Rabu, 28 Oktober 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 173. Perisai yang Melindungi Perisai

 Chapter 173. Perisai yang Melindungi Perisai



Beberapa hari telah berlalu dengan damai dan biasa-biasa saja.

Satu-satunya masalah yang harus aku selesaikan sendiri adalah mengurusi beberapa rekonstruksi di desa tetangga dan mengawasi perkembangan Rat dalam penelitian Bio Plant.

Dan Melty sangat membantu dalam perkembangan desa. Karena kemampuannya dalam hal politik jadi dia dapat di andalkan. Untuk sekarang aku masih tidak memungut pajak, tapi nanti aku akan melakukannya jika perkembangannya sudah lebih baik. Saat ini aku harus membiarkan para penduduk untuk fokus merekonstruksi desa. Dan tentu saja para penduduk sangat senang dengan keputusanku.

Terkadang Melty bersikap lebih tua dari usianya, tapi terkadang dia bersikap menyebalkan. Setelah percobaan pembunuhan kurasa desa inilah salah satu tempat dimana dia bisa tinggal dengan aman dan nyaman. Bagaimana dengan Ratu? Aku tidak menganggapnya sebagai musuh, tetapi dia bukanlah orang yang dapat kupercayai.

Pedagang Aksesoris entah kenapa sudah membuka toko tanpa kusadari. Karena aku adalah Hero yang dianggap sebagai pelindung dan dewa dari Demi-Human, bar-bar di sekitar sini selalu penuh dengan petualang Demi-Human. Aku masih mengandalkan prajurit negara untuk menjaga keamanan. Tapi, jika proses rekonstruksi sudah selesai, kurasa aku tidak memerlukan mereka lagi. Aku dapat menyerahkan tugas itu kepada siapapun yang memiliki waktu luang.

Aku hanya memiliki sedikit budak untuk membangun desa lebih besar. Apa aku harus pergi ke Pendagang Budak untuk membeli lagi?

Ngomong-ngomong saat Fohl pergi dengan Filo untuk menaikkan level, Fohl kembali berhasil menaikkan level sampai level 18. Dia langsung pingsan saat kembali ke desa. Untuk pergi menaikkan level sebanyak itu hanya dalam waktu satu jam, pasti tubuhnya tidak kuat.

"Aku naik level dengan sangat cepat."
"Mungkin ini karena Filo. Dia bisa berlari dengan sangat cepat, jadi monster yang dibunuh menjadi lebih banyak."
"Ti-Tidak... Monster Usapill memberi Exp lebih banyak dari biasanya."
"Benarkah begitu?"
"Iya. Aku tidak tahu kenapa, tapi aku mendapatkan Exp lebih banyak sekarang dibanding sewaktu aku melawan mereka beberapa waktu lalu."

Hmm... Ini mungkin karena anggota party hero akan mendapatkan Exp lebih banyak dari pada petualang. Jadi kau mendapat Exp lebih banyak. Kenapa tidak ada yang memberitahuku? Apa mungkin seseorang tidak akan menyadarinya, jika dia Tidak melakukan reset level? Tidak, mungkin para petualang sudah mengetahuinya dari Hero lain... eh, mana mungkin mereka mau membeberkan informasi begitu saja. Para budak yang bersamaku selalu berada pada level yang rendah, jadi mereka tidak akan pernah menyadari perbedaannya. Aku akan menanyakan Sadina nanti.

"Aku pulang~!"

Sadina muncul sambil membawa ikan yang sangat banyak. Para penduduk desa mulai mendatangiku dan menatapku dengan tatapan aneh. Seakan mereka memintaku untuk memasaknya. Yaa, karena akhir-akhir ini keadaan selalu stabil dan tidak ada masalah, kurasa aku akan memasak.

"Anugrah Hero Perisai-sama benar-benar luar biasa. Aku mendapatkan lebih banyak Exp dan statistikku meningkat dengan signifikan."
"Jadi benar seperti dugaanku."

Kurasa Exp bonus akan diberikan jika menjadi anggota party Hero. Ini bukan karena kekuatan dari Hero Perisai..... Jika tidak, Rishia pasti sudah menyadarinya.
Dan hari mulai gelap.

"Aku pulang!"
"Aku kembali."
"KyuA!"

Party Kiel sudah kembali dari berburu. Partynya terdiri dari Kiel, Atla, Taniko, dan Gaelion. Sepertinya Kiel adalah penyerang utama dalam party tersebut. Saat Fohl sedang tidak menaikkan levelnya dengan Filo, dia juga bergabung dengan mereka. Tapi tim ini akan menjadi lebih seimbang jika memindahkan Kiel ke tim lain.

"Kenapa kalian lama sekali?"
"Kami terlambat karena harus memberi makan Gaelion di tengah jalan."
“Gefu.”

Jadi mereka memberinya makan terlebih dahulu sebelum pulang. Leher Gaelion semakin memanjang, tetapi bagian tubuhnya yang lain tetap sama. Pertumbuhannya berada pada bagian yang tidak jelas...

"Aku telah membuat makan malam, jadi makanlah kemudian langsung tidur."
"Kau yang memasaknya, Bubba?"
"Iya."
"Horee!"

Sepertinya Kiel terlihat senang. Apakah makananku seenak itu? Ini mungkin karena efek dari perisai, tapi aku penasaran sudah berapa tinggi level memasakku. Mungkin levelnya juga meningkat jika semakin sering aku memasak.

"Masakan Tuan Naofumi sangat enak!"
"...Iya."

Bahkan Taniko mengakuinya. Perisai ini sangat luar biasa. Setelah memberi makan kepada party Kiel. aku kembali ke rumahku.

Hmm... Dimana Raphtalia?

Oh, iya. Raphtalia dan Rishia sedang pergi ke gunung untuk berlatih dengan Nenek Tua. Filo pergi tidur bersama Melty. Sudah lama aku tidak sendirian seperti ini.

Kurasa aku harus lebih bekerja keras untuk meningkatkan kualitas obat-obat yang kujual. Aku juga harus mengajarkan para Lemo.
Tok... Tok... Aku mendengar suara ketukan pintu. Siapa yang datang tengah malam begini? Aku pergi untuk membuka pintunya.

...Tidak ada siapa-siapa.

Apa hanya imajinasiku saja? Aku menutup pintunya dan kembali bekerja.
Ada yang mengetuk pintu lagi. Aku pergi untuk membuka pintu lagi, tapi tidak ada seorang pun di sana. Apa ada yang sedang menjahiliku?

Beberapa saat kemudian... Tok... Tok...

"Siapa disana! Yang suka menjahili orang!?"
"Eh? Apa aku menjahilimu...?"

Atla melihatku dengan tatapan polos.

"Kau bukan yang mengerjaiku dari tadi?"
"Tidak, aku baru saja tiba...."
"Apa yang ingin kau lakukan di jam segini?"
"Itu... Um... Apa aku bisa tidur denganmu?"
"Bukankah kau tinggal bersama kakakmu?"

Jika aku salah menanganinya maka Fohl akan menjadi sangat menyebalkan. Aku lebih senang menghindari masalah.

"Onii-sama sedang tertidur sangat pulas sekarang. Jadi bisakah kau menemaniku hingga aku tertidur, Tuan Naofumi?"

Tertidur... Apa dia sangat kelelahan setelah menaikkan levelnya? Aku sebenarnya tidak masalah jika hanya berbicara dengannya, tapi jika tidur bersama itu terlalu... Aku bahkan kesulitan tidur bersama Raphtalia. Mataku terkadang terbuka sendiri di tengah malam. Meskipun Raphtalia sendiri tidur dengan biasa saja.

Mungkin hanya diriku yang tidak nyaman tidur bersama perempuan. Mungkin karena traumaku dulu, jadi aku tidak bisa tenang jika tidur bersama dengan perempuan. Aku akan menolaknya sebisa mungkin

"Tidak boleh."
"Kalau begitu aku akan tidur di depan rumah Tuan Naofumi."
"Hah? Kenapa?"
“Karena aku tidak mau tidur di tempat lain.”

Apa yang dia rencanakan? Dia bertingkah aneh.

"Baiklah kalau begitu. Kau tidur bisa di kasurnya Raphtalia."
"Aku mengerti."

Raphtalia sedang tidak ada, jadi kami memiliki kasur kosong. Karena itulah aku membiarkannya tidur disini malam ini.... Aku sedikit khawatir dengan keadaan Fohl. Saat Atla sedang tertidur aku akan memeriksa keadaannya. Aku membawa Atla ke kasurnya Raphtalia, dan membiarkannya tidur disana.

"Tuan Naofumi kau belum mau tidur?"
"Tidak, aku harus membuat beberapa obat-obatan."

Penjualan obat-obatan selalu memberikan banyak keuntungan. Jika aku membiarkannya di produksi oleh perisai secara otomatis, prosesnya terlalu lambat. Aku harus mengajarkan beberapa penduduk cara membuat obat-obatan secepatnya. Jika desa ini ingin terus berkembang, aku memerlukan pemasukan tetap. Aku telah menjual obatku ke beberapa apotek di desa tetangga, tapi stok obat-obatanku masih terbatas.

Meskipun Bio Plant yang dibuat oleh Rat sudah bisa menghasilkan tanaman obat, tapi memproduksinya menjadi obat-obatan itu tidak mungkin. Meskipun aku bisa menjual tanaman tersebut, namun harganya turun secara drastis. Dan juga Bio Plant masih belum stabil, aku tidak ingin mengambil risiko jika ternyata tanaman obat itu malah beracun.
Aku ingin agar Bio Plant benar-benar stabil, baru aku akan menggunakannya. Aku dapat memakan tanaman tersebut. Itu tidak mempengaruhiku, karena aku kebal terhadap racun. Dan dengan perisaiku, aku dapat memastikan apakah tanaman tersebut beracun atau tidak.

"Tuan Naofumi benar-benar orang yang suka bekerja keras."
"Aku melakukan ini hanya demi uang."
"Tapi... Karena kerja kerasmu, aku sekarang bisa berjalan."
"...."

Aku ini hanya memikirkan keuntungan. Jadi jangan menganggap aku melakukannya untukmu. Tapi, Atla sepertinya sudah memastikan pendapatnya benar karena aku hanya diam saja. Sulit sekali berbicara dengan anak ini. Sama seperti Raphtalia, dia tidak memaksakan pendapatnya kepadaku. Tapi, mereka selalu menganggap semua perbuatanku adalah hal yang positif.

Jika sekarang aku menyuruhnya untuk membuka baju, aku yakin dia pasti akan langsung melakukannya. Seram sekali. Padahal dia hanyalah anak kecil. Ini buruk... Bukankah berbahaya jika sendirian bersama orang seperti itu dimalam hari? Sial aku mulai merinding.

"Tuan Naofumi."
"A-ada apa?"
"Aku dengan dari Raphtalia-san, bahwa dia melawan monster demi memenuhi tugasnya sebagai pedangmu."
"Iya."

Satu-satunya yang bisa kulakukan hanya melindungi saja. Ini karena kemampuan Perisai sialan. Aku tidak bisa menggunakan senjata sama sekali sejak pertama kali datang ke dunia ini. Yang bisa kulakukan hanyalah melakukan Serangan Balasan dan menggunakan Wrath Shield. Dan Frisbee Shield... yang membuatku dapat melempar Frisbee.
<EDN: Frisbee itu piring terbang yang biasanya buat lempar tangkap>

Aku sangat senang saat pertama kali mendapatkannya! Karena setelah sekian lama akhirnya aku bisa menyerang. Kemudian aku mencoba dan melemparkannya ke arah musuh, namun sialnya setelah mengenai musuh itu sama sekali tidak memberikan damage. Pada akhirnya perisai itu hanya menjadi mainan untuk bermain dengan Filo dan monster lainnya. Setelah aku melemparkannya, jika ditangkap maka akan langsung menghilang dan kembali ke tanganku.

"Raphtalia sangat bekerja keras untuk diriku. Aku juga sangat bergantung kepadanya."

Untuk bertarung melawan gelombang dan untuk menyelamatkan dunia. Raphtalia benar-benar bekerja dengan sangat keras. Saat aku melihatnya, aku juga ikut merasa bersemangat. Raphtalia adalah orang yang sangat aku percaya di dunia ini. Sedangkan aku selalu merasa orang lain memiliki niat tersembunyi.

"Karena aku adalah Hero Perisai. Satu-satunya yang di dapat aku lakukan di dunia ini adalah melindungi saja."
"...Aku tahu. Saat pertama kali aku melihat desa ini. Aku melihat bahwa semua orang yang berada di desa ini sedang dilindungi oleh sayap Tuan Naofumi."
"Sayap..."

Jadi aku ini seperti induk burung? Melindungi anak-anak di bawah sayapku. Dan desa ini adalah sarangnya.

"Jika yang kau lakukan adalah melindungi. Sewaktu-waktu semua orang akan pergi meninggalkan sarangmu, Tuan Naofumi."
"Siapapun yang ingin pergi, mereka berhak untuk pergi. Dan aku akan tetap melindungi desa ini."

Ini adalah kampung halamannya Raphtalia. Selama aku memperbaiki wilayah ini, maka dia akan dapat tinggal jika suatu saat aku pergi. Meskipun jika nanti aku pergi ke duniaku, dia masih memiliki orang-orang seperti Sadina dan Kiel. Filo memiliki Melty, dan Atla memiliki Fohl. Desa ini tidak akan mudah dihancurkan. Dan orang yang tinggal di sini dapat dengan mudah mengalahkan siapapun yang mencoba untuk menyerangnya. Meskipun yang menyerangnya adalah negara.

"Kalau begitu, Tuan Naofumi... Siapa yang akan melindungimu?"
"Ap-?"

Apa maksud perkataanmu? Kenapa aku harus dilindungi? Kenapa dia berkata seperti itu kepadaku? Tentu saja tidak ada yang akan melindungi Hero Perisai.

"Setelah aku datang ke desa ini, Aku telah mendengar banyak hal yang dilakukan Tuan Naofumi. Kau... melakukan pekerjaan yang sangat luar biasa. Tidak peduli apapun masalah yang kau hadapi, kau dapat menyelesaikannya."
"I-Iya... Begitu. Oleh karena itulah aku mendapatkan gelar Count."
"Meskipun begitu, siapa yang akan melindungimu, Tuan Naofumi?"
"...Tidak ada, tapi bukan berarti tidak ada."

Raphtalia, Filo, Melty, dan bahkan Ratu. Jika aku mendapatkan masalah, mungkin mereka akan membantuku.

"Ini lah yang aku pikirkan. Jika Raphtalia-san adalah pedang Tuan Naofumi. Maka aku dapat menjadi perisai Tuan Naofumi."
"Perisai... Itu tidak semudah yang kau pikirkan."

Aku merasa tidak enak jika dilindungi oleh seseorang. Karena sudah tugasku untuk menjadi seorang pelindung. Dan tentu saja aku tidak membutuhkan perlindungan sama sekali. Aku telah melewati banyak sekali pengalaman pahit. Tapi, jika aku hanya meratapinya, aku tidak akan bisa mendapatkan kemenangan, dan aku hanya akan menjadi semakin depresi.

Menjadi Perisaiku adalah tujuan yang sangat menarik. Mungkin karena sejak dia dilahirkan dia selalu dilindungi oleh seseorang. Jadi dia ingin sekali melindungi orang lain.

Jika Raphtalia adalah tangan kananku, dia ingin menjadi tangan kiriku. Meskipun... Aku merasa aneh mendengar perkataannya.

"Itu adalah hal yang seharusnya kau katakan setelah menjadi kuat."
"Iya. Aku bersumpah akan menjadi lebih kuat."
"Semoga Beruntung."

Atla mulai bernafas dengan tenang. Dan dia mulai tertidur pulas. Kurasa dia memiliki tujuan yang sangat aneh... Jika Fohl mendengar tujuannya, dia mungkin akan sangat marah. Aku mengangkat Atla dan membawanya ke rumah Fohl.... Dia benar-benar tertidur.

"...Oi"
"ZZZ..."
"ZZZ? Apa kau kira ini manga! Bangunlah!"
"Apa!?"

Setelah meletakkan Atla di kasurnya, Aku membangunkan Fohl dan mengajaknya untuk berbicara di luar.

"Awasi adikmu dengan benar. Dia tadi datang ke rumahku dan ingin tidur bersamaku."
"A-Apa!? Kalau begitu... Atla sudah...."

Dia memelototiku seakan aku telah menodai adiknya. Ikatan budak didadanya mulai bersinar.

"Siapa yang ingin melakukan sesuatu kepada bocah itu?"
"Apa maksudmu Atla tidak menarik seperti wanita biasanya!?"
"Astaga... Aku hanya tidak tertarik dengan hal-hal seperti itu!"
"Pembohong!"

Kakak beradik ini selalu membuat masalah.
Meskipun... Dia ingin menjadi perisaiku... Anak yang aneh.

Note:
Selamat Hari Sumpah Pemuda


EDITOR: Isekai-Chan
Proofreader: Bajatsu

0 komentar:

Posting Komentar