Senin, 08 Juni 2020

Realist Maou ni yoru Seiiki naki Isekai Kaihaku Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 20. Saint dari Dunia Lain

Chapter 20. Saint dari Dunia Lain


Aku telah memutuskan untuk pergi ke tempat tinggal para Dwarf, tapi aku kesulitan dalam memilih personil.

Kami tidak memiliki cukup komandan yang bisa kutinggalkan untuk memimpin pasukan Ashtaroth.

Sebagai pemimpin, tingkat pertahanan kastil ini akan turun drastis begitu aku pergi.

Saat ini, satu-satunya kekuatan musuh yang aku tahu adalah Count Ismalia, dan dia cukup lemah sekarang. Jadi aku ragu dia akan mengambil resiko untuk menyerangku, tetapi selalu ada kemungkinan. Mungkin saja ada Raja Iblis yang menungguku keluar dari kastil.

Oleh karena itu aku lebih suka jika Eve, yang merupakan ahli strategi dan salah satu petinggi disini untuk tetap tinggal di kastil. Tetapi dia bersikeras untuk ikut denganku.

Dengan begitu, satu-satunya yang tersisa adalah Hijikata Toshizou.

Dari sisi kepribadian, tidak ada masalah–, tidak, ada banyak masalah. Dia adalah orang yang secara terang-terangan bicara bahwa dia akan mengkhianatiku jika aku tidak memenuhi kriterianya sebagai seorang raja.

Tidak bijaksana meninggalkan orang seperti itu sendirian di sini.
Atau setidaknya begitulah pendapat sekretarisku, Eve. Aku mencoba membelanya.

“Dia memang tidak berguna sebagai perwira tinggi dan juga dia seorang pendekar liar yang sulit dikendalikan. Namun, dia bukan tipe orang yang akan mengambil alih kastil sementara tuannya pergi.”

Aku tidak tahu apakah dia terbujuk atau dia hanya takut jika perselisihan ini dapat menyebabkanku merubah keputusan akan membawanya dalam perjalanan ini atau tidak, tetapi pada akhirnya dia setuju. Aku menghela nafas lega, tetapi pada saat yang sama, pikiran lain muncul dikepalaku.

“Kita memang benar-benar kekurangan komandan. Lihatlah betapa sulitnya menemukan satu orang untuk menjaga kastil sementara aku pergi.”

"Benar."

"Selain itu, sangat disayangkan bahwa aku tidak bisa membawa seseorang yang bisa diandalkan di perjalanan ini.”

"Kalau begitu mengapa tidak membawa Werewolf? Mereka bisa dengan mudah mengalahkan 5 Dwarf sekaligus."

“Seperti yang aku katakan sebelumnya, kita pergi kesana tidak untuk melawan mereka. Yah, kita mungkin harus, tergantung situasinya.”

Tetap saja, aku tidak bisa membawa Werewolf. Berpergian dengan monster langka hanya akan menarik terlalu banyak perhatian. Kami akan pergi ke wilayah para Dwarf. Aku harus menunjukkan kalau aku tidak memiliki niat permusuhan.

Jadi akan lebih baik jika membawa seorang jendral manusia bersamaku.

"Ah, andai saja aku bisa menggunakan Spirit Summoning lagi seperti terakhir kali."

“Untuk melakukan Spirit Summoning membutuhkan Relic. Dan itu sulit didapat.”

"Tentu saja."

Aku bergumam dengan menyesal. Eve menyarankan alternatif.

“Astaroth-sama, jika saya diperbolehkan memberikan saran. Populasi di sini telah meningkat tajam. Seharusnya ada orang yang cukup handal di antara mereka. Mengapa anda tidak mencari seseorang yang menjanjikan dan mengangkatnya menjadi komandan? "

"Itu ide yang bagus. Aku juga ingin membuat pasukan manusia dalam waktu dekat juga. Dan aku akan membutuhkan seorang komandan manusia yang brilian."

"Ini seperti membunuh dua burung dengan satu batu."

“Perbuatan baik harus dilakukan dengan cepat. Kau harus membuat papan pengumuman di alun-alun kota. "

"Apa yang harus saya tulis?"

Aku memegangi daguku.

"Dicari komandan yang brilian. Untuk menjadi tangan dan kakiku. Mereka yang percaya diri dengan kemampuannya harus mengajukan diri. Bergantung pada prestasimu, kalian akan sangat dihargai. "

Sesuatu seperti itu, kataku.

"Baiklah. Saya yakin bahwa banyak yang akan menginginkan posisi itu sekarang.”

Eve dengan cepat membuat papan pengumuman dan memerintahkan para Orc untuk meletakkannya di alun-alun kota.

Menurut laporan dari para Orc, orang-orang segera berkumpul, dan itu dilihat oleh ratusan orang.

Mereka berkata:

"Aku akan mencobanya."
"Aku ingin tahu hadiah apa yang akan diberikan."
"Raja Iblis ini tahu cara menarik perhatian."

Aku menantikan hasilnya. Aku yakin aku akan bertemu orang-orang yang kuat.

Dan setelah memasang papan pengumuman, banyak warga datang untuk mendaftar. Ada beberapa dari mereka sekarang di ruang pelatihan kastil.

Aku telah memberitahukan para Orc bahwa tidak ada batasan dan orang yang lemah sekalipun tidak boleh ditolak. Jadi ada lebih banyak orang daripada yang kuduga.

"Bagaimana orang lemah seperti itu bisa berguna?"

Eve menunjuk ke seorang lelaki tua yang tampak seperti pohon layu. dia terlalu menilai orang berdasarkan penampilan.

“Pria tua itu adalah seorang penyihir. Dia memiliki kemampuan sihir yang sangat mengesankan. Bahkan jika dia tidak bisa menjadi komandan, aku akan mempekerjakannya sebagai tentara bayaran."

"Jadi begitu, saya mengerti. Saya kagum dengan mata anda yang tajam. ”

Tapi kemudian dia melanjutkan.

“Tetapi pasti gadis disana tidak ada gunanya. Bolehkah saya mengusirnya sebelum dia menyakiti dirinya sendiri? "

Aku memandangi gadis yang menarik perhatian Eve.

Dia mengenakan tudung dan postur tubuhnya pendek. Mungkin lebih pendek dari Eve.

Aku tidak merasakan banyak sihir, dan karena dia memiliki pedang yang diikat di punggungnya, dia seperti seorang petarung. Tapi itu benar, dia tidak terlihat sangat kuat.

Tapi kau tidak bisa menilai buku hanya dari sampulnya. Aku tidak bisa mengusirnya setelah membuat pernyataan seperti itu.

Dia bisa melakukan yang terbaik tanpa terluka, dan ketika dia memahami batasannya sendiri, dia bisa pulang.

Saat aku memikirkan ini, masalah muncul.

Seorang lelaki raksasa yang berdiri di belakang gadis itu berani menyentuh pantatnya.

Dia membiarkannya dengan ekspresi kosong sambil bergumam 'lima' dan tetap berdiri di sana.

Tetapi seorang pria yang menyaksikannya dari samping mencaci maki lelaki besar itu, dan pertarungan pun dimulai.

Gadis itu menyaksikan ini seolah-olah dia tidak terlibat dan berbisik, 'empat.'

"Sebuah masalah huh, baiklah."

Ketika aku akan melangkah ke depan, Hijikata Toshizou menghentikanku.

"Seorang raja tidak boleh bertindak seperti pembawa kedamaian dalam perkelahian bodoh seperti itu. Itu akan menurunkan martabatmu di mata mereka.”

Jadi, Toshizo keluar dan memperingatkan lelaki besar itu. Dari balik tudung, gadis itu berbisik, 'tiga.'

Aku penasaran apa yang akan dia lakukan, tetapi yang lebih penting, pria besar itu tampaknya tidak menerima peringatan itu dengan baik. Dia menarik kapak besar dari punggungnya.

Toshizou melihatnya dengan ekspresi dingin. Jika kapak diayunkan, kepala lelaki besar itu akan meninggalkan tubuhnya. Itu tidak akan menjadi pemandangan yang enak dilihat. Eve berkata:

“Menunjukkan darah kepada mereka di sini mungkin memiliki keuntungan. Selain itu, jika anda memasukkan pria besar itu ke pasukan anda, dia hanya akan mengganggu kinerja pasukan.”

"Itu benar sekali ... Tetap saja, kau terdengar sangat jahat."

"Aku memang iblis."

Saat kami berbicara, gadis bertudung itu berkata, "Dua."

"Eve, menurutmu kenapa dia terus menghitung?"

"Kemungkinan besar hitung mundur."
<TLN: YES, kita semua tau dia lgi itung mundur tapi buat apa coeg>

"Ya, tapi hitung mundur untuk apa?"

"Itu… Saya tidak tahu." Kata Eve , dan gadis itu masih menghitung mundur sambil berbisik 'satu.'
<TLN : *Speechless*>

Karena konsep nol ada di sini, jadi kurasa sesuatu akan terjadi segera.

Saat itulah, pria besar itu mengayunkan kapaknya.

Pada saat yang sama, tangan kanan Toshizou melesat menuju pedang di ikat pinggangnya, tetapi dia tidak sempat mengeluarkannya. Ini karena gadis itu mengatakan 'nol' terlebih dahulu.

Pada saat kata itu diucapkan, dia mengeluarkan pedangnya dan mengenai pria besar itu dalam tebasan yang bersih.

Sebelum dia tahu apa yang terjadi, Kapak pria itu terbelah menjadi dua. Pria itu terlihat kebingungan melihat kapaknya. Tetapi setelah pria itu tahu bahwa gadis di depannya telah melakukan sesuatu dia tetap bergerak untuk menyerangnya.

Betapa bodohnya pria itu?

Bagaimana mungkin dia tidak memahami kesenjangan luar biasa dalam kemampuan mereka?

Jika gadis itu mau, dia bisa menghantamkan kepalanya di lantai selama beberapa detik.

Tapi sepertinya hanya aku, Toshizou, dan Eve yang memahaminya.

Pria besar itu akan mati jika dia tidak menyadarinya segera.

Aku sedang mempertimbangkan untuk memberinya petunjuk, tetapi pedang gadis itu menari, meninggalkan jejak tebasan di udara.

Setelah jejak tebasan pedang berwarna perak memudar, sebuah luka salib muncul di pipi pria itu, dan ikat celananya putus.

Dia terlihat agak bodoh, dengan pakaian dalamnya terlihat, tetapi setidaknya dia akhirnya memahami situasi yang terjadi. Bahwa dia telah menyentuh orang yang sangat berbahaya. Wajahnya berubah pucat saat dia menarik celananya dan melarikan diri dari aula.

Penonton lain tertawa melihat pemandangan itu, tetapi tidak untukku dan Toshizou.

Pria besar itu memang menggelikan, tetapi kami kagum pada kemampuan gadis bertudung itu.

Jika aku memiliki seseorang seperti dia, dia akan bernilai seratus orang. Tapi, apakah dia musuh atau sekutu?

Dengan kekuatan luar biasa itu, aku seharusnya tidak membuat keputusan yang terburu-buru, pikirku. Tapi ternyata itu ketakutan yang tidak berdasar.

Gadis bertudung itu berbalik untuk menatapku dan segera berlutut. Dia berkata seperti sedang berdoa:

“Aku ‘anak domba’ yang kebaikannya adalah milik Tuhan. Seorang pelayan yang hidup dengan pedang. Kehendak Tuhan telah mengirimkanku ke tempat ini. Seperti yang dinubuatkan, seorang pria kasar akan menyentuh pantatku, dan aku telah menunggu selama lima detik. Dan kemudian, seorang master yang akan kulayani akan muncul. Kehendak Tuhan telah terjadi. Dia memiliki sihir yang sangat besar di dalam dirinya, dan hati yang penuh dengan kebaikan. Ya, itu adalah Anda, Masterku. -Raja Iblis Ashtaroth."

Ada kesan bermartabat dan membingungkan dari gadis yang meneriakkan namaku ini.

Dia seperti keluar dari lukisan gereja. Itulah yang kupikirkan. Jadi aku bertanya siapa namanya. Dia kemudian membuka tudungnya sambil mengeluarkan rambut pirangnya yang indah.

“Namaku Jeanne. Jeanne d'Arc. Seorang pejuang negara Prancis dari dunia lain." katanya sambil memancarkan aura seperti orang suci.


Note: 
Okay, abis SSR Hijikata sekarang Freebies Jeanne Lily? Next apa? Nobunaga? Ozymandias? 


PREVIOUS CHAPTER       TOC        NEXT CHAPTER


TL: Tasha
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar