Jumat, 23 Oktober 2020

Kuma Kuma Kuma Bear Light Novel Bahasa Indonesia Volume 1 : Chapter 06. Beruang Membuat Kartu Guild. Kelas: Beruang

  Volume 1
Chapter 06. Beruang Membuat Kartu Guild. Kelas: Beruang


Sekembalinya kami dari area pelatihan, aku meminta mereka untuk membuatkanku kartu guild. Helen, yang telah selesai melakukan perawatan pada para petualang yang terluka, kembali menuju meja resepsionis. Wajahnya menunjukkan ekspresi lelah. Itu benar-benar bukan salahku, sungguh.

"Tolong cantumkan nama, tanggal lahir dan class* milik anda."
<TLN: role(peran) dalam sebuah game aksi RPG seperti; vanguard, swordsman, mage, support dsb>

"Tanggal lahirku?"

"Ya, kami membutuhkannya untuk mengonfirmasi umur anda."

"Tidak bisakah aku mengisinya dengan umurku saja?"

"Jika anda mencantumkannya seperti itu, maka kartu guild anda tidak akan diperbarui, meskipun umur anda bertambah."

Itu benar, jika aku mencantumkan umurku di kartu guild, maka aku akan selamanya delapan belas tahun di sana. Tapi apa yang harus kuperbuat dengan tanggal lahirku? Dunia ini pastinya memiliki penanggalan sendiri yang berbeda dari bumi, tapi aku punya kemampuan Fantasy World Literacy, jadi mungkin itu akan langsung diterjemahkan secara otomatis. Untuk sekarang, aku akan menuliskan namaku dalam bahasa jepang, dan untuk tanggal lahirku kutulis menurut penanggalan masehi.

"Jadi anda berumur lima belas tahun, Yuna-san?" ucap Helen.

Itu berhasil! Seperti yang diharapakan dari dunia fantasi. Selanjutnya, aku perlu mengisi kolom class.

"Class milikku?"

"Itu akan menjadi acuan untuk perekrutan keanggotaan party* maupun syarat penerimaan quest."
<TLN: party di sini adalah sejumlah petualang yang membentuk sebuah kelompok untuk menyelesaikan quest, atau sebut saja kelompok yang berisikan para petualang>

"Party?"

Agar kalian tahu saja, aku tidak semata-mata bereaksi terhadap kata "party" karena aku adalah seorang penyendiri. Aku sungguh-sungguh memiliki teman, hanya saja... jumlah mereka tidak banyak.

Dulu, saat aku masih bermain World Fantasy Online, class yang kupilih adalah magic swordman. Itu adalah class yang paling cocok untuk seorang yang cenderung suka bermain solo sepertiku, memberiku opsi yang bagus dalam menghadapi musuh yang hanya bisa dikalahkan oleh serangan fisik maupun serangan sihir saja. Class tersebut tidak terlalu populer dalam party; swordsman memberi damage fisik yang besar, dan ketika kalian membutuhkan serangan berbasis sihir, kalian hanya perlu merekrut seorang sorcerer. Itulah alasanku tidak pernah bergabung dalam party sebelumnya.
<TLN: Glosarium; Magic swordsman adalah pendekar pedang sihir, class yang memberikan dua opsi dalam menyerang yaitu; menggunakan pedang(fisik) dan sihir. Swordsman adalah pendekar pedang, class yang hanya berfokus pada serangan fisik. Sorcerer/Mage adalah ahli sihir, lawan dari class sebelumnya, spesialis serangan sihir>

Bukan berarti tidak ada yang pernah merekrutku atau semacamnya.

"Aku tidak memerlukannya, jadi bisakah aku mengosongkannya?"

"Akan sangat membantu jika anda menuliskan sesuatu di kolom class."

"Umm."

Bukan berarti class milikku sekarang ini adalah magic swordsman, tapi aku harus mencantumkan sesuatu di sana. Kalau dipikir-pikir, class apa yang kumiliki saat ini? Aku tidak dapat menggunakan sihir, juga, aku tidak memiliki pedang. Apakah aku seorang fighter?

Aku mencoba yang terbaik untuk mengabaikan suara yang datang padaku entah darimana, kemungkinan berasal dari tuhan yang mengirimku. Itu membisikkanku, "class-mu adalah beruang, bukan?"


Nama: Yuna
Tanggal lahir:  bulan** bulan** tahun 20**
Class: Beruang


Aku berakhir menuliskan 'beruang' pada kolom class. Helen menatapnya dengan bingung, semenjak dia tidak berkata apapun, kurasa ia ingin segera menyelesaikannya.

"Baiklah kalau begitu, silahkan letakkan tangan anda pada panel kristal ini."

Itu mirip dengan panel kristal yang ada di gerbang kota. Kristal itu ditujukan untuk mengecek mana milik seseorang, itu memunculkan kembali pertanyaan yang selama ini menggangguku—apakah mana milik setiap orang berbeda-beda, layaknya sebuah sidik jari? Saat aku termenung memikirkannya, Helen mengoperasikan panel kristal tersebut.

"Akan membutuhkan waktu beberapa saat sampai registrasi milik anda selesai diproses, sementara itu sedang diproses, saya akan menjelaskan kepada anda bagaimana guild petualang beroperasi. Di dalam kartu guild akan tercantum nama, tanggal lahir, dan class milik anda, ditambah dengan peringkat petualang anda dan jumlah quest yang telah anda terima. Termasuk juga informasi dari tiap-tiap quest tersebut, seberapa banyak anda telah berhasil menyelesaikannya dan seberapa banyak pula anda telah gagal menjalankannya. Quest yang telah anda ambil saat ini akan dicatat. Informasi tersebut dapat diakses melalui guild petualang manapun."

Tepat, itu artinya jumlah kegagalanku dalam menjalankan quest pun akan dicatat. Toh, tidak akan ada yang mau menyewa petualang dengan banyak jumlah kegagalan tercantum di kartu guild mereka.

"Kalian tidak mencatat jumlah monster yang telah aku bunuh atau semisalnya?"

"Tidak, kami tidak mencatatnya. Tidak ada gunanya melakukan hal itu."

"Huh?"

"Bahkan jika anda membawa pulang sebuah kristal sihir setelah penakhlukan monster, kami tidak dapat mengetahui apakah anda yang mengalahkannya seorang diri atau dengan bantuan ratusan orang."

Jadi itu tidak langsung tercatat secara otomatis seperti saat kalian membunuh monster di dalam game. Kurasa itu cukup adil—jika sepuluh ribu orang membentuk sebuah tim untuk menakhlukan seekor naga dan hanya orang yang melakukan serangan terakhir yang mendapat catatan penakhlukan tersebut, Semuanya akan langsung kacau. Di sisi lain, memberikan sepuluh ribu orang tadi gelar dragon slayer jugalah tidak mungkin.

"Selanjutnya, saya akan menjelaskan perihal peringkat yang ada di guild. Peringkat tersebut akan dimulai dari F, dan anda dapat menaikkannya menjadi E, D, C, B, A, dan S. Naiknya peringkat anda akan bergantung pada kesuksesan dan kegagalan anda dalam menjalankan quest. Jika anda memiliki banyak jumlah kegagalan, peringkat anda tidak akan naik, jadi tolong ambillah quest yang menurut anda masih berada dalam batas kemampuan anda. Dan juga, jika anda selalu mengambil quest yang sama dengan peringkat yang anda miliki, peringkat anda pun tidak akan naik."

"Kenapa seperti itu?"

"Anda dapat mengambil quest yang tingkat kesulitannya satu tingkat lebih tinggi dari peringkat guild yang anda miliki. Oleh sebab itu, tidak peduli berapa ratus pun quest peringkat F yang anda ambil, sebagai petualang peringkat F, peringkat anda tidak akan naik."

"Dengan kata lain, jika aku berhasil menyelesaikan sebuah quest satu tingkat di atasku, maka peringkatku akan naik?"

"Kriteria minimumnya adalah dengan menyelesaikan lebih dari sepuluh quest yang satu tingkat lebih tinggi dari peringkat anda. Selepasnya, guildlah yang akan menentukan."

"Apa yang terjadi jika aku menyelesaikan sebuah quest dengan membentuk tim bersama petualang yang satu tingkat lebih tinggi di atasku?"

"Itu cukup rumit untuk dijelaskan, tapi saat anda akan mengambil sebuah quest. Semua yang akan ikut andil di dalamnya wajib menyerahkan kartu guild mereka. Jika ada seseorang yang memiliki peringkat lebih tinggi di dalam grup tersebut, maka kriteria minimum penyelesaian quest untuk kenaikan peringkat anda pun akan meningkat."

"Yang artinya?"

"Jumlah penyelesaian quest yang anda butuhkan untuk menaikkan peringkat anda akan bertambah. Contohnya, jika seseorang berperingkat D ingin menyelesaikan sebuah quest dengan bantuan petualang peringkat C, maka dia perlu menyelesaikan lebih dari dua puluh quest untuk dapat menaikkan peringkatnya ke C. Jika dia mendapatkan bantuan tersebut dari seorang dengan peringkat S, tidak peduli sebanyak apapun dia menyelesaikannya peringkat miliknya tidak akan naik sama sekali."

"Apa yang terjadi jika ada yang melakukannya secara diam-diam?"

"Tidak ada yang bisa dilakukan guild dengan hal itu. Tapi itu benar jika ada beberapa bangsawan yang menggunakan metode yang anda sebutkan tadi untuk menaikkan peringkat mereka."

Dengan kata lain, mereka akan menyewa petualang berperingkat tinggi untuk membantu mereka menaikkan peringkat. Aku membayangkan bahwa menyewa petualang dengan peringkat yang tinggi akan memakan biaya yang lebih mahal daripada yang bisa disisihkan oleh petualang normal pada umumnya.

"Dan terakhir, yang dapat menggunakan kartu ini hanyalah anda semata. Jika anda menghilangkannya, anda akan dikenakan denda sebesar sepuluh keping koin perak sebagai biaya pembuatan kembali kartu tersebut."

Dia menyerahkan padaku kartu berwarna perak yang baru saja jadi, kemudian aku memeriksanya.


Nama: Yuna
Umur: 15 tahun
Class: Beruang
Peringkat petualang: F


Itu saja informasi yang tertulis di dalamnya. Pegawai resepsionis ini benar-benar menuliskan 'Beruang' di kolom class milikku. Aku memperhatikan Helen yang tengah menyeringai.

"Quest-nya akan ditempel di papan yang ada di sana. Jika di sana anda mendapati sebuah quest yang cocok untuk anda, silahkan bawa selebaran quest tersebut ke meja resepsionis."

Papan yang ia tunjuk tadi tengah dikerumuni oleh sejumlah kecil petualang, tetapi papan yang lainnya tampak sepi.

"Dan bagaimana dengan yang satu itu?"

"Itu adalah papan untuk quest-quest tingkat lanjut."

"Aku mengerti."

Fina tengah menanti di luar saat aku meninggalkan bangunan guild, ia tampak gelisah.

"Ada apa, Fina?"

"Aku mengkhawatirkanmu."

"Oh, maaf karena membuatmu khawatir. Aku telah terdaftar menjadi petualang, jadi semuanya baik-baik saja. Apa kau mendapat pekerjaan?"

"Tidak. Kebanyakan dari petualang sudah menyiangi monster yang mereka bawa terlebih dahulu. Mereka mendapat penghasilan lebih dengan cara seperti itu. Tidak banyak monster yang dibawa pulang dalam keadaan utuh."

"Benarkah?" Aku tidak ingin tanganku kotor karena melakukan pemilahan daging monster, dan juga aku tidak peduli apakah itu akan terjual lebih murah, jadi aku berencana untuk tetap membawa pulang mereka dalam keadaan utuh. Toh, dari awal tidak mungkin bagi seorang hikikomori sepertiku dapat menyiangi mayat hewan ataupun monster.

Aku memberi Fina sebuah elusan di kepala, berpikir untuk berpisah jalan dengannya dan pergi berbelanja di kota sampai aku terpikirkan sesuatu. "Oh, ya. Fina, kau senggang bukan?"

"Ya. Tidak ada pekerjaan yang tersedia untukku hari ini."

"Bagaimana jika kau mengajakku berkeliling kota hari ini? Aku tidak tahu berapa kau biasa dibayar dalam sehari, tapi bagaimana menurutmu dengan satu keping koin perak dan makan siang sebagai kompensasinya?"

"Kau telah memberiku banyak kemarin, jadi itu terlalu berlebihan. Seseorang yang baru berumur sepuluh tahun tidak dapat menghasilkan sebanyak itu dalam sehari."

"Maka hari ini adalah spesial. Dan saat aku sudah hafal dengan kotanya, pekerjaaamu selesai."

Aku mengelus kepalanya lagi untuk kedua kalinya dengan lembut. Aku tidak pernah punya adik perempuan, tapi aku penasaran apakah seperti ini rasanya jika aku memilikinya.

"Terima kasih banyak, Yuna-san."

"Ayo berangkat. Apakah kau dapat mengantarku dulu ke toko senjata terbaik?"




TL: Boeya
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar