. Mereka bisa melakukan ini berkali-kali dengan cara mereset level, tapi tetap saja itu adalah elemen utama yang akan berdampak besar pada kehidupan mereka.

Aku memeriksa pilihan yang melayang di depanku. Ya, ini sangat berbeda dari pilihan yang aku miliki dengan Filo. Itu adalah caterpilland dan sepertinya itu bisa berubah menjadi berbagai monster yang berbeda dengan melakukan kenaikan kelas.

Itu termasuk bentuk lanjutan dari caterpilland, monster yang disebut butterfland. Itu adalah kenaikan kelas langsung.

Memeriksa lebih hati-hati, aku melihat ada item status yang disebut "atribut yang diperlukan", dan jika angkanya terpenuhi, maka pilihan monsternya juga akan meningkat.

“Kwaa” Mungkin Gaelion meminjamkan kekuatannya, karena ada item lain yang seharusnya tidak ada.

Aku memeriksanya lebih renci untuk melihat statistik yang cukup tinggi di seluruh status. Itu adalah item yang mengarahkan kenaikan lengkap monster yang sedikit condong ke arah sihir.

Jadi ini pasti kenaikan kelas khusus.

Seorang filolial pasti akan memilih kenaikan lengkap, tapi keputusan apa yang akan dibuat monster ini?

Sebuah opsi muncul: pilih "tolak" dan aku membiarkan monster itu memilihnya sendiri?

Aku sudah berkomitmen. Itulah yang ingin kulakukan. 

"Raph!"

"Ah!" Ruft berteriak saat Raph-chan melompat dari pelukannya.

"Hah?" Aku juga terkejut. Raph-chan memasuki lingkaran sihir, dan sepertinya dia melantunkan sihir seperti Gaelion. Ekornya bersinar dan menggembung!

Raph-chan terhuyung-huyung dan naik ke atas kepala caterpilland itu. Monster caterpilland mulai terlihat samar-samar.

“Hei. . . Aku punya firasat buruk tentang ini, "sela Rat. 

"Raph-chan, jangan menghalangi!" Aku berteriak.

"Raph!" Raphtalia berteriak.

Entah kenapa, seluruh tubuh Raph-chan mulai bersinar.

"Uwah!" Aku harus melindungi mataku karena sangat silau! Biasanya ada beberapa sinar yang muncul selama kenaikan kelas, tapi cukup mengejutkan bahwa Raph-chan juga akan bersinar.

Lebih anehnya lagi, ada asap yang mengepul, berpusat di sekitar Raph-chan dan caterpilland itu. Ya, Raph-chan memang memiliki sesuatu seperti level. Karena variabilitas lebih lanjut dari peningkatan kekuatan Shikigami dan melalui pertarungan kami di Q'ten Lo dan tempat lain, dia menjadi sangat kuat.

Tetap saja, dia seharusnya menunggu gilirannya.

Aku akan memperingatkannya lagi saat asapnya hilang. Aku menyipitkan mata.

"Raph!" Semua orang di sana memandang dengan ekspresi tertegun di wajah mereka, hampir tidak bernapas karena apa yang kami semua lihat. Bahkan mulut Gaelion ternganga karena terkejut.

Sekarang ada dua Raph-chan.

"A-apa yang terjadi di sini ?!" Raphtalia adalah yang pulih tercepat dan bereaksi secara verbal.

“Kwaa !?” Gaelion juga berteriak, ada kebingungan di matanya.

"Apa yang terjadi dengan Raph-chan?" Wyndia, alisnya berkerut, menatapku.

Hei! Aku tidak membuat pilihan ini.

Hewan-hewan lain semuanya mulai mengaum dan menggeram karena persetujuan dan dukungan.

“Yang mana caterpilland?” Wyndia bertanya, ke arah monster mirip Raph-chan di sebelah kanan — yang memiliki mata lebih kecil — mengangkat tangannya dan berteriak "Raaph!"

Kemudian ia melompat ke udara dan tubuhnya berubah menjadi. . . seekor Raph-chan yang besar — sungguh — tapi dengan ekor seperti caterpilland. Itu menjadi monster yang tampak sedikit tidak menyenangkan untuk dilihat, seperti kombinasi dari Raph-chan dan caterpilland.

“Raaph!” Mantan caterpilland tampak cukup senang dengan dirinya sendiri. Raph-chan sendiri melakukan pose kemenangan dan kemudian menunjuk caterpilland itu, tapi kurasa tidak masalah mengabaikannya. Aku memeriksa statistiknya sebagai gantinya.

Sepertinya Raph-chan sendiri yang berhasil naik kelas.

Semua statistiknya telah berlipat ganda, dan dia memperoleh berbagai kemampuan baru. . . mungkin? Aku tidak begitu mengerti detailnya dan harus memeriksanya nanti.

"Raph!" Raph-chan kemudian memberikan semacam sihir kepadaku.


Shikigami telah bermutasi dan skill telah bertambah! 
C’mon Raph diperoleh!


Oh? Dia memperoleh skill baru yang terdengar aneh.

“Luar biasa! Kita mendapatkan Raph-chan lainnya!" mata Ruft berbinar saat dia bergegas menuju mantan caterpilland.

“Raaph!” Monster baru itu hanya berdiri di sana dan menerima elusan Ruft yang bersemangat.

Lalu bagaimana dengan kemampuan mantan caterpilland? Aku memeriksanya, dan ya, itu semua telah mengalami peningkatan yang cukup besar.


Gaelion turun dari jam pasir naga, menghantam tanah dengan mukanya terlebih dahulu.

"Ini. . . luar biasa, bukan? ” Kataku.
<TLN: Wew, that's cute~>

“Raaph!” Mantan caterpilland dan berpose seperti binaragawan sejenak dan kemudian kembali ke bentuk Raph-chan.

“Tunggu sebentar. Apa yang terjadi di sini, Pahlawan Perisai? ” prajurit itu bertanya.

“Pertanyaan yang sangat bagus! Tuan Naofumi, apa yang terjadi?" Raphtalia dengan wajah pucat, mencengkeram kedua bahuku dan mulai gemetar.

“Aku tidak tahu. Maksudku, sepertinya Raph-chan entah bagaimana terlibat saat kenaikan kelas, ” aku memberanikan diri.

“Bagian itu sudah jelas! Aku ingin tahu kenapa jadi seperti ini,” Raphtalia mengamuk.

"Maksudku . . . kenaikan kelas monster, dapat melibatkan perubahan besar dalam penampilan atau bahkan ras mereka. Tapi bahkan aku tidak bisa mengira hal ini dapat terjadi. Sungguh, Count, menghabiskan waktu bersamamu membawa kejutan demi kejutan," kata Rat. Setelah itu, dia memulai pemeriksaannya terhadap mantan caterpilland.

Prajurit lain yang bertanggung jawab atas jam pasir semuanya tampak sangat tercengang juga. Apa yang baru saja terjadi sangat menakjubkan!

"Hmmm," Rat merenung dan mencabut rambut dari mantan caterpilland, mengeluarkan alat, dan mulai mengujinya. “Sekarang membesar.”

“Raaph!” Seperti yang diperintahkan oleh Rat, mantan caterpilland berubah lagi menjadi bentuk Raph-channya yang besar.

Harus kuakui, bentuk itu benar-benar sesuatu.

Setelah beberapa tes dan pemeriksaan, Rat kembali kepadaku. Raphtalia masih belum benar-benar tenang. Dia terus melihat bolak-balik antara aku dan Raph-chan. Akhirnya, mungkin ingin melarikan diri dari kenyataan, dia memegangi dan menggelengkan kepalanya, dia sangat histeris.

"Aku tidak memiliki fasilitas di sini untuk membuat analisis yang lebih menyeluruh, tetapi aku dapat menyimpulkan bahwa dia memiliki seluruh karakteristik Raph-chan," lapor Rat. “Kemampuan untuk bertransformasi seperti itu. . . Sifat transformasi telah terlihat pada filolial dan naga juga. Jadi pasti dia memiliki kemampuan seperti itu."

“Jadi kau tidak tahu alasan pastinya, tapi aman untuk mengatakan bahwa dengan cara yang sama seperti Filo dan Gaelion, Raph-chan memiliki beberapa efek pada pola transformasi kenaikan kelas?” Aku bertanya.

"Raph!" Raph-chan mengangguk mendengar pertanyaanku.

“Dan ini berarti dia melakukannya terlepas dari persetujuan mantan caterpilland?” Itu muncul dalam pikiranku. Aku harus sangat berhati-hati pada Raph-chan jika memang begitu. Tidak adil untuk memutuskan sesuatu yang begitu penting bertentangan dengan keinginan orang yang mengalaminya.

“Raph, Raaph!” Mantan caterpilland dan melambaikan tangannya, menjelaskan jawaban atas pertanyaanku adalah negatif.

“Kau memilih ini?” Tanyaku pada mantan caterpilland. “Kau bisa mendapatkan kelas naga dan kau memilih Raph-chan?”

“Raaph!” Mantan caterpilland dan mengangguk mendengar pertanyaanku.

"Aku mengerti," aku setuju. "Jika seperti itu, tidak masalah."

"Tidak! Ini masalah!” Raphtalia masih mencoba untuk memperingatkan Raph-chan, tapi mereka berdua terlihat senang dan mengabaikannya.

“Raaph!”

"Hentikan itu! Ini bukan hal yang bisa dibanggakan! ” Raphtalia menegur. 

"Raaph. . . ” Ah, mereka memang terlihat sedikit tertekan oleh amarah Raphtalia.

“Lihat apa yang terjadi padanya!” Wyndia mencengkeram kepalanya sendiri, tertegun, dan menatap ke bawah. Aku bisa memahami sudut pandangnya. Dia telah memanjakan caterpilland itu, dan lihat apa yang terjadi sekarang.

Begitulah. . . Aku juga tidak bisa. . .

"Hebat!" Aku berseru. Maksudku, sederhananya, ini berarti sekarang ada lebih banyak Raph-chan, bukan? Pendatang baru tidak bisa mengalahkan mana yang asli, tentu saja, tapi aku masih melihat ini sebagai kemenangan.

“Luar biasa!” Ruft tampak sama bahagianya denganku. Heh, sepertinya kita setuju dengan ini. Kami pasti akan akur.

“Tidak ada yang luar biasa tentang ini. Tolong, entah bagaimana, tidak bisakah kau menyembuhkannya?” Ah, Raphtalia telah pulih dengan cepat dan sekarang mendatangi Rat dan diriku.

“’Menyembuhkannya’ huh, tapi ini bukanlah penyakit. Monster itu tampaknya telah menerima — memang, memilih — hasil ini. Aku khawatir tidak ada yang bisa aku lakukan, ”jelas Rat.

“Aku masih tidak melihat ada masalah dengan itu. Ini seperti memiliki Raph-chan kedua, ”kataku. Dan itu pendapatku.

“Aku tidak menyukainya. Aku masih menolak memiliki satu Raph-chan. Sekarang mereka ada dua! ” Hmmm. Raphtalia tampak sangat keras kepala dalam masalah ini. Maksudku, mungkin aku bisa mengerti. Itu seperti makhluk yang sudah menjadi replika dirinya sekarang mereplikasi dirinya sendiri. Sedikit aneh.

Raungan dan geraman dari monster yang tersisa mulai menjadi lebih jelas. Mereka sudah lelah menunggu, jelas. Menyadari sesuatu, Raphtalia terkejut, menjadi semakin pucat saat dia melihat monster lain, kemudian melihat Raph-chan, dan akhirnya padaku.

“Tunggu,” katanya, suaranya bergetar. “Jangan bilang bahwa semua monster ini menginginkan kelas yang sama, bukan? Tidak mungkin begitu, kan?! ”

“Siapa yang kalian inginkan?” Tanyaku, menunjuk secara bergantian ke Raph-chan dan kemudian Gaelion yang sekarang berada di dekatnya untuk melihat siapa yang ingin mereka pilih.

Semuanya menunjuk ke arah Raph-chan.

Sepertinya, jika memungkinkan, mereka lebih memilih Raph-chan. 

"Tidak mungkin! Hentikan ini! Aku tidak mengizinkan ini, tidak sama sekali! Tuan Naofumi! "

“Maksudku, kita harus menghormati hak individu monster, bukan? Kurasa jika mereka tidak bisa melakukan kelas Raph-chan, beberapa dari mereka bahkan tidak akan melakukannya sama sekali, ”aku beralasan. Mendengar pernyataan yang licik ini, banyak monster menyuarakan persetujuan mereka.

"Kau harus memilihkannya untuk mereka, Tuan Naofumi!" Raphtalia bersikeras. "Itu tidak adil. Lihat, ini sudah terjadi sekali—” Sejujurnya, aku tidak keberatan dengan kejadian ini. Rasanya seperti memiliki lebih banyak Raph-chan. “Kau pernah mengatakannya sendiri dulu, bukan, Raphtalia? Kau ingin lebih banyak Raph-chan dengan semua skill praktisnya.”

“Aku mungkin mengatakan itu,” Raphtalia mengakui. “Tapi sebenarnya melihat itu terjadi, aku sadar aku tidak menyukainya!”

"Kenapa tidak?" Ruft mendukungku. Anak baik!

"Raph?" Raph-chan asli juga memiringkan kepalanya. 

“Apa kau tidak mengerti?” Raphtalia berbalik ke arah Ruft.

“Hmmm, baiklah, aku suka betapa meriahnya suasana saat ini. Itu membuatku merasa tidak terlalu sedih,” kata Ruft.

“Coba pikirkan sejenak bagaimana rasanya melihat gerombolan monster yang terlihat seperti kita. Kau mengerti maksudku, kan? ” Raphtalia menekan.

"Ya, aku tahu," Ruft setuju. “Kedengarannya sangat menyenangkan.”

Raphtalia menepuk jidatnya dan melihat ke langit. Dia jelas berpikir dia tidak memiliki satu sekutu pun.

"Aku tidak percaya ini," erangnya. "Tuan. Naofumi tidak mau mendengarkan. Ruft tidak mau mendengarkan. Tidak ada orang di sini yang mendengarkan kata-kataku. "

Tapi tunggu sebentar. Aku bisa menjadi sangat fleksibel saat diperlukan, dan aku tidak melakukan ini pada Raphtalia dengan sengaja.

"Maaf, Tuan Naofumi!" Dengan permintaan maaf itu, Raphtalia membawa Raph-chan dan menyentuh jam pasir naga.

“Ah, Raphtalia!” Aku berteriak. Kemana dia pergi ?!

"Tuan. Naofumi, ini saja — sekali saja — aku harus mencegahnya! ” katanya. Dia sangat marah. 

"Return Dragon Vein!"

“H-hei, tunggu. Kau tidak bisa begitu saja— ”Bahkan sebelum aku selesai berbicara, Raphtalia sudah pergi. Membawa Raph-chan bersamanya, dia pergi entah kemana.

Hmmm . . .

Bahkan ketika aku memikirkan itu, bagaimanapun juga, sebuah ikon melayang di tepi pengelihatanku.

Itu adalah ikon seperti wajah Raph-chan dari item Shikigami.

Teksnya bertuliskan "C’mon Raph."

"C’mon Raph." Tidak ada salahnya untuk mencobanya.

"Raph!" Dan tiba-tiba, Raph-chan muncul di depanku. Itu adalah skill yang membuatku bisa memanggil Raph-chan kemana saja!

"Raph!" Raph-chan mulai berpose, jelas senang bisa kabur. Lalu dia menyentuh jam pasir naga. Pasir di dalamnya bersinar sedikit sebagai tanggapan.

Raphtalia, sementara itu, setelah kehilangan Raph-chan, tidak kembali.

Apakah Raph-chan baru saja melakukan sesuatu untuk mencegah Raphtalia kembali?

Scroll of Return dan Return Dragon Vein dilakukan dengan menggunakan jam pasir naga. Oleh karena itu, membuat penyesuaian pada jam pasir naga dapat mencegahnya digunakan. Kemana perginya Raphtalia? Dan kemudian monster mulai membuat suara lagi! Mereka menatap kami dengan saksama.

“Mereka ingin cepat naik kelas. Mereka ingin menjadi lebih kuat. Itulah yang mereka semua katakan. Bagaimana menurutmu?" Wyndia bertanya, memegangi lengan bajuku.

Rat, hanya menangkat tangannya di udara dan memberikan tatapan bingung "jangan lihat aku".

Mata Ruft berbinar karena dia jelas ingin mengelompokkan mereka semua menjadi Raph-chan.

Secara pribadi, aku masih memiliki masalah dengan menolak keinginan mereka dan memaksa mereka untuk naik kelas secara normal. Aku juga merasa tidak enak melakukan ini pada Raphtalia, tapi ... . . sepertinya tidak ada jalan keluar lain.

Aku juga menyukai gagasan memiliki banyak Raph-chan!

“Benar, kalian semua!” Aku memerintahkan. “Kalian perlu membujuk Raphtalia begitu dia kembali, mengerti?” Semua monster memberikan persetujuan dengan suara apa pun yang mereka bisa.

Dengan begitu, kami menyelesaikan kenaikan kelas untuk semua monster sebelum Raphtalia berhasil kembali. Gaelion? Dia hanya tersedih di sudut ruangan. Setelah semua penjelasan yang dia berikan, pada akhirnya tidak ada dari mereka yang menginginkan kelasnya sendiri.

"Raph."
“Raaph.”
“Tali.”
“Lia.”

"A-apa yang terjadi di sini?" Setelah menyelesaikan kenaikan kelas, Raph-chan menyentuh jam pasir naga lagi dan Raphtalia kembali. Kemudian semua monster seperti Raph-chan berkerumun di sekitarnya dan mulai membuat suara yang menurutku seperti "persuasi".
<TLN: Persuasi itu ajakan atau perkataan untuk mempengaruhi orang lain>

Karena dia dikelilingi oleh Raph-chan di semua sisi, aku memang ingin mencoba menenangkannya, tapi aku juga tidak ingin melemparkan diriku ke tengah-tengah bom. Jadi yang bisa aku lakukan hanyalah menontonnya dalam diam.

“Mengabaikan fakta untuk saat ini bahwa mereka semua sepertinya memiliki suara berdasarkan namaku sendiri. . . kau serius, Tuan Naofumi ?!” Raphtalia hampir terlihat putus asa.

"Aku tahu kau tidak menyukainya, tapi pilihan apa yang kita miliki?" Aku membalas. 

“Aku tidak bisa menerimanya! Ini semua salahmu, Tuan Naofumi! Serius, aku bahkan berpikir untuk kabur ke dunia Kizuna.” Seburuk itu? Aku tahu dia membencinya, tapi aku membutuhkannya demi ambisiku yang lebih besar.

“Jadi, Count, bagaimana kita akan menangani monster-monster ini?” Tanya rat. "Maksudmu apa?" Aku membalas.

"Nama ras monster ini," jelas Rat.

"Rat! Apakah hanya itu yang benar-benar kau khawatirkan?” Raphtalia memotong. Dia benar-benar menggila. Sudah terlambat untuk mundur sekarang. Ini sudah terjadi. Kami hanya harus membuatnya berkompromi entah bagaimana.

“Yang kumaksud, ada cukup banyak monster di sini hingga dapat dianggap sebagai spesies baru. Jika kita tidak memutuskan setidaknya nama sementara, itu akan membingungkan.” Rat membuat pernyataan yang bagus.

“Oke, berdasarkan suara mereka, mari kita kelompokkan menjadi spesies Raph, spesies Raaph, spesies Tali, dan spesies Lia. Bagaimana menurutmu?" Sederhana adalah yang terbaik, aku memutuskan.

“Kau tidak bisa mengabaikanku begitu saja, Tuan Naofumi! Aku belum selesai berbicara disini!” 

"Raph."
“Raaph.”
“Tali.”
“Lia.”

Semua monster yang sekarang seperti Raph-chan memberikan tatapan seperti ingin menangis pada Raphtalia.

"Uwah." Raphtalia mundur.

“Belum ada yang bisa dipastikan, jadi kita tidak perlu membaginya secara spesifik,” tambah Rat.

"Oke, kalau begitu, yang pertama adalah Raph-chan, jadi 'spesies Raph' menurutku tidak masalah," kataku.

"Baiklah," Rat setuju.

“Begitu banyak Raph-chan! Hei, Pahlawan Perisai, bolehkah aku memilikinya?” Ruft bertanya. “Ya, kita punya begitu banyak, jadi kenapa tidak? Tapi bukan Raph-chan! ” Aku membalas. "Terima kasih!" kata anak itu.

“Tolong berhenti mengabaikan masalah sebenarnya di sini!” Raphtalia masih bersikeras.

“Bagaimana bisa menjadi seperti ini. . . ” Wyndia bertanya-tanya.

“Kwaa. . . ” adalah satu-satunya komentar Gaelion. Pada akhirnya, Raphtalia dengan enggan menerima situasi atas permintaan para monster yang semuanya telah menjadi spesies Raph. Mengabaikan keluhan Wyndia dan Gaelion, kami semua kembali ke desa — dan kekacauan lebih lanjut menanti.

 
Note: 
Gomen mimin kemarin minggu belum sempat update karena lagi ada banyak kerjaan, mudah-mudahan minggu ini udah bisa normal kembali~




TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar