Selasa, 20 Agustus 2019

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 17-28. Percobaan Otoritas

Chapter 17-28. Percobaan Otoritas


Satou di sini. Ada begitu banyak kata yang menjadi umum tanpa disadari, tetapi aku tidak berpikir ada banyak orang yang tahu asal usul kata-kata itu. Kau dapat mencarinya hingga titik tertentu di mesin pencari mbah google hari ini sekalipun.



"Seharusnya tidak masalah di sini. Ada yang mau mencobanya?"

Kami telah datang ke salinan sub-space gurun besar untuk menguji Unique Skill yang dipinjamkan para dewa.
Sub-space khusus ini telah diperkuat berkali-kali untuk mencegahnya hancur saat menguji magic anti-god, cocok sebagai tempat percobaan.

Disini memang panas, jadi kita semua berada di dalam pesawat besar ber-AC.
Aze-san bersama kita hari ini. Aku tidak bisa begitu saja mengirimnya kembali dengan fakta bahwa dia menjadi target Demon god dan dewa Zaikuon.

"Master, aku akan menjadi sukarelawan, jadi aku melaporkan."

Nana maju sebagai pemain pertama.

"Kalau begitu, aku akan menjadi rekan percobaanmu. Kau tidak masalahkan dengan Magic Inferno lalu magic anti-demon lord [Lesser Mythology Down]?"

Saran yang cukup ekstrem dari Arisa.

"Kau harus memulainya dengan magic fire tingkat lanjut sebelum menggunakan inferno."
"Maksudku, dia sudah memiliki Otoritas Dewa, seharusnya baik-baik saja, bukan? Nana [Castle] sudah dapat memblokir Inferno, jika kau masih khawatir Master, bagaimana kalau menempatkan Castle di dalam penghalang dewa?"
"Master, tidak ada gunanya jika itu tidak dapat memblokir serangan Demon God, jadi aku bersikeras."

Aku kira mereka benar -.

"Aku mengerti. Kalau begitu aku akan berdiri di sebelah Nana."

Dengan cara ini, semuanya akan baik-baik saja jika terjadi kesalahan.

Arisa menghela nafas, "Kau masih selalu khawatir ya, Master", tapi itu lebih baik daripada risiko melukai Nana, jadi mari kita abaikan itu.

Aku membawa Nana bersamaku ke tengah-tengah padang pasir yang luas.

"Apakah kau siap?"
『Tunggu sebentar.』

Aku meminta sedikit waktu melalui Tactical Talk.

"Nana, Unique Skill."
"Ya, Master. Mengaktifkan Unique Skill,『 Paladin Shield 』jadi aku umumkan."

Cahaya Merah menyelimuti tubuh Nana, lalu kubah selebar 100 meter menyelubungi kami.

"Bisakah kau mengubah ukurannya?"
"Ya, Master. Dimungkinkan untuk mengubah ukuran kubah dari 1/10 menjadi 10 kali ukuran saat ini, jadi aku laporkan. Semakin kecil, kekuatan defensifnya semakin baik, tiga kali lipat kekuatannya, sementara pada ukuran terbesar kekuatan pertahanannya akan turun menjadi kurang dari setengah, jadi aku laporkan. "

Rupanya dia entah bagaimana mendapatkan semua detail itu.

Begitu Nana telah mengaktifkan [Caste] golden armornya di dalam kubah, aku memberi sinyal ‘SIAP’ pada Arisa.

『Ini dia, Inferno.』

Api merah membara di tengah gurun, menelan kami semua dalam sekejap.

Persis ketika Inferno melakukan kontak dengan kubah Paladin Shield, sebuah perisai setengah transparan dengan tanda suci dewa Karion pada bagian tengah terbentuk di atas permukaan kubah.

"Master, kekuatan pertahanannya telah naik pesat, jadi aku laporkan."

Seperti yang ditunjukkan oleh penampilannya, bagian pelindung tampaknya berspesialisasi dalam memblokir serangan.
Inferno Arisa akhirnya menghilang.

『Arisa, coba tembak bola api tingkat menengah dari tiga arah.』
『OK, Blast Shots.』

Bola api yang kuat datang dari tiga arah menuju di kubah Paladin Shield.

"Master, perisai tidak akan muncul, jadi aku melaporkan."
"Sepertinya itu hanya akan muncul jika serangan itu setidaknya pada tingkat destruktif tertentu ya."

Kemudian ketika Arisa menembakkan magic fire tingkat lanjut dari dua arah, perisai terwujud pada keduanya.

"Kekuatan defensifnya menurun dengan dua perisai, jadi aku melaporkan."

Begitu ya, perisai ini seperti manifestasi dari kepadatan kekuatan pertahanan kubah.

"Itu memblokir senjata jarak dekat juga, bahkan pedang taring dragon."

Menusuknya dengan pedang taring dragon akan menghancurkan permukaan perisai, tetapi perisai baru bisa diproduksi lagi, setiap kali itu terjadi.

Ini mirip dengan mekanisme Divine Dancing Armor yang digunakan Demon god.
Dia mungkin telah menciptakan magic itu dari [Paladin Shield] dewa Karion.

"Master, tidak mungkin mempertahankan fungsi pertahanan untuk waktu yang lama, jadi aku laporkan."

Nana benar, ia hanya bisa mempertahankan diri dari senjata taring dragon paling lama 10 detik.
Setelah melewati batas waktu, kubah Paladin Shield mulai memudar dan akhirnya runtuh.
Tapi berhasil bertahan melawan taring yang [Menembus Segalanya] selama 10 detik masih cukup membanggakan.

"Nana, mungkinkah kau menumpuk beberapa Paladin Shield?"
"Ya master."

Sepertinya ketiganya bisa saling tumpang tindih pada saat yang bersamaan.

『Arisa, laksanakan!』

Sekarang kita sudah memahami karakteristik umumnya, waktunya untuk percobaan terakhir.
Aku juga mempersiapkan diri untuk menggunakan [Castle] dan Phalanx sekali pakai yang dipasang di golden armorku sendiri yang bisa aktif kapan saja.

『Pastikan untuk memblokir yang ini, oke! << Lesser Mythology Down >> 』

 [Mythology Down] untuk Anti-demon lord meledak.

Lapisan pertama Paladin Shield yang memblokir serangan [Mythology Down] hanya bertahan sesaat sebelum hancur berkeping-keping, yang kedua retak, sedangkan yang ketiga terkena gelombang kejut.

[Unique Skill] ini tampaknya merupakan versi yang sangat lemah dari Godly Shield Dewa Karion, yang berhasil bertahan melawan [Mythology Down] ku sebelum pecah.
Yah, kurasa mereka tidak meminjamkan kartu terkuat mereka.

"Master, ada sesuatu yang ingin aku coba jadi aku laporkan. Meminta izin."
"Ada masalah dengan batas penggunaan Paladin Shield?"
"Mendeteksi tidak ada masalah untuk penggunaan dua kali lagi, jadi aku laporkan."

Setelah beberapa pemeriksaan, kami menemukan fakta bahwa dia dapat menggunakan Paladin Shield dengan aman selama enam kali, setelah itu, satu perisai dipulihkan setiap satu jam sekali.

"Memulai percobaan jadi aku laporkan."

Nana mengaktifkan [Castle] -.

--Ooh.

Penghalang berlapis-lapis dari Castle bersinar merah sebelum berubah menjadi merah gelap sekaligus.

"Eksperimen sukses. Melaporkan kombinasi sukses dari『 Castle 』dan『 Paladin Shield 』, pembuatan『 Castle Paladin 』jadi aku melaporkan."
"Itu luar biasa..."

Aku tidak akan pernah menyangka Kau bisa melakukan itu.

Ini seperti dalam manga dan light novel, tetapi untuk benar-benar membuatnya bekerja pada dunia nyata, itu berkat proses berpikir Nana yang fleksibel. Akal sehat akan memblokirnya jika itu aku.

"Master, meminta Arisa untuk menyerang untuk tujuan evaluasi jadi aku memohon."
"Baiklah kalau begitu. Haruskah kita mencoba Inferno?"
"Mitologi Down jika kau mau."

Nana mengatakan itu dengan ekspresi percaya diri.

"Baiklah.『 --Arisa, tolong. 』"

Setengah bagian terakhir adalah Tactician Talk sementara aku memberi tanda ‘SIAP’ paad Arisa seperti sebelumnya.

Aku menunggu [Mitologi Down] Arisa mendarat sambil membuat persiapan yang sama seperti sebelumnya.
Suara gemuruh dan getaran mengguncang daerah sekitarnya.

Namun, meskipun Mythology Down berhasil mengelupas beberapa lapisan Paladin Castle, itu gagal menembus pelindung berwarna merah sebelum kehabisan tenaga.

『Ouh, gureato ~?』
『luar biasa Nanodesu!』
『Nn, kokoh.』

Gadis-gadis itu mengeluarkan teriakan kegembiraan.

『Whoa itu luar biasa. Mungkin itu bahkan bisa bertahan melawan [Mythology Down] asli jika Nana menggunakan Warship Wandnya? 』

Hm, aku tidak yakin tentang itu.

Karena magic tersebut menghancurkan dimensi yang berdekatan dengannya, aku tidak berpikir bahkan Paladin Castle dapat bertahan melawan hal itu.
Paling tidak keduanya akan mengimbangi satu sama lain, aku pikir?

"Master, haruskah kita mencobanya jadi aku bertanya."

Wajah Nana yang tanpa ekspresi memiliki udara yang bersemangat di sekelilingnya, tetapi karena itu terlalu berbahaya, kurasa kita tidak boleh melakukannya, sampai dia mampu mengerahkan beberapa Paladin Castle atau melarikan diri begitu penghalang dipasang.

"Tidak, lebih baik jangan. Kita akan melakukan pengujian apakah kau bisa menggabungkannya dengan [<< Absolute Throne >>] atau [Castle] yang dikerahkan oleh pesawat besar nanti."
"Ya master."

Untuk sekarang, ini sudah cukup sebagai ujian percobaan untuk Unique Skill yang dipinjamkan kepada Nana.
Meskipun itu tidak dapat digunakan dalam pertempuran frontal melawan Demon god, itu seharusnya cukup baik untuk memblokir serangan pertama setidaknya.



"Sera menghilang Nodesu!"
"Mwu."

Sera terbungkus dengan cahaya hijau zamrud setelah dia mengaktifkan Unique Skill Dewa yang dipinjamkan padanya, [Hermit Hide], dan tampaknya, saat itulah dia menghilang dari pandangan gadis-gadis lain.

Titik Sera juga telah menghilang dari Radar dan Petaku.
Menurut Penandanya, dia berada di [Area Tanpa Peta].

"Aku penasaran ke mana dia pergi?"
"Zena, bisakah kau menemukannya dengan magic windmu?"
"Aku akan mencobanya. ■■■ ...."
"Aku akan memeriksa dengan Space Magic juga."
"Magic Spirit."
"Kurasa aku juga akan mencobanya?"

Magic wind Zena-san, magic space Arisa, magic spirit Mia dan magic force Hikaru dikerahkan tetapi tidak ada yang berhasil menemukan Sera.
Putri Sistina yang mengatakan ide itu pertama kali juga mencoba untuk mencarinya dengan magic earth, tetapi hasilnya nihil juga.

"Tama, bisakah kau mencarinya?"
"Nyu ~? Di sini, tapi tidak di sini ~?"

Ditanya oleh Liza, Tama memiringkan kepalanya bersama seluruh tubuhnya, alisnya tampak seperti akan berputar.
Sepertinya, dia tahu bahwa Sera ada disini tetapi tidak tahu lokasi persisnya?

Tidak hanya menghindari deteksi gadis-gadis lainnya, tetapi bahkan menghindari deteksi Tama, [Hermit Hide] kinerjanya yang cukup tinggi.

--Oh?

Sera yang setengah transparan berjinjit ke arahku sambil menahan tawanya.
Dia akan menciumku, tapi aku menghentikan usahanya dengan meletakkan jariku di bibirnya.

Tolong jangan ada lelucon yang bisa mengundang kesalahpahaman saat Aze-san ada di sini.

"Di sana nodesu!"

Sepertinya Penyamaran Sera telah menghilang.

Tidak yakin apakah itu karena aku menyentuhnya atau karena Sera menghentikan konsentrasinya.

"Mwu, bersalah!"
"Hei! Aku akan memberimu makanan ringan jika kau berhasil mengerjainya!"

Tenang, Arisa.

"Bagaimana kau bisa melihatnya?"
"Sepertinya ilusi dan sejenisnya tidak bekerja padaku entah bagaimana."

Aku membalas Sera.

Sera tampak setengah transparan bagiku sejak awal ketika dia mengaktifkan Unique Skill.
Tetapi fakta bahwa aku akan kehilangan pandangan padanya jika aku mengalihkan pandanganku untuk sesaat adalah bukti kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan ilusi biasa.

Ini bahkan lebih dari kinerja tinggi.
Sepertinya itu tidak mengkonsumsi jumlah mana yang begitu tinggi seperti Mana Camouflage dan juga tidak perlu pengendalian yang super sulit.

"Apakah kau tahu berapa kali kau bisa menggunakannya?"
"Aku percaya sekitar lima kali sehari. Setelah aktif, kupikir aku bisa mempertahankannya sekitar satu lonceng selama aku tidak kehilangan fokus."

Sera menjawab pertanyaan Arisa.

Setelah memeriksa lebih lanjut, kami menemukan bahwa efeknya juga dapat diperluas ke orang lain jika dia fokus pada mereka selama aktivasi. Dalam hal itu, mereka yang berada di bawah pengaruh Penyamaran yang sama bisa saling melihat.



"Ini adalah kekuatan dewa ..."

Liza bergumam ketika dia dibungkus cahaya berwarna hijau dengan ekspresi gagah di wajahnya.
Ini adalah Unique Skill Dewa Garleon yang dipinjamkan padanya, [Hero Heart].

"Baiklah, mari kita coba."

Liza tidak gentar bahkan dengan skill [Intimidation] ku.

"Luar biasa."

Kali ini aku menggunakan Intimidasi yang sarat dengan haus darah.

--Ooh, aku bisa melihat keraguan pada ekspresi Liza.

Ayo coba tambahkan mind magic [Cowardice] dan [Fear].

"S-seperti yang diharapkan dari Master."

Liza bernapas kasar sambil berkeringat deras.
Tetapi bertahan sebanyak ini seharusnya cukup baik.

"Kyuu"
"Pochi ~?"
"Po-Pochi-chan!"

Ketika aku berbalik ke arah suara itu, Pochi yang mengintip karena penasaran telah pingsan.
Aku buru-buru membatalkan Intimidation dan magic lainnya.

Mereka mengatakan rasa penasaranlah yang membunuh kucing, tetapi ternyata, itu dilakukan oleh Pochi dogkin, bukan Tama catkin.

Selain itu, Unique Skill Liza tampaknya juga bekerja pada sekutu yang berada dalam kisaran tertentu.
Pochi yang pingsan adalah bukti bahwa sekutu semacam itu harus berada dalam area efektifnya selama waktu aktivasi.

Ini adalah skill aktif, tetapi sepertinya dia tidak merasakan batasan untuk penggunaan saat ini.
Ini juga efektif terhadap Geass dan magic tipe kontrol pikiran, mereka seharusnya dapat menghindari kepanikan dari tatapan Demon God sekarang.



"Gua ini agak, menakutkan."
"Ini adalah dungeon, kau tahu."

Aku membalas pernyataan Aze-san yang gelisah.

Kami sekarang berada di Phantasmal Labyrinth Island Dejima untuk menguji [Sanctuary Guard], Unique Skill Dewa Urion yang dipinjamkan ke Mia, dan [Saint Prey], Unique Skill Dewa Heraruon yang dipinjamkan ke Zena-san.

Rupanya Aze-san takut gelap, cara dia meraih lenganku itu sangat indah.
Perilaku jahil seperti - mematikan cahaya, menghasilkan suara yang mengerikan, memancarkan bayangan yang mencurigakan di seluruh tubuhnya untuk menakut-nakuti dia, entah bagaimana aku mengusir mereka semua dari pikiranku.

Dan juga, Arisa dan Mia bersaing untuk sisi tanganku yang lain, Pochi telah naik di pundakku sementara dia sendiri sedang menaiki Tama, membentuk tiang totem, ini sangat kacau.

"Zena-tan, seorang gobu datang dari depan."
"Mengaktifkan Saint Prey!"

Zena-san menutup matanya dan berdoa, lalu cahaya berwarna oranye mengalir di tubuhnya.
Beberapa saat kemudian, cahaya suci meluap keluar dari Zena-san, mengisi daerah sekitarnya dengan cahaya yang menyilaukan.

"Hilang ~?"
"Goblin-san pergi nodesu."

Tama dan Pochi menyodok tanah di mana demi goblin berada.
Sepertinya monster yang lemah hanya akan menguap begitu saja.

"Master! Monster dungeon berlari menuju ke bawah tanah. Makhluk berbahaya mungkin muncul di tempat Master berada. 』

Dungeon Core yang mengelola labirin menghubungiku.

Kami membuatnya panik sepertinya.
Aku meminta maaf kepada Core dan mendapatkan izin darinya untuk membuat kekacauan di sini demi pengujian.

"Aku selanjutnya."

Cahaya berwarna nila mengalir di tubuh Mia, lalu cahaya berwarna sama terdiam di matanya.

"Kejahatan di segala arah."

Mia menggumamkan itu ketika dia menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, mengayunkan twintail-nya.

[Sanctuary Guard] Mia mendeteksi keberadaan jahat, itu adalah pengetahuan umum.
Dan tampaknya keberadaan labirin ini sangat jahat.

Kami melanjutkan tes sambil berpindah.

"Nyu!"
"Di belakang batu itu."

"Celah di langit-langit."
"Nyunyu!"

Kami pergi ke tempat-tempat di mana Scout Plumed Snakes and Camouflage Lizard sedang mengintai sebagai tes lebih lanjut, dan Mia menunjukkan kemampuan deteksi yang tidak kalah dengan Tama dan Radarku.

Bahkan menyaingi Tama, itu skill yang cukup hebat.

"Aku penasaran apakah kau bisa melihat Penyamaran Sera-tan?"
"Mwu, hanya kejahatan."

Sepertinya dia tidak bisa.

"Sera-tan, kemarilah."

Arisa membisikkan sesuatu di telinga Sera, lalu Sera mengaktifkan kembali [Hermit Hide] dan berjalan ke arahku dengan senyum di wajahnya.

"Jahat!"

Tongkat Mia memukul kepala Sera.

"Kau menemukanku."
"Jadi sepertinya [Sanctuary Guard] akan menemukan orang-orang dengan pikiran tidak bermoral."
"Tolong jangan menyebutnya tidak bermoral. Cintaku yang murni adalah--"
"Maaf, maaf. Murni, aku mengerti."

Arisa menepis protes Sera dengan kalimat singkat seperti Mia.

"Bahkan golem pun ketakutan."

[Saint Prey] Zena-san tampaknya bekerja pada golem yang seharusnya kebal terhadap serangan magic mind.
Meniru Nana, dia mencoba mengendarai [Saint Prey] dengan magic wind, tapi sayangnya, dia tidak berhasil sekali pun.
Mereka tampaknya benar-benar membutuhkan pemikiran yang sangat fleksibel.

"Zena-san, apakah kau tidak lelah?"
"Ya aku baik-baik saja!"

Zena-san melenturkan tangannya untuk menunjukkan kondisinya.
Sepertinya Unique Skillnya tidak memiliki batas penggunaan yang mirip dengan Liza.

Kami pergi ke labirin Selbira untuk mengujinya di Area Floor Master level 50, dan monster tersebut ketakutan tanpa ada masalah.
Skill itu tidak menghentikannya untuk bergerak, tapi itu jelas menciptakan lebih banyak peluang, skill ini pasti akan memiliki banyak kegunaan.



"Apakah tidak masalah bagi kita untuk bersantai seperti ini?"

Aze-san bergumam dengan cemas di taman Solitary Island Palace.

Aku berpikir untuk menggunakan pangkalan sementara lainnya sebagai tindakan pencegahan untuk pintu belakang para dewa, tetapi rasanya sudah terlambat untuk mempedulikannya mengingat party kami memiliki Hikaru dengan fragmen dewa Parion, Arisa dengan fragmen Demon god dan Sera, miko dewa Tenion.

Aku dapat dengan cepat membuat pangkalan baru jika terjadi masalah.

"Tidak masalah. Dan ada orang lain yang menjaga Hutan Boruenan sekarang, kan?"
"Memang seperti itu, tetapi ..."

Dengan otoritas Dewa Tenion, high elf lainnya yang tertidur dibangkitkan kembali dari tempat tidur, jadi pohon dunia mendapatkan manajemen yang dibutuhkan bahkan dengan Aze-san di sini.
Miko Rua-san datang beberapa kali sehari untuk melihat bagaimana keadaan Aze-san juga.

"Tapi sudah 10 hari sejak saat itu. Apakah benar-benar tidak ada reaksi dari dewa dan Demon god?"

Aku menegaskan pertanyaan Arisa.

Aku telah datang ke mansion ibukota setiap hari sehingga mereka dapat menghubungiku dengan lebih mudah, tetapi sejauh ini aku belum mendapatkan kabar apapun.
Meskipun kebingungan di dunia manusia telah berlalu, argumen tentang apakah mereka harus tetap percaya pada tujuh dewa pilar atau tidak belum memudar. Beberapa bahkan telah memuja Demon god.

"Kita tunggu saja dengan sabar."

Pada siang hari, aku menemani gadis-gadis dalam pelatihan mereka dan penguasaan Unique Skill, pada malam hari aku bekerja untuk mencari cara melawan Demon god setelah mereka tertidur.

Memperkuat [Dragon Rending Sword (Dragon Slayer)] yang tidak bekerja pada Demon God dengan menggunakan kembali kode dalam magic Anti-god, dan mengembangkan imitasi Divine Dancing Armor dengan merujuk pada Nana [Paladin Shield].
Aku tidak bisa mendapatkan ide bagus tentang tombak hitam dan imitasi divine sword, jadi pengembangannya tidak mengalami kemajuan.

"Master, Tifa-san ada di sini."
"Kuro-sama."

Ekspresi Tifaliza dari Echigoya Firm menegang ketika dia melihat Aze-san duduk di sampingku.
Meskipun aku sudah mengenalkannya sebelumnya, sepertinya dia masih belum terbiasa dengan high elf.

"Aku telah membawa platinum dan semua bahan lain yang kau minta aku kumpulkan."
"Terima kasih. Aku selalu berterima kasih atas kerja cepatmu."

Aku tidak berpikir dia akan mendapatkan semua bahan langka itu hanya dalam dua hari.

"Tolong tidak usah sungkan, itu adalah tugasku."

Tifaliza membuat ekspresi kaku entah bagaimana.
Aku ingin mendengarkannya jika dia khawatir, tetapi karena aku tidak punya waktu saat ini, aku akan meminta Arisa untuk menanganinya.

"Satou, untuk apa itu?"
"Itu bahan baku pembuatan golem dan unit kontrol."

Mereka akan digunakan di dermaga pembuatan kapal di luar angkasa.

"Transport ~?"
"Pochi adalah transporter ahli nodesuyo."

Tama dan Pochi membawa muatan ke gate yang terhubung dengan luar angkasa.

"Masih belum ada penggabungan robot?"
"Arisa, pemikiran itu sudah sangat tua. Robot sungguhan adalah yang paling disukai sekarang."
"Apa yang kau bicarakan, robot super dan kombinasi adalah hal yang romantis!"
<TLN : Mereka ngebicarain soal power ranger :v>

Arisa dan Hikaru berdebat tentang beberapa hal bodoh.
Maaf tapi aku tidak berencana membuat robot. Paling tidak sampai aku selesai dengan pekerjaanku saat ini.

"Nyu!"
"Satou-san!"

Tama dan Zena-san yang pergi ke ibukota untuk pengecekan telah kembali.
Sepertinya mereka menemukan sesuatu.

Dipimpin oleh keduanya, aku menuju ke mansion di ibukota.

"Jangan khawatir. Ini bukan Demon god."

Aku memberi tanda pada Tama dan Zena-san untuk kembali sambil menatap bola cahaya yang mengambang di depan pintu masuk rumah - bidadari.

Tampaknya mereka telah menyelesaikan persiapan untuk duplikat tubuhku sebelum Demon God datang menyerang lagi.

『Tuanku, Dewi Tenion telah memanggilmu. Tundukkan kepalamu dan tunjukkan kehadiranmu. 』

Bidadari ini sombong seperti biasanya.

Aku melambai pada gadis-gadis yang telah berkumpul dari gate, dan melompat ke gate yang bidadari buat.


Note :
Yep, udah lama gak liat mereka damai :v

※ Chapter berikutnya direncakan untuk terbit pada 26/8 atau 27/8.



TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar