Jumat, 11 September 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 160. Kembali ke Desa

Chapter 160. Kembali ke Desa


Setelah pertandingan Itsuki berakhir, acara Colosseum terus berlanjut, itu membuatku tidak nyaman.

“Aku dengar toko senjata disekitar sini memiliki berbagai jenis senjata, aku ingin melihat-lihat dulu kesana.”
“Perlukah aku pandu kesana? Ya.”
“Boleh... benar juga, aku mengandalkanmu.”

Kota ini cukup ramai jadi aku khawatir tersesat jika sendirian.

“Baiklah, akan aku menyuruh seseorang untuk memandu Tuan.”

Lalu ada seorang lelaki kekar yang mengangkat tangannya, mengajukan diri untuk melakukan tugas tersebut.
Kemudian aku dipandu olehnya menuju toko terbesar disana.
Walaupun ini dunia lain, toko besarnya seperti departemen store.
Didalamnya seperti distrik pembelanjaan.

“Eh? Bukankah itu Hero Perisai-sama?”
“Salah orang.”

Penjual Aksesori melambaikan tangannya. Aku berpura-pura tidak mengenalnya.

“Ini adalah toko yang aku jalankan. Aku sangat senang jika Tuan datang untuk melihat-lihat aksesori yang kubuat.”

Itu adalah toko yang akan diwariskan kepadamu.
Aku merasa melihat permata ruby didalamnya.
Jika aku mengabaikannya mungkin ia akan beranggapan aku mengakui bisnisnya.
Aku menyesuaikan nafas dan pandanganku.

“Kau menjalankan toko yang cukup besar.”
“Benar sekali, apa yang sedang dicari Hero-sama?”
“Aku sedang mencari senjata dan armor.”
“Kalau begitu, itu berada dilantai 2. Apa Hero-sama mau berkeliling dilantai 1? Disana banyak aksesori yang aku jual.”

Aku mengabaikan lantai yang dia sebutkan. Walau dari tempatku berdiri, aku sudah melihat banyak kilauan dari aksesori yang dipajang. Jujur saja, aku bisa buta.

“Aku tidak tertarik.”
“Ngomong-ngomong, apa Hero-sama menggunakan teknik yang aku ajarkan? Kalau tidak diasah, maka Hero-sama tidak bisa membuat barang bagus dengan teknik yang biasa saja.”
“Aku terkadang membuatnya.”

Aku membuat aksesori untuk budak dari bahan monster.
Kebanyakan bahan yang aku buat berasal dari tulang monster.
Tulang merupakan bahan yang keras untuk dijadikan aksesori, tapi efek yang dihasilkan cukup banyak. Ketahanannya tidak begitu cepat berkurang. Kekurangannya hanya tidak memberikan bonus yang signifikan.

“Ini, mungkin tidak begitu halus.”

Aku menunjukkan aksesori yang aku buat ketika ada waktu luang kepadanya.

“Wow! Aksesoris Tipe Bone ya!?”
“... Apa belum ada yang seperti itu?”
“Bukannya tidak ada.... oh iya, iya, harganya akan murah, tapi karena akan berguna untuk petualang, mungkin ini akan menguntungkan.”
“Walau itu murahan, tapi itu cukup bagus untuk percobaan, bukan?”
“Benar sekali! Ngomong-ngomong, aku telah mendengar Hero-sama mendapatkan wilayah.”
“..... Jika kau mau membuka cabang disana mungkin kau bisa berkunjung?”
“Aku masih punya kontrak disini, kau tahu!”

Dengan mata yang mengeluarkan hawa kejahatan, Penjual Aksesori berkata.
Sudah menjadi hal biasa bagi manusia untuk menolaknya.

“Namun jika kau ingin mendirikan toko diwilayahku, jangan mengganggu pembangunan disana.”
“Aku tahu itu. Hehehe....”

Sepertinya aku punya banyak kenalan pedagang jahat. Aku harus berhati-hati jika berada disekitar mereka.

“Bagaimana perkembangan penjualan Aksesori Miraca?”
“Laku keras. Karena bencana besar itu baru saja terjadi.... jadi banyak penduduk yang ingin melindungi diri mereka sendiri.”

Aku tidak tahu kenapa, dia selalu mudah mendapatkan uang.

“Kalau begitu, aku ingin melihat senjata dulu.”
“Kami menantikan kunjungan Tuan di lain waktu.”
“Iya, ya.”

Aku bisa lelah untuk terus berurusan dengan pedagang jahat.
Kemudian, aku naik ke lantai 2.

Ah.... ada banyak senjata yang dijajakan diruang pajang.
Kualitasnya cukup baik untuk dicoba.
... Hmm, terpajang berbagai pedang dan tombak yang terbuat dari besi dan meteor. Ah, mereka dipajang ditempat yang cukup mahal.

Oh? Ada armor yang terbuat dari Reiki.
Tapi tidak ada bedanya dengan yang ada di Melromarc.
Harganya sangat mahal.
Ya, mungkin itu karena setiap negara punya harganya masing-masing.

Hmm... ketika aku melihat pajangan perisai, tidak ada perbedaannya dengan yang dipajang Pak Tua.
Sebaiknya, aku menyentuh perisai yang baru pertama kali kulihat.

“Permisi, apa aku boleh menyentuh perisai ini?”
“Iya, silakan.”

Setelah mendapat ijin dari penjaga toko, aku mengambil perisai yang belum pernah aku lihat di toko Pak Tua, lalu mengaktifkan Weapon Copy.
Shield Spike, Shield Frisbee, Shield Jewel, Shield Platinum.... Dan masih banyak lagi.
Dan itulah yang terjadi, aku dapat menyalin banyak perisai.
Aku ingin mencari tahu sudah sekuat apa diriku sekarang.
Aku sudah lama tidak bertarung.... lagi pula, statistikku masih berkurang akibat kutukan.
Seperti yang aku dengar dari Pak Tua, ternyata memang benar, bahan yang berasal dari Reiki itu sulit untuk diolah....
Bahkan toko sebesar ini juga tidak menyediakan senjata dari bahan itu.

“Hmm?”

Salah satu contohnya, ada senjata yang diberi label “Tidak Dijual”.
Itu adalah pedang bermata tunggal, tapi... aku bisa menyadari pedang itu terbuat dari bahan Reiki.
Aku mengaktifkan skill Appraisal dan menganalisis senjata tersebut.

Pedang Reiki
Kualitas.....

Oh tidak. Skill Appraisal yang aku kuasai tidak bisa mengetahui info detailnya.
Tapi aku tahu ini pedang yang sangat bagus.... bahkan ini diberi kaca agar tidak disentuh orang.
Kalau senjata itu ada dalam pelelangan mungkin akan menjadi hal yang luar biasa.
Ternyata memang ada penempa berpengalaman lainnya didunia ini. Walaupun begitu.... aku tidak punya uang untuk membelikan pedang itu untuk Raphtalia.
Baiklah, aku akan menjadikan itu sebagai topik pembicaraan dengan Pak Tua.
Aku tidak menyadari sudah menghabiskan banyak waktu untuk berkeliling toko.


“Kita sudah akan pulang?”

Sekarang sudah malam. Dengan wajah yang kesal Rishia menyapaku yang baru saja datang ditempat pertemuan.

“Aku perlu membawa budak yang baru saja dibeli ke desa. Aku sudah tidak punya uang untuk menyewa kamar kita semua.”

Bisa saja aku menyimpan mereka di tempat Pedagang Budak dulu, jika tidak, maka aku harus membawa mereka ke desa.... ada kemungkinan Rishia melihat Itsuki, aku sangat ingin segera pergi ke desa.
Raphtalia juga sedang menghibur Rishia dengan keringat dingin.

“Hei, hei, hei, Raphtalia-onee-chan, kenapa—“
“Diam, Burung.”

Filo mulai menyerang Raphtalia dengan mode Interogasinya, aku harus menghentikannya dengan segel budak.

“Mu....”

Filo sepertinya sangat kesal dengan perbuatan itu, tapi aku harus tetap membuatnya diam.
Jika tidak, Rishia bisa menjadi gila.
Flag yang menyatakan itu berkibar sejenak, aku tidak mau terjadi hal merepotkan lagi.
Dan Itsuki... mungkin aku akan membiarkan dia menderita dulu sebelum Rishia mengurusnya.

Aku masih ragu-ragu untuk mempertemukan Rishia dengan Itsuki. Karena alasan moral.
Rishia.... sepertinya sangat menaruh harapan tinggi padanya.
Mungkin akan sangat menguntungkan, tapi untuk saat ini pastinya tidak mungkin.
Ini tidak akan membantu Rishia sedikitpun.
Sebaiknya, aku bertanya kepadanya.

“Rishia.”
“Ada apa?”
“Kau ingin diakui oleh Itsuki, bahwa kau itu sudah kuat, bukan?”
“Iya.”
“Kalau begitu, kau harus menjadi lebih kuat dari sekarang.”
“Iya. Perjalananku masih jauh. Aku harus lebih kuat, agar dapat bertarung disisi Itsuki-sama.”

Oleh karena itu, sekarang bukan waktunya mereka bertemu.
Ini demi kebaikan Itsuki dan Rishia.
Sebelum masa depan ada masa kini.

Jika aku mempertemukan mereka sekarang, maka yang terjadi hanya penderitaan bagi mereka.
Itulah sebabnya kita memutuskan untuk menyembunyikan tentang Itsuki dan pulang.

Kita akan berangkat setelah menaikkan budak ke kereta yang sudah disiapkan oleh Pedagang Budak.
Sekarang, kereta kami dihubungkan dengan 3 kereta lainnya.
Filo terlihat sangat senang.

Pedagang Budak masih ada urusan di Zeltoble, jadi ia tetap disini.
Kita tidak perlu pulang bersama. Ia terlihat cukup sedih, tapi aku tidak mau ia ikut bersamaku.

Aku melihat keadaan kereta yang berisikan budak. Ternyata cukup sempit.
Untuk mengakali itu, aku sudah membagi-bagi mereka ke setiap kereta, tapi Sadina cukup besar, kalau dia ikut naik kereta pasti cukup sempit.

“Hei, kau itu terlalu besar, bagaimana jika kau pergi lewat laut?”
“Naofumi-sama!?”

Raphtalia terlihat marah.
Itu merupakan hal yang pasti terjadi, tapi dia itu cukup merepotkan.
Kalau naik kereta dia cukup besar. Aku bisa menyuruhnya untuk berjalan mengikuti kami, tapi apa dia bisa mengikuti laju Filo?
Itu tidak mungkin.
Walaupun menyuruh melewati laut juga sudah cukup kejam.

“Ya. Boleh saja!”

Sepertinya Sadina sangat senang untuk melewati laut, dia juga terlihat senang dengan tawaranku.
Padahal aku hanya setengah bercanda.

“Apa kau yakin?”
“Itu lebih mudah dari pada berjalan di daratan, jika aku mengikuti ombak laut mungkin bisa sampai dengan cepat.”
“Bagaimana dengan monster laut? Apa kau bisa menanganinya sendirian?”
“Jangan meremahkanku.”

Benar juga, dia... sudah berlevel 40.
Walau aku beli dia dengan harga diskon, harganya masih mahal.

“Baiklah. Aku mengandalkanmu.”
“Iya. Aku sudah tidak sabar untuk bertemu semua orang.”

Setelah mengatakan itu, Sadina berjalan dan melompat ke sungai.
Zeltoble itu cukup dekat dengan laut, aku rasa akan baik-baik saja?

“Sadina-neechan. Dia itu sangat kuat.”

Hanya satu-satunya budak dari desa yang dia banggakan.
Benar juga, dia itu tidak memiliki luka parah.

“Oneechan. Dia itu melindungi kami.”
“Hmm...”

Mungkin itu tanggung jawab dari seseorang yang paling tua? Berarti dia cukup dapat diandalkan.
Secara statistik dia tidak begitu tinggi, tapi dia itu orang yang cukup lihai.
Pasti dia terus melindungi semua anak desa. Walaupun dia tertawa, pasti ada banyak luka ditubuhnya.

“...Oh.”

Kata Fohl sambil melihat punggung Sadina yang melompat.
Apa dia mengerti arti dari melindungi itu?
Dia membawakan segelas air untuk Atla yang sedang berbaring.

“Terima kasih, Onii-sama.”
“Jangan khawatir. Lalu bagaimana keadaanmu?”
“Baik... seluruh tubuhku terasa baik.”
“Baguslah.”
“Tuan Naofumi.... kapan kita berangkat?”

Atla menoleh kepadaku dan bertanya.
Aku sedikit mengkhawatirkan keadaannya, karena dia itu tidak bisa melihat.

“Ya, sebentar lagi kita berangkat.”
“Aku mengerti.”
“Sudah saatnya kau meminum obat ini sekali lagi agar cepat sembuh.”

Aku mengubah perisai menjadi Reiki Sacred Tree Shield lalu mengambil obat Yggdrasil yang sudah aku sisakan untuk Atla.
Mungkin keadaannya yang membaik ini bisa menjadi lebih baik.

“Terima kasih banyak.....”
“Jangan khawatir.”

Aku menatap Fohl.

“Gnunu....”

Seperti ia sangat kesal.
Ya, kau harus membayar obat ini, dengan seluruh hidupmu.
Karena ini sangat mahal, jadi aku gunakan untuk menyudutkannya.

“Tuan Naofumi....”

Atla meraih lenganku.

“Aku mohon untuk akur dengan Onii-sama.”
“Kita tidak bermusuhan! Benarkan!”

Fohl dengan seenaknya mengaitkan lengannya dipundakku.
Apa maksud dari sifat ramahmu yang tiba-tiba ini.
Akan merepotkan sekali kalau dia salah paham dengan hubungan kita saat ini.

“Aku memohon padamu juga, Onii-sama. Dia adalah orang yang baik.”
“I-iya, aku mengerti.”
“Baguslah, kalau begitu.”

Atla mulai terlihat lelah, karena dia berbaring kembali.
Meskipun obatnya telah melakukan pekerjaannya, dia itu masih sakit. Pastinya dia cukup lelah.

“Aku mulai mengantuk.”
“Sebaiknya kau istirahat saja. Desa yang kita tuju cukup jauh.... mungkin burung yang mengemudi kereta ini agak kasar, jadi mungkin kau akan mabuk kendaraan.”
“Burung suci yang menarik kereta ini? Kekuatannya pasti sebanding denganmu, Tuan Naofumi.”

Atla menunjuk ke arah Filo.
Walaupun dia tidak bisa melihat, pasti ada sesuatu yang dia rasakan.

“Ada apa, Goushijin-sama?”
“Jadi begini, budak yang baru kita beli, Atla, dia itu mengatakan kalau kau itu kuat, padalah dia itu tidak bisa melihat.”
“Hehehe, Firo merasa dipuji.”
“Orang yang disana.... orang yang ceria.... dan memiliki kekuatan yang murni. Aku bisa merasakan kalau dia adalah orang yang menerima kebaikan Tuan Naofumi ketika dibesarkan.”
“Benar.”

Filo dengan membusungkan dadanya menjawab itu.
Kebaikan? Siapa yang aku berikan kebaikan? Apa yang sedang dia bicarakan?
Terserahlah. Aku bisa pusing memikirkannya.

“Dengar, karena ada yang sedang sakit, jadi jangan terlalu cepat.”
“Iya.”
“Atla, kalau kau mengantuk tidur saja. Fohl, kau harus terus terbangun selama perjalanan.”
“...Hah.”

Fohl menatapku dengan tatapan menentang. Aku tidak peduli.
Penghubungan kereta sudah selesai. Lalu, kita pergi dari Zeltoble tengah malam.




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar