Kamis, 11 Juni 2020

Realist Maou ni yoru Seiiki naki Isekai Kaihaku Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 21. Saint, Maid and Persiapan

Chapter 21. Saint, Maid and Persiapan


Gadis itu menyebut dirinya sebagai Jeanne d'Arc.

Sepengetahuanku, aku ingat bahwa dia adalah seorang Saint yang tinggal di tempat yang disebut Eropa di dunia lain.

Dia mendapat wahyu dari Tuhan di usia muda yang membuat dia mengenakan armor dan pedang. Dia kemudian menjadi pahlawan yang menyelamatkan negaranya Prancis, dari negara penjajah yang dikenal sebagai Inggris.

Tetapi dia ditangkap oleh para musuh dan dibakar di tiang pancang. Itulah bagaimana hidupnya berakhir, namun, dia tampaknya telah dipanggil ke dunia ini.

Aku berbisik pada Eve.

"... Bisakah Pahlawan datang ke sini dengan kemauan mereka sendiri?"

“Saya pernah mendengar beberapa kasus seperti itu. Tapi ketika orang yang memanggil Pahlawan itu meninggal maka Pahlawan itu akan menjadi pengembara.”

"Siapa dia?"

"Saya tidak tahu."

"Begitu rupanya, aku mengerti. Namun, ini adalah sebuah keberuntungan. Sebuah bantuan. Aku bisa menambahkan Pahlawan menjadi salah satu bawahanku lagi tanpa perlu menggunakan Relic.”

"Tapi dia mungkin saja mata-mata musuh."

"Itu benar."

Meskipun sulit untuk percaya bahwa gadis seperti itu bisa menjadi mata-mata.

Jeanne d'Arc meninggal sebagai Pahlawan untuk Tuhan dan rakyatnya.

"Akankah orang seperti itu bekerja sebagai mata-mata?" tanyaku kepada Eve.

"Anda terlalu baik pada gadis, Tuan.” Jawabnya.

Eve sepertinya tidak ingin membalasku lagi, jadi aku bertanya kepada Jeanne.

"Jadi, kau ingin bekerja untukku?"

"Iya. Itu adalah kehendak Tuhan. "

"Kalau begitu, kau akan bersumpah setia padaku?"

"Jika itu kehendak Tuhan."

"Mengapa kau ada di dunia ini?"

"Karena itu adalah kehendak Tuhan."

"..."

Apakah dia tidak memilii kata lain selain ‘Itu adalah kehendak Tuhan’?

Tetap saja, aku percaya pada Jeanne d'Arc karena dia dikenal sebagai orang yang saleh.

Aku melihat ke arah Hijikata Toshizou.

Orang gila yang menginginkan tempat untuk mati dan seorang fanatik agama yang hanya mendengarkan perkataan tuhan.

Apakah hanya ini yang bisa aku harapkan dari para Pahlawan?

Yah, mungkin itu juga tugas seorang raja agar dapat menangani para jenderal yang aneh dan memanfaatkannya.

"Baiklah. Jeanne, jika kau mau melayaniku karena itu adalah kehendak tuhan, apakah itu berarti kau juga akan membunuhku jika itu kehendaknya? "

"..."

Dia mengangguk.

“Aku akan melakukan perjalanan ke wilayah para Dwarf. Di sana, aku akan berbicara dengan pemimpin mereka. Oleh karena itu aku membutuhkan penjaga. Aku berpikir untuk menyerahkan peran itu kepadamu. "

"Apakah anda yakin!?" Kata Eve, tapi aku mengabaikannya.

"Aku juga bisa meninggalkannya disini dan pergi bersama Toshizou."

"... I-itu, tidak..."

Eve tahu bahwa pilihan itu juga tidak akan berhasil.

Jika Jeanne adalah mata-mata, maka kastilku akan musnah.

Inti Raja Iblisku akan dihancurkan. Permainan berakhir.

“Jadi begitulah. Jeanne, apakah kau mau mengikutiku?”

“Itu selalu menjadi niatku. Aku telah menerima sebuah Wahyu. Dikatakan bahwa aku akan bepergian bersama Raja Iblis. Seorang pelayan berkemauan keras juga akan hadir."

Jeanne melirik ke arah Eve. Ekspresi Eve sulit dibaca.

"Di sana aku akan membunuh banyak orang. Tapi itu adalah kehendak Tuhan. Kau juga akan mendapatkan teman penting di sana. Itu juga kehendak Tuhan. Namun…"

"Namun?"

"Kau juga akan kehilangan teman penting."

"Apakah itu juga kehendak Tuhan?"

Gadis pirang itu mengangguk.

"Aku tidak tahu siapa teman ini. Tetapi jika aku tidak jadi pergi hanya karena sebuah Wahyu, maka julukan Pengecut akan selamanya melekat pada nama Raja Iblis Astaroth. Aku akan pergi."

Wajah Jeanne tersenyum mendengar kata-kata ini.

"Seorang Raja Iblis yang dipilih oleh Tuhan," katanya.

Itu adalah kombinasi kata yang sangat aneh. Tapi aku rasa itu akan cocok jika kau tidak menyamakan menjadi Raja Iblis dengan kata ‘jahat’.

Dan memang, aku tidak melihat diriku sendiri sebagai orang jahat.

Jadi, aku mendapatkan komandan baru untuk menemani kami ke wilayah para Dwarf.

Tujuan sebenarnya dari perekrutan ini telah terpenuhi, tetapi perekrutan baru saja dimulai.

Setelah itu, aku bertindak sebagai hakim kota dan melakukan pemeriksaan ketat sebelum memilih beberapa perwira berpangkat rendah.

Pada waktunya, mereka akan menjadi komandan pasukan tentara bayaran manusia yang akan kubentuk.

Aku berniat menyuruh Toshizou melatih mereka saat aku pergi ke tempat para Dwarf, tapi berapa banyak yang akan selamat dari latihan keras komandan iblis?

Aku berharap mereka semua akan berhasil.

Itulah yang kupikirkan ketika bersiap untuk pergi.


PREVIOUS CHAPTER       TOC        NEXT CHAPTER


TL: Tasha
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar