Rabu, 17 Juni 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 130. Reset Level

Chapter 130. Reset Level


Aku berbaring dikasur ruanganku dan mengistirahatkan tubuhku. Ah, memang berat. Ketika aku berbaring, aku benar-benar bisa merasakannya. Efek dari kutukannya kuat dan cukup parah. Matahari sudah terbenam, apa yang bisa kulakukan. Omong-omong, Filo bersama Melty. Hubungan mereka cukup dekat.

"Terima kasih atas kerja kerasnya."

Rishia yang menyuarakan kata-kata terima kasih ini.

"Kalau dipikir-pikir, kau tidak pakai memakai kostummu lagi?"
"Ah, iya. Aku pikir kita tidak akan bertarung dalam waktu dekat jadi aku melepasnya, tapi apakah itu salah?"
"Tidak, hanya kebiasaan, aku tidak bilang padamu untuk menggunakannya."
"Rishia-san itu, bagaimana aku mengatakannya... Sepertinya kau suka pakai kostum."
"Ya. Ketika aku pakai kostum tubuhku menjadi lebih ringan."

Itu karena ada berbagai macam buff disana. Itu cukup sesuai.

"Kostum itu luar biasa, Naofumi-san."
"Ah, akhirnya kau menyebut namaku."
"Eh, ah..." 
"Jangan khawatir. Aku tidak akan marah."

Mungkin Rishia mendapatkan keberanian setelah menang dari perang besar. Ini hal yang mengembirakan. 

"Kau mendapatkan wilayah. Dan juga gelar... ini hadiah yang cukup besar." 
"Aku aslinya adalah seorang pahlawan... itu tidak benar-benar membuatku senang." 
"Naofumi-sama, apa yang kau inginkan?" 

Raphtalia bertanya dengan tatapan tidak percaya dimatanya. Omong-omong soal itu, dia mulai berbicara ketika aku menentukan wilayah yang aku inginkan para ratu. 

"Tentang kejadian hari ini maksudmu? Seperti yang sudah kukatakan. Sangat disayangkan, tapi pasukan sekutu tidak bisa diandalkan. Menilai dari pertempuran yang lebih sulit dari sebelumnya, jika kita tidak membuat pasukan sendiri, kita akan kesulitan kedepannya."
"Tapi tetap saja, kenapa memilih wilayah yang hancur karena gelombang pertama?"
"Itu juga sesuai dengan apa yang aku katakan tadi, kita akan melakukan berbagai macam hal jadi tolong persiapkan semuanya."
"Huuh... astaga, sepertinya kita tidak akan bisa tenang jika kita bersama dengan Naofumi-sama.
"Ini semua hanya sampai kita selesai mengatasi gelombang. Tolong bertahanlah."
"Aku mengerti."
"Fufu, kalian terlihat seperti pasangan yang sudah lama menikah."

Rishia mengatakan hal yang mengejutkan seperti bom. Yah, Raphtalia adalah seseorang yang kukenal paling lama di dunia ini, Aku mengerti itu. Dan juga kami bukan pasangan.

"Ap-Ap-Apa yang kau katakan!?"


Raphtalia berteriak, wajahnya memerah. Ah, Rishia telah menginjak ranjau dan menimbulkan kemarahan besar dengan menyebutkan sesuatu berbau cinta seperti itu.

Sebenarnya dia hanya budak biasa, tetapi Raphtalia adalah orang yang berhati baik dan suka membantu dibandingkan yang lainya. Dia kehilangan keluarganya, rumahnya telah hancur.

Aku bahkan tidak bisa membayangkan kesedihannya. Dengan kata lain, Raphtalia berusaha agar tidak ada orang lain lagi yang bernasib sama dengannya. Dengan tujuan semulia itu, Raphtalia tidak akan memikirkan tentang hubungan percintaan.

Awalnya, dari luar Raphtalia kelihatan seperti orang dewasa, namun dalam hal usia, dia masih anak-anak.
Dia belum cukup dewasa untuk jatuh cinta.
Yah, Rishia jatuh cinta dengan Itsuki, jadi perasaan semacam itu bisa baik atau maupun buruk untuk seorang wanita.

Dan aku akhirnya ingat, berapa usia Raphtalia? Penampilannya membuat dia terlihat seperti murid SMP…. Jadi sekitar 14 tahun?

Sepertinya sedikit terlalu cepat dewasa, tapi ini adalah dunia lain.

“Itu benar, Rishia. Raphtalia tidak suka candaan seperti itu. Hati-hati.”
“Na-Naofumi-sama…”

Raphtalia yang memerah kembali tenang.
Sudah sudah, memprovokasi orang lain tidak baik.

“O-Oke…?”

Rishia memiringkan kepalanya dalam kebingungan sambil menatap Raphtalia dan aku.

“Kalau begitu. Kita akan sibuk dengan berbagai macam hal besok. Rishia, apa yang akan kau lakukan?”
“Apa maksud dari ’Apa yang akan aku lakukan’?”
“Aku membicarakan tentang mereset levelmu. Karena serangan gelombang tertunda, jika kau mau menaikkan level lagi, sekarang adalah waktu yang tepat.”
“Eh, ah!? It-Itu benar bukan… umm.”
“Yang harus memutuskan itu adalah Rishia. Pertimbangkan keputusanmu dengan baik. Mengingat ini adalah peluang yang bagus.”
“Oke. Aku akan memikirkannya sebentar.”

Dengan begitu, kami beristirahat dan mempersiapkan segalanya untuk besok.

“Baiklah.”

Setelah sarapan di kastil, kami berbincang sebentar dengan sang ratu.
Karena waktunya sangat tepat, aku bertanya pada Rishia.

“Apa kau sudah memutuskan?”
“Ah, iya… Aku juga ingin menjadi sekuat Raphtalia-san! Oleh karena itu, aku memutuskan untuk memulai dari awal.”
“Kalau begitu, baiklah….”

Ketika aku berbalik menghadap ratu, ratu juga mengangguk.

“Aku akan memberi perintah untuk melakukan persiapan di Jam Pasir Naga.”
“Itu sangat membantu. Hari ini, kami akan disibukkan dengan banyak hal.”

Kami meninggalkan kastil dan berangkat menuju Jam Pasir Naga.
Ah, kami harus memakai jubah untuk menutupi wajah kami. Jika kami tidak melakukan ini, orang-orang akan berkumpul dan mengikuti kami, bahkan sang ratu.

“Aku telah mendengar ceritanya dari ratu.”

Seorang tentara memandu kami menuju Jam Pasir Naga.
….Seperti yang kuperkirakan, Jam pasirnya berhenti.
Untuk beberapa alasan, pasirnya mengeras dan tidak jatuh.

“Sebenarnya ini biasanya hanya digunakan untuk menghukum para kriminal.”
“Jadi?”
“Aku mendengar rumor. Kawan-kawan dari Hero Perisai memiliki kekuatan yang menyaingi para hero lain, jadi apa rahasia dari kekuatan itu?”

Tentara yang berisik.
Akan menjadi masalah jika terlibat sesuatu yang aneh. Aku membatasi jawabanku pada sesuatu yang ambigu.

“Tidak, hanya sedikit penyiksaan. Anak ini adalah bawahan dari seseorang yang aku benci, kau tahu, jadi kupikir aku akan mereset levelnya dan mengirim dia kembali padanya.”
“Fueeeeeeeeeeee!?”

Rishia mengeluarkan jeritan yang menyedihkan.

“A-Apa benar begitu!?”

Membaca situasinya.
Raphtalia melihat kearahku dengan wajah terkejut.
Kemana Firo memandang? Dia menatap cakrawala.

“Penyiksaannya itu bohong. Jika aku mengatakan yang sebenarnya pada orang seperti ini, tentara bayaran dan petualang akan menyerbu kita, ingin mnejadi kuat. Itsukimu juga punya kebiasaan merahasiakan sesuatu, kan?”
“I-Iya.”

Hmm, aku ingin kau merasakan hal seperti ini.
Petualang apa? Pada akhirnya, itu hanya akan menjadi kumpulan para bajingan.
Setelah mereka mendapat kekuatan, orang yang benar-benar kuat harus mendaftar menjadi tentara di suatu negara.

Bahkan jika mereka sudah mencapai batas level sebelum naik kelas, orang yang menjadi petualang harus mau bergabung dengan guild atau menjadi kriminal.

Apa yang ingin kubuat adalah tentara pribadi yang akan mendengarkan perintahku, bukan hanya orang yang kuat.

Setelah yang lemah menjadi kuat, keluhan akan meningkat. Dalam tahap itu, aku harus berurusan dengan orang sejenis itu suatu hari nanti.

“Dan, bagaimana aku mereset levelku?”
“Pertama, pakai kalung ini dan berdiri di lingkaran sihir didepan Jam Pasir Naga.”

Aku memberi Rishia kalung yang diberikan tentara itu.
Rishia memakai kalungnya dan berdiri di lingkaran sihir sesuai instruksi.
Mungkin beberapa resistensi akan menghilang dengan menggunakan kalung ini.

“Apa kau yakin?”
“Iya!”

Keputusan Rishia sudah bulat.
Hm? Ada beberapa orang yang membantu persiapan, seperti saat upacara kenaikan kelas, tetapi mereka juga menyiapkan tandu.

“Ada efek samping dari peresetan. Aku rasa akan diperlukan rehabilitasi beberapa hari.”

Aku mengerti…
Itu benar, jika status yang dimiliki tiba-tiba turun, tubuh akan menjadi berat…
Karena aku sudah mengalaminya, aku pikir kalau seseorang kembali ke level 1, mereka pasti tidak bisa bergerak.

“Ada perbedaan tiap orangnya.”

Sambil mengatakan itu, tentara itu memulai ritual.
Jam Pasir Naga mulai bersinar, memenuhi lingkaran sihir dengan kekuatan.
Mirip dengan saat upacara kenaikan kelas.

“Sekarang ditempat ini, ada seseorang yang ingin melepaskan kekuatannya untuk memilih jalan baru. Oh, dunia. Tunjukkan jalan pada orang ini dan beri dia kesempatan.”
“Uu..Ku…”

Rishia merintih ditengah-tengah lingkaran sihir.

“Rasa dari kekuatan yang terlepas itu…”

Seperti yang kuduga, rasanya seperti itu.
Tidak lama kemudian, sesuatu muncul dari tubuh Rishia dan aku yakin itu tersebar ke empat arah.

“Sudah selesai. Bagaimana kondisi tubuhmu?”
“Eh?”

Rishia berulangkali membuka dan menutup tangannya.

“Rasanya tidak begitu berbeda.”
“Apa mungkin gagal?”
“Seharusnya tidak mungkin?”

Aku dengan perlahan mengecek status Rishia.

Benar.
Sudah kembali ke level 1.
Namun… hampir tidak ada perubahan dalam statusnya.
Efek dari kenaikan level hampir tidak ada, jadi tidak ada perasaan tidak nyaman bahkan ketika kembali ke level 1.

….Jika ini dibalik, itu akan sangat berat.
Jika dia tidak memiliki keahlian bertarung, apa yang harus aku lakukan? 
Aku tidak bisa bergantung pada efek peningkatan perisaiku.

“Ngomong-ngomong, haruskah Raphtalia dan Filo juga melakukannya?”
“Tidak… Aku…”
“Firo juga tidak mau.”

Yah, mereka berdua tidak begitu membutuhkannya.
Efek peningkatannya dimulai ketika Raphtalia level 25, jadi bukan berarti itu tidak ada bedanya.
Filo juga punya efek peningkatan firolial yang bisa diandalkan, jadi seharusnya tidak masalah.
Yah, dan juga kami tidak melakukannya secara bertahap, kekuatan serangan tidak akan cukup dan kami tidak akan bisa bertarung.
Terlebih lagi… sepertinya ketika Filo mereset levelnya, dia akan menjadi anak ayam.

“Baiklah kalau begitu, ayo kita menuju ke tempat tujuan selanjutnya”
“Dimengerti.”

Tentara yang bertugas menundukkan kepala mereka.
Reaksinya sangat berbeda dibandingkan sebelumnya.
Aku memperhatikannya baik-baik.
Dia agak kekanak-kanakan, tetapi… evaluasiku terhadapnya naik sedikit.




TL: Fujiwara-Sama
EDITOR: Isekai-Chan 

0 komentar:

Posting Komentar