Senin, 15 Juni 2020

Realist Maou ni yoru Seiiki naki Isekai Kaihaku Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 22. Mereka Suka Mandi di Dunia Lain

Chapter 22. Mereka Suka Mandi di Dunia Lain


Persiapan untuk perjalanan kami ke wilayah Dwarf selesai dengan cepat.

Semuanya selesai sehari sebelum kami berangkat, dan karena Jeanne sudah dari awal menjadi pengembara, ia bisa bergabung dengan party kami dalam waktu singkat.

Namun, dia meminta izin untuk mandi sebelum pergi.

Dia ingin menghilangkan keletihannya dari perjalanan dan membersihkan diri dari kotoran.

Tentu saja itu adalah salah satu hal penting bagi wanita, jadi aku mengizinkannya.

Ini adalah kastil iblis, tetapi ada manusia juga didalamnya.

Seperti Hijikata Toshizou.

Karena dia berasal dari Jepang, pemandian telah dibuat untuk menyesuaikan seleranya. Yah, itu hanya setengah alasan, karena aku juga menikmatinya sendiri.

Ada pemandian luar ruangan yang dibuat dari batu dan juga bak kayu di dalam kastil.

Mereka yang ingin berada di bawah langit biru akan menggunakan pemandian luar ruangan, dan mereka yang menikmati aroma kayu cemara akan menggunakan bak kayu.

Monster humanoid kadang-kadang juga menggunakannya, tetapi mereka mengatakan tidak menyukai bau kayu cemara, jadi mereka lebih suka yang ada di luar ruangan.

Selain itu, karena aku selalu mandi setiap hari, aku terlihat seperti penggila kebersihan.

Aku pernah mendengar tentang Ratu Elizabeth di dunia lain, yang hanya mandi sebulan sekali dan itupun sudah dianggap penggila kebersihan.

Sungguh, tidak mudah menjadi penyuka mandi di dunia lain.

Saat aku memikirkan ini, Jeanne kembali setelah selesai mandi.

"..."

Alasan mengapa aku terdiam adalah karena dia hanya mengenakan satu handuk untuk menutupi tubuhnya. 

Dan dia cantik.

Ketika aku pertama kali melihatnya, dia mengenakan jubah kusam dan rambutnya diikat. Jadi aku bahkan tidak menyadari bahwa dia cantik.

Rambut emasnya membingkai wajahnya yang simetris.

Dia tampak seperti malaikat yang turun dari surga.

Aku hanya bisa menatap sesaat, tetapi pandanganku segera diblokir.

Ini karena Eve dengan cepat menuju kebelakangku dan menutupi mataku.

Tangannya terasa dingin.

"Anda seharusnya tidak melihat ini, tuan."

Dia terdengar tidak senang.

Jeanne berkata dengan berani, “Aku tidak peduli. Tubuhku adalah kesucian itu sendiri. Dan aku tidak merasa malu untuk menunjukkannya pada orang lain.”

“Kau seharusnya merasa malu. Ada banyak pria di sini. "

“Aku menyadarinya. Oleh karena itu aku hanya akan berpenampilan seperti ini dihadapan raja. "

"Itu hanya akan semakin buruk."

Mereka mulai berdebat sekarang, tetapi aku menghentikan mereka.

Ini tidak akan pernah selesai jika terus menerus seperti ini.

Aku tidak tertarik melihat pertengkaran mereka. Aku tertarik mengunjungi wilayah Dwarf.

Aku membujuk mereka berdua, dan mereka setuju.

Jeanne mulai berganti pakaian.

Yah, penglihatanku terhalangi, jadi aku hanya punya telingaku untuk menyampaikan informasi itu.

Ketika dia sudah selesai, Eve menarik tangannya.

Aku memandangi Jeanne yang sudah bersih dan kemudian Eve.

Mereka dua wanita yang menarik, tetapi memikirkan bagaimana kami akan bepergian bersama membuatku sedikit khawatir.

Aku hanya bisa berharap mereka tidak akan bertengkar dalam perjalanan kami.

Sementara aku memikirkan hal-hal seperti itu, kami meninggalkan kastil pada sore hari.

Tidak ada yang melihat kami pergi.

Tidak bagus mengumbar fakta bahwa aku akan pergi dari kastil. Jadi aku menyamar dan berusaha agar tidak menarik perhatian.

Memang aku adalah Raja Iblis yang sangat mirip dengan manusia. Tidak perlu berusaha terlalu keras untuk berbaur. Dengan pakaian wisatawan dan kacamata saja, aku bisa lulus sebagai warga sipil.

Yah, kacamata sebenarnya mahal di dunia ini, jadi mungkin aku akan terlihat sebagai pedagang veteran.

"Hmm, kupikir kau terlihat aneh bepergian dengan dua wanita cantik." Toshizou bercanda tepat sebelum keberangkatan kami. Tapi yah, itu tidak bisa dihindari.

Sementara Jeanne mengenakan pakaian bepergian yang sederhana, Eve menarik perhatian dengan seragam maidnya.

Aku mencoba membujuknya untuk berganti pakaian, tetapi dia tidak mau mendengarkan.

"Jika anda ingin melepaskan pakaian ini dariku, maka anda mungkin juga harus melepas kulit saya." katanya.

Pasti itu ada hubungannya dengan kebanggaannya sebagai maid dan sekretaris. Dia mematuhi hampir semua perintah ku, tetapi dia keras kepala dalam hal ini.

Yah, tidak terlalu aneh jika pedagang memiliki maid, jadi aku mengizinkannya.

Dan begitulah, Raja Iblis, Maid, dan Saint memulai perjalanan.
Kami berjalan ke barat menuju wilayah Dwarf, yang di mana pasukan manusianya sangat kuat.

Itu berarti kita akan mendapat masalah jika identitas asli kita sebagai iblis terungkap, tetapi tidak ada manusia di wilayah Dwarf yang sebenarnya, jadi kita hanya harus sampai ke sana dengan selamat.

Masalah yang bisa muncul, adalah pertemuan dengan ksatria di jalan. Tapi akhirnya kami beruntung.

Orang-orang yang kami temui di perjalanan adalah keluarga yang berziarah, pedagang keliling, dan sekelompok kecil tentara bayaran.

Para tentara bayaran dengan kasar dan tidak sopan menanyakan ‘harga’ Eve dan Jeanne, tetapi mereka terdiam ketika Jeanne memotong sebuah pohon raksasa di dekatnya. Dengan begitu aku dapat menyembunyikan fakta bahwa aku adalah seorang iblis.

Aku rasa orang tidak akan menduga Raja Iblis memiliki wanita suci seperti Jeanne di sisinya.

Memikirkannya seperti itu, mungkin ini adalah pilihan teman perjalanan yang sempurna. Membawa seorang pria timur seperti Toshizou bersamaku akan menarik lebih banyak perhatian. Selain itu, mungkin dia akan memotong tentara bayaran, bukannya pohon.

Itu akan menyebabkan sedikit kekacauan, dan menunda rencanaku untuk mengunjungi para dwarf.

Walaupun keputusanku tepat membawa mereka berdua, ada satu hal yang menggangguku. Di dunianya, dia disebut sebagai Maiden of Orléans. Selalu di garis depan pertempuran. Tapi dia bukan prajurit yang tak terkalahkan. Dari mana datangnya kekuatan ini? Apakah semua orang yang dipanggil ke dunia ini akan selalu menjadi Pahlawan? Atau apakah dia sudah kuat dari awal kedatangannya?

Aku menanyakan ini padanya. Dia menatapku dengan terkejut.

Dia membuat ekspresi seperti gadis muda, tapi dia dengan cepat kembali ke normal.

"Itu semua adalah kehendak Tuhan."

Dia benar-benar fanatik agama.

Di dunia lain, dia telah berjuang dengan gagah berani, tetapi pada akhirnya ditangkap oleh musuh dan menemui nasib yang kejam.

Pada saat itu, Raja Prancis yang dia layani, mengkhianatinya. Dan para bangsawan yang bertarung di sisinya, meninggalkannya.

Namun dia tidak membenci mereka, dan hanya berharap untuk perdamaian negaranya. Dan setelah kematiannya, gereja menjadikannya sebagai orang suci. Dengan nasib seperti itu, mungkin dia akan melihat semua tindakannya berhubungan dengan tuhan.

Eve khawatir dia akan mengkhianatiku, tetapi selama aku tidak melakukan apa pun yang melawan kehendak tuhannya, dia mungkin akan tetap berada di sisiku.

Pasukan Ashtaroth masih merupakan kumpulan prajurit yang lemah, dan ini adalah keberuntunganku bahwa seorang Pahlawan yang kuat seperti dia akan menjadi komandan mereka.

Maka aku bersumpah bahwa aku akan memerintah dengan bijak, untuk mempertahankannya sebagai bawahan selama mungkin.

Bagaimanapun juga, aku lebih suka bersikap realistis. Aku menghormati pria seperti Machiavelli dan Han Feizi. Aku akan menjadi kejam dan tanpa ampun melawan musuhku. Tentunya Dewi itu akan mengizinkanku untuk melakukan itu, mungkin. Itulah yang aku pikirkan, saat kami melanjutkan perjalanan.


PREVIOUS CHAPTER       TOC        NEXT CHAPTER


TL: Tasha Godspell
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar