Selasa, 09 Juni 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 128. Pengobatan Hero

Chapter 128. Pengobatan Hero


“Terima kasih banyak Hero Perisai-sama~!”
“Hero-sama~!”

Aku sedang dalam perjalanan menuju istana, tapi karena Filo sudah pergi duluan jadi aku menaiki kereta yang sudah disiapkan oleh ratu, seperti pahlawan yang baru membawa kabar kemenangan, orang-orang kota melambaikan tangannya padaku.
Dasar orang-orang yang penuh semangat.
Ya, aku tahu sifat orang-orang seperti itu dalam anime dan sejarah.

Aku membalas lambaian itu. Jika ini terjadi beberapa bulan lalu, maka akan ada sampah yang dilempar.
Lagi pula, Aku ini Perisai Iblis.
Kalau diingat-ingat, ketika kita berhasil mengatasi gelombang pertama, aku malah mendapat tatapan ‘kenapa kau masih berada disini?’.
Ketika aku melakukan suatu hal yang baik, mereka malah mencurigaiku.

Ketika aku sampai di istana, aku dipandu ke ruang rapat.
Disana ada petinggi Pasukan Anti Reiki dan ratu sedang menungguku.

“Hero Perisai-sama, kami sangat menghargai pencapaianmu dalam penaklukan Reiki, kami sangat berterima kasih.”
“Aku sangat menghargainya. Aku ingin mengetahui keadaan saat ini. Terutama mengenai gelombang.”

Bukan hanya gelombang saja tapi masih ada hal lain, aku memiliki banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan.
Masalah Reiki sangat mendadak jadi banyak orang yang panik, tapi pasti sudah ada banyak hal yang kita pelajari dari kejadian itu.

“.... Aku mengerti. Saat ini, seluruh Jam Pasir Naga dunia telah berhenti.”
“Seluruh dunia?”
“Iya. Seluruh Jam Pasir didunia telah berhenti.”
“Apa itu terjadi pada jam pasir biru yang berada didalam Reiki juga?”
“Ah, Naofumi-sama.”

Raphtalia mengangkat tangannya.
Raphtalia dan Filo telah mengalahkan jantung Reiki, mungkin mereka tahu mengenai ini.

“Ini mengenai penaklukan Reiki, ketika kita telah mengalahkan jantungnya, aku melihat jam pasir itu tiba-tiba menghilang ketika kita keluar dari sana.”
“Apa?”
“Jamnya menghilang, kejadiannya seperti cahaya yang lenyap begitu saja.”

Apa maksudnya itu?
Aku mengecek lagi waktu gelombang selanjutnya yang tersisa.
Sudah kuduga, 3 setengah bulan itu cukup lama.

“Masalah mengenai itu masih kami selidiki. Kami akan melaporkannya kembali bila ada perkembangan.”
“Aku mengerti. Aku tidak tahu jika apakah yang bisa mengetahui ini hanya Hero saja, tapi jam pasir yang aku lihat juga berhenti.”
“Iya.... Aku juga mendengar itu dari Ketujuh Hero Bintang.”
“Namun, jam pasir yang lain menunjukkan waktu 3 setengah bulan. Kalau dilihat secara objektif....”

Suasana disini semakin memberat.
Aku belum bisa yakin untuk memberitahukannya, sepertinya kejadian ini saling terhubung, itu berarti akan muncul monster seperti Reiki lagi.
Karena monster itu adalah Empat Roh Penjaga, maka yang tersisa adalah Houou, Kirin dan Ryuu.

“Batas waktunya 3 setengah bulan. Untuk persiapan, itu waktu yang cukup banyak.”
“Memang benar.”
“Berapa banyak kerusakan yang terjadi?”
“....Untungnya hanya terjadi pada 7 kota, 2 benteng dan 2 istana. Jika kita menambahkan desa maka....”
“Begitu...”
“Jumlah korban jiwa..... masih belum selesai dihitung.”

Ini sangat berbahaya. Masih ada monster berbahaya seperti ini yang akan muncul kembali.

“Ya ampun, apa yang terjadi dengan Ketiga Hero lainnya?”

Sudah melakukan hal seperti itu, mereka masih belum menunjukkan diri mereka.
Mereka tidak ada didalam Reiki dan ketika aku keluar mereka juga tidak ada.
Kemana kah perginya Itsuki yang membuat Rishia sangat khawatir.
Hal yang paling aku takutkan, dia sudah mati.
Tetapi, aku tidak bisa membayangkan bahwa ia akan mati begitu saja.
Ia itu hero bermuka bodoh, dasar hero palsu yang jahat.

“Apa tidak ada laporan mengenai mereka disekitar Reiki?”
“Untuk saat ini masih belum ditemukan. Kami sudah mencari mereka kesana-kemari tapi kami masih belum mengetahui keberadaan mereka.”
“Hmm...”

Penuh teka-teki. Apa yang ingin mereka lakukan setelah memecahkan segelnya.
Aku berharap itu bukan karena ada senjata hebat tersembunyi yang berada dibawah tubuh Reiki.
Jika itu yang terjadi, maka satu pukulan saja tidak cukup.

“Tapi, mengenai hero yang telah memecahkan segelnya.....”
“Hmm? Apa kau tahu sesuatu?”
“Untuk menghindari kekacauan, kami menyamarkan identitas pelaku yang telah memecahkan segelnya.”
“Apa?”
“Untuk sementara, kami akan menyamarkannya, karena yang bertanggung jawab atas kejadian ini akan menghasilkan risiko yang besar.....”

.....Itu memang benar.
Jika negara mengumumkan pelaku dari bencana besar ini adalah para hero, maka itu akan mengenai hero yang lain juga.
Ketiga dari Keempat Hero Suci yang menyebabkan bencana ini. Bukan berarti hero lain tidak akan melakukannya.
Bahkan mungkin akan lebih menyusahkan...... karena ini bisa berdampak pada kepercayaan terhadap hero.

Jika melihat keadaan pawai kemenangan tadi, aku bisa merasakan orang-orang di dunia ini sangat berharap pada hero.
Jika mereka tahu pelakunya adalah hero, maka kekacauan akan terjadi.
Kemudian, mereka harus berurusan dengan kekacauan itu bersamaan dengan gelombang, hingga akhirnya mereka hancur bersama-sama.

Negara harus memilih untuk menutup kebenarannya, lalu menutupinya dengan berita kekalahan Reiki yang dilakukan oleh para hero. Mungkin itu yang terbaik.
Dengan kata lain, ini seperti menyelesaikan masalah  pertanggungjawaban secara bersamaan.
Ini sering terjadi, tetapi ini.....

“Lalu, hero itu merupakan makhluk yang sangat kuat, jadi kita memerlukan kekuatan yang sama untuk memberikan keadilan pada mereka.”

.... Menangkap mereka pasti sangat sulit.
Oleh karena itu mereka menutupi kebenarannya.

“Tapi, bukankah kebenarannya sudah terungkap?”
“Yang mereka dengar masih hanya berupa rumor saja. tetapi, apabila negara terus berdiam diri tanpa mengatakan apapun maka itu akan berdampak pada pemikiran rakyat. Untuk kasus ini akan kami umumkan terjadi karena gelombang.”

Hero yang seharusnya menjadi harapan untuk membasmi gelombang malah justru melakukan suatu hal yang mendekatkan dunia pada kehancuran, maka itu akan membuat mereka meragukan hero.
Bukan berarti mau bagaimana lagi, aku hanya tidak memahaminya saja.

“.... Tetapi, masih ada rumor.”

Ratu menambahkan penjelasannya.

“Aku telah memikirkan ide untuk menyebarkan rumor ringan untuk para hero dan mereka menerima itu sebagai hukuman. Tentu saja, untuk Iwatani-sama yang merupakan Hero Perisai akan mendapatkan pengumuman besar-besaran mengenai pencapaian besar milikmu... setelah melihat keadaan kota, sepertinya itu tidak perlu dilakukan.”
“Terlalu ringan! Tangkap pelakunya! Lalu buat mereka bertarung dalam gelombang! Bukankah itu merupakan hukuman yang tepat!?”

Karena tidak bisa menerimanya, muncullah orang yang mengajukan keberatan (naofumi sendiri).
Kalau begitu, alangkah baiknya untuk menangkap mereka dan menjadi mereka budak..... bukan?
Namun kalau itu bisa diterapkan, maka dari awal pemanggilan, kita berempat akan lebih efisien untuk dijadikan budak saja.
Jika dengan segel budak tingkat tinggi, maka itu bisa membuat orang tidak mengetahui hal itu.

Lagi pula, bukti terbesarnya adalah sampah tidak menjadikanku budak.
Sepertinya itu tidak mungkin walaupun aku menanyakannya.
Masalahnya orang yang sulit dikendalikan tidak akan berguna bila dijadikan budak.
Ya, berkat itu, aku tidak menjadi budak.

“Apa aku harus mengatakan bahwa yang bisa melakukan ini hanya Iwatani-sama dan Ketujuh Hero Bintang saja?”
“Ehh... Percuma. Katakan saja ‘bahwa kita itu negara’ atau kalimat lainnya pada mereka!”

Masalah utamanya bukan itu.
Walaupun mereka itu busuk, akan sulit untuk menjelaskan kenapa mereka ditangkap.
Jika terjadi kekacauan, maka akan sulit untuk menghentikannya.
Jika aku harus ikut bertarung, maka akan sulit karena statistikku yang turun sampai 30% ini.
Setidaknya, aku harus bertarung kembali setelah sembuh.

Ada pilihan lain untuk menyerahkannya pada Raphtalia dan yang lain, tapi aku tidak tahu apa yang terjadi sebelum mencobanya.
Aku tidak mau menanggung semua risiko itu.

“Tentunya bila memungkinkan, kau akan mengikuti pembasmian gelombang sama seperti sebelumnya. Tetapi, hero itu itu adalah orang-orang yang kuat. Selalu ada risiko melarikan diri. Apa kau tidak mengerti bahwa masih ada banyak negara yang sangat ingin mengambil kesempatan ini untuk menarik hero ke negara mereka?”
“Dasar rubah Melromarc! Apa kau yakin mengatakan hal itu!?”
“Memang benar negara kami yang salah. Namun, pembahasan ini sudah selesai. Apa yang ingin kau harapkan dari masalah politik yang sudah berlalu? Apa kau mau mengatakan bahwa hero akan dimanfaatkan kekuatannya untuk masalah politik negara?”

.... Sangat bermasalah.
Jika Melromarc atau negara lain hanya memberikan hadiah tanpa memberikan hukuman, maka hero akan memilih pindah ke negara yang memberikan hadiah, dan mungkin mereka akan dimanfaatkan sebagai alat negara.
Oleh karena itu aku tidak bisa menghukum mereka dengan keras.
Aku sudah pernah menolak negara yang memberikan kebaikan padaku, jadi aku tidak mungkin mengalami hal seperti itu. Tapi, jika itu mereka, maka mungkin saja terjadi.
Sudah tidak diragukan lagi, mereka sudah tidak memiliki tempat yang menerima mereka.
Bahkan ada salah satu dari mereka yang berpikiran sepertiku.....

“Baiklah, aku sudah mengerti perlakuan hero saat ini. Apa ada hal lain..... yang bisa kita lakukan untuk memulihkan kerusakan ini?”

Setelah mendengar pertanyaanku, suasana hati Pasukan Anti Reiki langsung turun.
Ah, itu memang sangat sulit.

“Pasukan Anti Reiki sudah menerima banyak dampak kerusakan.”
“Maaf aku yang tidak bisa melindungi mereka semua.”

Aku yang merupakan Hero Perisai, seharusnya ada untuk mencegah munculnya banyak korban jiwa. Meskipun begitu, aku telah membuat kerusakan dengan jumlah besar.

“Tidak juga..... mereka merasa puas, mereka yang ikut dalam penyelinapan mengatakan bahwa mereka berhasil selamat dari kematian berkat pertolongan dari Hero Perisai-sama.”
“Aku sangat senang mendengarnya.”
“Negara-negara tetangga juga mengalami kerusakan yang besar, pasti mereka membutuhkan waktu yang lama untuk menanggulangi bencana ini.”
“... Begitu.”
“Sejujurnya, kami semakin sulit untuk membantu Iwatani-sama.”

Sudah tidak ada pilihan lain selain setuju. Setelah mengalami kerusakan yang besar ini mereka masih mau memberikan bantuan padaku, tapi aku mulai khawatir sumber dari bantuan uang itu.

“Sebisa mungkin kami akan membantumu, tapi ketika kita membandingkan dengan yang sebelumnya kami rencanakan.....”
“Ya, aku mengerti. Jika masalah uang, maka aku akan memikirkannya sendiri.”

Dalam keadaan ini, sebaiknya kita harus menggalang donasi untuk merekonstruksi wilayah ini.
<TLN : Hmm, kita juga butuh donasi. Bagi yang mau donasi silakan 😊>

Ketika dalam perjalanan, aku sudah melihat keadaan kota kastil.
Seperempat dari kota ini hancur oleh Reiki. Kita harus merekonstruksi rumah mereka yang telah hancur.
Merekonstruksi.... oh iya.

“Hei, bantuan itu tidak selalu dalam bentuk uang juga, kan.”
“Iya, dalam keadaan saat ini, kami sangat menghargai keinginanmu selain uang.”

Ini mungkin akan menyelesaikan masalah pada Pasukan Anti Reiki, aku juga baru saja memikirkan hal seperti ini.

“Kalau begitu——“


Note:
Arc selanjutnya akan dimulai~




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan 

0 komentar:

Posting Komentar