Kamis, 25 Juni 2020

Realist Maou ni yoru Seiiki naki Isekai Kaihaku Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 23. Saint Orang yang Rakus

Chapter 23. Saint Orang yang Rakus


Raja Iblis, Maid, dan Saint. Perjalanan kami yang agak aneh berlanjut seperti ini.

Di tengah perjalanan, kami berhenti di pinggir jalan untuk beristirahat dan mendirikan kemah.

Kami bisa saja berhenti di sebuah kedai pinggir jalan, tetapi kami berupaya agar tidak menarik perhatian. Akan merepotkan jika seseorang mengetahui kalau aku adalah Raja Iblis.

Itu salah satu alasannya. Menyewa kamar di penginapan terlalu memboroskan uang, aku juga tidak benci berkemah di luar.

Kami telah mengantisipasi bahwa kami akan melakukan ini, jadi bagasi kuda telah dimuat dengan tenda dan peralatan memasak.

Dengan kata lain, aku dapat menikmati masakan luar ruangan buatan Eve, maid terbaik di dunia. Tentu saja, Eve tidak hanya membawa alat, tetapi juga bahan-bahannya.

Ada irisan tebal daging dari wilayah Iberico barat. Mentimun manis dan acar wortel. Roti telah dipanggang hingga menjadi sangat keras, sehingga bisa bertahan lama, tetapi rasanya tetap lezat.

Aku banyak memuji Eve.

"Anda terlalu berlebihan master." Dia menjawab dengan rendah hati.

"Itu bukan hanya pujian belaka. Dan sebagai buktinya ... " Aku melihat ke arah Saint, yang sedang makan makanan Eve seolah-olah dia seorang yatim piatu yang kelaparan.

Dia mengambil makanan dengan tangan dan memasukkannya ke mulutnya.

Aku bertanya kepadanya tentang hal itu.

“Aku adalah putri seorang petani. Jadi aku tidak terlalu suka memakai pisau dan garpu" Katanya sambil memasukkan beberapa telur goreng ke mulutnya.

"Daging dan telurnya sangat lezat."

"Bukan hal yang istimewa. Telur-telur dari kastil Ashtaroth dikenal karena kesegarannya. Kami memiliki kontrak dengan petani untuk mengantarnya setiap pagi. "

“Penginapan pinggir jalan yang licik itu akan menggunakan telur-telur tua. Jadi tidak bisa dimasak setengah matang. Telur setengah matang adalah bukti kesegaran telur itu sendiri.” Dia berkata sambil tersenyum, mulutnya mengunyah dengan bersemangat.

Eve mengawasinya dan tampak senang.

Dia adalah seorang maid sejak lahir dan menikmati melayani orang. Melihat pelayanannya membawa senyum kepada orang lain bahkan lebih baik.

Dan Saint itu sangat rakus, jadi dia meminta porsi besar. Aku penasaran kemanakah semua makanan itu pergi. Aneh, tapi tidak ada salahnya memiliki nafsu makan yang besar.

Dia sekuat seratus tentara. Jika dia bisa melakukan pekerjaan seratus prajurit, maka mungkin dia seharusnya diperbolehkan makan jatah seratus prajurit. Jadi aku menawarkan beberapa lembar roti jatahku kepadanya.

Ketika Jeanne melihat ini, dia terdiam, di wajahnya terlihat ekspresi berterimakasih yang sangat besar.

Hanya karena sepotong roti dia sampai seperti itu? Pikirku. Tapi kemudian dia menjelaskan.

“Keluargaku sangat miskin. Aku dan saudara-saudaraku sering bertengkar demi mendapatkan jatah roti. Aku bahkan tidak pernah berpikir untuk berbagi. Tapi aku senang."

"Aku mengerti. Tapi, aku yakin kau pasti makan dengan baik begitu kau mulai melayani raja Prancis kan?"

“Itu hanya ketika aku berada di kota. Biasanya aku berada di medan perang. Makanan di sana juga tidak terlalu enak.”

"Sangat disayangkan."

“Aku sangat terkejut dengan apa yang kulihat sejak datang ke Kastil Raja Iblis. Semua makanannya sangat lezat. Dan aku tidak pernah bermimpi bahwa aku bisa makan seperti ini saat bepergian."

"Aku menganggap diriku penggemar makanan."

Aku pernah mempelajari negara yang dikenal sebagai Jepang. Tempat ini memiliki kebiasaan senang bekerja keras (Workaholic), tetapi setidaknya makanan mereka sangat lezat. Secara historis, budaya makanan jepang akan menempati peringkat yang terbaik di dunia itu. Aku ingat bahwa aku pernah menemukan sesuatu yang disebut 'Tamago Gohan.'

Itu semangkuk nasi dengan telur mentah dan kecap asin di atasnya. Seperti yang kukatakan sebelumnya, telur harus segar dan dikelola dengan baik, atau itu akan menyebabkan perutmu sakit. Paling buruk, itu bahkan bisa menyebabkan kematian, jadi ada tingkat risiko untuk menikmatinya.

Aku pernah meminta Eve membuatnya ketika kami membeli beras. Dan itu sangat enak. Ketika aku memberi tahu Jeanne tentang ini, dan dia mengerutkan alisnya. Orang-orang dari barat umumnya tidak menyukai gagasan telur mentah. Tentu saja, itu juga aneh bagiku untuk memihak ke sisi mana aku berada dalam pertempuran telur ini mengingat aku juga dari dunia lain. Aku tertawa tentang hal itu, tetapi Eve menjawab dengan ekspresi serius. 
<TLN: hayo kalian milih sudut mana :v. telur mateng/telur setengah mateng atau mentah >

"Mungkin anda tinggal di Jepang dalam kehidupan sebelum kehidupan masa lalumu master."

Aku tidak tahu apakah dia serius. Tentu saja, aku sama sekali tidak berpikir demikian. Tapi itu cara mudah untuk menjelaskan kesukaanku pada budaya tertentu.

Setelah itu, kami memasuki tenda. Sudah waktunya tidur. Hanya ada satu tenda, jadi kami semua harus tidur bersama.

Jika biasanya tidur disamping dua wanita cantik mungkin akan membuatku grogi, tetapi aku sangat lelah. Jadi aku tertidur hanya dalam hitungan menit.

—Di tengah malam, Jeanne pasti bermimpi tentang makanan, karena dia menggigit dengan keras lenganku.

Sedangkan untuk Eve, dia bergumam dalam tidurnya. “Sangat bagus, master. Indah sekali…"

Aku memberi tahu mereka tentang hal ini keesokan paginya, tetapi tidak satu pun dari mereka yang mengingatnya.


Note: 
Maap ye updatenya jdi seminggu sekali, dikarenakan ane lgi persiapan buat ujian masuk Univ :v
Sekitaran Juli akhir ato Agustus maybe udh bisa kembali ke jadwal normal (ato klo gk pas ane lgi bosen ane ntar upload nya kek normal dah :v)


PREVIOUS CHAPTER       TOC        NEXT CHAPTER


TL: Tasha Godspell
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar