Selasa, 05 Juni 2018

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 4-12 Keberangkatan (2)

Chapter 4-12. Keberangkatan (2)


Satou disini. Aku bukan orang yang sering melakukan perjalanan, tetapi anehnya aku sudah tumbuh disebuah kota yang hanya aku kunjungi selama beberapa hari.
Aku ingin datang lagi untuk tempat-tempat wisata terkenal. 

◇ 

Toko bukunya dijaga oleh lelaki tua beruban yang sudah pulih, Semone-san tidak ada di toko. Aku tidak dapat menyembah gumpalan mulia itu... sangat disesalkan.

Penjaga toko memberiku peta ke kota labirin.
Bagimana aku mengatakannya, ini adalah peta yang berteriak, “Skala? Apa itu makanan yang enak?”.
Meskipun aku tidak mengharapkan terdapat simbol atau legenda peta, tetapi itu dipertanyakan jika benda ini memiliki konsep arah mata angin.
Mungkin itu ditunjukkan di wajahku, pria tua itu menjelaskan. Peta yang akurat adalah informasi rahasia sehingga hanya orang-orang dari pihak kerajaan yang bisa mendapatkannya. Aku rindu Google Map.

Karena itu lebih baik daripada tidak sama sekali, aku membeli 5 peta untuk mencapai kota labirin. Kemudian, aku belajar bahwa serikat pedagang menjual peta yang lebih baik.

Urusanku sudah selesai dengan ini, tetapi penjaga toko, yang menunjukkan semangat komersial dan kebaikannya, merekomendasikanku berbagai buku.
Buku-buku yang terlihat berguna untuk perjalanan seperti, “Perjalanan ke Royal Capital”,”Kamus herbal”,”Carriage Repair Reverse Dictionary”, dll, aku terpesona dengan judul mereka jadi aku membeli semua yang direkomendasikan.

Ada buku pengantar untuk woodworking, smithing, engraving, dan berbagai buku yang berhubungan dengan pembuatan, tetapi karena tidak ada permintaan dan ditambah bahwa mereka buku-buku lama, mereka tidak terjual dengan baik.
Ketika aku menunjukkan ketertarikan untuk itu, penjaga toko mulai menumpuk buku satu demi satu. Karena aku bisa membeli semuanya dengan 2 koin emas, aku memutuskan untuk membelinya.

Selain itu, dia juga merekomendasikan buku-buku bacaan yang bagus untuk istirahat selama perjalanan. Meskipun kebanyakan dari mereka adalah tentang cinta atau hero, tetapi aku menemukan pengecualian seperti, "Ancient Battlefield and Withered Labyrinth", "Mad Magician and Death Army", "Man who Created Labyrinths". Aku membeli tiga dari mereka dan 5 buku bergambar populer. 
Buku bergambar bagus untuk belajar huruf. 

Itu sedikit lebih dari anggaran, jadi aku menawarnya hingga 10 koin emas.


Aku membeli terlalu banyak memang. Tas terisi hampir 30 buku didalamnya cukup berat. Jika aku tidak memiliki status tinggi, pinggangku akan sakit.
Jumlahnya menjadi cukup setelah aku menerima barang yang kubeli dari magic shop. Meskipun sepertinya aku tidak bisa berjalan kembali membawanya, aku akan terlihat sangat mencurigakan jadi aku menunggu gerobak barang.

“Halo, Onii-san yang lincah.”

Aku menoleh kebelakang.
Dengan wajah seolah mengatakan bahwa lelucon itu berhasil, dia adalah rekan kerja Zena-san (Lilio).

“Halo, Lilio-san. Apakah kau meniru Zena-san?”
“Ehehe~ Apakah aku lulus? Hei hei, apakah kau kaget?”

Entah bagaimana aku mengerti bahwa aku tidak boleh membiarkan Lilio bertemu Arisa.

“Aku langsung menyadarinya karena suaramu berbeda.”
“Eh~ Sayang sekali~ tapi, tapi, bukankah itu karena cinta? Kekuatan cinta?”

Gadis benar-benar suka berbicara cinta ya.
Lilio semakin mendekatkan tubuh kecilnya. Aku memiliki cukup banyak loli, jadi kudorong bahunya ke belakang agar tubuh kita tidak saling menempel.

“Apakah kau sendirian hari ini?”
“Ya, para prajurit lainnya sedang tidur~ Tetapi Zena, dari kemarin siang sampai tengah malam ini, berjaga-jaga sepanjang waktu. Magician sangat kurang jumlahnya, bukan.”

Aku ingin mengatakan beberapa kata perpisahan pada Zena-san sebelum aku pergi untuk perjalanan tetapi...

Baiklah, mari kita ubah keberangkatan jadi besok pagi.

“Lilio-san, bisakah kau mengirimkan pesan untuk Zena-san?”
“Oke~ Tetapi jangan dengan kata yang membuat hatiku panas oke? Jika terlalu intens, itu mungkin bisa disalah artikan kau tahu~.”

Sambil menyilangkan lengannya, Lilio berbicara dengan wajah yang merengut.
Aku memitanya untuk memberitahu Zena bahwa aku akan berangkat lebih awal besok pagi. Lilio dengan senang hati setuju untuk menyampaikan pesan itu.

“Acha~ Cinta pertama Zena berakhir tanpa balasan ya~.” Tampaknya dia bermaksud untuk bermonolog, tetapi aku mendengarnya dengan keras dan jelas.

Aku tidak menjawab itu dan kembali ke gerbang penginapan dengan gerobak barang.


Di gerobak, aku menyimpan buku-buku dalam Item Box. Ketika Arisa tahu tentang aku pergi ke toko buku, “Bukankah aku bilang untuk mengajakku~”, dia marah, tetapi setelah aku memberitahunya bahwa aku membeli semua magic book pemula, senyumannya kembali.
Selain itu, kau mungkin belum belajar cara menulis surat di Shiga Kingdom kan?

“Jadi, apakah kita akan berangkat?”

Karena Arisa bertanya, aku memberitahu semua orang bahwa kita akan berangkat besok pagi.

“Aku akan pergi ke toko alkemis di distrik timur dan guild untuk menyelesaikan beberapa bisnis, jadi periksa apakah ada sesuatu yang kita lupa beli. Tidak apa-apa untuk bermain kartu belajar ketika sudah selesai.”

“Kartu~”, “Nano desu~”, Pochi, Tama dan Lulu bahagia. Sangat jarang melihat sosok Lulu yang terlihat bahagia seperti gadis normal, aku klik tombol REC didalam hatiku.

“Barel kosong tipuan ini terlalu ringan, akan terlihat tidak alami, jadi aku pikir bagus untuk menyimpan kentang yang tahan lama didalamnya.”
“Sebentar lagi juga musim dingin, mungkin terlalu dingin untuk tidur hanya dengan mantel. Kurasa lebih baik membeli selimut untuk Master setidaknya.”

Aku setuju dengan pendapat Arisa dan Liza dan mengizinkan mereka untuk membelinya. Tentu saja selimutnya untuk empat orang. Karena Arisa melihat beberapa terbuat dari katun di pasar, aku mengizinkannya membeli setelah mendengar harganya.


Aku pergi ke toko alkimia sendirian, dan membeli banyak obat penghilang sakit dan bahan deodoran serta resep. Ini adalah kekhawatiran yang berlebihan, tetapi ketika kau berbelanja tanpa memperhatikan sisa uang, karena tidak ada keraguan, jadi sedikit membosankan.

Di guild umum,, aku mendengarkan perkembangan permintaan yang aku minta dari Nadi-san. Meskipun hanya sehari, itu sudah hampir selesai. Sisanya tidak di rumah jadi dia akan kembali besok.
Nadi-san memberikanku sesuatu saat aku memberi upahnya. Apa yang dia berikan adalah keranjang besar penuh dengan barang-barang seperti tas kecil berisi uang, sayuran, sandal dan berbagai hal lainnya.
Penduduk miskin memberi sayuran atau produk industri rumah tangga seperti sandal, bukan uang, bahkan benda-benda seperti sendok kayu dan lainnya. Sepertinya Nadi-san memang mengatakan bahwa hadiah tidak diperlukan tetapi dia diberikan sebelum bisa menolak.
Aku mengatakan kepadanya bahwa aku akan meninggalkan kota Seryuu besok dan aku memberikan hadiah kepadanya sebagai bonus.

“Satou-san, tujuanmu selanjutnya pasti royal capital atau mungkin duke-sama capital kan?”
“Tidak, aku bermaksud pergi ke kota labirin.”
“Ada banyak demi-human di kota labirin, hidup akan lebih mudah disana.”

Kalau dipikir-pikir, aku belum bertemu demi-human yang paling terkenal, para elf. Aku pikir kota Seryuu memilikinya.

“Itu benar, aku ingin melihat para elf.”

Nadi-san menunjukka ekspresi halus mendengar balasanku.
Dia melihat ke belakang dan memanggil manajer. Orang tua yang selalu tidur.

“Manajer~ tolong kesini sebentar.”

Manajer datang ke sini sambil mengelus jenggotnya. Dia jauh lebih muda dari yang kupikirkan. Dia agak kecil dan kurus, tetapi dia pria tampan dengan rambut panjang hitam kehijauan yang cocok.
Manajer yang tiba disini tidka mengatakan apa-apa, Nadi-san mengangkat salah satu sisi rambutnya.
Mereka cukup akrab.

Lihat lihat, dia menunjukkan jarinya.
Di telinga manajer, ujungnya agak tajam. Apakah dia demi-human juga?

“Reaksi Satou-san terlalu biasa.”
“Aku minta maaf, apa yang salah dengan telinga manajer-san?”

Nadi-san marah setelah mendengar jawabanku.

“Mou~ Apa yang kau katakan, aku menunjukkanmu bukti karena kau mengatakan bahwa kau ingin melihat elf.”
“Eh? Dia itu elf? Aku pikir telinga elf lebih panjang?”

Apakah dia itu half-elf?
Manajer-san terlihat kesal dari jawabanku. Dia kembali ke posisinya dan melanjutkan tidur siangnya.
Sepetinya aku telah menyinggung dia dengan jawabanku entah bagaimana.

“Mou~ Manajer! Hanya karena kau dianggap suku telinga panjang (Booch), tolong jangan langsung marah!”
“Jenis suku apa yang memiliki telinga panjang? Dikatakan bahwa elf memiliki telinga panjang dari kampung halamanku?”

Aku membuat gerakan untuk menggambarkan telinga panjang dengan jariku.

“Apa yang Satou-san katakan adalah suku diantara suku telinga panjang (Booch). Mereka lebih tinggi dari rata-rata orang normal, dan rambut mereka pirang bukan hijau. Mereka memiliki bakat dalam magic dan hidup selama elf. Kaisar pertama Saga Empire adalah suku telinga dan merupakan raja dari hero, sehingga suku ini dianggap sakral. Mereka jarang keluar dari Saga Empire, karena mereka bahkan memiliki tempat perlindungan disana, jadi mereka jarang terlihat. Namun, mereka dibenci oleh para elf dan disebut [False Elf].”

Aku mengerti, jangan salah lagi lain kali.
Aku minta maaf kepada manajer atas ketidaksopanannya. Karena manajer menjawab dengan mengayunkan tangannya sambil tidur siang, aku menyimpulkan bahwa aku sudah dimaafkan.


Keesokan paginya, kami sudah selesai sarapan di kedai. Aku telah membayar untuk penginapan juga. Martha-chan berkata,”Tinggal disini lain kali juga~” sebagai tanda perpisahan yang riang, aku meinggalkan penginapan dengan mengendarai gerobak.

Aku berpikir bahwa Zena-san akan datang untuk melihatku pergi, tetapi dia memiliki shift malam, dia mungkin masih tertidur. Mari kita kirim surat untuknya nanti.

Ketika kita berangkat, secara tidak sengaja aku melihat titik putih bergerak disepanjang dinding bagian dalam. Aku menyapa Ksatria Soun di pintu gerbang masuk dan meninggalkan kota. Aku akan menyusahkan orang jika aku menunggu disini.

Ketika aku agak jauh dari gerbang, aku mendengar “Tunggu~.”, dari belakang. Karena aku akan menjadi penghalan bagi lalu lintas di sini aku pergi ke ruang terbuka di luar gerbang dan menghentikan gerobak.

Lalu lintas di gerbang terlihat kacau ketika aku melihatnya. Satu kuda keluar dari sana. Aku melambaikan tanganku dari atas gerobak.

"Satou-san!"

Zena-san datang ke sini dengan kuda sambil merapikan rambutnya yang kusut terkena angin. Dia mengenakan gaun yang tidak cocok untuk menunggang kuda. Dia memakai kosmetik yang berbeda dari biasanya.

“Aku senang aku berhasil!”
“Zena-san, aku juga senang bisa bertemu denganmu sebelum aku pergi.”

Baguslah kalau aku tidak menjadi orang yang tak tahu terimakasih.

“Kau akan pergi ke kota labirin, kan? Tolong kirimkan aku surat ketika kau sudah sampai. Aku pasti akan membalasnya!”
“Ya, aku pasti akan mengirimnya.”

Aku pikir dia akan mengatakan bahwa dia ingin pergi bersama, tetapi aku senang itu hanya tentang surat.
“Pinky swear~”, Arisa menunjukkan wajahnya yang menyeringai dari gerobak sambil mengucapkan kata-kata yang tidak perlu.

Zena-san terpancing dan dengan penuh semangat meminta “Aku ingin pinky swear!”, aku tidak bisa menolak dan kami berjanji.
Melakukannya di usia ini, sedikit memalukan.

Aku mengucapkan salam perpisahan dengan Zena-san yang menatap jari kelingkingnya gembira.

“Kalau begitu, mari kita bertemu lagi lain kali! Aku akan mengirimimu surat setelah aku tiba di kota labirin.”
“Ya! Aku menantikan hari dimana aku bisa bertemu denganmu lagi.”

Bagus kalau itu tidak menjadi perpisahan yang menyedihkan.
Reuniku dengan dia akan terjadi lebih cepat daripada yang aku pikirkan, tetapi aku masih tidak tahu saat ini.

Zena-san dengan sungguh-sungguh melambaikan tangannya sampai Ksatria Soun menarik tengkuknya kembali ke stasiun.




TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar