Selasa, 27 Agustus 2019

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 17-29. Neraka Ungu

Chapter 17-29. Neraka Ungu


※ sudut pandang Arisa

"Selamat datang kembali."

Aku berbalik ketika Mia mengatakan itu dan melihat Master di sana.

"Huh? Selamat datang kembali, Master."

Master yang telah pergi ke tempat Dewa Tenion bersama dengan bidadari sombong pagi ini telah kembali.
Aku akan memeriksa dokumen untuk masalah-masalah mendesak di ruang kerja Master, tetapi itu tampaknya tidak diperlukan.

"Itu sangat cepat."
"Ya, mereka hanya membutuhkanku untuk membuat model hari ini."

Guhehe, pembuatan model Master. Aku tertarik.
Aku penasaran apakah Dewa Tenion akan memberiku data model 3D Master jika aku memintanya melalui Sera?
Aku sangat yakin ada permintaan besar untuk figur seukuran Master.


Pochi keluar dari gate cermin di ruang kantor mansion ibukota yang terhubung dengan Solitary Island Palace.

"Selamat datang kembali, nanodesu."

Whoa, Tama dan Pochi juga kembali lebih awal - tunggu? Pochi lebih cepat dari Tama hari ini, eh.

Melihat Tama, dia membungkuk, merenungkan sesuatu, "Nyu nyu nyu?"

Gadis itu melakukan Gerakan tersebut jika sedang penasaran akan menu makan siang dan makan malam hari ini atau mendapat ide baru untuk lukisannya, atau ketika dia mendeteksi pertanda dari musuh atau bencana yang datang, jadi sulit untuk mengatakan mana yang sedang dia pikirkan.
Mungkin aku harus memeriksa daerah sekitar dengan magic space sedikit.

"Sini."

Ketika Mia bergumam, suatu daerah di ibu kota melintas di benakku, memberitahuku ada demon yang hadir di sana.
Ini pasti efek Unique Skill [Sanctuary Guard] yang dipinjamkan kepada Mia dari dewa Urion.

Aku menghubungkan semua orang melalui magic space [Tactical Talk]

"Ini buruk!"

Suara Lulu bisa terdengar di Tactical Talk.
Dia seharusnya berbelanja di pasar bersama dengan Nana dan Zena-tan hari ini.

『Darurat jadi aku laporkan.』
『Demon god muncul!』

Nana dan Zena-tan yang mengawalnya.
Sepertinya Mia mendeteksi Demon God.

Jadi sepertinya Demon God telah mendahului para dewa lainnya.



"Gegeh, itu yang asli."

Di teras terbuka sebuah kedai kopi di jalan utama, di sana Demon god dengan anggun menyeruput secangkir teh biru.
Tidak ada satu pun gadis kecil ungu yang terlihat.

"Arisa, kalian berlindung di Solitary Island Palace."

Master melangkah menuju Demon god ketika dia mengatakan itu.

『Tunggu, Master!』

Aku memanggil Master melalui Familiar Link tetapi aku tidak bisa mendapatkan jawaban.
Sepertinya dia berkonsentrasi penuh pada Demon god.

Aku meminta Tina-sama dan gadis-gadis untuk membantu mengungsikan penduduk ibukota melalui Tactical Talk.

Master biasanya akan membawa penduduk ibukota ke sub-space sendiri bahkan jika kita tidak melakukan semua itu, tapi aku tidak ingin memberi lebih banyak beban pada Master ketika dia melawan musuh yang setara atau mungkin lebih kuat darinya, Demon god.

Kita harus mendukungnya dengan cara apa pun yang kita bisa.

"Begitu cepatnya dirimu. Apakah kau sudah memutuskan untuk menjadi bagian dari diriku?"
"Itu tidak akan terjadi. Aku di sini untuk menanyakan satu hal padamu."

Demon god meletakkan cangkir dan melihat Master.

"Apa yang kau rencanakan dengan melahap tubuhku?"
"Itu huh. Kau mungkin makhluk rendahan, tetapi kau masih diriku dari dunia paralel. Soul Vesselku seharusnya tumbuh lebih besar dengan melahapmu."

--Seharusnya?

Dia berusaha menyerap Master karena alasan yang meragukan itu?

Aku menahan amarah yang meluap-luap dan membuka gate untuk melanjutkan evakuasi.

"Begitu Vessel-ku bertambah besar, itu seharusnya dapat mencakup langkah terakhir yang aku butuhkan untuk sampai pada tingkat dewa sejati."
"Aku sudah mendengarnya. Yang ingin aku tahu adalah apa yang akan kau lakukan begitu kau menjadi dewa sejati."

Demon god terlihat seperti dia tidak ingin menjawabnya ketika Master menanyakannya.

"Jelas. Aku akan membebaskan orang-orang di planet ini dari kekuasaan para dewa bodoh itu, untuk memberikan mereka kebebasan."

--Kebebasan?

Jadi aku kira ungkapan [Kebebasan ~] yang disukai para penganut demon berasal dari ideologi Demon god?

"Begitu, aku mengerti tujuanmu sekarang. Lalu, begitu kau telah menghapus ketujuh dewa pilar, apa yang kau lakukan? Apakah kau akan pergi dan melenyapkan [Outsider] yang mengancam orang-orang di planet ini?"

Outsider – Sang Abadi, Penjajah dari dunia Luar, Monster yang Menginvasi Dunia.

Menurut apa yang Master dengar dari para dewa, Demon god pernah pergi untuk menantang [Outsider] ini dan kembali dengan kondisi yang buruk.
Setelah itu, Dragon God menghancurkan para pemimpin Outsider, tetapi yang selamat mengambil kekuatan naga dan tumbuh lebih kuat, mereka bahkan berhasil menghancurkan dunia sekali.

"Tepat sekali. Aku tidak akan membiarkan mereka membuat panggung lain kembali. Dengan aku sebagai dewa sejati dan familierku yang dilengkapi dengan perlindungan ilahi sejati, kita akan memusnahkan hama yang berkeliaran di ruang angkasa."

Demon god mengumumkan dengan jijik.

Gelombang kemarahan yang keluar darinya bermanifestasi secara fisik dan menciptakan embusan angin, menyergapku dan para anggota golden armor dan silver dalam ketakutan.

Tapi itu segera surut.

Pasti efek dari Unique Skill [Hero Heart] Liza-san.

"Nah, kalau kau tidak punya penyesalan lagi, datang kepadaku. Aku benci menyatu dengan makhluk yang lebih rendah, tapi aku tidak bisa pilih-pilih sekarang."

Demon god mengembalikan cangkir ke piring.

Fakta bahwa dia bahkan tidak berdiri, mungkin untuk memamerkan seberapa tinggi dia di atas Master, tetapi kecerobohan itu akan menjadi kehancurannya.

Bayangan Demon god goyah sedikit, lalu sesaat kemudian, Master telah terikat oleh bayangan itu.

Ya ampun, apakah dia benar-benar percaya Master akan dikalahkan oleh serangan yang sama dua kali?
Dia akan merobek bayangan itu dengan tangan kosong - huh?

"Seperti yang diharapkan dari Demon God. Tapi jangan berpikir kau bisa mengalahkanku dengan begitu mudah."

Tunggu hei, ini bukan waktunya untuk sombong!
Ini seharusnya menjadi adegan di mana Kau akan benar-benar membalikkan situasi pada Demon God dan membuatnya berkata, "I-Ini tidak mungkin", terkaget-kaget, bukankah begitu ?!

"Bertahanlah selama yang kau inginkan. Saat kau melarikan diri dengan teleportasi milikmu itu, aku akan memusnahkan kota ini, Bersama teman-temanmu."
"Apakah semudah itu?"
"Itu akan terjadi. Aku mengerti bahwa kau berhasil menipu para Dewa untuk meminjamkan Otoritas dan memberikannya kepada bawahanmu, tetapi itu pada akhirnya hanyalah penghalang sementara. Tidak peduli seberapa cepat kau berusaha untuk menguasainya, Otoritas hanya setengah-setengah itu hanya memiliki sedikit kekuatan."

- Setengah-setengah?

Jangan bilang, alasan mengapa Demon god telah memberikan Otoritas kepada orang yang bereinkarnasi adalah -.

"Ah, baiklah, kurasa aku tidak punya banyak pilihan, kan?"
"Memang. Jika kau benar-benar percaya pada kekuatanmu, cobalah untuk merebut kendaliku dari dalam."

"K-kau tidak bisa! Master! Lupakan kami dan ibukotanya, kau--"
"<<DIAM>>"

Demon god membungkam diriku karena memberi saran kepada Master ketika aku secara refleks melompat keluar.

"Gadis muda yang memikul Otoritasku. Para sahabat yang melayani diriku di dunia lain. Aku memerintahkanmu untuk tetap diam sampai aku melahap pria ini. Aku akan menambahkanmu ke koleksi gadisku suatu hari nanti."

Bulu kudukku merinding ketika aku merasakan pandangan Demon god yang bercampur nafsu.
Sesuatu yang tidak pernah aku rasakan dari Master.

Rupanya Demon god menyukai gadis-gadis muda.
Itu mengingatkanku, dia menyatakan dirinya sebagai [Penjaga Gadis Kecil] ketika kami bertemu dengannya di Saga Empire.

Tapi daripada seorang penjaga, dia lebih seperti [Musuh Gadis Kecil.]



『Arisa, kami sudah selesai mengungsikan penduduk ke tempat penampungan.』

Suara Tina-sama dapat terdengar dari Tactical Talk.

『Ooh, itu sangat cepat.』
『Sete menggunakan kekuatan City Core untuk membantu evakuasi.』
『Itu tindakan yang bagus.』
『Ini juga berkat bujukan Hikaru-sama.』

Begitu ya, kekuatan persuasif Raja Leluhur ya.

『Arisa, kami sudah mengambil posisi. Black Dragon dan Heavenly Dragon akan segera tiba juga. 』

Ini Liza-san kali ini.

Tidak yakin apakah itu berkat Unique Skill [Hermit Hide] yang dipinjamkan oleh dewa Tenion ke Sera, atau hanya karena Demon god tidak menganggap kita sebagai ancaman, Liza-san dan para gadis telah berhasil mengepungnya.

『BAIK! Operasi Penyelamatan Master, dimulai! 』

Kami tidak punya banyak waktu tersisa.

Master sedang bertahan terhadap serangan demon god, tapi dia baru saja akan tersedot ke dalam lubang hitam seperti lubang ungu yang terbuka di dada Demon god.

--[Jangan menyerah]
--[Jangan menyerah]
--[Jangan menyerah]
--[Jangan menyerah]

Empat cahaya ungu membanjiri tubuhku.

Aku tidak tahu apakah Otoritas yang dipinjam dari Demon God bahkan dapat digunakan untuk menyakitinya.
Ini adalah klise yang sering digunakan.

--Tapi!

Aku akan mengambil Master kembali!

"Aport Plunder"
<TLN : Mirip kayak teleport secara paksa gitu>

Tidak menyegel magic space hanya karena Master memiliki unique skill tipe teleport adalah kesalahan besar.
Mengambil keuntungan dari kelalaian Demon, Master muncul di sebelahku.

『Saint Prey』
『Bidik dan tembak!』

Bermandikan Unique Skill [Saint Prey] Zena-tan, Demon god mengerutkan kening dengan tidak menyenangkan, lalu tepat pada saat yang sama, cahaya biru menghantam tempat di mana Demon god berada, tanah dan bangunan, berubah menjadi reruntuhan. Itu adalah meriam acceleration Lulu.

Aku meminum mana recovery potion dan berpindah ke zona aman bersama Master dan para gadis.

Sebuah cahaya ungu yang tampaknya menjadi serangan balik Demon god menyerang Lulu, tetapi itu diblokir oleh [Paladin Castle] Nana.

"Master, kita juga akan menyerang!"

Ketika aku memeriksa mana yang tersisa, Master tidak pernah menjawabku.

Aku berbalik dengan bingung dan melihat Master menatapku dengan ekspresi sedikit sedih di wajahnya.

Master mendorongku dengan tangannya.

"--Master?"

Master membuka mulutnya, tetapi sebelum dia bisa mengatakan apa-apa, ruang terdistorsi, tangan ungu mencengkeramnya dan menyeretnya ke sisi lain dari celah itu.

Aku mencoba membuka kembali ruang tersebut dengan magic tanpa chant untuk membawa Master kembali, tetapi aku tidak bisa melakukan apa-apa dengan spell Demon god.
Selain itu, meskipun aku telah mencoba untuk mengaktifkan Unique Skill tanpa peduli berubah menjadi raja demon sebagai konsekuensinya, tidak ada yang terjadi.

Pemilik Otoritas itu, Demon god, pasti menguncinya.

Master menghilang ke tubuh Demon god.

"Mazteeeeeeeeeeeeeeeeeeeer!"



Master tertelan.

Tanganku tidak akan pernah bisa meraihnya, sekeras apa pun aku berjuang.

--Ini adalah hukuman.

Hukuman bagiku yang membuat kesalahan yang sama saat aku menertawakan Demon god.

"Bahaya!"

Tama berteriak.

"Paladin Castle. Paladin Castle. Paladin Castle."
"Armor-san, tolong nanodesu!"
"" "Aktivasi darurat Sistem Phalanx!" ""

Nana menggunakan Unique Skill beberapa kali, Pochi dan gadis-gadis mengaktifkan sistem pertahanan sekali pakai, Phalanx, bersama-sama.

Beberapa saat kemudian, Demon god meledak dari dalam.
Mayoritas cahaya berwarna pelangi menuju ke arah langit, tetapi gelombang kejut yang dihasilkannya menghancurkan bangunan-bangunan besar, mengubah istana kerajaan menjadi tumpukan puing-puing.

Bahkan tiga Paladin Castle dan beberapa Phalanx gagal memblokir gelombang kejut tersebut.

Aku menghapus air mataku dengan tanganku dan membantu bertahan dengan Hyper Deracinator.

Ini bukan saatnya untuk menyalahkan diri sendiri.

Aku harus melakukan apa yang harus aku lakukan sekarang!

"Aku benar-benar akan melindungi semua orang yang Master sayangi."
"Ya, Arisa. Kombinasi adalah keadilan, jadi aku informasikan."

Nana memancarkan cahaya berwarna merah terang.

Ini adalah cahaya dari Unique Skill [Paladin Castle] yang dipinjamkan kepadanya oleh dewa Karion.
Cahaya itu meresap ke dalam beberapa lapisan penghalang pertahanan dan Hyper Deracinatorku, menggabungkan mereka menjadi satu penghalang.

"Kombinasi selesai - sistem pertahanan baru Paladin Kingdom, jadi aku menyatakan."

Gabungan penghalang yang dibalut cahaya berwarna merah terang berhasil bertahan melawan serangan gelombang kejut.
Ya ampun, Nana, kau terlihat seperti protagonis dari sebuah light novel.

Nah, sekarang giliranku berikutnya.

Aku panik sebelumnya, tetapi hubunganku ke Master belum terputus.
Aku pasti akan mengambil kembali Master.

Aku akan menunjukkan kekuatan dari satu-satunya familiar miliknya, Hyper Arisa-chan!



Sebuah bayangan bergoyang pada pusat ledakan tersebut.

"Bom bunuh diri... Aku mengerti, para dewa itu juga sudah tidak peduli lagi."

Demon god berantakan.

Sebagian besar tubuhnya telah menghilang, partikel ungu bocor keluar dari ujung jari dan rambutnya.

"Kembalikan Masteeeeeeeeeeeeeeeer!"

Kehadiran Master begitu jauh.

Aku entah bagaimana berhasil menangkap Familiar Link di ujung jariku dengan sungguh-sungguh seakan-akan mengulurkan benang dari hatiku.

Tapi tautannya sangat lemah.
Kemungkinan akan patah jika aku mencoba menariknya kecuali aku sedikit memperlebar jarak.

"Sia-sia. Aku sudah menyerap sisa-sisa jasadnya. Apapun yang kau lakukan sia-sia. Sederhananya, dalam istilah manusia, Suzuki Ichirou - Tidak, Satou sudah mati."
"Tidak, dia masih hidup!"

Liza-san yang bergerak dengan kecepatan seperti Ground Shrink Master, bergegas menuju Demon god dan menusuk dada Demon god dengan tombak dragonnya.

"Tentu sa-ja ~?"
"Master pasti masti hidup nodesu!"

Tama dan Pochi menebas Demon god dengan pedang taring dragon mereka dari kedua sisi.
Demon god mengayunkan lengannya, menangkis ketiganya.

"Nn, pasti."

Menggunakan kesempatan itu, Fenrir Mia memotong luka yang ditinggalkan Tama dan Pochi, atas dan bawah.

Benda seperti inti ungu terekspos.
Inti tersebut dilindungi oleh tiga cincin ungu gelap.

Itu pasti tubuh asli Demon god.

Entah bagaimana aku tahu.

Lubang yang mengisap Master seharusnya ada di sana.

"Kami akan mengambil Master kembali!"

Peluru accleretad cannon Lulu menghancurkan salah satu cincin yang melindungi inti.

"Dragon Rending Sword!"

Magic Hikaru memotong cincin kedua.

"... ■ Sacred Impact"
"... ■ Divine Thunder Field."
"... ■ Divine Diamond Stratos."

Tiga magic dari Sera, Zena-tan, dan Tina-sama mengenai cincin ketiga, tetapi tinggal satu langkah saja untuk menghancurkannya.

"KUNGFUUUUUUUUUUUUUUUUUUU, KIIIIIIIIIIIIIIIIIIIICK!"

Gaya bertempur Karina-tan yang seperti karakter game, terbang menghancurkan cincin terakhir.

Cahaya yang mempesona memenuhi daerah sekitar.



"Kita berhasil, desuwa!"
『Belum, Karina-dono!』

Intinya sudah tidak terjaga tetapi dia masih utuh.
Ini belum giliranku. Itu akan datang begitu intinya dihancurkan.

"Liza-san!"
"Dimengerti!"

Liza-san bergegas kembali, tombak dragonnya ditujukan ke inti--

"Makhluk Rendahan kurang ajar!"

Angin ungu berhembus, menghancurkan tombak dragon Liza-san.

"Beluuuuuuum!"

Dia membuang tombak dragonnya yang rusak dan beralih ke tombak magicnya yang terpercaya, Douma, yang tertuju pada inti Demon god.

Tapi dinding yang tak terlihat terbentuk tepat didepan inti Demon god, menghalangi tombak. Itu adalah Divine Dancing Armor milik Demon God.

"Lemah."

Demon god langsung kembali ke keadaan semula.

"Manusia tidak mungkin mengalahkanku sekarang karena aku telah menjadi dewa sejati."

Demon god melayang di udara, memandang rendah kami.

"Namun, walaupun dia manusia rendahan, dia memberiku dorongan menuju keilahian sejati. Demi kehendak Satou, aku akan meninggalkanmu. Pergi jaga makam tuanmu di dunia manusia."

Tidak. Aku tidak peduli jika gagal, tetapi jika aku tidak melakukannya sekarang, dia akan pergi ke tempat yang tidak terjangkau.

"WORYAAAAAAAAAAAAAAAAA! KEMBALIKAN MASTEEEEEEEEEEEER!"

Aku mengulurkan tanganku ke arah Demon god yang sudah pergi, dengan panik berusaha menarik Master kembali melalui Familiar Link.

"Sia-sia. Gadis fragmenku sayang."

Setelah Demon God mengatakan itu, aku bisa merasakan hubunganku dengan Master yang telah sobek, jatuh dari ujung jariku.

"Perpisahan. Jika kau ingin membalaskan dendammu sendiri, kau bebas untuk melanjutkannya ke Netherworld melalui lantai tertinggi [Menara Ungu]. Jika kau berhasil mencapai Menara Ungu di ujung Netherworld, aku akan bermain bersama denganmu."

Meskipun terkena serangan gadis-gadis, sosok Demon God goyah dan menghilang.
Dia menggunakan penghambatan teleportasi magic space, untuk mencegahku bertindak. Tidak ada perlawanan, tidak ada apapun yang terjadi.

Kami dibuat untuk merasakan kesenjangan mutlak antara kami dan Demon god sekali lagi.



"Arisa."
"Aku tahu. Kita pasti akan menyelamatkan Master."

Gadis-gadis itu mengangguk pada kata-kataku.

"Tunggu kami, Master."

--Kami pasti akan menyelamatkanmu.

Aku membuat sumpah untuk pertemuan kami kembali menuju tempat di mana Demon god menghilang.

"Kau memanggil?"

--Eh?

Aku berbalik untuk melihat Master dengan wajah yang acuh tak acuh.
Dia juga bersama Aze-tan.

"Rasanya seperti Arisa memanggilku atau semacamnya, jadi aku kembali dari Dunia para Dewa."
"Master!"

Liza-san dengan cepat memeluk Master, lalu semua orang termasuk aku juga melakukannya.

Ya ampun, oh, Master!
Aku tampak seperti orang bodoh, mengatakan sumpah semacam itu, bukan.

Bahkan ketika aku mengeluhkan hal tersebut dalam pikiranku, aku berterima kasih kepada Master cheatku ini.


※ Chapter berikutnya direncanakan untuk terbit pada 2/9 atau 3/9

【Keterangan】
Satou di bagian awal hingga pertengahan adalah tubuh duplikat yang disiapkan oleh para dewa. Satou akan menceritakan kisah itu sendiri di chapter selanjutnya.



TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar