Selasa, 27 Agustus 2019

Isekai ni Tensei Shitandakedo Ore, Tensai tte Kanchigai Saretenai? Web Novel Bahasa Indonesia Chapter 7 – Nona Histeris dan Teman Pertamaku

Chapter 7 – Nona Histeris dan Teman Pertamaku



- Sudut Pandang Arakawa Kouki -

Si wanita blonde mengantarku menuju tempat dudukku di aula pertemuan, dan aku duduk disana. Dadanya sangat besar. Karena dia pasti akan sadar jika aku mengintip, jadi aku mencoba melakukan yang terbaik agar bisa melihat dadanya di tepi mataku dengan memposisikan diri secara diagonal di belakangnya. Jika kau memposisikan dirimu seperti ini, target masih akan berpikir kau sedang berjalan di sisinya sambil melihat ke depan.
<EDN : Arigatou senpai~ ilmumu akan sangat berguna dimasa depan>

Kau bisa mencoba ini jika kau ingin diam-diam melihat payudara seseorang. Tapi aku tidak bisa menjamin apa-apa jika terjadi sesuatu...

Oke, upacara masuk sudah dimulai, menandai dimulainya kehidupan sekolahku, namun aku melihat kalau tidak begitu banyak orang di sekitarku. Kupikir kursi dibagi perkelas, tetapi hanya ada sekitar 15 siswa di sekitarku.

Kelas-kelas lain tampaknya memiliki setidaknya 40 siswa, apa yang terjadi disini?

Selain itu, hanya ada 3 anak laki-laki. Salah satu anak laki-laki sedang tertawa cekikikan dengan seramnya sekarang ini... Orang itu sepertinya bukan orang baik. Naluriku mengatakan padaku kalau dia benar-benar eksistensi dari sisi gelap dunia ini, eksistensi yang tidak seharusnya kudekati. Siswa menarik lain yang kutemukan adalah gadis di barisan paling depan, Aku hanya dapat melihat sebagian wajahnya, tapi kurasa dia lumayan imut juga. Yang lain hanya begitu-begitu saja, ku pikir...

Ini tidak seperti dalam game dimana kau bisa mendapatkan perempuan cantik dengan rambut pink, atau perempuan dengan telinga dan ekor binatang.

Yah, itulah kenyataannya... Aku berharap bisa terlahir kembali di dunia lain dimana aku mendapatkan sesuatu seperti kekuatan yang bisa disebut cheat dan Harem yang menungguku...

Meskipun begitu, aku kira kau bisa menganggap kalau dunia ini sebagai dunia yang berbeda, di mana sejarahnya berbeda dengan dunia yang kutinggali. Ketika aku sedang berpikir tentang hal tidak penting seperti itu, seorang pria tua mulai berbicara di podium.

"Selanjutnya, sebuah pidato pembukaan dari perwakilan siswa. Perwakilan siswa baru, Nona Aikawa Megumi dari kelas Khusus."

Hmmm... Kami memiliki kelas khusus di sekolah ini. Seperti yang diharapkan dari sekolah kelas dunia. Ketika aku sedang terkesan dengan hal seperti itu, siswa perempuan yang tadi aku kusebut berdiri dan meninggalkan tempat duduknya. Uhh... sebentar?

AKU MASUK KE KELAS KHUSUS——!?

Ke-kenapa, tunggu sebentar! Kenapa aku masuk ke kelas khusus!?

Aikawa menaiki podium ketika aku sedang panik-paniknya. Ah, ya, Aku pikir begitu, dia benar-benar imut...

TIDAK! Ini bukan waktunya memikirkan hal itu!

Oke, setelah ini, aku akan pergi bertemu Kepala sekolah, dan memintanya agar memasukanku ke dalam kelas biasa. Kelas khusus ini pastinya bukan tempat untukku.

Eh? Aikawa-san melihat kearah sini. Kenapa dia menatap ke sini? Eh... lebih seperti, kenapa dia menatap dengan penuh amarah ke arahku? Apa aku pernah berbuat salah padanya?

Aku menyerah... Aku bahkan tidak melakukan apa-apa, aku berhak menerima kenyataan ini... Aku mau pulang.


- Sudut Pandang Aikawa Megumi -


Setelah wakil kepala sekolah memanggilku, aku menuju ke podium. Ketika aku akan mulai berpidato, seorang siswa laki-laki tertentu menarik perhatianku. "Arakawa kouki"... anak dari ilmuan jenius "Arakawa Miki", dia mendaftarkan diri ke sekolah ini tanpa ikut ujian masuk. Semua siswa mengikuti ujian dan memperoleh hak mereka untuk bersekolah disini, kecuali dia. Dia di sini, semua karena orang tuanya adalah seorang jenius. Tentu saja, aku yakin dia seseorang yang punya kemampuan akademis yang memumpuni karena dia anak dari Arakawa Miki.

Tapi bagaimana kalau ternyata tidak? Aku tidak tahan memikirkan ada rakyat jelata disini, terlebih lagi di Kelas Khusus. Jika dia ternyata tidak memiliki bakat khusus, aku akan melakukan apa pun untuk mengusir dia keluar dari sekolah ini. Aku akan bicara dan menyatakan kepadanya setelah upacara masuk ini. Jadi aku terus memelototinya.


- Sudut Pandang Arakawa Kouki -


Setelah upacara masuk, aku pergi ke kelas dan duduk di kursiku. Aku senang karena posisi duduk sudah disediakan pada tabel yang ditempel di dinding...

Satu-satunya hal yang kukhawatirkan adalah fakta kalau aku duduk tepat di sebelah Laki-laki "Oink!". Saitou-kun, yah, segera setelah dia duduk, dia membuka perangkat pribadinya dan dia telah membaca buku sejak saat itu, jadi aku kira itu bukan sebuah masalah.

Menurutku selalu ada orang semacam ini di setiap kelas. Meskipun aku yakin tidak ada berandalan di sekolah ini, jadi sepertinya aku tidak perlu khawatir tentang bullying. Aku sedang melamun sampai tiba-tiba, aku mendengar suara memanggilku.

"Arakawa-kun, apa kau punya waktu?"

Saat aku berbalik ke belakang, itu adalah Aikawa-san. Dia sedang menatap penuh amarah padaku.

Kenapa ya? Padahal aku tidak melakukan apa-apa kepadanya.

Yah, tentu aku berpikir itu akan bagus jika aku bisa lebih dekat dengannya, tapi yaaa... tidak harus melototi ku juga, kan?!

"Ada apa ya?"

Setelah aku memberikan tanggapanku, dia mulai menasihatiku.

"Arakawa-kun, kau mungkin menjadi istimewa karena kau anak dari Arakawa Miki, tapi ini adalah Sekolah Teknologi Negara, apalagi kau berada di kelas khusus. Tahu apa yang aku maksud? Ini berarti kalau semua orang yang ada di sini spesial! Kau bukan satu-satunya yang spesial. Dan kau tidak melakukan ujian masuk untuk dapat masuk ke sini kan? Semuanya membicarakan tentang itu 'tahu?

Tidak, tolong, aku tidak mau mendengar alasan apapun.

Orang lain melakukan ujian masuk dan memiliki hak untuk berada disini! Apakah kau benar-benar memiliki apa yang diperlukan untuk berada disini? Kita ada ujian minggu depan, pastikan kau mendapatkan peringkat 10 keatas. 

Dan kalau kau tidak bisa, tahu dirilah dan silahkan pergi dari sekolah ini. Sampai jumpa."

Eeeeeeeh.... Ada apa dengan wanita itu? Seenaknya mengatakan hal itu kemudian pergi begitu saja setelah puas? Ini adalah pertama kalinya aku melihat seseorang menjadi Histeris seperti itu.

Melihat Aikawa-san dan Ibu, aku mulai berpikir kalau menjadi seorang jenius dan menjadi aneh itu merupakan satu kesatuan...

Dan peringkat 10 teratas, tidak mungkin aku bisa melakukan hal itu... Apa yang harus kulakukan, apa aku harus berhenti sekolah disini?

Nah, seolah aku akan khawatir dengan itu. Siapa yang peduli tentang semua itu. Pertama, tidak mungkin sesama siswa dapat melakukan sesuatu seperti mengeluarkan siswa lainnya. Apa yang aku lakukan ketika mendapatkan teriakan seperti itu... Aku biasanya tipe orang yang lembut, tapi aku juga bisa marah, sialan!

Yah, aku tidak akan mengatakan itu padanya secara langsung... Aku kan seorang gentleman. Ini tidak seperti aku takut padanya atau apa, itu karena aku seorang gentleman.

Ketika aku sedang menderita sendiri, kelas sudah selesai dan para siswa pergi. Oh, hari ini adalah hari pertama jadi kelas hanya sampai siang. Aku sangat lelah, aku mau langsung pulang, tapi ku kira aku harus mampir ke kantin untuk makan siang. Ini semacam kesempatan untuk mendapatkan teman-teman.

Siapa yang harus kuajak?

Aku penasaran apa ada orang yang mau pergi makan siang denganku setelah semua adegan yang terjadi dengan Aikawa-san.

Ke depan... Semuanya berpaling...

Ke kanan... Semuanya berpaling...

Ke belakang... Hanya ada loker dan dinding disana...

Ke kiri... Mataku bertemu dengan Saitou-kun 


- Sudut Pandang Saitou Shingo -


Arakawa-kun benar-benar laki-laki yang baik... Dia mau makan siang bersama dengan seseorang sepertiku. Aku tidak tahu apa yang harus ku bicarakan dengannya, jadi aku mencoba berbicara padanya hal-hal tentang binatang dari laman forum yang ku browsing dengan perangkat pribadiku. Yah, dia mungkin tidak akan tertarik dengan ini, dan dia akan mengolok-olokku, itu sama saja dimana-mana.

"Sungguh! Merpati jadi pusing dan tidak bisa bergerak jika kau membaliknya!?"

Dia tampaknya menyukainya. Jadi aku mencoba mengatakan yang lainnya padanya.

"Mustahil! Semua beruang kutub kidal? Siapa yang bisa membuktikannya."

Jawabannya sangat lucu. Setelah kami selesai dengan makan siang dan hendak pulang, Arakawa-kun meminta nomor perangkat dan alamat emailku. Aku merasa sangat senang, dan aku memberikan nomor dan alamatku padanya sambil menahan kegembiraanku. Saat dia masuk ke mobil antar jemput, dia mengatakan padaku untuk menelponnya kapan saja. Di masa lalu, orang selalu akan membullyku, tapi sekarang aku akhirnya mendapatkan teman pertamaku... Aku benci selalu diganggu, jadi aku berusaha keras untuk masuk ke sekolah ini, di mana mungkin tidak ada berandalan, sekarang aku senang dengan keputusan itu.

Aku melihat Aikawa-san sedang bertengkar dengan Arakawa-kun, dia mungkin seperti pengecualian. Tapi jika dia mulai menjengkelkan, aku akan mengekspos dan mempermalukannya pada beberapa laman forum. Yang lebih penting lagi, malam ini aku akan memberitahu Arakawa-kun tentang homepage yang memiliki banyak trivia hewan menarik. Saat aku memikirkan hal itu, aku merasa kalau ini adalah pertama kalinya sejak aku merasa begitu ringan dalam perjalanan pulang.


- Sudut Pandang Arakawa Kouki -


Owh, Saitou-kun benar-benar orang yang baik! Dia memberitahuku begitu banyak trivia yang tidak pernah ku tahu. Maaf, aku kira dia itu orang yang aneh pada awalnya, Aku akan makan siang bersama dengannya besok. Di rumah, aku juga bilang pada ibu tentangnya.

"Itu bagus kalau kau sudah mendapatkan teman."

Dia bilang begitu dengan senyumannya. Oh iya, kalau dipikir-pikir, ini adalah pertama kalinya aku mendapatkan teman.

Tepat sebelum aku pergi tidur, email datang dari Saitou-kun. Ada sekitar 20 URL dari homepage dengan banyak trivia hewan yang menarik. ketika aku hampir tertidur saat mem-browsing mereka, aku teringat suatu hal tertentu.

Ah, aku lupa meminta kepala sekolah untuk memindahkanku ke kelas lain.

Oh, yah... Setidaknya ada Saitou-kun di kelas itu.

TL: Conscriptra2
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar