Senin, 04 Juni 2018

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 4-10 Malam Sebelum Keberangkatan

Chapter 4-10. Malam Sebelum Keberangkatan


Satou disini. Aku suka kedua toko baik itu resmi maupun toko di zona abu-abu.
Tetapi aku akan menebus kencan yang harus diganti, Satou.


Aku membawa Arisa ke gerobak. Di perjalanan ke sana, aku bertemu Martha-chan di kedai minum, tetapi dia tidak terlihat malu dan menawarkanku makan. 
Karena aku berniat makan di luar bersama Liza dan para gadis, aku menolak.

Ketika kita sampai di halaman dimana gerobaknya berada, keempat gadis itu sedang menunggu sambil terlihat bosan. 
Ketika Liza melihatku datang, dia datang sebagai wakilnya.

“Master, apakah tidak apa-apa menaruh bawaan di atas gerobak?”
“Mari lihat... Besok, karena kita akan mengambil lebih banyak barang dari serikat pedagang, kita lakukan itu besok, tetapi jika kita meninggalkannya disini kita akan menyusahkan ibu pemiliki penginapan.”

Arisa berbisik padaku saat aku masih memikirkannya.

“Kita simpan di Item Box? Tidakkah kau pikir lebih aman disana?”
“Hanya ada orang yang kita kenal sekarang, jadi tidak apa-apa kurasa.”

Aku menginstruksikan para gadis untuk menumpuk bawaan di dalam gerobak sekarang.
Tiga gadis kecil naik ke gerobak untuk menerima bawaan. Karena Pochi dan Tama memiliki status STR setara dengan dua orang dewasa, mereka mengangkat makanan yang diawetkan dengan ringan. Ini seperti pertunjukan sulap.

Arisa dan Lulu sedang memilah barang di dalam.
Tidak perlu dikatakan, aku dan Liza bertugas mengangkut bawaan. Karena sayang mengenakan pakaian mahal untuk tugas kasar seperti ini, aku menggantinya dengan baju biasa.

Ketika kita selesai memuat barang, aku membuat gadis-gadis selain Arisa mengambil air untuk 3 tong kecil. Satu tong kecil bisa menampung 6 liter air.

“Kau tidak perlu mengecualikan Lulu. Aku sudah membicarakan tentang Item Boxku dengannya, tahu?”

Aku takut seseorang akan berkelahi dengan gadis-gadis beastkin jika mereka sendirian, jadi aku  meminta Lulu untuk pergi bersama mereka.

“Untuk saat ini, mari kita bagi makanan yang diawetkan menjadi dua untuk disimpan, aku akan membawa magic tool. Mungkin tidak ada yang akan mencuri kartu pembelajaran jadi kuletakkan di gerobak, dan mari kita tinggalkan makanan yang dipercayakan kepada Liza dan para gadis.”

“Kaay~”, Arisa dengan ringan berkata sambil menyimpan makanan yang diawetkan ke dalam Item Boxnya. Aku juga menyimpan jumlah yang sama.

Makanan yang diawetkan adalah daging, roti hitam panggang, kacang goreng, dan ubi jalar kering. Lainnya yang ada di kantong adalah tepung gandum, tanaman akar, garam batu, dan berbagai bahan makanan lainnya. Karena sayuran cenderung membuat sakit perut, tampaknya mereka tidak membelinya.

Aku baru sadar setelah melakukan ini tetapi...

“Aku ingin keranjang atau kotak untuk menyimpan ini.”
“Ya benar, aku juga ingin beberapa bahan bantalan. Jika kita biarkan ini saja, peralatan memasak akan berisik ketika gerobak bergetar.”
“Aku juga ingin tali.”
“Tali? Ah, untuk menjemur pakaian ya.”

“Kurasa tali yang kuat itu bagus.”

Liza yang baru saja kembali dari mengambil air.
Aku tidak bisa membayangkan untuk apa benda itu.

“Itu untuk menguras darah dari mangsa selama perjalanan.”

Benar, kita perlu tali untuk mengikat pencuri yang mungkin muncul.

“Kau seorang filantropis~ Pencuri itu tidak baik untuk apapun dan hanya menimbulkan bahaya, lebih baik merampas harta dari tempat persembunyian mereka dan memusnahkannya. Bahkan gadis pemburu terkenal itu berkata begitu, kau tahu?”

Kenalan macam apa dia?
Jadi ada orang yang terkenal akan hal itu, dunia yang berbahaya.

“Apakah kita tidak kekurangan yang lain?”

Pochi mengangkat tangannya sambil berjinjit. Apakah Arisa mengajarinya?

“Ya, Pochi-kun. Katakan.”
“Bangku! Aku mau satu no desu~”

Ketika aku bertanya rinciannya, dia tampaknya menggunakan bangku ketika dia membantu merawat kuda. Dia penuh semangat untuk merawat kuda-kuda selama perjalanan juga. Dia sangat bisa diandalkan.

Tama juga mengangkat tangannya dan berkata, “Sikat~?”. Dia memiringkan tubuhnya seperti kebingungan sambil mengangkat tangannya, imut. Tampaknya dia ingin alat untuk menyikat kuda dan membersihkan kuku mereka.
Peralatan untuk merawat kuda, aku benar-benar melupakannya.

Lulu juga dengan malu-malu mengangkat tangannya.

“...U,umm.” Wajahnya berubah menjadi merah hanya dengan mengatakan itu.
Aku ingin tahu apakah itu sesuatu yang memalukan? Aku melirik Arisa... Dia hanya mengedip. Apakah kau dari era Showa!

“A, Aku ingin papan cuci dan ember.”

Apakah itu sangat memalukan? Aku menyimpannya di Storage, jadi aku lupa tentang itu, tetapi tetap saja perlu.

“Jika itu mungkin, aku ingin cermin! Aku baik-baik saja dengan cermin tangan.”
“Arisa, itu terlalu berlebihan.”

Liza dengan tegas memberi peringatan pada Arisa. Tidak biasa bagi Liza untuk memberikan pendapat sebelum aku memutuskan. Aku ingin tahu apakah itu mahal di dunia ini? Itu mengingatkanku, aku tidak pernah melihat barang pecah belah. Tapi aku yakin ada cermin dari logam yang dipoles.

“Aku juga ingin menggunakannya, ayo beli satu kalau tidak terlalu mahal.”
“Yay.”

Arisa terlihat senang tanpa dibuat-buat. Lulu juga tersenyum. Liza tidak keberatan karena ini adalah keputusanku. Pochi dan Tama... sepertinya mereka tidak mengerti.

Sudah diputuskan bahwa besok ketika aku mengambil barang dari guild, mereka berlima akan membeli hal-hal yang baru saja kita bahas.

Setelah berganti pakaian, kita pergi keluar untuk makan bersama.
Hari itu, kita makan malam di warung tidak jauh dari gerbang penginapan. Karena kita sudah makan daging setiap hari, aku memesan sup, dan roti kacang kedelai.
Karena Pochi dan Tama terlihat sangat sedih saat kami makan, aku memesan daging tusuk untuk 4 porsi. Liza yang terlihat paling bahagia entah bagaimana... tetapi tidak apa selama mereka senang.


Karena aku bertemu Yosagu-san yang baru saja kembali dari pekerjaan dalam perjalanan ke penginapan, kami memutuskan untuk memajukan rencana pergi keluar kemarin.
Arisa berkata, “Meskipun kau punya aku, kamu pezina~”, tetapi aku membuat Liza membawanya seperti koper kembali ke penginapan.

“Apakah tidak apa-apa?”
“Tidak apa, dia hanya seperti adik kecil. Orangnya sendiri berpikir bahwa dia adalah seorang penjaga.”

Distrik timur penuh sesak seperti kemarin.
Yosagu-san, mengunyah sate tusuk yang dibeli dari kios dan menyapa para gadis yang berkumpul dibawah cahaya lampu, sementara kami terus berjalan.

Ketika aku bertanya apakah mereka kenalannya, dia berkata, “Mereka pelacur.” Mereka biasanya bekerja sebagai pelayan dan pelacur di penginapan pada saat yang sama, tetapi selama lelang budak mereka tampaknya mencari pelanggan di luar.

Mengkonfirmasi dari AR, banyak dari mereka memiliki skill [Sex Technique]. ...Namun, aku khawatir karena banyak dari mereka memiliki berbagai penyakit kelamin pada tab kondisi abnormal. Sebagian besar berada di [Inkubasi], tetapi hampir 60% dari mereka menderita karenanya.
Aku ingin tahu apakah itu tidak bisa disembuhkan dengan magic?

Kami memasuki distrik merah dan berjalan sebentar. Pelat logam cahaya magic digantung di toko-toko, menerangi dengan cahaya remang-remang.
Kebanyakan rumah bordil adalah bangunan lantai dua dengan beranda diatasnya. Pelacur yang mengenakan pakaian mahal dan terbuka berbaris di beranda mencoba memikat tamu.

Ketika aku melihat, mereka mengangkat rok dan menunjukkan kaki telanjang mereka lalu melemparkan ciuman. Ini adalah fitur yang dimiliki setiap toko, menarik.
Orang yang memiliki [Sex Technique] meningkat, dan secara proporsional orang yang menderita penyakit jarang [Inkubasi] menurun sekitar 30%. Seperti yang diharapkan tidak ada orang yang memiliki penyakit kelamin [Diseased].

“Tuan muda, ini tokonya. Ayo cepat masuk.”

Yosagu-san menarikku ke toko. Toko ini tampaknya lebih sopan, tidak ada gadis yang menarik pelanggan dari beranda.

Ketika aku masuk, terdapat beranda dilantai dua sepanjang koridor. Aku dengan ringan melambai pada gadis yang kulihat dari luar sana.

Lantai terbuat dari kayu biasa, tetapi dipoles dengan baik. Mungkin sekitar 30 tatami lebarnya? Ada kompor, pintu dan tangga ke lantai dua di dalam. Ada 4 kamar tertutupi kain di kiri dan kanan.

“Selamat datang di Seryuu Branch of Captivating Mansion.”

Seorang wanita ditengah usia 40-nya keluar dari pintu belakang sambil menyapa kami dengan suara tajam. Wanita itu mengenakan gaun merah muda dengan rumbai yang berlebihan, tetapi lemaknya terlalu menonjolkan dirinya, pakaiannya terlihat seperti akan hancur.

Dipandu oleh wanita itu, kami pergi ke salah satu ruangan yang terpisah.
Tampaknya ini adalah ruangan bagi tamu untuk menunggu para gadis, karena akan menjadi canggung jika bertemu kenalan di rumah bordil. Pemilik toko gendut itu pasti sudah tahu dengan baik.

Ada sofa dan tiga meja marmer murahan di dalam ruangan. Seorang gadis berusia sekitar 10 tahun berdiri sebagai pelayan diruang tamu.

“Permisi.” Gadis itu menempatkan cangkir sake kecil berwarna hijau didepanku dan Yosagu-san. Cairan transparan ada di dalamnya. Ini adalah minuman keras yang dihilangkan baunya.

Menurut AR, cangkir terbuat dari batu jade. Minuman keras di dalam cangkir adalah sake Shiga. Ini adalah minuman keras yang kuat dengan kandungan alkohol 50% terbuat dari gandum.

“Ku ~ lezat!”, Yosagu-san meneguk minuman keras itu dengan semangat.
Sepertinya dia lupa minum sake ini ketika dia datang sebelumnya.

Gadis itu, menuangkan sake ya?
Aku menghirupnya sekali sebagai penghormatan. Pasti rasanya enak. Ini seperti wiski tetapi transparan, bukan berwarna kuning, aku bertanya-tanya apakah prosesnya berbeda?

Sebelum Yosagu-san mendapatkan gelas ketiganya, penjaga toko kembali dengan 5 gadis.

Yang pertama adalah gadis paling cantik dengan rambut pirang dan mata biru. Wajah kecil, alis tipis, dan pupil besar yang tampak kuat. Bibir yang lengket. Dua buah dada besar terlihat seperti akan tumpah dari pakaiannya yang terbuka. Kemungkinan besar, dia adalah gadis paling populer di toko ini. Dia berumur 18 tahun.

Yang kedua dan ketiga kembar. Mereka gadis cantik dengan rambut dan mata hitam. Penampilan mereka yang paling menonjol adalah gaya barat mereka, atau lebih tepatnya, gaya Prancis. Salah satunya memiliki payudara yang lebih kecil dari yang lain, tetapi masih sekitar C Cup. Tampaknya banyak orang yang menghabiskan malam bersama mereka bedua. Tentu saja, biayanya untuk dua orang. Mereka berumur 16 tahun.

Yang keempat adalah seorang wanita dengan mata murung. Rambut pirang kusam dan pupil coklat kemerahan. Alisnya tebal, dia wanita lembut yang baik. Payudaranya adalah yang terbesar. Tampaknya ada banyak pelanggan tetap untuknya. Suaranya terdengar lembut, nyaman didengar. Dia berumur 21 tahun, yang tertua di toko ini.

Yang kelima adalah gadis dengan rambut merah dan pupil coklat kemerahan. Ekspresinya sangat berbeda dengan gadis lainnya tetapi dia memiliki ekspresi terbaik. Dia merasa hidup atau lebih tepatnya sangat erotis. Ukuran payudaranya rata-rata, tetapi masih termasuk D Cup. Bagiku itu cukup untuk dikategorikan sebagai payudara besar. 20 tahun. Dia satu-satunya orang di toko ini yang tidak memiliki skill Sex Technique.

Setiap gadis mengenakan one-piece yang menempel pada kulit mereka dan terlihat erotis. Daerah dada dan perut transparan, aku tidak bisa mengatakan apa-apa kecuali GJ.

“Gadis mana yang akan kau pilih?”, penjaga toko itu bertanya. Yosagu-san bertanya dengan matanya, “Tolong jangan ragu untuk memilih gadis favoritmu.”, kataku dan dia benar-benar memilih gadis yang paling cantik tanpa ragu.
Aku juga mengincarnya, tetapi aku akan mengalah.
Yosagu-san minum minuman keras yang tersisa dicangkirnya dalam satu tegukan, dan meninggalkan ruangan dengan gadis itu. Tampaknya lantai dua adalah tempat untuk tamu menikmati diri mereka.

Aku sedikit bingung, tetapi aku memilih gadis kelima pada akhirnya.
Ruang tamu hanya memiliki tempat tidur sederhana, tetapi bersih dan baunya enak jadi aku tidak punya keluhan.

Ketika kami masuk ruangan, gadis itu buru-buru melepaskan pakaiannya dan memamerkan tubuhnya. Aku menikmati pemandangan OPPAI yang terbebas dari pakaiannya, menikmati memegangnya dengan tanganku.
Ini persis seperti festival OPPAI. Siapa yang bilang bahwa OPPAI mengandung impian para pria?

Aku memeluk pinggangnya dan kami jatuh ke kasur. Ini tubuh wanita dewasa setelah sekian lama, jadi aku menggunakan waktu yang kunikmati dengannya.. dengan berbagai cara.

Meskipun reaksi gadis itu bagus, aku tidak sengaja memberi terlalu banyak pelayanan. Jika seperti ini, aku tidak yakin siapa yang menginginkan siapa.
Kami menikmati diri kami sendiri sampai tengah malam. Dia pingsan karena terlalu banyak kesenangan ditengah-tengah jadi aku berhenti.

>[Sex Technique Skill Acquired]
>[Lover's Talk Skill Acquired]
>[Seduction Skill Acquired]

Rupanya tubuh ini memiliki terlalu banyak stamina, pasanganku tidak bisa bertahan. Aku menggunakan payudaranya yang sangat nikmat sebagai bantal dan pergi ke alam mimpi.


PREVIOUS CHAPTER          NEXT CHAPTER


TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar