Senin, 04 Juni 2018

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 4-11 Keberangkatan (1)

Chapter 4-11. Keberangkatan (1)


Satou disini. Aku suka membuat program tanpa batas. Terakhir kali aku melakukan itu ketika aku membuat robot berkaki untuk penelitian pasca sarjanaku selama kuliah. Ketika aku menjadi dewasa dan bekerja, aku belum pernah melakukannya lagi.
Kali ini, sepertinya aku akan membuat magic tool.


Ya, ini pagi yang cerah.
Aku berjalan di kota sambil menikmati sinar matahari pagi, merasa segar kembali.

Yosagu-san tidak sepertiku, menguap terus dan mengantuk. Aku mengundangnya untuk sarapan tetapi karena dia tidak pulang, keluarganya mungkin marah jadi kami memutuskan untuk berpisah di luar toko.
“Jika aku sukses di kota labirin, mari kita datang lagi.”, aku meneriakkan hal itu.


Meskipun pagi-pagi sekali, orang-orang yang makan di kios dan yang menjual bahan makanan segar sudah ramai.
Atmosfer vulgar yang biasanya terdapat di distrik timur mungkin adalah kesalahan para pengunjung.

Aku mencium sesuatu yang enak dari kios.
Meskipun aku tidak terlalu lapar, ayo beli beberapa souvenir untuk para gadis. Meskipun aku tidak bisa membeli sushi kotak seperti ayah-ayah di era Showa.

Aku membeli keranjang besar yang terbuat dari kayu tipis di kios jalanan. Ini sebesar dua mangkuk nasi. Aku juga membeli dua wadah untuk sup dan memasukkannya ke dalam keranjang.

Aku membeli makanan hangat dan memasukkannya ke Storage melalui keranjang. Aku terus membeli berbagai hal sejauh itu terlihat normal.
Sup yang terbuat dari tulang dan sayuran binatang tanpa daging. Rebusan kental dengan sayuran dan daging kering. Berbagai daging panggang mulai dari daging kambing. Seryuu Grill. Roti pipih yang baru dipanggang. Kentang kukus. Ada beberapa buah yang tergores dari banyak buah yang kubeli.

Aku telah membeli sekitar 30 porsi. Ini terlalu banyak untuk souvenir tetapi aku akan menyimpannya untuk keadaan darurat. Dengan ini, bahkan jika kita berada di lingkungan yang tidak mungkin untuk menyalakan api, aku masih bisa menyediakan makanan yang hangat. Memang pada awalnya, aku berencana untuk menggunakan Storage sehingga kami tidak berakhir dalam situasi yang sulit.

Aku ingin membeli bahan alkimia, tetapi saat itu masih tutup.


Ketika aku kembali ke gerbang penginapan, Arisa yang melihatku dari jendela datang berlari turun. Setelah dia melihat wajahku, dia mulai menginjak-injak tanah.

"Uuu~~~~. Mou! Wajah ceria itu~~."

Dia menggigit ujung saputangan, dan berpose. Setiap gerakannya tua... jangan tanya usianya sebelum dia bereinkarnasi.

“Akulah yang seharusnya mengambil waktu pertamamu~~.”

Aku tidak ingat membuat janji seperti itu.
Aku tetapi diam tentang hal itu karena akan menjadi buruk jika aku melakukannya.

“Kau cerewet, dan ini bukan pertama kalinya bagiku.”
“Tidak, meskipun ini adalah kesempatan milenium untuk merebut DT seorang anak laki-laki...”
<TLN: DT, Doutei = perjaka>

Turut berduka cita.
Aku memanggil Lulu dan kami berkumpul di depan gerobak. Sarapannya kentang dan daging tusuk yang baru kubeli.

Aku berbicara dengan berbisik ke Arisa untuk memeriksa kondisi Lulu. Jika dia masih belum pulih, aku akan menunda keberangkatan kami selama dua hari.
Menurut Arisa, itu hanya serius di hari pertama, sekarang sudah tidak apa-apa.
Karena kelihatannya menyakitkan, mari kita beri dia obat penghilang rasa sakit yang aku buat dari latihan. Ada lima, itu sudah cukup.

Setelah selesai makan, aku berjalan sesuai dengan rencana kemarin.


Aku naik gerobak sampai ke tempat parkir serikat pedagang. Kuda lebih mudah dikendarai seperti mobil.
Disini juga ramai walau masih pagi. Setiap gerobak yang menempati setengah dari tempat parkir sedang membongkar muatan mereka. Setiap gerobak terlihat segar. Rasio untuk gerobak bagasi dan gerobak tertutup adalah lima puluh banding lima puluh. Gerobak penuh dengan banyak tas 10 kg. Orang yang membawa tas tampak seperti penjahat yang mengenakan kemeja dan celana panjang sederhana mirip dengan warga desa. Aku bisa melihat tambal sulam di lutut dan sikunya.
Ketika aku melihat gerobak lain karena penasaran, Sunifun-san yang telah selesai mengkonfirmasi berat dan menilai harga datang ke sini.

“Selamat pagi, Satou-san. Kau datang pagi sekali.”
“Aku minta maaf. Apakah aku menyusahkanmu datang terlalu awal?”

Aku tidak berpikir bahwa apa yang kulakukan seburuk itu, tetapi mari kita minta maaf untuk saat ini.

“Tidak sama sekali. Dewa bisnis pasti seperti orang-orang yang cepat.”

Meskipun Sunfiun-san mengatakan seperti itu, jika aku melihat sekitar, mungkin biasanya memasukkan barang di pagi hari dan mengeluarkannya di sore hari.

Aku dipandu ke gudang. Barang yang aku pesan kemarin diletakkan di salah satu bagian. Aku mengkonfirmasi produk dan jumlahnya dengan bantuan pegawai. Aku memeriksa isi setiap tong dari Dragon White Stone dan menutupnya kembali.
Sunifun-san mengawasiku melakukan itu seperti seorang kakek mengawasi cucunya.
Hei, kau tidak setua itu.
Aku meminta pegawai untuk membawanya ke gerobakku, sementara aku menyelesaikan pembayaran di kantor.

Ketika aku kembali ke gerobak, pemuatan barang selesai lalu aku secara visual mengecek barang kembali. Karena aku sudah menaruh tag pada Dragon White Stone, sepertinya itu tidak ditukar. Aku tidak dapat melihat apakah bagian dalam tong itu ditukar, tetapi mereka mungkin tidak akan punya cukup waktu untuk melakukan sejauh itu.
Aku berterimakasih kepada pegawai dan memberinya satu koin tembaga besar.

“Semoga bisnismu bagus!”, Sunifun-san mengatakan itu sebagai kata perpisahan saat aku meninggalkan guild.


“Selamat datang nano desu~.”

Aku disambut oleh Pochi ketika aku kembali ke penginapan gerbang. Dia memelukku saat aku turun dari tempat kusir, jadi aku mengelusnya. Aku memisahkan diri dari dia ketika aku mengelus kepalanya, dan aku melepaskan kuda-kuda dari gerobak.

“Aku akan membantu no desu.”, Dia segera berdiri di atas kursi yang baru saja dibeli dan mulai membantu. Sebaiknya ajari dia cara untuk melepas sabuk, mengatur kuk, dll. Ini juga bagus untuk meninjau diriku sendiri ketika aku mengajari orang lain.

“Kemana yang lain?”
“Lulu sedang mencuci disana. Lainnya berbelanja no desu~.”
“Jadi Pochi dan Lulu menunggu di penginapan ya?”
“Aku mengawasi barang no desu~”

Pochi mengatakannya dengan bangga. Dia pasti memenuhi syarat untuk itu. Entah bagaimana aku bisa membayangkan Tama tidur diatas barang-barang.

Aku meminta Pochi untuk merawat kuda-kuda di kandang. Sementara itu, aku menaruh barang yang aku beli dari serikat pedagang ke Storage.
Aku berpikir untuk meninggalkan kulit kambing dan wol di luar, tetapi baunya sangat menyengat jadi aku memasukkannya. Ayo berlatih untuk membuat deodoran di lain waktu.

Pochi membawa barang sampai penuh. Pochi mengatakan, “Mengawasi barang no desu.” dari gerobak. Karena dia melakukan yang terbaik, aku akan pergi melihat kondisi Lulu. Karena pakaian yang Lulu cuci adalah pakaian dalam, aku kembali tanpa memanggilnya.





Setelah itu, aku meminta Pochi untuk menunggu di penginapan, dan naik gerobak taksi ke alun-alun di depan kastil. Taman bunga ditengah masih diperbaiki tetapi trotoar sudah dihias dengan batu paving. Mereka pasti bekerja cepat. Mungkin mereka menggunakan magic karena ini adalah fantasi.

Dinding di magic shop masih diperbaiki, tetapi tampaknya sudah buka untuk berbisnis.

“...kemudian... katalis... sisik. Jika kau mendapatkan ini, aku ingin kau mengirimkannya ke magic corps station.”
“Aku akan bertanya pada para magician dan teman-teman ahli alkimia. Paling banyak, aku bisa mendapatkan 1-2 buah sisik.”

Ketika aku memasuki toko, seorang wanita tua yang terlihat seperti penyihir keluar sambil melakukan percakapan itu.
Orang tua itu melirikku tetapi pergi tanpa berkata apa-apa.

“Oh, pengunjung, ya? Aku minta maaf, tetapi aku tidak membuat love potion atau energy drink. Pergilah ke toko alkimia di distrik timur.”

Dia wanita tua yang ramping. Mengenakan pakaian yang cocok untuk magician. Jubah berwarna biru dengan lengan panjang, topi tinggi lebar yang susah untuk di dalam ruangan, mengenakan banyak cincin dengan desain yang mencurigakan di jarinya, dan liontin emerald berukuran 5 cm yang berbentuk tengkorak di lehernya.

“Tidak, aku ingin membeli magic book.”

Dia mengangkat alisnya, terkejut setelah mendengar kata-kataku. Dia meletakkan tongkat kecil yang ada ditangannya ke dinding dan mengambil litograf dibawah meja.
Batu Yamato lagi?

“Kami tidak menjual magic book kepada seorang pria tanpa bakat, oke? Baru-baru ini ada banyak para bangsawan bajingan yang membeli magic book hanya untuk gengsi, mengotori buku-buku itu. Aku akan menjual hanya kepada orang yang memiliki magic dalam jumlah tertentu yang di ukur dari alat ini.”

...dang, aku seharusnya membawa Arisa.
Aku tidak tahu seberapa jauh batu ini bisa mengukur, tetapi itu akan buruk jika MP-ku yang sangat besar diketahui.

“Aku minta maaf, aku takut itu akan rusak jika aku menyentuhnya sembarangan.”
“Fuhn, maaf ya? Jika kau memasukkan MP disitu, itu akan memancarkan cahaya biru. Ini murah dibandingkan dengan alat di royal capital, tetapi itulah mengapa ini kuat. Jadi tidak akan pecah walaupun veteran melakukan yang terbaik, MP akan berhenti mengalir ketika jumlahnya tercukupi. Jika seseorang memiliki kemampuan magician maka akan bersinar biru. Selain itu akan tetap merah seperti itu.”

Apakah aman? Jika ini seperti yang dikatakan wanita tua itu tidak ada masalah tetapi jika bagian lucunya adalah, “Sebenarnya itu bisa membaca nilai tepatnya.”, itu menakutkan.

“Jika kau tidak ingin mencobanya, maka pulanglah. Aku punya bisnis untuk mendapatkan Dragon Powder dari teman alkemisku setelah ini.”

Bubuk yang orang tua tadi katakan adalah Dragon Powder ya. Ketika aku berpikir bahwa itu adalah nama yang kukenal, aku ingat bahwa aku mendapatkannya beberapa dari labirin. 
Apakah dia bersedia untuk menjual magic book untuk ini?

“Penjaga toko-san, jika itu Dragon Powder maka aku memilikinya, jika kau mau aku bisa memberikannya kepadamu?”

Aku mengambil 5 botol Dragon Powder dari tas. Aku mendapat 6 dari labirin, tetapi aku putuskan untuk menyimpannya satu.
Ketika aku mengeluarkannya aku memperkirakan harga pasar... 20 koin emas ya?

“Apakah itu asli?”

Wanita tua itu mengambil satu botol dan mengeluarkan sedikit serbuknya, lalu dia mengujinya dengan beberapa reagen dan aparatus.

“Aku akan membelinya dengan 10 koin emas.”

Wanita tua yang serakah.
Ketika aku mengatakan bahwa harga pasarnya adalah 20 koin emas, dia berkata “Itu harga di toko”, aku menolaknya.
Karena aku tidak bermaksud untuk memaksa menjualnya dan persetujuan tidak bisa tercapai, aku meninggalkan toko, tetapi tangannya memegangku dengan kecepatan yang tidak sesuai dengan usianya. Matanya menyala dan berkilauan, dia agak menakutkan.

“T, tunggu! Orang tua petir itu mungkin akan membelinya dengan harga itu, aku akan membelinya dengan 20 koin emas. Tetapi aku akan membayar pada akhir bulan sebagai syarat. Karena pembayaran dari pejabat lama.”
“Maaf tetapi aku berniat meninggalkan kota besok, jadi aku tidak bisa menerima kondisi itu.”

Negosiasinya berlanjut sampai waktu makan siang, dan pada akhirnya diputuskan bahwa pembayarnnya dalam bentuk magic book. Karena magic book yang lebih tinggi dari level menengah tidak diperbolehkan dijual kepada orang yang bukan warga Seryuu, aku mengalami kesulitan memilih buku yang bernilai 100 koin emas.

Pertama, aku mengumpulkan magic book kelas bawah dari setiap elemen. Hanya 40 koin emas, jadi aku membeli tesis dan investigasi, dan berbagai macam catatan untuk bahan bacaan. Ini baru 60 koin emas sejauh ini.
Lalu aku membeli tongkat dan jimat. Tampaknya hanya mereka yang memiliki izin dari kota yang diizinkan untuk menjual magic scroll, jadi aku tidak bisa membelinya disini.

Selanjutnya, aku membeli katalis murah untuk membuat ramuan. Sepertinya mereka terbuat dari magic core monster kelas rendah.

“Oh, pekerjaan utamamu adalah seorang alkemis. Lalu bagaimana dengan buku-buku ini?”

Wanita tua itu mengeluarkan dua magic book dari bagian belakang toko yang berjudul, “Magic Catalyst and the Material”, “Seeds and Catalyst”. Aku sedikit khawatir dengan judulnya, tetapi karena pembuatnya bernama Jahad, aku membelinya. Dia pembuat mainan berputar itu kalau tidak salah.
Aku membeli 5 buku lain yang ditulis oleh orang ini.

“15 koin emas lagi. Apa lagi yang kau inginkan? Aku tidak punya magic tool yang bagus. Paling aku punya magic tool yang mengeluarkan cahaya, atau pemanas jika kau meletakkan diatasnya.”

Oioi, kau menyimpan hal-hal bagusnya terakhir.
Ketika aku menerimanya, yang pertama adalah bola kristal sebesar permen dan sesuatu yang hitam seperti panci berdiameter 20 cm. Tebalnya sekitar 3 cm dan terasa seperti terbuat dari porselen. Di satu sisi, garis tembaga digambar diatas lingkaran konsentris.

Bola kristal – Light Drop mulai memancarkan cahaya setelah aku memasukkan MP. Tampaknya itu bersinar selama 30 menit setiap kali dimasukkan MP. Pemanasnya – Light Hot Plate juga sama, dengan memasukkan MP pada jalur tembaga, mengeluarkan energi panas selama 10 menit. Namun, karena hanya mengeluarkan panas yang cukup untuk melukai seseorang namun tidak bisa untuk merebus air, tidak cocok untuk memasak. Itu seharusnya bisa digunakan untuk menghangatkan teh atau rebusan.

The Light Drop harganya 1 koin emas masing masing, sedangkan Light Hot Plate 3 koin emas. Karena Light Drop hanya tersedia dua, aku membeli keduanya.

Pada akhirnya, karena aku tidak dapat menemukan barang bagus untuk sisa 10 koin emas, itu ditukarkan dengan uang tunai. Aku pikir harus menggunakan semuanya tetapi itu tidak baik. Berbahaya, berbahaya.

“Fuhn, menyisihkan uang, sudah lama sejak seseorang membeli sebanyak ini.”
“Terimakasih banyak, aku bisa membeli banyak barang bagus.”

Berterima kasih kepada wanita tua, aku meminta untuk menyimpan barang-barang yang telah kubeli di toko untuk sementara waktu.
Setelah ini, aku benar-benar lupa untuk membeli peta dari toko buku sebelah.
Wanita tua itu setuju untuk menyimpan barang-barang di tokoknya, lalu aku menuju ke toko buku.




TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar