Jumat, 18 September 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 162. Filorial dan Dragon

 Chapter 162. Filorial dan Dragon


Aku meninggalkan para budak, lalu berjalan menuju gudang desa mengikuti Ksatria Wanita di belakangnya. Disana aku melihat Rat sedang menyilangkan tangannya dengan ekspresi gelisah di wajahnya. Sebaliknya, Taniko menampakkan wajah ceria dengan mata yang berbinar. Keduanya sedang berdiri menungguku disana.

"Ada apa kau memanggilku?"
"Pertama, lihatlah ke dalam gudang yang sudah aku rapikan."

Aku membuka pintu gudang lalu melihat isinya. Di dalam gudang ada.... berbagai macam zirah dan material. Disana juga ada banyak telur monster. Hmm? Sebelumnya disini tidak ada apa-apa.

"Apa? Jangan bilang kau menggunakan uangku untuk membeli semua barang ini tanpa izin?"
"Tidak, ini semua adalah kiriman untukmu, Iwatani-dono. Mereka meninggalkan semua ini disekitar desa."
"Apa?"

Di dalam gudang, aku melihat ada kotak kayu yang sudah terbuka. Pada kotak-kotak kayu tersebut ada sebuah kalimat yang bertuliskan [Kepada Hero Perisai-sama, tolong berikanlah semua hadiah ini kepada budak-budak yang malang] dengan tulisan tangan yang jelek sekali.

"Apa maksudnya ini?"
"Sepertinya ada yang memberikan sumbangan. Di dalamnya terdapat beberapa zirah, obat-obatan, perhiasan, dan perkakas yang cukup langka."
"Alasan Rat dan Taniko ada disini karena telur monster yang ada disini bukankan? Siapa yang mengirim kotak-kotak ini?"
"....Aku mendapatkannya dari Ratu saat ingin memberikan laporanku kepadanya. Mereka mengirimkannya secara rahasia. Melihat dari tulisan dan tinta yang dipakainya, kemungkinan besar mereka adalah orang dari Silvelt atau Shieldfreeden."
"Apa akan baik-baik saja jika aku yang menerima semua ini?"
"Semua barang ini tidak mungkin dapat dilacak. Bahkan inskripsi pada zirahnya sudah dihancurkan. Kita tidak dapat mencari tahu siapa pengirim dan penempanya juga."

Hmm... pasti orang yang mengirim semua barang ini suatu saat akan meminta balas budinya padaku. Tidak penting siapa yang mengirimnya. Karena, jika aku menerima hadiah seperti ini, itu menandakan bahwa negara yang mengirimkan barang tersebut masih sangat menghormati Para Hero.
Pada zaman dahulu, ada seorang editor dewa manga yang kesal akibat kenakalan dari anak dari dewa manga tersebut, hingga akhirnya dia melempar anaknya tersebut ke dalam kolam taman. Setelah itu, si editor itu menyatakan telah melakukan itu, bahkan sampai membanggakan dirinya atas perlakuan itu. Kebenarannya masih belum bisa dipastikan, namun aku bisa menganggap kemungkinan seperti itu sedang terjadi saat ini.
Sudah tidak penting lagi siapa yang menyumbang ini. Pengirim ini hanya ingin menjadikan barang yang dikirimkan ini sebagai suatu hal yang bisa dibanggakan banyak orang, seperti aku ini adalah yang membantu Hero Perisai.

"Mereka mengirimkan barang yang penuh dengan masalah."
"Benar. Telur apa saja itu?"
"Bermacam-macam, dari yang mudah ditemukan seperti Usapil hingga monster langka lainya."

Jadi telur-telurnya sudah diperiksa jenisnya.
Tapi Rat bertingkah aneh, tidak, dia sedang marah sekarang.

"Dan yang menjadi masalah adalah.... telur yang dibelakang itu, yang ukurannya besar."

Terdapat sebuah telur yang besar di sudut gudang. Telur apa itu? Apakah itu monster yang sama seperti Reiki?

"Jadi apa itu?"
"Itu adalah Telur Hiryuu. Mereka biasanya jinak, dapat diandalkan, dan sangatlah mahal."

Huh, mereka mengirim benda yang sangat merepotkan. Aku tidak tahu kenapa, tapi kelihatannya Rat sangat membenci Dragon.

"Akan ada Dragon di desa ini.... Luar biasa!"

Taniko kelihatannya sangat semangat. Ada apa dengannya? Kenapa berbanding terbalik dengan Rat?

"Apa yang sebaiknya kita lakukan? Pengirimnya tidak diketahui, jadi kita akan mencoba untuk mengembalikannya?"
"Padahal kita mendapatkan hadiah. Aku tidak menyangka kita akan kerepotan seperti ini."

Kerepotan seperti ini terjadi karena hadiah yang sangat mahal. Ditambah lagi ada kemungkinan orang yang mengirim ini hanya ingin memanfaatkan aku saja.
Dengan pengembaliannya yang tidak mungkin, jadi sekarang aku hanya bisa menerimanya. Kita harus bersiap-siap, jika sesuatu yang buruk terjadi karena semua barang ini.
Jika hadiah ini pemberian dari Silvelt, kemungkinan besar mereka memberikannya karena ingin berterima kasih kepada Hero Perisai yang merupakan dewa di negaranya.

"Untuk sekarang, kita terima saja hadiahnya. Namun, jika suatu saat nanti ada seseorang yang memintanya kembali, kita abaikan saja mereka. Ngomong-ngomong, apa kita bisa memelihara Hiryuu ini? Bagaimana dengan pendaftaran majikannya?"
"Kita membutuhkan segel monster level tinggi. Pengirimnya juga memberikan peralatan yang dibutuhkan untuk memasang segelnya. Jadi..... jika Count menginginkannya, maka dengan terpaksa aku akan melakukannya."
"Kenapa kau sangat membenci Dragon?"
"Ah, mungkin aku belum memberitahu Count alasan dibalik aku membenci Dragon."

Ketika aku memberikan jawaban dengan mengangguk pada Rat, dia menatap Taniko dan mulai berbicara.

"Ketika Dragon sudah berlevel tinggi, mereka akan mulai memanas. Lalu mereka akan kehilangan kendali atas dirinya sendiri."
<EDN: Memanas disini maksudnya birahi tinggi ya :v>

"Tunggu, apa?"
"Kau tidak tahu? Kebanyakan Dragon akan mulai mencemari wilayah dia tinggal. Oleh karena itu, tempat tinggal Dragon biasanya sangatlah berbahaya."
"Benarkah?"

Satu-satunya Dragon yang kutahu hanya.... Dragon yang sudah dikalahkan oleh Ren. Tepatnya Dragon itu berada di Desa Timur. Disana terdapat semacam kutukan Dragon yang sudah mati, dan menyebabkan wabah penyakit. Tentu saja itu adalah wilayah yang tercemar.

"Dragon, itu ya. Ketika mereka kehilangan kendali atas dirinya, mereka akan mulai mengawini monster lainnya jika tidak ada Dragon lain yang sedang memanas. Itu sebabnya wilayah yang menjadi tempat tinggal Dragon, banyak sekali monster yang 'mirip' Dragon disana."
"Ini adalah informasi yang sangat mengerikan."

Banyak game bergenre fantasi yang memiliki ras Half-Dragon, apakah ini sebabnya?

"Dimana Dragon tinggal, mereka akan mengambil wilayah lain dijadikan tempat tinggalnya. Walau mereka tidak akan meninggalkan tempat itu, aku tetap membencinya karena mereka akan merusak ekosistem disana. Meskipun, Hiryuu adalah Dragon berdarah campuran dengan beberapa monster lemah tetapi aku tetap khawatir."

Hmm.... Jadi begitu.

"Masalah utamanya adalah Dragon berdarah murni, karena mereka memiliki keinginan yang kuat untuk kawin. Bahkan manusia pun akan dikawini oleh mereka."

Seperitnya ini adalah spesies yang merepotkan. Hm? Kenapa Taniko menatap kesal ke arah kami.

"Mereka juga memiliki kehormatan!"

Kenapa kau sangat marah? Dia bertingkah seolah-olah kita membicarakan orang yang dia kenal saja. Setiap saat kita membicarakan monster, pasti gadis ini langsung ikut campur. Sekarang pekerjaannya adalah mengelola monster bersama dengan Rat.

"Buktinya sudah ada Ras Dragon Demi-Human. Mereka adalah Dragonewts."

Kurasa aku pernah mendengar Ras Dragon Demi-Human sebelumnya.

"Tentu saja, meskipun Dragon tidak seperti itu, ras mereka masih akan tetap bertahan, dan juga mereka cukup baik. Tapi, satu-satunya yang dapat bertahan dari hasrat Dragon adalah Filorial."
"Benarkah?"
"Iya, Filorial sering sekali berperang dengan Dragon."

.....Filo muncul di pikiranku.
Burung gendut yang banyak makan itu tidak terlihat seperti ras tingkat tinggi bagiku.

"Dan karena di dalam telur itu terdapat Dragon, kau membencinya?"
"Iyaa. Kurasa Segel Monster itu memiliki pilihan untuk mengendalikan hasrat seksual monsternya. Jadi, pastikan kau memeriksa opsi tersebut dan mengaktifkannya. Jika tidak populasi monster disekitar sini akan tercemar."

Perasaan apa ini?
Dalam game berburu yang pernah aku mainkan, aku diharuskan untuk memburu sepasang Dragon. Dari jumlah anak yang mereka miliki, aku selalu penasaran kenapa mereka tidak memusnahkan seluruh umat manusia dan Demi-Human.

"Lord Dragon Emperor tidak akan memperbolehkan perlakuan seperti itu terjadi!"

Taniko menyela. Nama monster yang disebutnya cukup luar biasa. Kenapa dia memiliki banyak sekali pengetahuan seputar tingkah laku monster? Apa dia awalnya dibesarkan dengan pendidikan seperti itu? Aku tidak peduli dengan informasi itu.

"Benar sekali. Dia adalah Raja Dragon yang ada dalam legenda. Dia adalah Dragon yang berperang dengan Ratu Filorial."
"Apa ada legenda seperti itu?"
"Itu hanya legenda. Keberadaan keduanya masih belum bisa dipercaya."

.....Oh tidak, aku pernah bertemu dengan salah satunya. Tapi percakapan ini akan semakin berantakan jika aku memberitahunya.
Itu berarti legendanya seperti ini, Raja Dragon yang mengancam banyak sekali nyawa manusia dan Demi-Human, maka Ratu Filorial akan menghentikannya dengan cara membunuh si Dragon itu. Atau mungkin ada cerita lain yang menyebabkan mereka harus terus berperang. Apa itu yang menyebabkan adanya perbedaan pemimpin?

"Tapi... Jika dragon memiliki keinginan kawan yang kuat, kenapa aku belum pernah bertemu dengan mereka sekalipun?"
"Mereka biasanya tinggal di tempat tersembunyi. Apakah Count pernah pergi berburu ditempat-tempat seperti itu?"

Aku biasanya hanya melewati jalan biasa untuk berjualan.... Aku bahkan belum pernah masuk kedalam gua atau melewati puncak gunung. Ohh.... Mungkin karena itu....

"Jadi, karena itu."
"Mereka biasanya selalu berada di wilayahnya. Jika kau belum pernah mencoba pergi ke wilayahnya, maka kau mungkin tidak bertemu dengan mereka."
"Begitu... Baiklah, aku akan membesarkannya. Karena, aku memiliki pendirian untuk memanfaatkan semua milikku seefektif mungkin."
"Pastikan kau bersikap tegas kepadanya. Aku tidak ingin jika tempat ini menjadi Dragon Harem."
"Iya, Iya."

Selama ada segel monster, kurasa aku masih bisa mengaturnya. Jika suatu saat terjadi hal yang buruk, aku akan menjadikannya makanan Filo. Taniko langsung memelototiku, seakan dia bisa membaca pikiranku.

"Jangan sampai kau jatuh cinta kepada seekor Dragon."
"Ti-Tidak akan!"

Apa dia mengerti apa yang sedang aku bicarakan?

"Tolong hentikan pembicaraan cabul ini."

Rat mengatakan itu setelah menghela napas.
Ksatria Wanita.... Menatap kami dengan tatapan takjub.

"Melatih seekor Hiryuu itu sangat sulit. Orang yang berhasil melakukannya akan dipanggil Ksatria Naga."
"Ah, aku ingat pernah melihatnya ketika sedang bertarung dengan Reiki. Jadi itu mereka ya."

Meskipun mereka tidak benar-benar membantu. Kebanyakan dari mereka terjatuh dan mulai berteriak ketakutan setelah menerima serangan dari familiar Reiki.

"Kau memiliki risiko tinggi untuk jatuh. Dan Hiryuu tidak terlalu kuat."
"Begitu ya, kalau begitu akan mudah untuk mengaturnya."
"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika Count membesarkannya. Kemungkinan akan menjadi seperti Filolialmu."
"Hmm... Kau benar. Sebaiknya aku berhati-hati."

Sudah diputuskan kami akan tetap membesarkan telur Hiryuu. Sepertinya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk telur itu menetas. Aku harus mengikatnya dengan darahku agar segelnya menjadi lebih kuat.
Rat kembali ke labnya dengan ekspresi kecewa di wajahnya.
Penelitian terhadap Bio Plant dilanjutkan. Dan sepertinya Rat sudah hampir menyelesaikan prototipe tanaman yang dapat menumbuhkan obat-obatan. Meskipun untuk sekarang hanya bisa menghasilkan obat-obatan yang mudah ditemukan seperti di pinggir jalan, tetap saja ini adalah perkembangan.


"Kenapa aku harus menggendong telurnya ke mana-mana!"

Entah kenapa, aku diharuskan untuk tetap menjaga agar telur Hiryuu tetap hangat. Setelah Kiel melihatku, dia langsung tertawa.

"Kau harus melakukan itu agar Dragon tersebut menganggapmu sebagai orang tua. Jika kau tidak melakukannya, maka dia tidak akan menuruti perintahmu. Jadi bersabarlah!"

Rat memberikan penjelasan itu dengan terlihat kesal. Apakah Hiryuu benar-benar sulit untuk dipelihara? Aku mulai menyesali keputusanku.

"Apa itu benar?"
"Iya! Aku adalah seorang ilmuwan monster, jadi percayalah."
"Karena kau yang mengatakannya, jadi aku tidak mempercayainya...."
"Apa maksudmu?"
"Baiklah. Aku tidak berkata apapun."

Ini merepotkan.

"AHAHAHA! Naofumi, apa yang kau lakukan?"

Melty muncul sambil mengendarai Filo. Dia menunjukkan jarinya kearahku dan mulai tertawa.

"Diamlah. Putri Kedua!"
"Kau berjanji untuk tidak memanggilku 'Putri Kedua'. Ingat?!"
"Kalau begitu jangan tertawa, bodoh!"
"Bodoh!? Siapa yang kau panggil bodoh!?"

Ah, benar sekali, setelah bermain dengan Filo dia mulai menunjukkan sifat aslinya. Bahkan dia sudah lupa tujuan awalnya kemari.

"Um... Naofumi-sama... kau terlihat keren."

Raphtalia mencoba menghiburku. Aku tidak butuh simpatimu yang menambah rasa sakitku.

"Sial... Bersiaplah untuk berdagang! Sekarang hanya aku, Raphtalia, dan Filo saja yang pergi."

Aku tidak dapat terlihat seperti ini oleh seluruh penduduk desa. Aku harus menyembunyikannya. Berarti aku harus pergi ke suatu tempat.

"Kau mencoba melarikan diri~!"
"Diamlah."

Melty terlalu berisik.

"Kau harus tetap seperti ini selama dua atau tiga hari. Setelah itu, seharusnya telur ini akan menetas."
"Arrgghhh."
"Jika kau butuh bantuanku, aku ada di desa sebelah, kau dapat menyerahkannya padaku. Jika tidak kau akan meninggalkan tanggung jawabmu mengurus telur itu, kan?"
".....?"

Melty tidak segan-segan menyindirku. Aku sudah tidak tahan.
Dalam keadaanku saat ini, aku tidak bisa orang kota melihatku. Walau ada kemungkinan  mereka hanya mengira aku sedang menetaskan telur Hiryuu saja. Untuk berdagang saat ini... Aku harus bersembunyi di dalam kereta saja.

"Goushijin-sama, untuk apa kau mengerami telur itu?"
"Aku harus melakukannya karena ini adalah telur Hiryuu."
"Hmm... biar Firo saja yang menghangatkannya?"

Oh iya, Filo adalah seekor burung. Jadi badannya cukup hangat. Haruskah aku meninggalkannya kepada Filo?

"Tidak boleh."
"TIDAKK!"

Setelah mendengar suara Rat, Filo langsung kabur. Apa Filo masih trauma karena kejadian waktu itu?

"Seperti yang kukatakan sebelumnya. Filorial dan Dragon tidak bisa akur. Kau tidak dapat membiarkan dia menghangatkan telur ini."
"...Aku mengerti..."

Kukira aku dapat membuatnya membawa telur ini.... Bagaimana jika aku memberikannya pada Raphtalia?

"Count? Ini adalah Dragonmu, bukan? Kau tidak dapat memberikannya ke orang lain!"
"Sialan!"

Bagaimana bisa dia membaca pikiranku? Ah sudahlah. Aku akan bersembunyi di dalam kereta dan pergi. Dan begitulah, aku pergi berdagang untuk menghindari masalah.


Aku mengenakan jubah dalam perjalanan ini untuk menyembunyikan telur yang memalukan ini dipunggungku.

"Sudah lama sekali kita bertiga kita tidak pergi berdagang sendirian."
"Kalau di ingat-ingat. Kau benar."

Sudah lama sekali sejak aku pergi berdagang hanya bersama Raphtalia dan Filo. Sekarang kita selalu dikelilingi oleh Kiel dan penduduk desa lainnya. Sebelum kejadian Reiki, kita ke mana-mana selalu bertiga. Aku tidak menyadari kejadian itu sudah berlalu sejak lama.

"Seekor Hiryuu. aku penasaran dia akan seperti apa nantinya."
"Aku tidak tahu."
"Firo akan tetap menarik kereta."
"Tentu saja."

Sepertinya Filo memiliki harga diri yang aneh. Tapi aku tidak yakin jika Hiryuu bisa menarik kereta karena geraknya terbang.

"Firo akan selalu menjadi kaki Goushijin-sama!"
"Mungkin..."

Kemampuan untuk terbang sangatlah menguntungkan. Jika ternyata dia lebih efisien dibanding dengan Filo yang berjalan di tanah. Maka aku akan menggunakannya. 
Tetapi, menurut Rat, Hiryuu hanya dapat mengangkut beban yang terbatas. Hanya satu orang yang dapat mengendarainya. Aku hanya akan menggunakannya jika situasi darurat dan mengharuskanku pergi sendiri.

"Mu..."
"Filo, jika kau berjalan lihatlah kedepan."
"Tapi Goushijin-sama bilang...."
"Tenang saja. Jika Filo bekerja dengan keras, Naofumi-sama akan lebih bergantung padamu."
"....Benarkah?"
"Mungkin..."
"Naofumi-sama, tolong diamlah sebentar."

Kurasa menjahili Filo ada batasnya. Mungkin Dragon ini akan menjadi saingan Filo. Dia terlalu sombong dengan kekuatan kakinya.

"Filo akan bekerja keras!"
"Iya, Mari kita bekerja keras bersama."
"Iya!"
"Baiklah, aku mau mempersiapkan obat-obatan yang akan kita jual."

Aku juga harus memikirkan pekerjaan yang cocok untuk para budak nantinya.
Dan... Hari pertama kami berdagang berlalu tanpa ada masalah sama sekali.




TL: Chopin
EDITOR: Isekai-Chan
Proofreader: Bajatsu

0 komentar:

Posting Komentar