Jumat, 07 Agustus 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 145. Laporan

Chapter 145. Laporan


Kenaikan Kelas telah selesai setelah seluruh tubuh Rishia dilapisi oleh cahaya.
Kenaikan statistiknya cukup bagus, tapi tidak terlalu tinggi.

"Bagaimana? Potensi apa yang kau pilih?"
"Seperti dugaanmu... Akhirnya aku memilih kelas yang dapat banyak membantu. Aku sudah menentukannya, sekarang akan berbeda. Aku telah memilih kelas Universal.*"
<TLN : Rishia memilih kelas yang dapat banyak membantu dan beradaptasi disegala situasi, karena dahulu dia terpaksa memilih kelas petarung jarak dekat sebab Itsuki adalah seorang pemanah.>

"Baiklah."

Tekad Rishia semakin kuat dan menaikkan sedikit statistiknya.
Statistik Rishia terlihat lebih stabil jika kau bandingkan dengan status milik Kiel yang hanya kuat di beberapa bagian.
Bagaimanapun juga, Rishia telah yang memilih kelas tersebut sendiri. Kurasa hal buruk yang menimpanya ketika bersama Itsuki tidak akan terjadi lagi, sekarang dia akan menjadi lebih kuat.
Sekarang dia lebih berani dan juga sudah memiliki tekad dan kekuatan yang lebih baik dari sebelumnya.
Kurasa level dan statistik bukanlah yang membuat Rishia menjadi lebih kuat. Ada sesuatu yang berbeda darinya.

"Selanjutnya giliranku."

Kiel menyentuh Jam Pasir Naga setelah Rishia selesai.
Muncul lingkaran sihir yang sama, dan sebuah panel muncul dihadapanku.

"Wa?!"

Sekarang Ahoge Filo mulai bereaksi, dan pada Kenaikan Kelas Kiel terjadi gangguan.
Kepulan asap mulai muncul dan menutupi sebagian besar area tersebut. ....Kejadiannya sama seperti saat Raphtalia melakukan Kenaikan Kelas, Status Kiel meningkat pesat.
Namun, jika dibandingkan dengan Raphtalia saat ia naik kelas. Statistiknya sedikit lebih rendah.

"Wow!... Luar biasa! Aku dapat merasakan kekuatan mengalir di seluruh tubuhku."
"Apa maksudmu?"

Ahoge Firo bereaksi saat Kiel melakukan Kenaikan Kelas, Tapi tidak saat Rishia melakukannya. Apakah ini hanya berefek kepada Monster dan Demi-Human? 
Para budak lain bergantian melakukan Kenaikan Kelas, tapi ada beberapa kejadian dimana Jambul Firo tidak bereaksi.
Aku masih tidak mengerti dengan peraturannya.

"Hei Filo, sebaiknya kau menunggu diluar saja?"
"Uhh..."

Aku ingin agar mereka dapat menentukan masa depan mereka sendiri, jadi aku memerintahkan agar Firo keluar dari sini.
Agar Ahogenya tidak mengganggu Kenaikan Kelas lagi.
Setelah itu, Kenaikan kelas telah selesai.

"Baiklah, Ada beberapa hal yang harus kukerjakan. Jadi, kalian bebas melakukan apa yang ingin kalian. Kita berkumpul di gerbang saat senja."
"Dimengerti, Bubba Perisai."

Kupikir tidak akan ada budak yang mencoba melarikan diri. Jika mereka melakukannya, Kutukan Budak dapat menemukan mereka dengan mudah.

"Apa yang harus kulakukan?"

Raphtalia bertanya.
Sekarang aku harus pergi bertemu Ratu untuk bertukar informasi.
Kalau begitu, Aku akan mengirim Raphtalia ke Toko Pedagang Budak.

"Sebaiknya kau menuju Tenda Pedagang Budak saja, nanti aku akan menyusul setelah bertemu dengan Ratu."
"Mengerti."
"Bagaimana dengan Firo?"
"Pergi bermainlah dengan Para Budak."
"Yeayy!"

Sudah lama aku tidak bertemu dengan Ratu.


Aku bergegas menuju Istana dan berbicara langsung dengan Ratu.

"Iwatani-sama, Bagaimana perkembangan desamu?"
"Cukup baik, Meskipun penduduknya masih sedikit. Aku sudah menyiapkan beberapa strategi untuk meningkatkan populasi."
"Benarkah? Aku mendengar kabar kalau ada beberapa penduduk kota yang ingin pindah kesana."
"Bagaimana perkembangan rekonstruksi kota?"
"Sejujurnya, jika terjadi peperangan keuangan kami menurun dengan drastis."

Dampaknya juga sangat besar... Itu karena kelakuan para Hero bodoh itu. Aku juga belum dapat membantunya.

"Aku telah berbicara dengan Elena, Rekan dari Hero Tombak"
"Iya, aku sudah mendengarnya. Hero Tombak dapat melarikan diri dengan kekuatan misteriusnya?"
"Iya, tepat sekali. Akan sangat sulit sekali menangkapnya."
"Aku juga sudah mengetahuinya, itulah yang ingin aku bicarakan. Kita akan mencari cara untuk menangkapnya."

Sedikit provokasi mungkin akan membuatnya bertindak ceroboh. Tetap membiarkannya berkeliaran dengan bebas, tentu akan menjadi masalah. Bisa saja dia bertindak bodoh dan membangkitkan monster seperti Reiki lagi.
Motoyasu bukanlah tipe orang yang seperti itu, dia tidak akan tiba-tiba berubah menjadi baik.
Apalagi dengan adanya mereka berdua didekatnya, Bitch dan Wanita 2. Akan sangat sulit untuk menangkapnya.

"Hmm."
"Masalahnya adalah jika kita berhasil menangkapnya kita memerlukan tempat agar dia tidak dapat melarikan diri. Membuat pengumuman pencarian orang agar dia ditangkap juga tidak akan masuk akal, karena dia akan melarikan ke negara lain, dan juga ini dapat mengakibatkan peperangan. Menyebarkan berita kalau dia adalah Hero Palsu atau dia telah mati. Maka ada akan mengakibatkan kehebohan di seluruh penjuru dunia."

Sial benar-benar sulit untuk menangkapnya. 
Aku ingin agar ia berpartisipasi untuk mengalahkan gelombang.
Jika tidak memungkinkan, aku membutuhkan kekuatan tempur 4 kali lebih besar dari sekarang. Tapi itu juga mustahil.

Para budak juga perlu latihan bertempur dalam waktu kurang dari 3 bulan.

“Benar juga, kami mendapatkan beberapa laporan mengenai Hero lain.”
"Hero lain.... berarti Ren dan Itsuki."
"Laporan yang kami milik kebanyakan mengenai Hero Pedang dan Hero Tombak saja."
"Bagaimana dengan Itsuki."
"Masih sekedar rumor, kami masih mengumpulkan beberapa saksi, tapi dia ditemukan sedang berkeliaran di Zeltoble."

Itu adalah kabar yang sangat tidak menyenangkan.

"Bagaimana dengan anakmu?"
"Sama saja, ada beberapa laporan, tapi belum ada yang mendapatkan bukti."

Entah bagaimana, dia masih hidup.

"Aku sudah memerintahkan Shadow untuk mencari mereka, tetapi tidak ada informasi apapun."
"Mereka dapat berada dimanapun?"
"Ada beberapa kemungkinan. Satu, mereka sedang bersembunyi di suatu tempat. Kedua, mereka telah ditangkap di negara lain."

"Hmm."
"Ada juga kemungkinan kalau dia menggunakan alat untuk menahan kutukan budak."
"Alat? Apakah ada benda seperti itu?"

"Masalahnya adalah suatu organisasi yang mencoba untuk membebaskan para budak... Kutukan yang telah kupasang adalah Kutukan Budak tingkat tinggi. Maka menghilangkannya adalah hal yang sangat sulit. Jadi menggunakan alat untuk menahan kutukan tersebut agar tidak dapat berfungsi dengan efektif adalah suatu kemungkinan."

Itu bisa saja terjadi.
Organisasi yang mencoba membebaskan budak itu lagi....

"Mungkin cerita ini tidak terlalu penting bagi Iwatani-sama, kami belum dapat mengetahui keberadaan beberapa Ketujuh Hero Bintang."
"Mungkin mereka tidak ada hubungannya denganku, tapi menurut penjelasan mereka, kita akan bertemu dengan pada saat situasi menjadi sangat berbahaya."
"Iya, mungkin suatu saat nanti."
"Apa ada kabar lainnya?"
"Ini merupakan kabar gembira, karena dalam gua Reiki telah ditemukan logam baru, lalu penduduk sekitar sana mungkin sedang mengalami perkembangan ekonomi dengan pesat."
"Oh..."

Kabar tersebut akan menarik perhatian para pandai besi dan pedagang untuk datang. Seperti perkiraanku, gua Reiki akan memberikan banyak keuntungan.
Berarti, aku harus pergi kesana untuk mengumpulkan beberapa material Reiki untuk meningkatkan perisai.
Aku memerlukan Reiki Metal dan Reiki Crystal....
Mungkin semacam material itu.

"Setelah kami menaikkan pajak di daerah sekitar sana, pendapatan kota ikut bertambah, bahkan itu sangat membantu dalam pembangunan. Bukan hanya itu saja, senjata yang dibuat dari logam baru itu berkualitas cukup tinggi."
"Kuharap, aku dapat menaikkan pajak."

Terlalu mahal. Karena tidak mungkin aku pergi kesana, dan membeli beberapa peralatan yang cocok untuk Raphtalia dan Filo.

"Haruskah aku memberikan tambang khusus untuk Iwatani-sama?"
"Akan kupikirkan dulu."

Menjual bijih seperti itu cukup menguntungkan tapi di sisi lain itu adalah hal yang sia-sia.

“Biar aku pertimbangkan dulu.”
"Aku mengerti. Aku akan mengirimkan beberapa bijihnya sebagai contoh."
"Baiklah."

Jika kualitas bijihnya bagus, maka aku akan meminta kepada Toko Senjata Pak Tua untuk membuatkan sesuatu.
Tapi aku tidak punya cukup uang untuk memintanya....
Dia mungkin akan mengerjakannya secara gratis. Tapi karena kebaikan hatinya, aku malah ingin memberinya hadiah.

"Masih ada sebuah rumor yang menyebabkan masalah, kami dengar ada Alkemis yang menyebabkan masalah besar di Faubrey lalu menuju Melromarc setelah mendengar kemunculan Reiki."
"Apa maksudnya?"

Rumor tersebut dapat sampai ditelinga Ratu, berarti itu masalah besar.

"Penyebabnya adalah.... karena tidak banyak orang meneliti Monster. Masalahnya adalah cara penelitian yang dilakukan oleh Alkemis itu."
"Hoo..."

Penelitian huh? Aku juga harus memulai penelitian tanaman Bio Plant.
Jika itu berjalan lancar, maka itu akan menjadi pohon uang.
Bisnis mulai bergerak lagi, untuk pertama kali akhirnya ada hal baik.
Sepertinya aku akan mencobanya ketika sampai di desa.
Aku harus mengumpulkan lebih banyak orang-orang berbakat, agar dapat mempermudah pekerjaanku.

"Apa ada hal lain yang kau perlukan?"
"Aku menginginkan beberapa senjata yang sering digunakan prajurit. Dan, aku ingin mengurus berkas yang diperlukan untuk berdagang keliling.”

Senjata itu adalah hal yang penting, ditambah lagi karena jumlah budak akan terus meningkat.
Aku membutuhkan berkas tersebut untuk orang yang berjualan keliling.
Aku tidak seperti Itsuki, tapi bukan berarti tidak ada orang yang mau meniruku.

"Aku mengerti. Meskipun meniru Iwatani-sama adalah hal yang mustahil."
"Apa maksudmu?"
"Karena ada kabar, bahwa masyarakat akan mengetes orang yang menirumu dengan memaksanya memakan Buah Rukoru."
"Oh, iya juga, hal seperti itu pernah terjadi."

Itu pernah terjadi sekali saat seseorang dari desa memberikannya kepadaku. Setelah aku memakannya, wajahnya menjadi pucat dan berkata 'Dia asli'.
Mungkin ini yang dimaksud oleh ratu.

"Meskipun begitu, aku tetap membutuhkannya. Jika suatu saat ada yang menanyakannya sebagai bukti. Berkas yang telah diberi Stempel Ratu akan menjadi bukti yang kuat."
"Baiklah, nanti akan aku kirimkan senjata dan berkas tersebut."

Senjata ya.
Jika ada senjata prototipe miliki ksatria, aku penasaran apakah dia akan mengirimkannya ke tempatku.

"Ada masalah lain?"
"Tidak."

Aku memiliki sedikit harapan. Tapi, aku dapat melihat bahwa Ratu sedang sangat sibuk dalam rekonstruksi kerajaan. Aku paham bahwa ini sangat sulit untuknya.
Apakah keuanganmu baik-baik saja? Dia terlihat sedang kesulitan masalah pendanaan.

"Mari kita saling membantu dalam memperbaiki negeri ini."
"Kau benar. Terima kasih."

Pembahasan penting yang aku perlukan dari Ratu hanya sampai sini saja.

"Ngomong-ngomong... dimana Sampah?"
"Aku memerintahkannya untuk berjaga di perbatasan."
"Menjadi Penjaga?"
"Benar. Mungkin saja... dengan kehadiran Raja Bijak di perbatasan akan membuat tindakan bodoh untuk menyerang negara ini tidak akan terjadi."
"Memang ada pengaruhnya jika Raja Bodoh yang berjaga disana?"
"Ini sudah cukup efektif dalam beberapa tahun, jadi tidak akan ada masalah. Terlebih lagi dia satu-satunya orang yang berhasil memanggil Keempat Hero, dimana negara lain telah gagal. Meskipun untuk negara kami itu merupakan kerugian, tapi menurut negara lain itu adalah rencana terbaik yang dibuat oleh Raja Bijak."
 “.... Memangnya ada orang yang berpikiran seperti itu."

Ratu menghembuskan nafas sedalam mungkin.

"Orang itu sebenarnya cukup hebat, sampai dia memiliki seorang anak...."
"Aku tidak dapat membayangkannya."
"Aku berharap dia dapat kembali menjadi dirinya dahulu. Mungkin itu adalah hal baik jika Iwatani-sama dapat bertemu dengannya."

Cara bicaranya seperti orang yang sudah terlalu lelah mengurus pria tersebut.
Sampai dia memiliki anak ya.... Jika anak itu adalah Bitch. Aku mengerti kenapa pikiran Sampah semakin hari menjadi semakin buruk.
Mungkin dia berpikir walau anaknya itu buruk, tetap saja baik.

Sejujurnya aku lebih mirip seorang ibu karna telah mengurus budak-budak sialan itu. Aku ingin menghajar budak-budak itu. 
Yang pertama Kiel, kemudian Taniko masuk kedalam daftar budak-budak menyebalkan.

"Dari mana bagusnya orang itu..."
"Tentu saja, jika kau melihat Melty, bukankah dia imut?"
"Mana mungkin!"

'Apa menurutmu putri kami sangat imut'... Dasar orang tua.
Ini adalah game dimana orang tuaku sangat hebat memainkannya.
Jika diingat kembali, orang tuaku lebih berharap pada adikku. Dan jika menurut pemikiran Sampah, Bitch itu.... orang yang lebih berhak untuk mendapatkan kasih sayang.
Berarti orang tuaku berbeda.
.....Aku mulai berpikiran keras tentang hal tidak jelas lagi.

"Kalau begitu, aku akan kemari lagi jika terjadi sesuatu."
"Iya, Iwatani-sama, aku sangat berharap rekonstruksi desamu cepat selesai."
"Kau tidak perlu mengatakannya..."
"Oya?! Memang kemungkinan berhasilnya cukup besar, karena reputasimu sekarang sangat tinggi."

Tidak tahu malu.
Seperti julukannya, Rubah dari Melromarc.
Setelah berbicara dengan Ratu, aku pergi dari Istana.




TL: Chopin
EDITOR: Bajatsu
PROOFREADER: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar