Jumat, 28 Agustus 2020

Isekai ni Tensei Shitandakedo Ore, Tensai tte Kanchigai Saretenai? Web Novel Bahasa Indonesia Chapter 67 – Base Hakone, Setelah Sekian Lama

Chapter 67 – Base Hakone, Setelah Sekian Lama


—- Arakawa Kouki POV —-

"Ini, kau juga perlu melihat ini." (Miki)

Ada setumpuk dokumen di depanku. Karena terminal pribadiku rusak, aku tidak dapat mengirim atau menerima data sehingga ibu mencetak semua dokumen dan menumpuknya di depanku. Di meja lain, macho ada di sana dengan tumpukan dokumen yang sama sepertiku dan menyeringai sambil menatapku. Sepertinya otak otot itu menikmati ini ...

“Dan ini adalah keluhan dari Pasukan Pertahanan Kota Akademi. Ah maaf! Aku hampir lupa, Kementerian Pertahanan Federasi Rusia meminta untuk mengembalikan kapal selam yang kau tumpangi untuk sampai ke sini.” (Miki)

“Ano ~ ibu…” (Kouki)

“Saat kau pergi, Departemen Teknologi VR tetap bekerja jadi ada juga setumpuk dokumen dari mereka, pastikan untuk memeriksanya. Lalu, apa lagi── ” (Miki)

Yabai, ibu marah. Aku tidak tahu harus berbuat apa saat dia marah seperti ini. Ibuku tersenyum ketika aku melihatnya tetapi matanya berkata sebaliknya. Aku mencoba untuk meminta bantuan dari Alice yang berada di sudut ruangan tetapi ketika mata kami bertemu dia melihat ke arah lain. Kon yang sedang dipegang oleh Alice juga menutupi wajahnya dengan ekornya. 
<TLN: "Yabai" itu semacam ungkapan “Waduh, bahaya”>
<EDN: yabai desu ne~>

Tidak ada harapan untuk meminta bantuan bahkan kepada Kapten dan Anton-san yang berdiri di belakangku karena mereka membeku seperti patung.

"Maafkan aku……" (Kouki)

Ketika aku mengatakan satu kata itu, ibu berhenti menumpuk dokumen dan menatapku.

“Suaramu terlalu pelan untuk didengar, apakah kau mengatakan sesuatu?” (Miki)

“Karena aku egois, maafkan aku! Aku mohon, tolong bantu aku!" (Kouki)

“Kau butuh bantuan? Kau pergi ke Rusia sendiri dan melakukan sesuatu yang berbahaya. Ketika aku memutuskan untuk membantumu, Kau mengatakan kepadaku bahwa Kau akan menangani semuanya sendiri, kan? Terlebih lagi, Kau meledakkan bekas ibu kota negara lain dalam skala besar lalu tiba-tiba kembali dengan kapal selam yang disimpan secara diam-diam.” (Miki)

"Iya…" (Kouki)

“──Baiklah. Belajarlah dari ini dan berjanji padaku untuk tidak pernah melakukan semuanya sendiri lagi. Paham?" (Miki)

"Iya." (Kouki)

Sepertinya dia akhirnya akan memaafkanku. Ibu melepas jas putihnya, duduk di kursi dan menyilangkan kaki. Dia kemudian menatap langsung ke arah Kapten yang ada di belakangku. Terdiam beberapa saat, lalu dia akhirnya membuka mulutnya.

“Kapten Yurya, ketika Kouki mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Rusia, aku mendengar percakapan itu melalui terminalnya. Apakah Kasus Polonium benar?” (Miki)

“Aku adalah mantan anggota Tentara Federasi Rusia, aku Kapten Yurya Altamonowa. Nomor identifikasiku saat itu adalah── ” (Yurya)

Kapten, sudah tidak ada lagi Maritime Self-Defense Force jadi Kau tidak perlu berpura-pura bahwa Kau berada di bawah komandoku lagi. Tolong berhenti memprovokasi ibuku. Lihat, cahaya di mata ibu sudah menghilang. Aku ingin tahu apakah dia marah lagi ...

“Kapten, tidak masalah untuk menjawab pertanyaan ibu. Tolong jawab semua pertanyaannya." (Kouki)

"Itu benar. Itu adalah informasi yang sangat rahasia. Itu tidak seharusnya digunakan, tetapi operasi tersebut dijalankan oleh unitku dan keputusannya diserahkan kepada kami." (Yurya)

"Begitu ... Kenapa Ko-chan tahu informasi sangat rahasia semacam itu?" (Miki)

Kali ini, aku yang ditanya, bukan Kapten. Pertanyaan ini, Bagaimana aku harus menjawabnya? Mungkin aku harus memberi tahu ibu semuanya seperti yang kuberitahukan pada Kapten. Namun, berpikir bahwa ada mata-mata di Noah, mungkin saja salah satu dari mereka ada di ruangan ini dan mendengarkan kami…

“Aku mendengar rumor, bahwa ada operasi seperti itu.” (Kouki)

“Rumor ya… Ma ~ terserah, kau bisa pergi Ko-chan. Aku sudah selesai menceramahimu, sekarang giliran Alice-chan dan yang lainnya untuk memarahimu sekarang.” (Miki)

Mendengar kata-kata itu, Alice dan Kon memiliki ekspresi bahagia di wajah mereka tapi hatiku benar-benar berhenti sejenak ketika aku mendengarnya. Sepertinya Kapten akan menjawab lebih banyak pertanyaan. Aku sangat gugup dan mulutku kering tapi aku tetap meninggalkan kursiku dengan tergesa-gesa agar ibu tidak memarahiku lagi. Ketika aku melihat wajah Kapten sebelum aku meninggalkan ruangan, dia tanpa ekspresi seperti biasa. Itu membuatku sedikit tersenyum. Aku pikir dia akan baik-baik saja, aku percaya bahwa dia tidak akan mengatakan apa pun yang berhubungan dengan rahasiaku──


—-Arakawa Miki POV —-


Setelah Kouki meninggalkan ruangan dan langkah kakinya sudah tidak bisa terdengar lagi di koridor, Kapten berbicara kepadaku lagi.

"Aku pikir anak itu memiliki pandangan jauh ke depan untuk melihat masa depan ... dan ini bukan hanya masa depan tertentu tetapi semua cabang masa depan yang dipengaruhi oleh tindakan manusia." (Yurya)

“Fumu, itu menarik.” (Miki)

“Ya, tapi yang lebih menarik adalah, apa yang dapat dilihat anak itu ternyata adalah masa lalu… mungkin lebih akurat untuk mengatakan bahwa dia mengetahui masa lalu. Seperti dia telah mengalaminya sendiri." (Yurya)

Kapten tampak kesal sesaat. Tidak peduli bagaimana kau melihatnya, sepertinya dia tahu sesuatu tentang Kouki.

“Aku yakin Kouki sudah memberitahumu bahwa kita membuat base di dunia yang berbeda. Sebenarnya di dunia itu, anak itu selalu tahu solusi optimal dalam setiap situasi.” (Miki)

“Di dunia yang berbeda?” (Yurya)

"Iya. Membuat persiapan, mengambil tindakan, dan membuahkan hasil. Aku orang tuanya jadi pada awalnya aku hanya berpikir bahwa dia benar-benar jenius tetapi karena kejadian ini, aku sekarang yakin. Dia tidak normal. Mengapa dia pergi ke arah yang berlawanan ketika dia melarikan diri dari gedung (hotel)? Kenapa dia tahu kasus tentang Polonium? Mengapa semuanya selalu berjalan mulus jika berhubungan dengan anak itu? " (Miki)

Mendengar kata-kataku, Kapten sepertinya sedang memikirkan sesuatu. Aku mencintai Kouki dari lubuk hatiku. Aku akan membantunya dengan cara apa pun agar dia bisa menentukan jalan hidupnya, tetapi anak itu tidak memberi tahu kami apa pun dan itu benar-benar membuat frustrasi. Ketika aku mengatakan itu kepada Kapten, dia akhirnya membuka mulutnya seolah-olah dia mengalami kesulitan untuk mengatakannya.

“Aku memiliki kesepakatan dengan Arakawa. Itu sebabnya aku tidak bisa memberitahumu apa yang dia katakan kepadaku tapi aku tidak akan menyangkal tebakanmu." (Yurya)

Jika dia tidak akan menyangkalnya, apa itu berarti yang aku pikirkan benar? Jika dia mengalami sesuatu yang mirip dengan dunia ini, lalu di manakah dunia itu?

"... Apakah Arakawa mengatakan alasannya ketika terlibat dengan perang antar-ras di dunia lain?" (Yurya)

“Eh? Setidaknya dia bilang dia ingin semua orang hidup damai sambil tertawa." (Miki)

“Anggap saja apa yang kau pikirkan saat ini benar. Dalam hal ini, dapatkah kau mengetahui apakah dunia ini adalah tempat di mana setiap orang dapat 'hidup damai sambil tertawa'?” (Yurya)

Aku terkejut dengan apa yang dia katakan. Itu berarti Kouki... berasal dari masa depan dunia ini yang memiliki sejarah yang berbeda? Dan dia sendiri, sedang mencoba untuk mengubah masa lalu──

“Aku memikirkannya dengan keras berdasarkan apa yang kudengar dari Arakawa dan dirimu. Akankah kita benar-benar menyadari New world jika dia tidak mengambil tindakan apa pun? Jika kita tidak menyadarinya, menurutmu apa yang akan terjadi?” (Yurya)

“Anak itu mencoba mengoreksi sejarah, namun dia terus gagal dan mencoba lagi…” (Miki)

Itulah mengapa anak itu dapat terus melakukan tindakan terbaik kecuali terjadi sesuatu yang tidak terduga. Mungkinkah dia mengetahui kasus polonium karena dia mengalaminya sendiri? Aku sekarang memahami kegelisahan yang aku alami ketika Kouki lahir. Aku bertanya-tanya berapa lama Kouki menderita? Berapa banyak "kematian" yang dia alami ketika dia memiliki tatapan seperti itu walaupun baru saja lahir──


Note:
Woah, jati diri kouki sudah mulai terungkap~ walaupun terlalu dilebih-lebihkan :v awkk~




TL: Isekai-Chan
EDITOR: Zatfley

0 komentar:

Posting Komentar