Jumat, 19 Juli 2019

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 34. Perjalanan dengan Kereta

Chapter 34. Perjalanan dengan Kereta


Htmm….

“Uuu… apa sudah sampai?”

Ketika kita sampai tujuan, aku memeriksa Raphtalia yang terlihat ingin pingsan dan membiarkannya mengeluarkan semuanya.
Dia tidak terlihat bermasalah pada awalnya, namun sepertinya membiarkan Filo berlari terlalu cepat, terlalu berlebihan untuknya.

“Apa kita sudah sampai pemukiman?”

Sepertinya Filo belum puas, ketika dia berhenti menarik keretanya dia meregangkan kakinya dan menggerak-gerakannya.
Raphtalia terlihat parah, dia berdiri dengan gemetaran.

“Baiklah, mari isi dengan kayu.”

Aku membantu para penebang pohon yang berada di pedesaan untuk memasukan kayu ke kereta.
Aku juga sedikit membantu dalam menebang pohon. Berkat skill perisaiku, kualitas kayunya bertambah.
Ketika aku melakukan itu, Aku melihat Raphtalia yang kembali berlatih dalam mengendarai. Di lain sisi, perisaiku bereaksi dengan kayu-kayu itu, jadi aku menyerapnya.


[Kebutuhan Perisai pohon kino telah terpenuhi]
[Kebutuhan Perisai pohon les telah terpenuhi]

[Perisai pohon kino]
[Bonus pemakaian : skill pengrajin kayu 1 <belum dikuasai>]

[Perisai pohon les]
[Bonus pemakaian : Resep kerajinan kayu (rendah) <belum dikuasai>]


Ini adalah perisai batang kayu. Dua jenis pohon itu sepertinya adalah kayu yang paling sering digunakan dalam kerajinan kayu. Pohon kino mirip seperti pohon Hinoki (Cemara Jepang) dari dunia ku namun ditambah dengan aroma yang sedap. pohon les adalah pohon yang mirip seperti pohon Sugi (Cedar Jepang), namun jumlah pohon yang bisa ditebang berbeda tergantung lokasinya. Pohon ini sedikit aneh.
Yah, tidak terlalu penting.

Beberapa hari kemudian.
*pound, pound, pound
Dengan palu kayu di tanganku, aku penuh semangat dalam memodifikasi keretaku menjadi kereta yang lebih layak untuk ditarik kuda.
Sepertinya skill ku naik dengan pesat yang sepertinya berkat skill pengrajin kayu 1 yang terbuka beberapa hari yang lalu.
Aku mulai menambahkan kerangka atap kereta kami. Setelah itu aku butuh kain tebal untuk menutupnya.
Perbaikan desa Ryuuto berjalan dengan lancar, dan sepertinya mereka akan baik-baik saja tanpa bantuan kami.
Penduduk desa menyadari aku sedang memperbaiki keretaku kemudian mereka membantu.

“Ok, sepertinya ini cukup bagus.”
“Sepertinya sudah selesai.”

Aku, bersama dengan penduduk desa yang membantu, sedikit merayakan keberhasilan kami dalam membangun kereta ini.
Ini adalah kereta kuda, namun yang menariknya adalah Filorial… yah, terserahlah.

“Semuanya, terimakasih atas bantuannya.”
“Tidak masalah, Hero-sama membantu kami dalam banyak hal, setidaknya kami bisa membalasnya.”

Para penduduk desa membantuku dengan penuh senyuman.
Meski aku dianggap penyelamat mereka, aku tidak boleh memanfaatkan sifat mereka dan berdiam disini. tapi aku sangat menghargai bantuan mereka.

“Aku senang jika kau merasa begitu.”
“Kau akan berjualan barang kan?”
“Sejujurnya aku melakukan apa saja. Berpindah-pindah dari satu desa ke desa lainnya, dari satu kota ke kota lainnya membawa beberapa barang, menjual apapun yang bisa dijual, mengawal orang.”
“Begitu..”

Ya, penduduk desa terlihat tidak benar-benar mengerti apa yang aku katakan.
Memang ini bukan sesuatu yang biasanya dilakukan Hero seperti yang Motoyasu lakukan.
Bukan berarti aku telah menemukan jalan pintas menuju kesuksesan, namun aku memiliki Filo, dan sudah sewajarnya jika aku ingin memanfaatkannya.

“Hm? Woah… kereta gerobaknya menjadi kereta kuda-.”
<TLN : awalnya keretanya berbentuk seperti gerobak, tapi karena di Chapter sebelumnya pake ‘kereta’ jadi translatenya dibuat ‘kereta gerobak’>

Filo, yang tadinya sedang bermain-main, terkejut ketika menyadari keretanya berubah.

“Apa Filo akan menarik ini?”

Tanya Filo. Matanya sangat bersinar.

“Ya, benar. Mulai sekarang kau akan menarik kereta ini sambil berkeliling ke berbagai tempat.”
“Benarkah!?”

Filo tersenyum sangat lebar.
Jika itu aku, aku akan memprotes kerja berat ini…

“Kita benar-benar akan melakukannya ya.”

Raphtalia berbisik dengan nada sedih.
Sepertinya Raphtalia tidak terlalu bersemangat tentang perjalanan kita, dia juga belum terbiasa dengan kereta.

“Suatu saat kau akan terbiasa, sampai saat itu tiba bertahanlah.”
“Baik.”

Aku menatap Filo dan bertanya untuk memastikan.

“Filo, apa tugasmu?”
“Uhmm, tugas Filo adalah menarik kereta kemanapun Goshujin-sama mau.”
“Benar.”
“Dan menghajar orang yang membawa tombak jika bertemu.”
“Tepat sekali.”
“Yang terakhir salah! Apa yang kau ajarkan padanya?”

Raphtalia menyanggah perkataanku dengan bingung.

“Ada apa… kau melihatku seolah aku mengatakan sesuatu yang aneh.”

Jika bertemu Motoyasu, hajar dia. Tidak ada yang salah.
Tidak akan ada habisnya jika aku mengurusinya satu per satu.

“Baiklah, kita pergi berjualan. Aku akan bersembunyi di kereta. Raphtalia, kapanpun kita sampai di suatu kota, cobalah untuk menjual apapun yang kita punya.
“Baik~... aku mengerti.”

Diluar desa Ryuuto, aku masih memiliki reputasi yang buruk. Jika aku keluar dan bernegosiasi, pasti akan ada masalah yang berakibat kita tidak akan bisa menjual apapun.
Itulah mengapa aku menunjuk Raphtalia untuk menjual dan menawarkan barang-barang kita.
Dia memiliki penampilan yang menarik dan dia juga bukan pemalu. Dia mungkin akan sangat cocok dalam tugas menangani klien.

“Baiklah, ayo berangkat.”

Persiapan kami selesai, kami memenuhi kereta dengan barang, dan Filo menarik keretanya.

“Ah, Hero-sama.”
“Hm? Ada apa?”

Ditengah kerumunan orang yang ingin melepas kami pergi, seorang laki-laki maju kehadapanku dengan pakaian yang mencolok dibanding lainnya.

“Aku adalah pemimpin dari desa Ryuuto ini. Hero perisai-sama, aku berterimakasih atas semua yang telah kau lakukan.”
“Jangan pikirkan itu. Tempat ini telah menjadi tempat yang nyaman untuk aku tinggali.”
“... Silahkan, terimalah ini.”

Pemimpin desa mengatakan itu sambil menyerahkan selembar perkamen.

“Ini?”
“Karena kau akan menjual barang, aku yakin ini akan berguna. Ini adalah bukti pedagang.”
“Bukti pedagang?”
“Ya. di negeri ini, jika kau ingin menjual barang, ke setiap desa dan kota yang kau kunjungi, kau harus membayar sejumlah uang kepada pemimpinnya.”

… Begitu. Jika aku menggunakan status hero-ku… tidak mungkin, karena aku punya reputasi yang buruk, sebaliknya itu akan menjadi masalah untukku.

“Namun jika kau memiliki ini yang sudah aku tanda tangani, dan menunjukannya kau akan terbebas dari biaya itu. aku harap ini akan berguna.”
“Uhmm… apa ini tidak apa-apa?”
“Ya, aku tidak akan bisa menatap penduduk ku jika aku tidak memberikan sesuatu sebagai tanda terimakasih atas apa yang dilakukan hero-sama.”

Jika dipikir lagi, ini adalah sektor pertanian dari wilayah kerajaan Merlomark. Ini adalah tempat yang lalu lintasnya sedikit, jadi pemimpin dari daerah ini haruslah memiliki derajat dan pengaruh yang setara dengan kemakmurannya.
Mungkin bantuanku meminimalisir kerusakan yang terjadi di desa Ryuuto saat gelombang terjadi telah menjadi perhatiannya. Dengan reputasi burukku yang tersebar, Raja pasti akan menghukum orang yang membantuku. Jadi orang ini akan menanggung beban seorang diri… Namun yang terpancar dari mukanya adalah senyuman cerah.

“... Aku memberikan ini karena berkaitan dengan reputasi burukmu yang mungkin akan berpengaruh terhadap bisnismu.”

Dia memberikan ini dengan niat baik. Kalau begitu aku harus menjawabnya dengan jujur.

“Terimakasih. Aku akan menggunakannya.”
“Semoga perjalananmu aman.”
“... Ya, aku akan pergi.”
“Jika ada yang bisa kami lakukan untuk membantumu, tolong katakan saja.”
“Jika kalian bisa hidup lama dan makmur, itu akan sangat membantu.”
“Tentu saja!”

Dan dengan ini perjalanan kami sebagai ‘pekerja dan penjual apa saja’ dimulai.



Pertama-tama kami berjualan obat.
Kita tidak memiliki banyak, namun bisa dijual dibawah harga pasar.
Barang utama kami adalah obat-obatan dan suplemen nutrisi. Barang-barang itu adalah barang yang bisa aku buat menjadi kualitas tinggi dan kita juga dapat mendapatkan harga yang cukup tinggi.
Dan kapanpun kami berhenti di suatu desa, aku akan membeli tanaman herbal yang aku tau dan membuat obat-obatan di jalan.
Filo cukup cepat, Jadi kami sering sampai di desa selanjutnya hanya dalam sehari, namun ada beberapa kasus juga dimana kami harus berkemah.
Ketika itu terjadi kami berhenti, menyiapkan api unggun dan memakan makan malam.

“Goshujin-sama! Sebelah Filo kosong! ayo tidur bersama!”

*Pat, *Pat, dalam wujud monsternya Filo memberikan sinyal agar aku duduk disebelahnya.

“Disebelahmu akan sangat panas.”

Sepertinya Filo sangat ingin tidur disebelahku. Di penginapan, aku memerintahkannya agar tidak kembali ke wujud monsternya, jadi ketika kita berkemah seperti ini, dia sedikit manja.
Yah, jika kami berkemah tidak akan ada yang melihat dan tidak akan jadi masalah. Sepertinya tidak apa-apa untuk sesekali membiarkannya…

“Filo, kau sungguh menyukai Naofumi-sama ya?”
“Yup! aku tidak akan kalah darimu Raphtalia onee-chan.”
“Kenapa jadi seperti itu!”

Ketika Raphtalia dan Filo berdebat, aku tidak bisa membedakan apakah mereka akur atau tidak.
Filo masih kecil, jadi dia dapat marah kepada apapun.
Oh tunggu, Raphtalia juga sebenarnya masih kecil kan. Jadi secara mental mereka di umur yang sama.

“Iya, iya. Cepatlah tidur. aku akan membangunkan kalian jika waktunya tiba-.”
“Ahh-- kau menganggap Filo anak kecil lagi-!”
“Itu benar! tolong berhenti memperlakukanku seperti anak kecil!”
“Oh itu benar-! Raphtalia dan Filo sekarang sudah besar-!”
“Kau tidak benar-benar berpikir seperti itu!”
“Uh! Goshujin-sama jahat!”

Dan dengan percakapan bodoh itu, perjalanan kami berlanjut.




TL: LoliLover
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar