Rabu, 21 Agustus 2019

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 48. Tuduhan Penipuan Identitas

Chapter 48. Tuduhan Penipuan Identitas


Kami tiba di gereja yang luar biasa didalam Kota Kastil.

“He-hero Perisai!?”

Aku disambut oleh wajah yang sangat masam.
Seberapa besar kebencianmu padaku sampai-sampai bisa menunjukkan wajah seperti itu?
Sesuai dugaanku, karena tuduhan pemerkosaaan, aku tidak bisa memasuki gereja?

“Jangan cemas.”

Pendeta dari gereja datang dan memarahi suster yang bermuka masam pada kami.
..... Sesuatu terasa aneh, tetapi tidak ada yang bisa kulakukan mengenai hal itu.

“Apa yang kau butuhkan dari gereja kami?”
“Ah, kawanku menerima kutukan yang kuat, jadi aku ingin membeli air suci yang kuat.”

Pria ini tidak terus terang memusuhiku, jadi mari kita bersikap netral.
Daftar harganya tergantung didinding.

“Kalau begitu, berikan kami sedekah.”
Apa kau meminta sedekah karena menduga aku mengetahui harganya dari label harga?

“Berapa harganya?”
“Harga dari keampuhan air suci dari yang termurah sampai terkuat adalah 5 perak, 10 perak, 50 perak, 1 koin emas.”

Hmm... Sepertinya mereka tidak  menjualnya terlalu mahal. 
Aku mengira mereka akan mempersulitnya tetapi......

“Sepertinya bukan ide bagus untuk bernegosiasi dihadapan tuhan, jadi aku akan membeli air suci yang terkuat dengan harga 1 koin emas.”
“Naofumi-sama, kau tidak harus membeli barang semahal itu untukku.”
“Tidak apa-apa. Aku sudah bilang sebelumnya. Kau itu penting bagiku. Jika dibandingkan dengan Raphtalia, satu koin emas bukan apa-apa.”
“Te-terima kasih banyak!”

Aku memberikan koin emasnya ke pendeta sedangkan Raphtalia berterimakasih padanya.

“Baiklah.”

Pendeta menyuruh suster untuk membawa sebotol air suci.
....... Aku memeriksa kualitasnya dengan Judge Skill.

Air suci kualitas rendah
Kualitas: Buruk.

Aku memberikan tatapan penuh marah kepada pendeta yang membuat wajah bingung.
Pendeta kemudian memeriksa air suci dan ekspresinya berubah.

“Mengapa kau membawa sesuatu yang sangat rendah kualitasnya?”
“Tapi dia adalah.....”
“Tuhan itu murah hati. Sesalilah kelakukan kasarmu karena memuaskan rasa keadilanmu sendiri sekarang.”
“A-aku minta maaf.”
“Mohon maafkanku. Gereja kami sudah kasar.”
“Aku tidak akan protes jika kau memberi apa yang sesuai dengan uang yang kubayarkan.”
“Aku menghargai kemurahan hatimu.”

Pendeta pergi untuk mengambil sendiri air sucinya.
Aku memeriksa air sucinya lagi.

Air suci penghilang kutukan.
Kualitas: Kualitas tinggi

“Yah, ini adalah yang kami cari.”
Aku menerima botol air sucinya.

“Apa air itu enak? Beri Filo juga!”
“Ini bukan untuk diminum. Ini adalah obat Raphtalia. Apa ada sesuatu yang salah padamu sampai membutuhkan ini juga?”
“Ya. Filo selalu energik.”
“Kalau begitu tidak perlu.”
“Huh~?”

Aku menoleh ke pendeta sementara Filo memiliki tanda tanya melayang dikepalanya.
“Terimakasih. Tolong sampaikan juga rasa ‘terima kasihku’ kepada suster di tempat jam pasir naga. Orang itu mencoba mempermainkanku.”
“Aku mengerti. Mereka adalah contoh memalukan yang tidak layak bagi orang beriman.”
“..... aku mengerti. Yah, selamat tinggal.”
“Terima kasih atas petunjuk dari Tuhan.”

Aku merasa pendeta itu adalah orang yang cukup baik. 
Negara ini akan menjadi tempat yang lebih baik jika ada lebih banyak orang yang seperti dia.
Aku meninggalkan gereja dengan kesan seperti itu.

“Ah! Kau disana!”
Untuk beberapa alasan, Itsuki, Ren dan pengikut mereka berlari mendekati kami setelah kami meninggalkan gereja.
Apa yang diinginkan orang-orang ini?
Semua orang berkumpul di Kota Kastil. Situasi seperti apa ini? 
Kali ini, Itsuki tidak menggunakan peralatan yang berkualitas rendah. Dia menggunakan peralatan yang berkualitas tinggi.
Itsuki melihatku dengan ketidaksenangan dan berbicara terlebih dahulu.
“Kau pencuri! Kau mencuri pencapaianku dan hadiah dari hasil kerjaku.”
“Apa!?”

Mengapa aku harus mencuri hadiah Itsuki?
“Aku juga. Permintaan yang ditujukan kepadaku juga diambil olehmu.”
Ren juga mencelaku.
Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Kemudian aku ingat desa yang terserang wabah yang kubantu mungkin sudah meminta bantuan kepada mereka.   
“Aku mungkin sudah mengambil pekerjaan Ren, tetapi aku tidak tahu mengenai Itsuki.”
“Apa kau berlagak bodoh?”
“Aku hanya bilang aku tidak tahu.”
“Tunggu tunggu. Bahkan jika Naofumi tidak mengaku, Aku ingin membicarakannya terlebih dulu.”
“Jangan berbicara seperti aku ini adalah seorang kriminal.”
“Apa master sudah melakukan sesuatu?”
“Aku tidak melakukan apapun! Setidaknya itu yang kuingat.”

Ketika menenangkan Raphtalia dan Filo, aku menatap marah ke Itsuki dan Ren.

“Lalu, jelaskan situasinya.”
“Kalau begitu aku mulai.”

Itsuki mulai menjelaskan keadaannya padaku. 
Sepertinya Itsuki menerima sebuah permintaan untuk menyelidiki dan jika dibutuhkan, mengeksekusi tuan tanah yang menyebabkan masalah di daerah utara. Orang yang menggunakan armor mencolok adalah teman partynya dan pergi untuk menerima hadiah dari guild yang meminta bantuannya.
Lalu, dikatakan bahwa hadiah dari permintaan itu sudah dibayarkan dan Itsuki berkesimpulan kalau satu-satunya orang yang melakukan hal seperti itu adalah aku. 
“Kau tahu Shogun-sama.... Ketika kau bersembunyi dalam bayangan dan mengalahkan kejahatan, tidak pernah mengungkapkan jati dirimu yang sebenarnya, orang-orang tidak akan tahu siapa yang melakukan itu. Aku tahu mengungkapkan kalau kau adalah hero itu hobimu tapi ada banyak rumor.”
“Sho-Shogun!? Ap-apa yang kau bicarakan!?”
“Meletakkan pedang di pinggangmu dan berpura-pura menjadi petualang. Shogun-sama.”

Sepertinya Itsuki ingat dan mulai berteriak kearahku. Yup, itu adalah sikap terhadap permintaan yang awalnya memberi Itsuki masalah.
Tidak akan ada yang mengenalimu sebagai Hero Panah dengan penampilan seperti itu.
Karena itu, negara lebih mengenal Hero Pedang atau Hero tombak.
Kenapa aku memikirkan sesuatu seperti itu, ini tidak ada artinya.
Menjadi hero rahasia yang melawan kejahatan itu keren, tetapi itu tidak diakui oleh dunia.
Saat aku masih duduk di bangku perkuliahan, aku mengerti kalau penampilan itu penting agar masyarakat mengakuimu.
Jika seseorang ingin membongkar penyamaran Itsuki, yang perlu dia lakukan adalah mengumumkan kalau dia yang melakukan itu semua.
Kupikir hero seperti itu, akan memusnahkan kejahatan karena dia menginginkannya, bukan untuk uang atau ketenaran.  
.....Itu topik yang menyakitkan. Dalam arti menjadi orang suci.

“Apa kau menyelesaikan permintaan sebagai Hero Panah? Di kota dimana pajaknya tinggi kudengar itu kau. Dan pada waktu itu karena aku sedang ada disana.”
“Karena aku masih merahasiakannya.”
“Kalau begitu, untuk memastikan. Apakah petualang panah yang membantu Perlawanan negara utara adalah kau?”
“Ya itu aku! Aku mengalahkan Raja Tiran.”
“....... Apakah kau tahu apa yang terjadi pada negara setelah itu?”
“Raja yang buruk telah digulingkan, seharusnya menjadi makmur.”
“Tidak! Mereka menjadi kelaparan sampai mereka harus menyelundupkan makanan dengan cara barter barang.”

“Tidak mungkin! Mengapa!?”
“Kau tahu, rajanya mungkin buruk, tapi seluruh negara awalnya mengalami kelaparan. Untuk negaranya, yang berubah hanyalah kepalanya.”
“Itu tidak ada hubungannya denganku. Tolong jangan limpahkan masalah itu padaku!”

Hah.... Tidak bertanggungjawab.... Khawatirlah sedikit dengan hasil yang kau perbuat.

“Kalau begitu mari ulang ceritanya. Apakah bawahanmu pergi mengambil hadiahnya? Bisakah bawahanmu menjelaskan situasinya?”
“Ya! Jelaskan! Jelaskan itu!”

“Guild? Apakah ada sesuatu yang membuktikan bawahanmu bukan orang yang menerima hadiahnya?”
“Itu.... ada surat resmi. Aku menunjukkan selembar surat resmi dengan stempel langsung yang tertera diatasnya.”
Itsuki mengumumkan itu dengan wajah penuh keyakinan.
Apa kau bilang?

“Ini adalah surat resmi yang dibuat dengan teknik spesial! Tidak mungkin bisa dipalsukan semudah itu.”
“Kalau begitu tidak mungkin aku bisa mendapatkannya.”
“!”

Sepertinya aku menyalakan saklar di otak Itsuki.
“Ka-kalau begitu senjatanya!”
Apakah kau begitu putus asa untuk membuat sebuah permintaan maaf.......  Sepertinya kau ingin melimpahkannya padaku entah bagaimana caranya. 

“Hanya seorang Hero saja yang mendapat hak istimewa untuk dapat mengubah bentuk senjatanya. Kau mengubah perisaimu agar menyerupai panah, dan entah bagaimana memalsukan surat resmi lain.”
“Begitukah? Yah, semua itu mungkin didunia ini.”

“Kalau begitu, apakah kau punya bukti untuk menyangkalnya?”
“Filo”
“Ada apa?”
“Kembalilah ke bentuk aslimu.”
“Oke”

Filo berubah ke bentuk aslinya.
Saat itu, gaun Filo menghilang dan berubah menjadi kalung. Aku menunjuk ke arah kalung.

“Apa!?”
“Apakah kau mengerti? Ini adalah dunia dimana hal seperti itu bisa dibuat. Mungkin ada peralatan yang berubah bentuk menjadi panah. Dan itu mungkin dilakukan oleh hero lain selain aku.”
“Ta-tapi-”
“Sudahlah Itsuki, dengan kondisi yang sekarang dan kurangnya bukti, kita tidak bisa menyimpulkan kalau Naofumi seorang kriminal.”

Ren melangkah kedepan Itsuki sebelum dia mencoba menuduhku lagi.

“Lagipula, apakah kau bertanya pada teman yang mengambil upahmu?”
“Umm.....itu.....”

Itsuki secara ambigu mencoba menjawab pertanyaan Ren.

“Kalau begitu menyerahlah. Buatlah dirimu lebih dikenal sebagai pahlawan. Selanjutnya aku.”
“Jika kau mengerti, ini akan menjadi lebih cepat. Mengapa kau mencuri permintaanku?”
“Karena aku ada di daerah itu. Apa kau tahu? Bangkai naga yang telah kau kalahkan menyebabkan wabah.”
“Apa!?”

Ren kehilangan kata-kata dan hanya berdiri terdiam disana. 
Dia tidak tahu? Aku pikir dia adalah orang yang lebih berhati dingin. 

“Banyak orang yang sekarat. Ada kuburan baru dibelakang fasilitas pengobatan. Mungkin akan ada lebih banyak jika aku tidak disana.”
“Tidak mungkin....”

Dengan terhuyung-huyung, Ren mencoba menuju ke timur.
“Tunggu, kau tidak punya waktu untuk pergi sekarang. Gelombangnya sebentar lagi.”
“Tapi, ini adalah tanggung jawabku-”
“Aku sudah membuang bangkai naganya. Penduduk setempat dan kepala pengobatan menangani wabahnya. Aku mencuri permintaanmu.”
“Begitukah.... Yah, mau bagaimana lagi.”

Warna kulit Ren pucat.

“Kau mempercayai itu!?”

Itsuki memanggil Ren dengan ekspresi bingung.

“Dia tidak punya alasan untuk berbohong. Selain itu, permintaannya dibatalkan karena sudah diselesaikan. Artinya itu tidak salah.”

“Aku terkejut ketika bangkainya menjadi Zombie Naga. Raphtalia terkena kutukan waktu itu ketika melawannya.”

Aku tidak berbohong. Tetapi, itu adalah kesalahanku.

“Oh, itu adalah alasan kenapa kau ke gereja?”

Ren menatap Raphtalia dan melihat perban sebagai jawabannya.

“Aku harap itu sembuh dengan cepat.”

......Ini tidak terduga. Aku pikir Ren adalah pria berhati dingin, tetapi dia lemah pada masalah yang disebabkan oleh dirinya. 
Mereka bilang, bahwa kelemahan itu adalah pikiran yang jahat.

“Kenapa kau meninggalkan bangkai naga itu disana?”
“Karena..... Temanku ingin memberi bahannya ke petualang lain.”

Kalau dipikir-pikir, desa mengatakan bahwa mereka memanfaatkannya.

“Aku meninggalkan itu untuk petualang dan desa. Tapi....”
“Lain kali, pastikan untuk membuang bangkainya dengan rapi. Bangkainya akan membusuk. Ada bahaya yang meyebabkan penyakit saat membusuk. Membuang isi perut dan dagingnya adalah priotitas tertinggi.”
“Iya.....”

Entah mengapa ini sangat anti-klimaks. Tetap saja, aku tidak mengatakan apa-apa tentang desa.
Memikirkan kalau itu adalah kesalahan mereka sendiri..... Yah, ini adalah konsekuensi dari surat resmi mereka sendiri. 

“Aku tidak percaya itu.”
Itsuki lebih gigih daripada Ren.

“Aku pasti akan membawa bukti.”
“Tentu, bawalah bukti itu. Namun, jangan mengarangnya. Apa kau akan mengatakan kalau kau menemukan kriminal sebagai Hero Perisai? Jangan menginterogasi terlalu dekat. Kau tahu rumor tentangku.”
“......Apa maksudmu?”
“Karena setelah seorang pencuri menyerangku dan aku membalasnya, dia pergi ke kota dan mengumumkan kalau aku merampoknya.”
“It-Itu......”
“Itu sama untukmu. Shogun-sama aku harap kau berpikir tentang ini dengan hati-hati.”

Itsuki sepertinya merasa kasihan padaku karena rumor itu, pandangannya membuatku mual. 
Mengapa kau melihat kearahku dengan mata seperti itu?

“Untuk sekarang, mari kita tunda dulu masalah ini.”
“Aku setuju dengan itu, aku bukan seorang kriminal.”

Sungguh, aku benci tuduhan palsu! Jangan langsung mengaitkan sesuatu yang buruk denganku! 
Itsuki pergi dengan cara yang menjengkelkan dan Ren tampak gelisah saat dia pergi.

“Oh yah, haruskah kita pergi?”

Hari ini adalah hari yang sial.
Ada bermacam-macam pengalaman. 
Lagipula, Kota Kastil ini dibawah kekuasaan raja sampah itu, jadi tidak mungkin mereka tidak pandang bulu.
Ayo cepat kembali ke penginapan. 




TL: Fujiwara-Sama
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar