Selasa, 06 Agustus 2019

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 17-26. Identitas Sesungguhnya Demon God

Chapter 17-26. Identitas Sesungguhnya Demon God


Satou di sini. Ada pepatah mengatakan [Identitas hantu sesungguhnya hanyalah rumput yang bergoyang], tetapi bukankah itu disebabkan oleh ketakutan akan hal yang tidak diketahui? Yang terus berlaku baik sekarang maupun dimasa depan. Tidak peduli betapa sulitnya sebuah masalah, aku percaya Kau dapat bekerja keras menemukan solusinya selama Kau memahaminya.



"" AAH! AKU TAHU ITU!""

Arisa dan Hikaru berbicara bersamaan ketika mereka melihat wajah Demon god di balik topeng.
Tapi kata-kata mereka berikutnya tidak cocok satu sama lain.

"Itu wajah di lukisan yang kita lihat di Shadow Castle!"
"Wajah itu persis seperti wajah Ichirou-nii ketika dia bekerja di perusahaan!"

Arisa benar, dia adalah gambar orang di dalam lukisan yang ditemukan di ruang tahta Shadow Castle Kerajaan Rumooku.
Dia tidak terlihat sama persis seperti yang dikatakan Hikaru. Aku mungkin akan menjadi seperti itu jika sebelum datang ke dunia lain, aku menumbuhkan janggutku dan bertambah tua.

--Bahkan meskipun aku sudah curiga, melihatnya secara langsung masih cukup mengejutkan.

『Apakah Kau mengerti sekarang, diriku yang lain.』

Demon god berbicara dalam bahasa Jepang dengan sengaja.

Aku sudah memiliki firasat tentang ini ketika aku melihat lukisan di Shadow Castle, tetapi tampaknya aku bukan satu-satunya Suzuki Ichirou yang datang ke dunia asing ini.

『Aku akan memberikan satu kesempatan terakhir kepadamu yang tidak dipilih oleh putri.』

--Kesempatan?

Aku pikir mayoritas orang yang berbicara tentang 'peluang' sambil memandang rendah lawan bicara mereka tidak akan mengatakan hal yang baik.

... Sebaliknya, siapa yang dia maksud putri?

Gadis kecil misterius dan Dewa Parion yang terikat pada Demon god di Alam Dewa terlintas di benakku.
Dragon God Akon Kagura juga merupakan salah satu kemungkinan, tetapi bayangan yang ada dalam benakku lebih seperti ratu atau permaisuri daripada seorang putri jadi aku mengecualikannya.

『Putri pernah berkata, [Kau tidak bisa menjadi dewa yang sempurna hanya dengan mengumpulkan keilahian]. [Mengumpulkan banyak jiwa untuk memperluas ‘Wadah’ mu adalah jalan pintas menuju Dewa Sejati]. 』

--Mungkinkah.

Aku menyadari bahwa tubuhku tidak bergerak ketika aku akan membuat sedikit gerakan.
Sepertinya alasan mengapa Arisa dan Hikaru di belakangku tidak menyindir Demon god karena mereka terikat sepertiku.

Log menunjukkan aku gagal menolak [True Ninjutsu: Binding Divine Shadow].

Kapan dia menggunakan jutsu ini?
Yah terserahlah. Log menunjukkan aku memperoleh [True Ninjutsu] dan [Resistance: True Ninjutsu] tepat setelah log itu, jadi aku memberikan poin maksimum untuk keduanya dan mengaktifkannya.
Mengingat aku tidak bisa menggunakan kekuatan magic [Break Magic], Binding Divine Shadow ini tampaknya tidak hanya mengikat tubuhmu tetapi juga casting magic.

『Aku akan memiliki tubuh yang sempurna dengan menggunakan tubuhmu.』

Aku ingin memberitahunya, ini bukan game atau manga era Showa, plot kuno itu sudah ketinggalan jaman.

Demon god mengarahkan telapak tangannya ke arahku.

Aku masih tidak bisa bergerak bahkan setelah mendapatkan skill resistance, aku penasaran apakah itu karena Demon god lebih tinggi levelnya dariku ...

Ini buruk.

"Sekarang waktunya--"

Cahaya ungu gelap yang berkumpul di telapak tangannya menggeliat mencurigakan.



"Apa--"

Demon god menghilang dari pandanganku.

Saat dia menghilang, aku mengungsi dari tempat itu bersama dengan Arisa dan gadis-gadis dengan Unit Arrangement.
Aku telah berpindah ke tengah Gurun Besar untuk meminimalkan damage.

Aku tahu klise di sini adalah untuk mengambil kendali dari dalam setelah diserap, tetapi aku tidak akan mengambil risiko sekarang.
<TLN : Yah, biasanya kan setelah dimakan oleh kekuatan jahat, si pahlawan terpojok dan tiba-tiba bangkit lagi :v keluar dari dalem tubuhnya, menang deh. Plot standar hero>

『Bagaimana Kau membebaskan diri dari Kurungan Dewa!』

Demon god mengejar kita dengan teleportasi.
Sepertinya dia memiliki kepercayaan mutlak pada True Ninjutsu.

『Aku selalu siap dengan magic pelarian dengan aktivasi-tertunda yang Kau tahu.』

Aku mengatakan beberapa alasan yang dibuat-buat secara acak dengan bantuan skill Deception.

『Lalu aku akan menghapus semua cara untuk melarikan diri!』

Daerah sekitarnya tercelup dalam warna ungu gelap, cahaya ungu tua berbentuk ‘palem’ menyerbu kami dari segala arah.
Dari apa yang aku rasakan, dia juga secara bersamaan mengaktifkan penghalang magic space untuk mencegah kita melarikan diri.

- Jangan bergerak.

Suara melolong terdengar oleh diriku.

Terjangan dari cahaya ungu berbentuk ‘palem’ terhalang oleh cahaya merah terang yang mempesona sebelum bisa mencapai diriku.

Aku pernah melihat ini sebelumnya.

『Apakah itu, Karion!』

Demon God berteriak dalam bahasa Age of Gods.

『--Benar. 』

Ruang di depanku terdistorsi, lalu cahaya merah terang dengan tubuh berbentuk gadis - God Karion muncul.
Itu berarti [Godly Shield] God Karion telah melindungi kami.

『Karion bukan satu-satunya yang ada di sini. Tenion juga berkata begitu. 』

Gadis berwarna Indigo - Dewa Urion dan wanita berwarna hijau muda - Dewa Tenion mengikuti Dewa Karion, menampakkan wujudnya.

『Sepertinya kita tepat waktu.』

Dengan ayunan lengannya, Dewa Tenion membuka kancing [Binding Divine Shadow] yang telah menahan kami.

『Ini adalah pertemuan pertama kita di luar, kurasa?』

Dewa Tenion melihat Demon god.

『Kemiripan bagian external dikonfirmasi.』
『Itu poin yang tak terbatas. Karion harus berhenti meributkan hal-hal yang tidak masuk akal. 』
『Itu bukan hal yang tidak masuk akal. Urion hanya berpikiran sempit. 』

God Karion menunjukkan kemiripan antara diriku dan Demon god, tetapi dewa Urion menyimpulkan bahwa itu adalah [Poin yang tak terbatas]. Sepertinya penampilan luar tidak banyak berarti bagi para dewa ini.

『Apa yang harus kita lakukan, Master?』

Arisa berbicara kepadaku melalui Familiar Link.

Kami tidak memiliki banyak pilihan.

・ Menjadi satu dengan Demon god, jadilah bagian dari dewa sejati.

Aku harus mengeluarkan pilihan itu. Bahkan tidak layak untuk dipertimbangkan.

・ Lari ke dunia lain menggunakan Unit Arrangement, dan menghabiskan hidupku di sana.

Aku akan mengesampingkan pilihan ini. Berpindah antar dunia seharusnya sulit dilakukan bahkan untuk para dewa, maka ada kemungkinan besar ini akan memungkinkan diriku untuk melarikan diri dari cengkeraman Demon God.
Tapi itu berarti meninggalkan hidupku di dunia ini. Pilihan ini membuat gadis-gadis meninggalkan tanah kelahiran mereka, ini akan menjadi pilihan terakhir.

・ Kalahkan Demon god. Atau mungkin menyegelnya.

Aku mengesampingkan yang satu ini juga. Aku punya beberapa trik di tanganku yang bisa aku gunakan untuk mengalahkannya, tapi aku juga akan mengekspos diriku pada bahaya diserap oleh Demon god dalam prosesnya.

・ Amati dari sela-sela saat para dewa menekan Demon god. Dan mungkin membantu mereka.

Itu adalah pilihan yang menarik, tapi aku akan mengesampingkan yang ini juga. Dewa-dewa ini lebih kuat dari yang aku duga, jadi ada kemungkinan yang sangat tinggi untuk mengalahkan Demon god.

・ Bicaralah dari hati ke hati dengan Demon god dan membujuknya.

Aku mau yang ini jika memungkinkan.
Tetapi karena tujuan sejati Demon God adalah untuk menyerap diriku dan menjadi [Dewa Sejati], sepertinya tidak mungkin.
Tetapi jika dia memiliki tujuan untuk dicapai dengan menjadi [Dewa Sejati], aku bersedia membuat perjanjian tergantung pada tujuan itu.

Otakku memproses semua itu dalam satu detik, lalu aku fokus kembali pada Demon god dan ketiga dewi.
Dewa Tenion sedang berbicara dengan demon god.

『Aku tidak berpikir Kau akan segera muncul.』
『Miko kesayanganku memberitahuku tentang ini. Demon god ada di sini, katanya. 』

Dewa Tenion melirik Sera untuk sesaat.

『Hmph, mengintip orang-orang yang percaya padamu ya. Selera burukmu tidak pernah berubah.』

Sera sendiri terharu melihat Dewa Tenion secara langsung.
Sera mungkin tidak pernah punya niat untuk memberitahunya. Dia mungkin berdoa kepada dewa karena kebiasaannya setelah melihat Demon god di depan matanya.

『Ya ampun, kau tidak berbicara seperti dirimu yang biasa di Alam Dewa. Aku kira ini wujud aslimu bukan? 』

Sekarang setelah dia menyebutkannya, dia berbicara seperti badut di Dunia Para Dewa.

『Hmph, akan jauh lebih mudah untuk memanipulasi seseorang jika Kau menyanjung pantat sombong mereka.』

Demon god mencibir tanpa berusaha menyembunyikannya.

『Tenion, Kau harus berhati-hati. Demon God telah membuang penyamarannya, kata Karion. 』
『Aku tidak mengatakannya. Tapi aku setuju dengan Urion. 』

Cahaya indigo God Urion memperkuat Godly Shields milik Dewa Karion.

『Tidak apa-apa, Urion. Aku yakin bahkan Demon god sadar akan kesenjangan keilahian di antara kami. 』

Dewa Tenion menatap Demon god.

『Hmph. Dengan keilahianku terpisah ke Divine Spiritku, melawan tiga dewa akan merepotkan. 』

Demon god secara mengejutkan jujur.

『--Kau pikir aku akan mengatakan itu!』

Aura mencolok dari cahaya ungu dan hitam legam, terpancarkan dari Demon god.

『Aku sudah memiliki rencana cadangan! Orang-orang yang percaya padaku di seluruh dunia akan memberikan keilahian untuk memenuhi seluruh tubuh ini - 』

Demon god menghentikan pidatonya di tengah jalan.

『--Namun sepertinya rencanamu gagal. Apakah aku salah? 』

Dewa Tenion dengan tenang berbicara.

『Ini tak mungkin. Mengapa!! 』

Mengabaikan Demon god yang berteriak, dewa Tenion menatapku.

『Kau telah mengambil langkah untuk memastikan Demon god tidak mendapatkan lebih banyak keilahian, bukan?』

Aku balas tersenyum untuk menjawab God Tenion yang sepertinya yakin.
Rupanya membatalkan cuci otak yang mempengaruhi orang-orang di seluruh dunia telah berakhir menggagalkan skema Demon God.

『Mustahil! Kau tidak mungkin berhasil tepat waktu! Bahkan kau seharusnya kehabisan mana sebelum bisa selesai melakukannya! 』

Demon God memelototiku dengan curiga untuk mendapatkan penjelasan, tapi karena aku tidak melihat ada gunanya mengungkapkan trikku, aku hanya mengangkat bahu ku untuk menjawabnya.



『Master! 』

Seorang gadis kecil ungu berteleportasi seakan memotong suasana hati yang berat.
Ada berapa banyak gadis-gadis ini?

『Kami selesai mengamankannya!』

Aku mendapat firasat buruk tentang ini.

Aku membuka daftar Penanda bahkan sebelum gadis kecil itu selesai berbicara.

『Baguslah. Sekarang mari kita mulai lagi. 』

Demon god tersenyum ketika dia mengatakan itu.

『Dengarkanlah! Makhluk Rendahan! 』

Demon god memanggilku.

"Aze-san!"

Sebuah layar yang diproyeksikan ke udara menunjukkan Aze-san dikelilingi oleh gadis-gadis kecil ungu dengan sabit berada di depan lehernya.
Pertama Dewa Zaikuon dan sekarang orang-orang ini, mereka benar-benar suka menguji kesabaranku, bukan?

『Datanglah ke Netherworld sendirian jika Kau ingin menyelamatkan kekasihmu.』

『Tangkap dia, Urion!』
『Aku tahu. Tenion Kau terlalu khawatir. 』

Cahaya Indigo hendak membungkus Demon god seperti kepompong, tetapi dia menghilang sebelum itu.

『... Dia lari.』
『Kesalahan kecil. Bahkan para dewa membuat kesalahan. 』
『Kecewa dengan Urion. Seharusnya tidak terlalu menyombongkan diri. 』

Aku menekan tombol pada pemrosesan dipikiranku sambil mengabaikan percakapan para dewa.

"--Eh?"
"Aze-san!"

Aku dengan erat memeluk Aze-san yang muncul tepat di depanku.
Aku bertaruh pada Unit Arrangement yang berhasil menariknya keluar dari Netherworld.

"Satou."

Aku bisa merasakan kehangatan Aze-san saat dia memelukku kembali sambil menangis.

『Apakah itu high elf yang dijadikan sandera?』
『Mengejutkan. Karion juga terkejut, katanya. 』
『Sesuai dengan Urion. Aku terkejut, walaupun sedikit. Netherworld adalah dunia yang diciptakan Demon God. Memasuki daerahnya tanpa izin pembuatnya adalah tugas yang sangat sulit. Bisa kukatan bahwa itu tidak mungkin kecuali ada kesenjangan besar dalam perbedaan kekuatan. 』

Para dewa, terutama Dewa Karion, sangat terkejut.

Unit Arrangement lah yang luar biasa, bukan aku.
Aku tidak pernah bisa berterima kasih kepada orang yang memberiku kekuatan ini.



『--Dia lolos.』

Cahaya panas seperti matahari muncul diikuti oleh cahaya oranye dan cahaya hijau.
God Heraruon dan God Garleon yang seharusnya bertarung dengan Demon God Divine Spirit.

『Dan kami hanya satu langkah lagi untuk menyudutkannya. Apakah kau ingin mengatakan sesuatu, Garleon! 』
『Apakah Kau menyiratkan bahwa itu salahku, Heraruon! Mengapa kau tidak menyadari sikapmu lah yang membuatnya bisa lolos! 』

Kedua dewa ini sama seperti sebelumnya.
Dewa Tenion menenangkan keduanya dan memberi tahu mereka tentang kejadian di sini.

Setelah dia selesai mendengarkannya, Heraruon memberiku perintah.

『Pergi kalahkan Demon god.』

Ya, itu permintaan paling tidak masuk akal yang pernah aku dengar.


Note : 
Akhirnya bisa tidur dengan nyenyak :’v sempet panik pas aze-tan diculik dan takut digantung lagi. Tapi ternyata enggak :v 
Hmm, misterinya belum banyak terpecahkan, si ‘puteri’ ini siapa? Dia jelas bukan si 7 Dewa, dan Akon Kagura juga udah dieliminasi oleh Satou. Jadi siapa yak :v? ada yg punya teori siapa dia?


※ Chapter berikutnya direncanakan untuk terbit pada 12/8 atau 13/8



TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar