Kamis, 10 September 2020

Realist Maou ni yoru Seiiki naki Isekai Kaihaku Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 33. Penjual Senjata Antik dan Eksentrik

 Chapter 33. Penjual Senjata Antik dan Eksentrik



Distrik kota berada di sisi lain kamp pengungsi. Distrik ini sudah ada jauh sebelum aku terlahir ke dunia ini.

Menurut Eve, itu adalah tempat yang sangat tua dan bersejarah dari zaman Raja Iblis sebelumnya, dan toko senjata itu berada di sudut kecil tempat ini. Dan di sana, aku bisa menemukan senjata yang dibuat Gottlieb. Kapak Firedragon Tail.

Aku datang hanya dengan pengetahuan ini, tetapi ketika aku mendatangi toko itu, keadaannya terlihat sangat menyedihkan.

Selain ukuran tokonya yang kecil, tidak ada tanda-tanda kalau toko itu pernah berkembang. Papan tanda yang berada di depan toko pun tertutup debu yang menyebabkan tulisan di papan itu tidak bisa dibaca. Ketika aku membuka pintu toko keluar suara berderit dari pintu tersebut dan tercium bau seperti jamur dari dalam toko.

Terlihat seorang gadis muda berusia sepuluh tahun yang menyambut kami. Dia memanggil kami dari balik meja toko. Yah, dia sangat kecil sehingga suaranya terdengar seperti berasal dari bawahnya.

“Selamat datang, pelanggan.”

Suara itu terdengar ceria, tapi aku tidak bisa melihat wajahnya. Jadi aku harus melihat ke bawah meja untuk melihatnya. Ya, itu adalah seorang gadis kecil.

Rambutnya berwarna kuning dan dikepang menjadi dua. Apakah dia yang menjaga toko ini? Aku bertanya kepadanya dimana pemiliknya.

Tapi dia menatapku dengan ekspresi bermasalah.

“Apakah kau mencari kakekku? Kalau iya, mungkin itu akan sedikit sulit.”

"Mengapa?"

“Masalahnya adalah… Kakekku sedang sakit.”

"Begitu rupanya, itu sedikit menyedihkan. " Kataku simpatik. Tapi mungkin itu ide yang buruk, karena kemudian aku mendengar suara teriakan marah dari belakang.

“Menyedihkan!!?? Siapa yang kau bilang menyedihkan? Aku bahkan tidak sedang sakit!" Kata seorang lelaki tua yang menggunakan tongkat saat dia berjalan ke arahku. Seluruh tubuhnya gemetar.

Tidak peduli apa yang dia katakan, dia terlihat sangat sakit. Orang tua itu memandang kami dengan curiga.

"Siapa kau?"

Jeanne menjawab dengan sedikit amarah.

“Kau tidak tau siapa dia? Bagaimana bisa? Dia adalah-"

Aku dengan cepat membungkam mulut Jeanne supaya dia tidak memberitahu siapa aku sebenarnya.

Mungkin bukan hal yang buruk untuk menegosiasikan harga sambil memberi tahu dia bahwa aku adalah penguasa daerah sini, tetapi aku tidak ingin menggunakan otoritasku untuk masalah ini.

Aku ingin segala sesuatunya berjalan secara alami.

“… Namaku Ashta. Dan mereka berdua adalah temanku. Aku mendengar bahwa anda memiliki senjata yang dikenal sebagai Firedragon Tail, yang dibuat oleh pandai besi terkenal. Jadi aku sangat ingin membelinya."

"Apa? Kau tahu tentang Firedragon Tail? "

"Iya. Aku mendengar rumor tentang senjata itu "

Orang tua itu terus menatap kami dengan curiga. Dia sepertinya memikirkannya sebentar. Tapi kemudian dia menggelengkan kepalanya.

"Tidak tidak. Tidak mungkin kalian bisa menggunakannya. "

Dia menggelengkan kepalanya dan mencoba mengusir kami.

“Apakah anda yakin tidak mau berubah pikiran? Aku tidak bisa mengatakan kalau aku bisa membayar sebanyak yang kau mau, tetapi setidaknya aku bisa membayar diatas harga pasar."

“Ini bukan masalah uang. Aku yang memilih kepada siapa senjataku akan kujual. Aku hanya akan menjual senjata kepada mereka yang dapat memaksimalkan potensi mereka. "

“Rekan-rekanku adalah pejuang yang hebat.”

“Aku bisa melihat itu. Tapi pria timur itu menggunakan pedang. Aku bahkan ragu dia pernah berperang dengan senjata selain yang dia bawa. "

Toshizou mengangguk.

“Dan juga postur tubuh ramping itu tidak bagus menggunakan kapak perang.”

“Cukup masuk akal,” kata Toshizou dengan enteng.

Bagaimanapun juga, pedang Izuminokami Kanesada miliknya adalah sesuatu yang dia perjuangkan dengan susah payah. Dia mengerti bagaimana perasaan orang tua itu.

Aku ingin bertanya padanya di sisi mana dia berpihak tetapi aku tetap diam tentang itu.

Kemudian serangannya berpindah ke Jeanne.

“Dan juga gadis itu. Sudah tidak perlu di tanyakan lagi. Dia pasti seorang pengguna pedang juga. Mereka tidak ahli menggunakan kapak. "

"Aku pernah menggunakannya untuk memotong kayu bakar." Jeanne berkata dengan bangga.

“Dia bahkan memiliki lebih sedikit otot dari pria itu. Tidak mungkin dia bisa menggunakannya. "

Dia memberi isyarat agar dia pergi.

Jeanne melangkah mundur, tapi dia menjulurkan lidahnya sesaat sebelum bergerak kebelakangku.

Terkadang dia bisa bertingkah sangat tidak dewasa. Agak canggung sekarang karena dia telah menyangkal dua prajurit yang merupakan Pahlawan, tetapi sekarang aku harus bertanya apakah dia akan memberikannya kepadaku.

Ketika dia mendengar permintaanku, dia membuat ekspresi paling tidak senang yang dia tunjukkan hari itu.

“… Tapi kau bahkan bukan seorang Prajurit. Kau adalah seorang penyihir. "

Tepatnya, aku adalah seorang Raja Iblis. Dan aku bisa menggunakan berbagai senjata.

“Izinkan aku membeli kapak perang itu jika aku bisa menggunakannya. Jika tidak, aku tidak akan mengganggumu lagi.”

“Kau sangat sombong rupanya. Baiklah. Kau hanya punya satu kesempatan. Ayunkan kapak itu di depanku dan aku akan menerima permintaanmu. " katanya

Beberapa saat kemudian dia membawakanku kapak.

…. Dengan di bantu oleh Toshizou, Jeanne dan cucu perempuannya

“Mengapa aku harus melakukan ini…” Keluh Toshizou, kemudian menambahkan,

“Dan juga senjata ini beratnya tidak normal. Manusia biasa tidak akan bisa mengangkatnya. "

Sikap lelaki tua itu menjadi masuk akal sekarang.

“Ya, manusia tidak akan bisa mengangkatnya. Tapi, kau tahu bukan kalau aku adalah Raja Iblis?” Kataku pelan sehingga hanya Toshizou yang bisa mendengar. Tetapi ada satu hal yang kuketahui, jadi aku bertanya kepada kakek tua itu sebelum mengambil senjata itu.

“Ada suatu hal yang menggangguku sejak kami datang ke sini. Siapa orang-orang yang terlihat seperti bandit yang berada di luar toko ini? "

“Bandit? Apa!? Jangan bilang padaku kalau mereka datang kembali !?”

Dia berlari ke pintu depan untuk melihat. Apa yang dia lihat adalah seorang pria yang tampak seperti pedagang dan beberapa Petualang. Pedagang gendut memasuki toko dan mulai berbicara sambil mengabaikan kami.

"Sekarang lihat di sini, pak tua, kapan kau akan melunasi hutangmu?"

Orang tua itu membalas.

“Aku tidak punya hutang. Setidaknya tidak dengan orang sepertimu. "

“Tapi kau punya hutang dengan ayahku. Dia mungkin berbaik hati mengatakan kalau kau bisa membayarnya saat kau menginginkannya, tapi aku tidak sebaik itu. Aku yang bertanggung jawab sekarang, dan sekarang aku ingin uangku dikembalikan. " Lalu dia juga berkata kalau orang tua seperti dia bisa mati kapan saja. Kemudian dia tertawa, dia tampak seperti penjahat klasik.

Namun, sepertinya dia benar-benar memiliki hutang. Cucunya gemetar dan bergumam sendiri dalam kesulitan. Aku mendekatinya dan bertanya berapa jumlahnya.

Pada awalnya dia tidak ingin mengatakannya, tapi kemudian Jeanne berlutut di sampingnya dan mulai berbicara dengannya. Setelah beberapa kata, gadis itu menjadi sedikit rileks. Bagaimanapun dia adalah seorang Saint.

“... Dua ratus keping emas.”

"Bukankah itu terlalu banyak." Kataku dengan heran, kemudian gadis itu menjelaskan.

"Pada awalnya hanya beberapa lusin keping, namun bunganya ... Tapi perjanjian aslinya adalah kakek bisa membayarnya saat kakek menginginkannya tanpa bunga ..." katanya dengan mata berkaca-kaca.

“Ini adalah praktik licik seorang pedagang. Tapi hutang adalah hutang. Baiklah. Aku akan membayarnya.” Kataku. Kemudian Hijikata mengeluarkan koin dari sakunya dan meletakkannya di meja kasir.

Kami telah membawa tiga ratus emas bersama kami. Tapi Toshizou meletakkan semuanya di atas meja. Mungkin itu caranya menunjukkan rasa kasihan. Bahkan setelah hutangnya dilunasi, gadis dan lelaki tua ini sepertinya akan hidup dalam kemiskinan.

Namun, saat pedagang itu akan mengambil koin, kakek tua yang keras kepala itu menolak tawaranku.

“Tak perlu repot-repot membayar hutangku. Aku tidak mau menerima sumbangan dari siapapun."

Pada titik ini aku menjadi sangat kesal, jadi aku meninggikan suaraku.

“Ini untuk senjatanya. Dan itu adalah harga yang pantas untuk Kapak Firedragon Tail, senjata terbaik yang pernah di tempa oleh Gottlieb. Nilainya tiga ratus koin emas. "

“…”

“Pembeli yang memutuskan berapa harga produk itu. Aku tidak melihat masalah dengan membayar lebih dari harga pasar. Atau apakah kau lebih suka melihat cucumu dijual? "

Orang tua itu menatap cucunya.

Dia adalah orang tua yang keras kepala, tapi dia juga mencintainya. Menatap cucunya sepertinya mengubah pikirannya.

Tetap saja, dia ragu untuk menjual sesuatu kepada seseorang yang bahkan mungkin tidak mampu memakai senjatanya.

Dia adalah orang tua yang membuatku frustrasi. Aku memutuskan bahwa aku perlu membuat pertunjukan kecil. Jadi aku mengambil Kapak Firedragon Tail dengan tangan kananku sendiri. Tentu saja, aku menggunakan sihir untuk memperkuat ototku.

Pedagang jahat itu melihatku dengan kaget. Begitu pula pemilik toko dan cucunya.

“Dan kau tahu, tidak baik menilai orang dari penampilan. Ini bukan apa-apa bagiku.” Kataku, lalu mengayunkan kapak itu ke arah pedagang gendut itu.

Tentu saja, itu mendarat di dekat kakinya. Aku membuat lubang di tanah dan membuat pedagang itu mundur dan mengompol.

“Ahhh!” Jerit pedagang itu.

Para pengikutnya juga terkejut, jadi aku mendesak masuk. Sambil berjalan satu langkah kedepan, aku berkata kepada mereka,

“Negeri ini dikuasai oleh Raja Iblis Ashtaroth. Dia berbelas kasih dan membenci perbuatan salah. Tapi dia sangat membenci pemberi pinjaman seperti kau yang suka menipu orang. Aku tidak akan mengatakan apa-apa padanya. Selama kau mengemasi barang-barangmu dan meninggalkan kota ini besok.”

Setelah mendengar kata-kata ini, pengikut pedagang itu mencoba untuk menghunus pedang mereka, tetapi dengan sekejap, pedang Toshizou melayang di udara dan ikat pinggang mereka jatuh ke lantai. Mereka terdiam setelah itu.

Mereka mengambil celana mereka dan melarikan diri, meninggalkan pedagang yang mempekerjakan mereka. Pedagang itu menangis dan kemudian mengejar mereka.

"... Mereka bahkan tidak pantas kulawan." Gumam Toshizou. Tapi pedangnya telah sedikit memurnikan kota. Itu adalah sesuatu yang bisa dia banggakan.

Dan begitulah caraku membeli Kapak Firedragon Tail dari pemilik toko lama.

Dia adalah orang tua yang keras kepala, tetapi ketika kami berpisah, dia berkata, “… Terima kasih. Raja Iblis.”

Jadi pada akhirnya dia tahu siapa diriku yang sebenarnya. Tetapi aku senang walaupun pada akhir nya dia tampak sedikit malu.

Note: 
Kalau ada miss tolong segera di info kan yak. Dan juga tiap akhir minggu ane bakal memperbaiki terjemahan ane jdi semisal ada masukan terjemahan silahkan komen di bawah atau chat FP Isekaichan.


PREVIOUS CHAPTER       TOC        NEXT CHAPTER


TL: Tasha Godspell
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar