Chapter 127. Overprotektif
“Ukh.... berat sekali.”
Aku mengingat perasaan ini sebelumnya.
Aku membuka mataku lalu melihat sekitar.
Sepertinya aku dibaringkan di kasur rumah sakit.
Ketika aku perhatikan, aku melihat Filo sedang tidur sambil bersandar diatas kakiku, lalu Raphtalia sedang tertidur dalam keadaan duduk di kursi.
Aku rasa itu tidak masalah, tapi entah kenapa Melty juga ikut tidur disebelah Filo.
Terjadi lagi ya. Jika aku menggunakan Blutopfer pasti ini terjadi.
“Ah, akhirnya kau sadarkan diri!”
Rishia baru saja masuk ke ruanganku sambil membawa teko air.
Jarang sekali dia tidak menggunakan Kigurumi.
Oh iya, apakah memang seperti ini penampilan Rishia.
Dia selalu menggunakan Kigurumi jadi aku melupakannya.
“Raphtalia-san, cepat bangun. Hero Perisai-sama sudah sadarkan diri.”
Sambil menepuk-nepuk, Rishia membangunkan Raphtalia.
Aku melihat keadaanku sambil melihat mereka.
Tidak ada luka parah. Luka yang diakibatkan oleh kutukan itu sudah disembuhkan oleh perawat disini.
Tapi, rasa letih ini memenuhi tubuhku sampai membuat mataku berputar.
Sudah kuduga, efek samping kutukan itu sangat berpengaruh pada statistikku.
“Kalian! Ini berat!”
Aku mengguncang Filo dan Melty agar mereka bangun.
“N’nya?”
“Ah, Naofumi-sama! Akhirnya kau bangun!”
“Ya, Aku membuatmu khawatir ya.”
“Tentu saja Aku sangat khawatir! Ya ampun, kau sangat gegabah.”
Aku menghiraukan omelan Raphtalia yang sedang marah dan melihat Rishia.
Jika aku terus mendengarkannya, maka matahari akan segera tenggelam.
“Bagaimana keadaan saat ini?”
“Apa kau mendengarkanku?”
Jika aku bilang tidak mendengarkan, maka dia akan marah ya.....
Ya, memang benar aku tidak mendengarkannya.
Aku rasa kita tidak perlu bertengkar karena itu.
“Aku dengar kok. Aku hanya ingin tahu informasi yang lain.”
“Etto... sejak hari itu, 1 hari telah berlalu.”
Hanya 1 hari..... sebelumnya aku tertidur selama 2 hari setelah menggunakan Blutopfer, kali ini lebih cepat.
Sama seperti sebelumnya, keadaanku buruk, mungkin ini salah satu dari penyesuaian diri.
“Ratu memerintahkan untuk memprioritaskan keselamatan Naofumi-sama.”
Itu berarti, aku bisa memperkirakan mendapatkan mantra pengobatan dan perawatan terbaik untukku.
Sebelumnya, aku tidak dirawat di kota kastil.
“Apa yang terjadi dengan Reiki?”
“Hidupnya berakhir sebelum menghancurkan kerajaan Melromarc.”
“Begitu.”
Waktu itu aku pingsan, jadi aku kira dia akan bangkit kembali.
Sepertinya kita sudah mengalahkannya dengan tepat.
“Sekarang, mereka sedang membersihkan sisa mayatnya.”
“Baiklah. Ngomong-ngomong.”
“Hmm...”
“Kenapa Melty ada disini?”
“Etto, ketika Putri Melty mendengar Hero Perisai-sama terluka dia----“
“Wa, wa, wa------!“
Melty yang baru saja bangun berteriak keras menganggapi jawaban Rishia sampai dia terdiam.
Keadaan macam apa ini.
Sama seperti sebelumnya, Melty masih suka berteriak histeris seperti itu.
“Aku baru saja bangun dan apa yang ingin kau katakan!”
“Mo-mohon maaf!”
Oh, Rishia tidak bisa berbuat banyak apabila lawannya seorang putri.
Raphtalia dan Filo sudah terbiasa dengan itu. Lebih tepatnya Melty tidak begitu menyukai formalitas.
“Aah, Melty aku sudah baikkan, jadi kembalilah ke istana.”
“Jadi itu yang kau katakan pada orang yang mengkhawatirkanmu!?”
“Oh iya, sekalian panggil ratu juga. Ada banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan padanya.”
“Hanya itu saja!? Baiklah!”
Melty melangkahkan kakinya dengan cepat, itu bukan merupakan sifat seorang putri.
Tepat sebelum melewati pintu, dia berbalik dan mengeluarkan lidah padaku.
Seperti anak kecil saja. Tidak, dia itu anak kecil.
Bukankah itu sesuai dengan umurnya?
“Apa yang kau tertawakan. Dasar Naofumi bakaa!”
“Tunggu aku Mel-chan! Aku pergi dulu ya, Goshujin-sama.”
“Iya, pergilah.”
“Ya.”
Filo pergi mengikuti Melty.
“Baiklah....”
Orang yang berisik sudah pergi.
Dengan begitu, aku sudah tidak perlu terus berbaring.
Aku bangun dari kasurku dan berdiri.
“Apa kau baik-baik saja? Sebaiknya kau beristirahat kembali.....”
“Lukaku sudah sembuh, jadi tinggal staminaku saja. Sekarang aku ingin memastikan sendiri keadaanku.”
Aku mengecek statistik.
....Uwaa. Hanya 30% dari sebelum aku tidak sadarkan diri. Untungnya pertahananku tidak berkurang sedikitpun.
Dengan tubuh yang lesu ini, aku keluar dari ruang rawat inap dan menuju keluar.
.... Aku melihat tempurung Reiki yang menghalangi sinar matahari.
Lalu, terdengar suara perkakas berdenting, aku melihat orang-orang sedang memperbaiki sesuatu.
Kerusakannya cukup besar. Apabila tidak dihentikan maka istana ini akan hancur.
... Oh iya. Waktu gelombang tersisa 2 hari lagi.
Aku harus segera bersiap.
Selagi aku memikirkan itu, Aku melihat ke ujung pandanganku untuk mengetahui waktu tepatnya.
Hah?
Jam pasir merah masih membeku.
Kemudian, Aku melihat jam pasir biru yang masih berjalan.
... Umm.
Ada angka 8?
Ini sangat membuatku khawatir.
Untuk berjaga-jaga, Aku akan mengeceknya.
Lalu, jam pasir biru menunjukkan waktu yang tersisa.
Sekitar..... 3 setengah bulan lagi?
Apa yang sebenarnya terjadi?
Jika ini merupakan waktu gelombang, atau merupakan waktu segel berikutnya hancur... maka, ini masih sangat lama.
Tidak, monster yang bisa membuat korban jiwa yang sebanyak itu, kita harus mempersiapkannya dalam waktu singkat ya?
Aku tidak tahu.
“Permisi.”
Aku menengok ketika mendengar suara ratu yang masuk kedalam.
Ratu di ikuti oleh petinggi Pasukan Anti Reiki.
“Bagaimana keadaanmu saat ini?”
“Kurang begitu baik.”
“Aku kemari karena mendapat panggilan dari perawat terbaik disini. Dalam 3 bulan kau bisa sembuh sepenuhnya. Tapi, dalam waktu itu, tidak dalam waktu itu juga kau dilarang menggunakan serangan itu.”
“Walaupun begitu, jika aku tidak menggunakan itu maka kota dan kerajaan ini akan musnah.”
“.... Aku mengerti itu. Tetapi, sebelum waktu itu berakhir, dan jika kau menggunakan itu maka sudah dipastikan kau akan mati, itulah yang dikatakan oleh perawat rumah sakit ini.”
“Baiklah...”
Apa ada risiko sebesar itu? Ya, aku tahu aku harus membayarnya mahal.
Sejujurnya, aku tidak mau menggunakan itu, dan jika aku bisa menghindari penggunaannya maka itu akan sangat bagus.
“Aku mengerti, aku tidak akan menggunakannya terus menerus.”
Aku juga tidak mau menggunakan skill yang bisa melukai diriku terus.
Mulai sekarang, aku tidak akan berpikiran untuk menggunakan Blutopfer.
“Lalu, bagaimana proses pemulihannya?”
“Ya, itu membuat kerusakan besar, masih diperlukan banyak waktu untuk mengurus tubuh Reiki yang menghalangi kota.”
“Apa itu bisa diurus?”
Bagaimana cara menjelaskannya ya, ini seperti gunung yang terjatuh di atas kota..
“Bisa...menurut para peneliti, akan lebih baik untuk membiarkannya dari pada mengurusnya.”
“Benar juga. Sepertinya akan lebih baik untuk membiarkannya dari pada mengurus daging yang bisa busuk kapan saja.”
“Iya.”
Sudah dipastikan akan sulit untuk mengurus monster yang besarnya sebesar gunung.
Jika membusuk, maka akan membawa pandemik. Itu sangat berbahaya.
“Saat ini, mereka sedang menguliti dagingnya.”
“Apa mereka mengumpulkan Familiar dan berbagai material dari monster?”
“Iya, hal yang diinginkan Iwatani-sama sudah kami urus.”
Itu sangat bermanfaat.
Sebagai contohnya adalah Soul Eater Shield.
Perisai Reiki pasti akan memiliki kekuatan yang besar. Mungkin.
Sepertinya aku bisa menyerap jantung dan Familiarnya.
“Sisanya akan aku jelaskan di istana.”
“Oh iya... ini mengenai jam pasir.”
“Aku juga sudah tahu mengenai itu.”
Hanya tersisa 2 hari lagi, dan aku sudah mempersiapkan ini sebelumnya.
Untungnya dia sudah memahaminya, itu sangat membantu.
“Mungkin, sudah waktunya kita pergi.”
“Bagaimana kalau istirahat sebentar lagi....”
Raphtalia sangat mengkhawatirkanku.
Aku mengerti perasaannya, tapi setidaknya aku ingin melakukan yang bisa aku lakukan.
Sebaiknya aku menyelesaikan masalah ini dulu, baru beristirahat setelah itu.
“Tidak, masih ada yang harus aku bicarakan. Aku hanya merasa lelah saja jadi bukan masalah.”
“.... Baiklah. Tapi jangan sampai terlalu memaksakan diri.”
“Iya, iya.”
Memang benar aku sangat kelelahan, tapi aku tidak mati. Aku tidak mau diperlakukan seperti orang sakit, tapi....
Apa Raphtalia sangat protektif seperti ini?
Aku mengingat perasaan ini sebelumnya.
Aku membuka mataku lalu melihat sekitar.
Sepertinya aku dibaringkan di kasur rumah sakit.
Ketika aku perhatikan, aku melihat Filo sedang tidur sambil bersandar diatas kakiku, lalu Raphtalia sedang tertidur dalam keadaan duduk di kursi.
Aku rasa itu tidak masalah, tapi entah kenapa Melty juga ikut tidur disebelah Filo.
Terjadi lagi ya. Jika aku menggunakan Blutopfer pasti ini terjadi.
“Ah, akhirnya kau sadarkan diri!”
Rishia baru saja masuk ke ruanganku sambil membawa teko air.
Jarang sekali dia tidak menggunakan Kigurumi.
Oh iya, apakah memang seperti ini penampilan Rishia.
Dia selalu menggunakan Kigurumi jadi aku melupakannya.
“Raphtalia-san, cepat bangun. Hero Perisai-sama sudah sadarkan diri.”
Sambil menepuk-nepuk, Rishia membangunkan Raphtalia.
Aku melihat keadaanku sambil melihat mereka.
Tidak ada luka parah. Luka yang diakibatkan oleh kutukan itu sudah disembuhkan oleh perawat disini.
Tapi, rasa letih ini memenuhi tubuhku sampai membuat mataku berputar.
Sudah kuduga, efek samping kutukan itu sangat berpengaruh pada statistikku.
“Kalian! Ini berat!”
Aku mengguncang Filo dan Melty agar mereka bangun.
“N’nya?”
“Ah, Naofumi-sama! Akhirnya kau bangun!”
“Ya, Aku membuatmu khawatir ya.”
“Tentu saja Aku sangat khawatir! Ya ampun, kau sangat gegabah.”
Aku menghiraukan omelan Raphtalia yang sedang marah dan melihat Rishia.
Jika aku terus mendengarkannya, maka matahari akan segera tenggelam.
“Bagaimana keadaan saat ini?”
“Apa kau mendengarkanku?”
Jika aku bilang tidak mendengarkan, maka dia akan marah ya.....
Ya, memang benar aku tidak mendengarkannya.
Aku rasa kita tidak perlu bertengkar karena itu.
“Aku dengar kok. Aku hanya ingin tahu informasi yang lain.”
“Etto... sejak hari itu, 1 hari telah berlalu.”
Hanya 1 hari..... sebelumnya aku tertidur selama 2 hari setelah menggunakan Blutopfer, kali ini lebih cepat.
Sama seperti sebelumnya, keadaanku buruk, mungkin ini salah satu dari penyesuaian diri.
“Ratu memerintahkan untuk memprioritaskan keselamatan Naofumi-sama.”
Itu berarti, aku bisa memperkirakan mendapatkan mantra pengobatan dan perawatan terbaik untukku.
Sebelumnya, aku tidak dirawat di kota kastil.
“Apa yang terjadi dengan Reiki?”
“Hidupnya berakhir sebelum menghancurkan kerajaan Melromarc.”
“Begitu.”
Waktu itu aku pingsan, jadi aku kira dia akan bangkit kembali.
Sepertinya kita sudah mengalahkannya dengan tepat.
“Sekarang, mereka sedang membersihkan sisa mayatnya.”
“Baiklah. Ngomong-ngomong.”
“Hmm...”
“Kenapa Melty ada disini?”
“Etto, ketika Putri Melty mendengar Hero Perisai-sama terluka dia----“
“Wa, wa, wa------!“
Melty yang baru saja bangun berteriak keras menganggapi jawaban Rishia sampai dia terdiam.
Keadaan macam apa ini.
Sama seperti sebelumnya, Melty masih suka berteriak histeris seperti itu.
“Aku baru saja bangun dan apa yang ingin kau katakan!”
“Mo-mohon maaf!”
Oh, Rishia tidak bisa berbuat banyak apabila lawannya seorang putri.
Raphtalia dan Filo sudah terbiasa dengan itu. Lebih tepatnya Melty tidak begitu menyukai formalitas.
“Aah, Melty aku sudah baikkan, jadi kembalilah ke istana.”
“Jadi itu yang kau katakan pada orang yang mengkhawatirkanmu!?”
“Oh iya, sekalian panggil ratu juga. Ada banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan padanya.”
“Hanya itu saja!? Baiklah!”
Melty melangkahkan kakinya dengan cepat, itu bukan merupakan sifat seorang putri.
Tepat sebelum melewati pintu, dia berbalik dan mengeluarkan lidah padaku.
Seperti anak kecil saja. Tidak, dia itu anak kecil.
Bukankah itu sesuai dengan umurnya?
“Apa yang kau tertawakan. Dasar Naofumi bakaa!”
“Tunggu aku Mel-chan! Aku pergi dulu ya, Goshujin-sama.”
“Iya, pergilah.”
“Ya.”
Filo pergi mengikuti Melty.
“Baiklah....”
Orang yang berisik sudah pergi.
Dengan begitu, aku sudah tidak perlu terus berbaring.
Aku bangun dari kasurku dan berdiri.
“Apa kau baik-baik saja? Sebaiknya kau beristirahat kembali.....”
“Lukaku sudah sembuh, jadi tinggal staminaku saja. Sekarang aku ingin memastikan sendiri keadaanku.”
Aku mengecek statistik.
....Uwaa. Hanya 30% dari sebelum aku tidak sadarkan diri. Untungnya pertahananku tidak berkurang sedikitpun.
Dengan tubuh yang lesu ini, aku keluar dari ruang rawat inap dan menuju keluar.
.... Aku melihat tempurung Reiki yang menghalangi sinar matahari.
Lalu, terdengar suara perkakas berdenting, aku melihat orang-orang sedang memperbaiki sesuatu.
Kerusakannya cukup besar. Apabila tidak dihentikan maka istana ini akan hancur.
... Oh iya. Waktu gelombang tersisa 2 hari lagi.
Aku harus segera bersiap.
Selagi aku memikirkan itu, Aku melihat ke ujung pandanganku untuk mengetahui waktu tepatnya.
Hah?
Jam pasir merah masih membeku.
Kemudian, Aku melihat jam pasir biru yang masih berjalan.
... Umm.
Ada angka 8?
Ini sangat membuatku khawatir.
Untuk berjaga-jaga, Aku akan mengeceknya.
Lalu, jam pasir biru menunjukkan waktu yang tersisa.
Sekitar..... 3 setengah bulan lagi?
Apa yang sebenarnya terjadi?
Jika ini merupakan waktu gelombang, atau merupakan waktu segel berikutnya hancur... maka, ini masih sangat lama.
Tidak, monster yang bisa membuat korban jiwa yang sebanyak itu, kita harus mempersiapkannya dalam waktu singkat ya?
Aku tidak tahu.
“Permisi.”
Aku menengok ketika mendengar suara ratu yang masuk kedalam.
Ratu di ikuti oleh petinggi Pasukan Anti Reiki.
“Bagaimana keadaanmu saat ini?”
“Kurang begitu baik.”
“Aku kemari karena mendapat panggilan dari perawat terbaik disini. Dalam 3 bulan kau bisa sembuh sepenuhnya. Tapi, dalam waktu itu, tidak dalam waktu itu juga kau dilarang menggunakan serangan itu.”
“Walaupun begitu, jika aku tidak menggunakan itu maka kota dan kerajaan ini akan musnah.”
“.... Aku mengerti itu. Tetapi, sebelum waktu itu berakhir, dan jika kau menggunakan itu maka sudah dipastikan kau akan mati, itulah yang dikatakan oleh perawat rumah sakit ini.”
“Baiklah...”
Apa ada risiko sebesar itu? Ya, aku tahu aku harus membayarnya mahal.
Sejujurnya, aku tidak mau menggunakan itu, dan jika aku bisa menghindari penggunaannya maka itu akan sangat bagus.
“Aku mengerti, aku tidak akan menggunakannya terus menerus.”
Aku juga tidak mau menggunakan skill yang bisa melukai diriku terus.
Mulai sekarang, aku tidak akan berpikiran untuk menggunakan Blutopfer.
“Lalu, bagaimana proses pemulihannya?”
“Ya, itu membuat kerusakan besar, masih diperlukan banyak waktu untuk mengurus tubuh Reiki yang menghalangi kota.”
“Apa itu bisa diurus?”
Bagaimana cara menjelaskannya ya, ini seperti gunung yang terjatuh di atas kota..
“Bisa...menurut para peneliti, akan lebih baik untuk membiarkannya dari pada mengurusnya.”
“Benar juga. Sepertinya akan lebih baik untuk membiarkannya dari pada mengurus daging yang bisa busuk kapan saja.”
“Iya.”
Sudah dipastikan akan sulit untuk mengurus monster yang besarnya sebesar gunung.
Jika membusuk, maka akan membawa pandemik. Itu sangat berbahaya.
“Saat ini, mereka sedang menguliti dagingnya.”
“Apa mereka mengumpulkan Familiar dan berbagai material dari monster?”
“Iya, hal yang diinginkan Iwatani-sama sudah kami urus.”
Itu sangat bermanfaat.
Sebagai contohnya adalah Soul Eater Shield.
Perisai Reiki pasti akan memiliki kekuatan yang besar. Mungkin.
Sepertinya aku bisa menyerap jantung dan Familiarnya.
“Sisanya akan aku jelaskan di istana.”
“Oh iya... ini mengenai jam pasir.”
“Aku juga sudah tahu mengenai itu.”
Hanya tersisa 2 hari lagi, dan aku sudah mempersiapkan ini sebelumnya.
Untungnya dia sudah memahaminya, itu sangat membantu.
“Mungkin, sudah waktunya kita pergi.”
“Bagaimana kalau istirahat sebentar lagi....”
Raphtalia sangat mengkhawatirkanku.
Aku mengerti perasaannya, tapi setidaknya aku ingin melakukan yang bisa aku lakukan.
Sebaiknya aku menyelesaikan masalah ini dulu, baru beristirahat setelah itu.
“Tidak, masih ada yang harus aku bicarakan. Aku hanya merasa lelah saja jadi bukan masalah.”
“.... Baiklah. Tapi jangan sampai terlalu memaksakan diri.”
“Iya, iya.”
Memang benar aku sangat kelelahan, tapi aku tidak mati. Aku tidak mau diperlakukan seperti orang sakit, tapi....
Apa Raphtalia sangat protektif seperti ini?
0 komentar:
Posting Komentar