Kamis, 04 Juni 2020

Realist Maou ni yoru Seiiki naki Isekai Kaihaku Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 19. Teknisi dari Ras yang Familiar

Chapter 19. Teknisi dari Ras yang Familiar


Dengan ide dariku, beberapa saran Toshizou, dan pengaturan Eve, denah pembangunan untuk kota selesai.

Jika kota ini berhasil dibangun, kota kastil Ashtaroth ini dapat menampung ribuan orang. Itu berarti aku bisa mengumpulkan cukup banyak pajak.

Satu-satunya masalah adalah membutuhkan setidaknya setengah tahun untuk menyelesaikan pembangunannya.

Dengan begitu banyak orang baru di sini, aku tidak kekurangan pekerja, tetapi ada satu hal yang kurang.

Arsitek.

Kami memang memiliki pekerja kasar, tetapi tidak memiliki cukup banyak arsitek.

Tentu saja, kami mencoba mempekerjakan mereka, tetapi hanya sedikit yang mau datang ke Kastil Raja Iblis yang baru saja lahir.

Apa yang harus kulakukan?

“Pekerjaan fondasi bisa dilakukan sekarang. Sekarang kita perlu melakukan inspeksi pada daerah yang akan dibangun. Anda juga harus memanggil Arsitek baru saat itu sedang berlangsung." Kata Eve.

"Itu benar. Ya, itu adalah satu-satunya pilihan kita. Tapi, di mana kita bisa menemukan Arsitek yang kita butuhkan? "

"Arsitek iblis yang paling handal kemungkinan sudah bekerja untuk Raja Iblis lainnya."

"Bagimana dengan Teknisi dari ras manusia?"

"Teknisi manusia yang brilian juga akan bekerja untuk manusia."

"Dan Demi-Human?"

"Itu satu-satunya pilihan anda."

"Tapi Ras mana yang harus ku rekrut?"

“Dwarf terkenal karena keahlian mereka mereka sebagai arsitek. Dan sebagai teknisi."

"Berapa banyak dari mereka yang tinggal di kotaku?"

"Saya percaya hanya ada sepuluh Dwarf yang berada di sini."

"Itu tidak cukup. Kita membutuhkan kualitas dan kuantitas.”

"Tentu saja."

“Tetapi akan butuh waktu untuk memanggil lebih banyak. Mungkin aku harus bertemu dan berbicara dengan mereka secara langsung."

"Dengan kata lain, anda akan menyerang kampung halaman mereka dan memaksa mereka dengan menjadikan mereka sebagai budak."

"Mungkin tidak. Aku beritahu kepadamu kalau aku tidak akan memperbudak siapapun. Jadi aku akan mengunjungi mereka dan meminta mereka untuk pindah kesini.”

"Apakah anda punya rencana untuk membujuk mereka?"

"Para Dwarf ini, mereka terkenal karena penyuka minum, bukan?"

"Benar."

"Lalu aku akan berjanji untuk membuat banyak gudang anggur di kota baru. Seharusnya itu berhasil.”

“Sebuah rencana yang hebat, tuan."

Aku hanya bercanda, tetapi dia benar-benar kagum. Aku berdeham dan melanjutkan pembicaraan dengan lebih serius.

“... Bagaimanapun juga, aku ingin bertemu mereka. Aku yakin aku harus menjanjikan semacam hadiah kepada mereka. Namun, aku tidak akan protes jika itu bisa berarti aku bisa membawa para Dwarf ke sini . ”

"Ya, itu bagus. Saya percaya bahwa Anda harus pergi kesini. "

Eve mengeluarkan peta dari sakunya.

"Eve, kau sudah menyiapkannya seolah-olah kau sudah mengetahui apa keputusanku selanjutnya."

"Baru-baru ini saya mulai memahami cara berpikirmu, tuan."

Pelayan itu tersenyum.

"Jadi apa ada Dwarf yang tinggal ditempat yang kau tandai"

"Iya. Saya belum mengkonfirmasinya sendiri, tetapi tampaknya para Dwarf banyak berpergian belakangan ini. Saya merasa bahwa pasti ada alasan dibalik itu.”

"Aku mengerti. Itu cukup menarik untuk diselidiki. Bagaimanapun juga, aku harus bertemu mereka.” Kataku, dan Eve segera mulai bersiap seolah dia tidak terlalu sibuk.

"..."

Aku melihatnya diam-diam, tetapi kemudian bertanya setelah beberapa menit,

"Apa yang sedang kau lakukan?"

“Mempersiapkan perjalananmu. Saya sedang mempersiapkan barang-barang Anda sekarang."

"Aku bisa melihat itu, tetapi tas di tangan kananmu tampaknya milik seorang wanita."

"Anda sangat jeli, tuan."

"Aku dengan senang hati menerima pujian itu. Tetapi Eve, apakah kau benar-benar berpikir bahwa kau akan ikut denganku? "

"Astaroth-sama, apakah anda berpikir anda bisa memasak dan mencuci pakaian anda sendiri?”

"Tidak. Dan tidak."

"Kalau begitu sebaiknya anda membawa seseorang sepertiku."

"Aku sedang berpikir untuk membawa beberapa Goblin sebagai pengganti pelayan."

“Monster seperti mereka memakan ikan sungai mentah-mentah. Mereka bahkan tidak memasak daging yang mereka makan. Dan mereka sangat jarang membersihkan diri mereka sendiri bahkan mencuci pakaian mereka sebulan sekali.”

"... Aku akan senang jika kau mau menemaniku."

"Saya merasa terhormat mendengar hal itu."

Aku benar-benar tidak ingin membawanya dalam perjalanan yang berbahaya, tetapi dia adalah iblis. Dia mungkin bisa menghadapi sedikit bahaya. Dan jika sesuatu yang serius terjadi, aku harus menyelamatkannya.

Aku yakin aku bisa mengalahkan sekelompok bandit manusia biasa.


Note: 
klo ada yang kalimat/kata yg bikin bingung silahkan komen/PM FP kita yak (lebih cepet ane bales klo lewat discord sih :3)


PREVIOUS CHAPTER       TOC        NEXT CHAPTER


TL: Tasha
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar