Senin, 28 September 2020

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter SS-13. Petualangan Pochi (3)

 Chapter SS-13. Petualangan Pochi (3)


"Bunny Jumping Upper ~!"
"Ro ~ lling Round Kick ~"

Serangan vertikal Usasa, dan serangan horizontal Rabibi menebas para penjahat.
Sepertinya itu bukan pukulan atau tendangan biasa, dilihat dari damagenya.

Pochi dan gengnya sedang mencari kapal di pelabuhan Cybe Vice City Red Smoke Island untuk mengangkut para sandera kembali, namun mereka ditemukan oleh para penjahat, yang mengakibatkan perkelahian besar.

"Mereka terus datang kuma."
"Tidak ada akhirnya gau."

Kubear yang telah berurusan dengan para penjahat ini menggunakan perisai besarnya dan Gaugaru yang mengacungkan pedang besarnya di garis depan terlihat muak.
Membiarkan kelompok beastkin menangani garis depan, Ninin mengawasi Hitona yang mendukung pertarungan dengan magic dan perwakilan sandera, melenyapkan semua penjahat yang mendekat dengan pedangnya.

"Iai Slash! Berturut-turut~ nanodesu!"

Pochi melepaskan rentetan tebasan ala Iai dengan kecepatan yang mustahil untuk dilihat dengan mata telanjang sambil berteriak 'Shubaba' dengan keras, menetralisir para penjahat.
Bertarung dengan gaya pedangnya yang biasa akan lebih cepat, tapi Pochi dengan teguh menaruh kepercayaan pada ajaran Arisa, "Iai Slash adalah yang tercepat."

"Usasa!"
"Maaf, Rabibi."

Saat kelelahan mulai terlihat karena pertarungan panjang ini, Usasa terkena serangan musuh.
Dia berhasil lolos dari cedera berkat dukungan Rabibi, tetapi mereka berdua sepertinya kehabisan stamina.

--pi ~ po ~ pa ~ po.

Keduanya terciprat semacam cairan bersama dengan suara samar itu.

"--Eh?"
"Rasa sakitnya hilang. Apa ada yang melempar magic potion?"

Usasa dan Rabibi dengan cepat melihat sekeliling tetapi tidak ada yang sempat melakukan itu kepada mereka. Bahkan Pochi memiliki ekspresi lelah di wajahnya.

Kemudian tiba-tiba suara dentuman disertai dengan getaran bisa dirasakan, semakin mendekat dari arah kota.

Pilar api bisa terlihat diluar, menghanguskan langit.

"Dia di sini!"
"Bos!"

Para penjahat tampak gembira.

"Itu hydra."
"Oh tidak kuma."
"S-semuanya akan baik-baik saja. Nee-san ada di sini."

Di sisi lain, Usasa dan yang lainnya tampak sangat tegang.

"I-Itu Bencana ..."
"Kedatangan Demon lord Kedua, Baphomet『 Calamity 』."

Mendengar perwakilan sandera, Ninin teringat apa yang dia dengar di desa.

Baphomet yang menunggangi Hydra bergabung ke medan perang.
Diikuti oleh sejumlah besar monster, bahkan membanjiri cakrawala.

"...Semuanya sudah berakhir."

Perwakilan sandera jatuh terduduk sambil bergumam putus asa.

Ninin dan Hitona berpaling ke satu-satunya harapan mereka, tetapi bahkan Pochi pun gemetar, pedangnya jatuh.

"I-itu mustahil nanodesu."


"Oy oy apa-apaan ini, aku datang kemari karena kalian tidak menyelesaikannya, mereka hanya sekelompok anak nakal."

Baphomet berteriak dengan marah.

"Dan mereka sudah gemetar ketakutan saat melihat hydraku yang hebat ini."

Dia dengan puas memandangi Pochi yang terhuyung-huyung.

"Tidak mungkin, bahkan Pochi-san ..."
"T-tunggu ini pasti bohong!"

Ninin putus asa, Rabibi berteriak keras.

"T-tidak mungkin nanodesu. Bagaimana bisa memakan daging sebanyak itu nodesuyo?"
"""--Makan?"""

Geng Pendora terlihat terkejut dengan perkataannya.

"Magic bag Pochi tidak memiliki fungsi freezer, dagingnya akan membusuk jika kau tidak memakannya dengan cepat, nodesu."

Pochi berbicara dengan serius.

"Berhenti menggertak!"

Baphomet berteriak dari atas hydra.

"Bagaimana mungkin kau melawan diriku yang hebat ini dan Doran-ku jika kau bergetar seperti itu?"

Sepertinya Doran adalah nama Hydra.

"Pochi hanya sedikit pusing, tapi semuanya baik-baik saja nanodesu."

Kakinya gemetar meski mengatakan itu.

--Pochi.

Magic potion seukuran botol susu datang entah dari mana.
Pochi menangkapnya.

"I-ini! Minuman energi rasa dendeng sapi nanodesu."

Pochi yang melihat label botol tersebut meneguknya tanpa ragu.

Getaran Pochi berhenti seketika, tubuh kecilnya dipenuhi dengan kekuatan.

"Shakiiin nanodesu! Pochi penuh dengan stamina nanodesuyo!"

Pochi melakukan pose shupin.

"D-dari mana itu berasal?"
"Kau berpikir, Kau kalah ~?"

Ninin dan Usasa yang mendengar suara tak kasat mata itu membuat wajah, "Aku tahu."

"Pertama, mari kita mulai dari musuh kecil nanodesu!"

Pochi dengan cepat menghempaskan semua monster yang masuk.
Tidak ada yang bisa melihat bayangan Pochi saat dia terus menggunakan Flickering Steps di semua tempat.

"A-ada apa dengan anak nakal ini ?!"

Baphomet terdengar panik.

Baik api hydra maupun monster kecil tidak bisa mengenai Pochi.
Bahkan harapan terakhirnya, Hydra kehilangan semua kepalanya dalam sekejap.

"Jangan berpikir hanya itu yang bisa kulakukan!"

Baphomet yang berlumuran darah Hydra, berlari ke arah pantai dengan tergesa-gesa.

"Ayo! Sea Calamity!"

Baphomet berteriak ke arah laut.

Tentakel terbentang dari laut dan berusaha membelit Pochi.

"Eeeew, yucky, nanodesu."

Pochi menendang dinding, dan berlari ke atap untuk menghindari hujan tentakel.

"I-itu!"
"Benda apa itu Ninin!"
"Itu tentakel Kraken! Monster terburuk yang akan menenggelamkan kapal apa pun, baik itu bajak laut atau pedagang. Jika kau bertemu salah satunya di laut, hanya kematian yang menunggumu. Itu monster yang tak terkalahkan."

Ninin menjawab pertanyaan Usasa.

Dari permukaan laut, muncul monster berbentuk gurita << Octopus Kraken >>.

Bahkan Pochi yang bersikap santai tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat melihat itu.

"Ow ya, ini akhir untukmu! Matilah kau!"

Baphomet tampak penuh kemenangan saat melihatnya.

"Itu takoyaki-san nanodesu!"

Mata Pochi berbinar.

"... Takoyaki?"
"Kau harus mulai dari kaki saat kau memotong gurita-san nodesuyo!"

Pochi berbicara seolah-olah dia sedang menjawab pertanyaan Baphomet sebelum memotong tentakel Kraken satu demi satu dengan Magic Edge yang memanjang di atas pedangnya.

"Triknya adalah dengan memotong pangkal tentakelnya segera nanodesuyo!"

Pochi juga berlari ke atas tubuh Kraken dan kemudian memotong dengan rapi tubuh utamanya menjadi dua.

"Sayang sekali untuk isi perutnya, tapi kau tidak bisa memakannya tanpa Master nanodesu."

Pochi bergumam sambil melihat usus kraken yang terjatuh.

Baphomet yang mencoba melarikan diri secara diam-diam tertimpa oleh usus yang jatuh, tidak bisa menggerakkan satu jari pun.

"A-aku, tidak akan membiarkannya berakhir seperti ini!"

Terjadi ledakan dan kemudian usus Kraken meledak kemana-mana.
Baphomet sendiri mengalami luka serius, tapi dia segera menyembuhkannya dengan magic potion.

"Sekarang kesempatanku - apa? Kakiku tidak mau bergerak?"

Baphomet mencoba menyelinap pergi di tengah cipratan darah yang disebabkan oleh ledakan tadi, tapi kakinya tenggelam ke dalam bayangan dibawahnya.

"Ketemu, nanodesu! Kau tidak bisa lepas dari Pochi nanodesuyo!"

Pochi muncul membelah cipratan darah tersebut.

"Aku soku zazan nanodesu!"

Pochi yang membentuk Magic Edge menjadi instrumen tumpul mengambil kesadaran Baphomet dalam satu pukulan.

"Yay ~!"
"Seperti yang diharapkan dari Nee-san kuma!"
"Nee-san yang paling kuat!"
"... Aku akan menjadi sekuat Pochi-san suatu hari nanti."

Saat geng Pendora bersorak, Usasa diam-diam bersumpah.
Rabibi perlahan meletakkan tangannya di tangan Usasa. Mereka mengangguk bersama.


"Para penjahat itu kabur, kuma!"
"Kapal bajak laut itu berlayar pergi woof!"

Begitu melihat bos mereka yang tak terkalahkan, dihabisi, para penjahat di Vice City Cybe bergegas pergi ke segala arah.
Para perompak juga mulai menarik jangkar mereka, memasang layar di kapal mereka.

"Mereka akan kabur kalau terus begini kuma!"

Kubear panik, sementara anak-anak lain mengamati sekeliling untuk mencari cara menghentikan mereka.

"Ah, nanodesu."

Kapal bajak laut pertama yang berangkat dari pelabuhan tiba-tiba terbakar, lalu tenggelam.

Di ujung garis pandang Pochi dan gengnya, tembakan meriam dari laut menenggelamkan kapal perompak satu demi satu.

"Itu kapal perang! Sebuah armada kapal perang datang dari laut!"

Pochi dan gengnya tidak menyadari bahwa angkatan laut dari negara tetangga termasuk Kerajaan Sherifad telah datang.
Begitu pembantaian sepihak berakhir, salah satu kapal perang yang melenyapkan para perompak berlayar ke pelabuhan.

"Itu adalah orang militer nanodesu."

Seorang laksamana dengan banyak medali di seragamnya turun dengan banyak pelaut dan kesatria menghadapnya.

"Kau pasti hero yang mengalahkan Demon Lord Kedua Baphomet [Calamity], bukan?"
"Pochi bukan satu-satunya yang mengalahkan para penjahat nodesu! Dia berhasil karena Usasa, Rabibi, Gaukun, Kubear, Nin, dan Hitona membantu nodesuyo!"

Laksamana memuji Pochi karena mengalahkan Baphomet, dan bertanggung jawab untuk mengangkut para sandera kembali ke keluarga mereka.
Meskipun Ninin dan Hitona yang melakukan negosiasi, bukan Pochi yang buruk dengan penjelasan, semuanya berjalan mulus entah bagaimana.

Pertama-tama, fakta bahwa pasukan sekutu tepat waktu muncul tepat setelah Baphomet dikalahkan seharusnya sedikit aneh, tetapi tidak ada yang mempertanyakan itu.

Namun, Ninin dan Hitona tahu bahwa pelindung Pochi mendukung mereka, dan mereka yang memiliki naluri juga merasakannya.

"Ayah!"
"Selamat Datang di rumah!"
"Nee-chan, selamat datang kembali."

Penduduk desa berkumpul untuk menyambut para sandera.

"Kita akan mengadakan festival hari ini! Keluarkan minuman keras dan makanan terbaik yang kita miliki!"
"Oh, kalau begitu Pochi akan membawa daging juga nodesuyo!"
"Kita tidak bisa membiarkan dermawan kita untuk--"
Dari magic bagnya, Pochi mengeluarkan semua monster yang dia kalahkan, menumpuknya satu demi satu.
Kepala desa terdiam begitu dia melihat tubuh monster yang memenuhi pengelihatannya.

"Wah, ini benar-benar menakjubkan."
"Ahli memasak yang harus mengolah ini."
"Kalian semua! Berhenti berdiri dan mulai mengolahnya sekarang!"

Tidak ada yang bisa melawan ibu-ibu. Saat para pria pergi, para wanita menyingsingkan lengan baju mereka didepan bahan-bahan yang dibawa Pochi.

"O-ou, serahkan pada kami!"
"Aku akan membantu Kuma."
"Kami pandai mengolah daging monster woof."
"Pochi juga akan membantu nodesu! Pochi adalah pengolah profesional nanodesuyo!"

Para pelaut juga membantu seperti yang diperintahkan oleh laksamana, bersama dengan Pochi dan penduduk desa.

Makanan sudah siap sebelum matahari terbenam, Pochi dan teman-temannya, penduduk desa, dan para pelaut memulai festival daging.

"Kita punya banyak daging disini, makan sepuasnya, nodesuyo!"
"Serahkan padaku kuma!"
"Makan adalah keahlianku woof."
"Oh, ya ~?"
"Ta-Tama-san? K-kapan kau ..."

Pochi dan teman-temannya menikmati hidangan daging.

Di seberang api unggun yang memanggang daging, laksamana dan seorang anak laki-laki berambut hitam - Satou sedang berbicara.

"Terima kasih atas kerjasamanya, Admiral."
"Tolong, itu harus menjadi kalimatku. Berkat bantuan Yang Mulia Earl, kami berhasil melenyapkan keluarga Baphomet yang bahkan menguasai Kraken tanpa campur tangan dari Red Dragon yang menghuni Red Smoke Island."

Admiral dan Satou bersulang dan meminum anggur perayaan mereka.

"Mengalahkan Baphomet sang [Calamity] sendirian, dia benar-benar gadis yang tangguh. Tapi kurasa itu tidak mengherankan jika dia adalah punggawa Earl Pendragon yang terkenal."
"Oh, gadis itu lebih seperti keluarga daripada punggawa."

Satou mengawasi Pochi dengan tatapan lembut.

Pochi dengan riang menggigit daging.

"Daging benar-benar terbaik nanodesu!"


Note:
Whew, akhirnya nyalip englishnya lagi~ Jadi buat besok dan minggu depan gak ada update ya~




TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar