Kamis, 22 Agustus 2019

Sono Mono Nochi Ni Light Novel Bahasa Indonesia Volume 1 Chapter 1 Part 5: Kehidupan di Gunung Itu Sulit

Volume 1
Chapter 1 Part 5: Kehidupan di Gunung Itu Sulit


Aku menjadi cukup kuat dan jika ini terus berlanjut, dalam waktu dekat, maka kartu ku akan berubah atau setidaknya beberapa bagiannya akan menghilang.
Dengan perlahan, aku memasukkan kartu guild itu ke sakuku. Aku melakukan sesuatu yang belum pernah aku lakukan sebelumnya, setidaknya itulah rencana yang akan kulakukan hari ini, dan rencana itu tidak bisa diganggu oleh Dewi.

Ini adalah perburuan monster pertamaku. Meskipun begitu, ini tidak seperti aku tidak pernah berhadapan dengan mereka sebelumnya, tetapi kali ini aku akan menjadi yang mengejar mereka.

Masalahnya adalah mereka cukup kuat dan aku tidak bisa melewati hutan jika aku tidak bisa mengalahkan yang ada di hutan.

Tentu saja Skillku akan naik, tetapi lebih baik jika aku tetap fokus dan mencurahkan segalanya kedalam hal ini. Sangat umum untuk mengetahui tentang petualang yang kuat akan terbunuh dalam sekejap karena ketidakwaspadaannya. Itu sebabnya aku memilih untuk selalu bersiaga.

Aku tidak berpikir aku bisa mengalahkan iblis hanya dengan tubuhku ini, terutama tanpa senjata.

Ini adalah hal sederhana jika kau memikirkannya. Kau tinggal menunggu ... Sampai dia masuk kedalam jebakan. Perangkap yang kubuat adalah perangkap klasik, hanya sebuah lubang yang dalam.

Strateginya mungkin sederhana, tetapi tidak dapat disangkal kalau hal ini sangat efektif.

Aku menggali lubang sedalam mungkin dengan kekuatanku saat ini dan itu cukup dalam; menutupinya dengan dedaunan untuk menyembunyikannya dan aku bersembunyi di dekat lubang untuk menunggu perangkap itu melakukan pekerjaannya.

Aku jelas membawa makanan seperti rumput dan kacang-kacangan, selalu lebih baik untuk berhati-hati. Semua upaya ini tidak akan ada artinya jika aku diserang oleh monster saat menunggu satu dari mereka jatuh ke dalam lubang.

Untungnya, karena waktu aku berada di gua, aku menjadi terbiasa oleh kemungkinan bahaya akan diserang. Meskipun sekarang aku telah mengembangkan setidaknya sedikit kepercayaan pada kemampuanku sendiri untuk melihat tanda-tanda ancaman. Awalnya, aku melewawti banyak malam tanpa tertidur karena mendengarkan lolongan iblis, tidak tahu seberapa jauh mereka.

Sekarang aku tidak mendengar mereka melolong ketika tertidur lelap, itu mungkin hal yang paling menegangkan. Namun, jika mereka tidak mendekatiku sampai batas tertentu seluruh rencana ini tidak akan gagal.

Karena aku telah tumbuh di alam liar, secara tidak langsung aku mengembangkan kemampuan untuk merasakan daerah sekitar ketika aku didekati. Aku melihat ke arah di mana aku merasa sedang didekati.

Tidak! Itu tidak mungkin ... kurasa tidak ...! mengapa bisa begitu? Kenapa itu ada disini? Tidak…

Tidak! Itulah tepatnya yang aku cari!

Itu bukan hanya tulang, itu sangat berisi dan tampak lezat! Aku lebih suka makan daging renyah saat ini daripada yang lunak.

Aku berjalan ke lubang sambil menggaruk-garuk kepalaku dan melihat ke bawah untuk melihat makhluk itu menggeliat kesakitan, terperangkap dalam perangkapku. Aku menghela nafas dan mencari batu sebesar kepalan tanganku.

Untuk membunuh monster apa pun, sangat penting untuk merusak tubuhnya menggunakan sihir atau dengan cara menghancurkan intinya, yang terletak secara acak di dalam tubuhnya.

Aku menghancurkan intinya dalam satu kali percobaan dengan batu yang aku lemparkan.

"Hampa," kataku sambil menatap langit.

Dagingnya enak ... Sedikit manis ... Tapi lezat ...

Aku menambah jumlah perangkap yang aku buat untuk meningkatkan peluangku untuk mendapatkan daging. Aku juga menambahkan beberapa hal-hal baru ke perangkap, seperti kait runcing untuk mengunci mangsanya dan tombak di bagian bawah lubang untuk membunuh mereka. Aku juga menggunakan pengetahuanku tentang tanaman beracun dan mati rasa yang kudapatkan dari pengalaman saat aku memakannya, untuk mengumpulkan mereka dalam perangkap. Itu seharusnya bisa mengurus sebagian besar monster yang jatuh di dalamnya.

Ada sungai di dekat gua, aku bisa menggunakannya untuk mencuci. Aku juga tidak mempunyai pakaian, jadi aku sedang dalam keadaan yang memalukan sekarang, itu akan segera berubah menjadi masalah bertahan hidup ketika musim dingin tiba. Daerah ini akan menjadi sangat dingin dan aku tidak cukup baik dalam menghadapi flu.

Kulit iblis dapat digunakan untuk membuat pakaian, kupikir hal terbaik yang harus aku lakukan adalah membuat pakaian untuk saat ini. Ini akan bermanfaat saat meninggalkan hutan juga.

Para monster itu tampaknya juga sedang menikmati kehidupan mereka sendiri, aku kira itu ada hubungannya dengan penyebaran mereka di hutan. Ngomong-ngomong, aku lebih baik menghabiskan waktuku untuk berlatih dan menjadi lebih kuat, aku tidak mengalami kesulitan saat melakukan itu.

Ekosistem disini mengerikan dan ada beberapa monster yang jauh lebih kuat daripada diriku. Kupikir aku harus secepatnya menaikkan level ku dan menjadi sangat kuat.

Mengingat masa lalu, sekitar setahun yang lalu, aku mungkin telah kehilangan kesempatan untuk menjadi pahlawan ...

Sudahlah! Aku sudah memutuskan! Aku akan menjadi kuat di sini! Aku akan cukup kuat untuk menjadi apa pun yang kuinginkan! Aku tidak ingin kehilangan apapun lagi ...

Terus menetap di hutan ini tidak akan cukup untuk membuatku kuat. Aku perlu menantang monster yang tinggal di pegunungan. Aku perlu mengubah strategiku untuk menjadi kuat sambil memusatkan perhatianku pada monster-monster di hutan ini. Aku akan makan semua yang kutemukan dari membunuh monster, aku akan menggunakan bulu mereka untuk membuat pakaian. Meskipun aku tidak punya jarum, aku akan menggunakan taring mereka untuk melakukan pekerjaan itu. Setelah aku memiliki cukup pakaian hangat, aku akan pergi ke pegunungan untuk membiasakan diri dengan kondisinya yang keras.

Aku perlu menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan. Jika aku berhasil melakukannya, aku akan menjadi lebih baik dalam bertahan di sana seperti di hutan. Aku akan menggunakan racun dan tanaman yang bisa melumpuhkan untuk mengurangi kecepatan pergerakan sebagian besar monster. Tidak masalah berapa lama aku harus melakukannya; aku harus mengurus hidupku sendiri. Aku tidak kehilangan akal sehat dan logika. Setelah semua monster yang kalah dimakan, aku mempertimbangkan berapa lama waktu yang telah berlalu.

Sudah berapa lama sejak aku berada di sini? Aku kira mungkin sekitar satu setengah tahun. Aku benar-benar tidak yakin; Namun, aku telah membuat banyak kemajuan. Aku mengambil taring iblis dan mencoba menempelkannya di jari ku, tetapi kulit ku bahkan tidak tergores sedikit pun.

Nama: Wazu
Umur: 16;
HP: "Apa pun itu, aku bisa menanggungnya";
MP: "Itu nol";
STR: "Pukulanku bisa menghancurkan bintang-bintang";
VIT: "Pedang suci akan hancur jika itu menyerangku";
INT: "Aku tidak bisa menggunakan sihir";
MND: "Sihir? Aku tidak menghiraukannya ”;
AGI: "Mungkin lebih cepat dari kecepatan cahaya";
DEX: "Aku kira itu sama dengan artis hebat";

Skill:
“Swordsmanship” LV2; 
“Martial arts” LV8; 
“Sign of senses” LV: max; 
"Polar food person" (Unique) "Kondisi abnormal hampir tidak berpengaruh";
“Goddess Startle” (Unique) 

Jujur, aku tidak terlalu mengerti yang ini, aku merasa lucu karena beberapa alasan. Dibandingkan dengan semua keterampilanku yang meningkat, yang ini tampaknya turun; dan

“Ras manusia” (98%)
<EDN : Sign of senses = merasakan daerah sekitar, Goddess Startle = Dewi Terkejut>

Note :
Kalau ada kesalahan terjemahan bisa hubungi FP atau tulis di kolom komentar.


     PREVIOUS CHAPTER     ToC     NEXT CHAPTER


TL: Shindo Shimon
EDITOR: Tasha Godspell

0 komentar:

Posting Komentar