Kamis, 05 Oktober 2023

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 338: Sandiwara Menjadi Dewa

 Chapter 338: Sandiwara Menjadi Dewa



 
“Ada pria merepotkan seperti itu? Siapa dia?”

Fohl menunjukkan ekspresi jijik di wajahnya yang tampaknya tulus.
Merepotkan... bukan?
Keberadaan dunia lain dalam diri mereka sendiri juga merupakan hal cukup merepotkan. Mereka dipanggil secara apa adanya, jadi mereka tidak bisa mengeluh. Mereka juga berakhir dalam situasi seperti kami.
Sebelum datang ke dunia ini, aku memang melihat aksi pertarungan dunia lain itu luar biasa. Jadi, ini perasaan yang aneh.

Reinkarnasi, keberadaan yang  kau temui sebelum kau dilahirkan kembali- yaitu...

“Itu Dewa.”
“Ya Dewa... Begitu, jadi ada cerita seperti itu di dunia Naofumi-san. Ada NPC seperti itu dalam beberapa game, aku tidak bisa menemukan titik temu teori-teori tadi dengan hal ini.”
“Yah, kau mungkin sudah mengerti, tapi aku akan menjelaskannya. Lebih spesifiknya, mereka biasanya mengaku sebagai dewa. Itu yang sering terjadi.”

Jika seseorang meninggal dalam kecelakaan tragis... seperti Ren, Itsuki, atau Motoyasu, dia akan memanggil mereka.
Dia akan berkata kepada mereka yang menghadapi kemalangan, [Di sini, kau meninggal secara tragis, apa kau akan menerima tawaranku untuk menjalani hidup untuk kedua kalinya?]
Dia akan berbisik di telinga mereka dan menggoda mereka. Karena mereka sudah mati, tidak mungkin mereka bisa menolak.
Jika mereka menolak, dia akan berkata [Oh, aku mulai menyukai sifatmu! Bagaimana kalau aku memberikan kemampuan Cheat juga?] untuk memaksa agar mereka setuju.
Ada juga kemungkinan reinkarnasi paksa tanpa tawaran apa pun.
Aku telah membaca novel seperti itu berkali-kali.

Jika Dewa memilih... seseorang seperti Tact, lalu apa yang akan terjadi? Dia mungkin seorang pria dari suatu dunia di luar sana yang memainkan permainan yang mirip dengan dunia ini.
Atau mungkin gamenya adalah ciptaannya sendiri.
Mungkin Ren, Itsuki, dan Motoyasu hanya mengikuti jejaknya.

Maka, ini mengarah ke satu jawaban.
Yang harus Dewa lakukan hanyalah menjelma menjadi bagian permainan yang bisa dia pindahkan sesuai keinginannya untuk menempatkan mereka yang melawan gelombang pada posisi yang tidak menguntungkan.
Ratu dan Nenek pernah mengatakannya.

Orang jenius mengendalikan kemakmuran dan kehancuran masyarakat.

Seni bela diri Hengen Musou... Apa yang akan terjadi jika bela diri ini tersebar ke seluruh dunia?
Hal itu pasti akan menjadi ancaman bagi Penggerak Gelombang.
Jadi, dia mengirim reinkarnasi dan memotong garis keturunan atau penerus seni bela diri itu.
Kami tidak mungkin bisa mengkonfirmasi atau menyangkal ada tidaknya seseorang yang menjaga keberlangsungan peristiwa ini.
Fakta mengenai berbagai informasi tentang gelombang yang ada di seluruh dunia telah lenyap sepenuhnya adalah bukti yang kuat.

“Astaga... Kalau dipikir-pikir, aku pernah mendengar ada agama yang menyembah sesuatu seperti itu di masa lalu. Jadi begitu.”

Sampah tampaknya memahami sesuatu.
Ini adalah dunia yang telah mewariskan kisah para Hero dari generasi ke generasi.
Tapi, agama lain pastinya juga ada.

Mereka tidak mendapatkan perhatian karena Empat Hero dan Tujuh Bintang.
... Tapi, pasti ada yang memulai. Mungkin Hero yang menjadi pion utama untuk mencuci otak orang-orang. Dewa yang terkenal karena Hero... mungkin adalah musuh.
Sampah mengatakan bahwa teori itu menjadi sistem otonom, tapi kupikir bukan begitu. Aku berbicara mengenai pikiranku.

“Tampaknya teoriku bertentangan dengan teori Iwatani-dono. Tapi dilihat dari situasinya, Iwatani-dono sepertinya lebih akurat.”

Dengan pemikiranku tadi, Sampah segera menarik pemikirannya sendiri. Yah, aku tidak akan mengatakan itu tidak mungkin, tapi... ada terlalu banyak hal yang gagal dijelaskan oleh teori itu.
Maksudku, sistem apa yang akan membuat dunia mengharuskan diri mereka melakukan outsourcing untuk menghancurkannya?

Aku agak khawatir tentang Senjata Suci.
Tunggu? Senjata Suci yang melindungi dunia dan Dewa menghancurkannya. Apa itu tidak menjadikannya dewa yang jahat?
Tidak, tidak... mungkin itu terlalu jauh.
Pertama-tama, apa yang akan terjadi kepadanya setelah dunia runtuh?

“Glass, apa kau tahu sesuatu... tentang dunia yang telah runtuh?”
“... Kami telah menyaksikan jatuhnya dua dunia. Yang pertama, kehidupan setiap makhluk hidup seolah-olah tersedot keluar dari dunia itu dan berubah menjadi gurun. Yang kedua, seluruh dunia lenyap seolah-olah tidak pernah ada sebelumnya.”

Untuk memperpanjang dunianya sendiri, Glass harus menghancurkan orang lain. Jawabannya sangat berarti.
Kedua situasi itu tampaknya tidak ada harapan.
Akankah kami menghancurkan dunia Glass atau menggunakan Ouryuu... Gaelion untuk menghentikannya. Kami memiliki dua pilihan.

“Jadi, kau belum pernah melihat penyatuan dua dunia terjadi?”
“Itu benar. Tapi aku pernah mendengarnya dalam legenda.”

Sebelum situasi menjadi sangat buruk... Aku kira dia mengambil tindakan.
Ketika aku pertama kali datang ke dunia ini, informasi mengenai gelombang terlalu sedikit.
Meski begitu, kami tahu bahwa gelombang itu kuat.

Namun, kami tidak berpikir bahwa kami tidak akan mampu mengatasinya.
Tapi dengan perselisihan internal... dengan intervensi reinkarnasi, dunia Glass terbalik.

“Jika duniamu akan berakhir, berapa banyak waktu yang tersisa?”
“Saat ini, aku akan mengatakan kami memiliki waktu paling lama sebulan. Tapi, jika Hero Suci dan semua Hero Vassal dunia kami berkumpul, waktunya tidak akan terbatas pada satu bulan saja.”
“Berapa banyak Hero suci dan Hero Vassal yang masih bisa bertarung?”

Glass mengangkat tiga jari.
Tiga... Aku kira itu sulit.

“Apa itu termasuk pemegang senjata suci?”
“Tidak. Dia ditangkap oleh reinkarnasi dan menurut instingku dia ditahan di suatu tempat. Ketika gelombang terjadi ada kemungkinan untuk menyelamatkannya, tapi itu hanya sebuah angan-angan semata.”

Yap, ini serius. Aku bisa menyadari mengapa Glass bisa menyimpulkan begitu cepat. Tapi, apakah reinkarnasi itu sama sekali tidak punya niat bertarung demi dunia?
Apakah dia hanya bergantung pada keserakahannya sendiri dan mengabaikan semua ucapan Hero lainnya?
... Jadi, orang-orang seperti itu bisa dipilih untuk reinkarnasi.

Itu tergantung pada kemampuan dewa, tetapi terlepas dari waktu, tempat, atau dunia, selalu ada satu atau dua orang dengan pikiran yang buruk.
Aku tidak akan mengatakan bahwa aku adalah manusia yang bermoral dan terhormat, tetapi aku telah melihat terlalu banyak orang yang punya pemikiran buruk.
Jika kau mengumpulkan orang-orang seperti itu dan mereinkarnasi mereka semua, dunia pasti akan kacau balau.
Ada pula kemungkinan bahwa itu terjadi karena adanya upaya cuci otak.

Mungkin saja Dewa mengira gelombang tidak cukup untuk menghancurkan dunia.
Dan, ini hanyalah hal yang sepele.

... Tidak, aku pernah mengalaminya.
Aku tidak yakin kapan itu terjadi, tetapi ketika Ren dan yang lainnya tidak mati ketika mereka kalah, mereka membicarakan hal itu seperti semacam Event Battle.
Aku tidak berencana untuk melimpahkan semua itu kepada musuh, tetapi mereka semua mungkin punya pemikiran seperti itu.

“Tentu saja, dia bukanlah orang yang akan mengabaikan penjelasanmu kalau kau berbicara dengannya... tapi entah mengapa, reinkarnasi itu memusuhi semua orang dan dia tidak akan terima kalau bukan dia pemimpinnya.”

Ahh... menyebalkan sekali.
Pria seperti itu menggerakkan dunia sesuai keinginannya... Agar tidak menonjol, apa Glass meninggalkan dunia dengan senjata pengikutnya? Ini bukan sesuatu untuk ditertawakan.
Tapi... apa gelombang benar-benar pertempuran tanpa akhir?

“Dia menodai orang lain dengan darahnya dan menodai dirinya sendiri dengan darah orang lain. Dia bahkan menyalurkan kegilaannya kepada anaknya sendiri... Mungkin kalau kita menang di sini, dunia kita akan jatuh begitu saja oleh tangan pria itu...”

Glass sudah menyerah.
Aku bisa merasakan emosi seperti itu dari Glass.
Dari yang kulihat, Glass bukanlah manusia yang dibawa dari dunia lain seperti kami. Dia lahir di dunianya.
Perasaan macam apa itu, menyerah pada dunia tempat kau dilahirkan?
Aku tidak akan berkali-kali mengatakan bahwa duniaku indah, tapi ...

“Aku mohon kepadamu. Monster Penjagamu masih hidup dan sementara dunia kami telah terhubung, duniamu tidak berada di ambang kehancuran. Tolong berikan izin bagi orang-orang di duniaku untuk tinggal di dunia ini. Kalau kau mengizinkannya, aku dengan senang hati akan bekerja sama denganmu bahkan untuk menghancurkan duniaku sendiri.”

Dia berbicara sambil menundukkan kepalanya.
Aku mengerti bagaimana perasaannya, tetapi ucapannya benar-benar gila.
Tentu saja, itu adalah jawaban yang dia dapatkan setelah mengalami kesulitan seumur hidup. Di mataku, Glass bertingkah gila. Dia tidak bertindak karena keinginan untuk melindungi diri.
Tapi bagaimanapun, aku harus bertanya.

“Apa kau waras?”
“Tentu saja. Kami semua kehilangan. Kami sudah gila di sana. Namun, masih ada beberapa hal yang bisa kami bangun. Banyak hal yang ingin kami selamatkan.”

Sekarang, setelah dia menerima gagasan gilanya  dan ada sesuatu yang harus dia lakukan.
Aku perah melakukan hal serupa.
Tidak, kemarahanku hanyalah kebodohan bila dibandingkan dengan kegilaan Glass yang berasal dari kegagalan menyelamatkan orang lain.
Meski begitu, aku kurang lebih bisa memahaminya.

Walaupun hal itu untuk keselamatan dunia, seseorang yang sanggup meminta pengorbanan dua pertiga dunia dengan wajah datar tidak bisa dianggap waras.
Tapi di antara para Hero, semuanya bukan orang yang baik pada awalnya.
Di antara dunia kita dan dunianya.

“Kupikir terlalu terburu-buru bagi kami untuk memutuskannya di sini dan saat ini. Sampai gelombang berikutnya, kami harus berbenah. Apa kelompokmu akan membantu kami?  
“Aku berterima kasih atas tanggapmu. Aku bersumpah tidak akan membiarkan ini menjadi keputusan yang buruk.”

Atas kata-kata Sampah, Glass menyatakan demikian. Semua orang yang hadir mengangguk.
Dengan memimpin pasukan sekutu, langkah awal kami adalah menyebarkan informasi kekalahan Faubrey atas Melromarc.
Tentu saja, masalah monster penjaga dirahasiakan.
Bukan berarti kami bisa membiarkan informasi seperti itu tersebar.

Jadi, sepertinya kami diberi sedikit perpanjangan waktu hingga gelombang berikutnya berdasarkan waktu yang tercatat di jam pasir naga Melromarc karena kami memiliki banyak Hero Suci dan Hero Vassal yang siap bertarung.

Kami harus bersiap untuk menghadapi gelombang negara lain, tetapi ada banyak hal yang harus kita lakukan terlebih dahulu.
Kami menyadari bahwa beberapa hal yang bahkan lebih menyusahkan terjadi dalam kurun waktu kurang dari setengah hari setelah kami pindah kembali ke kastil.




TL: Fujiwara-Sama
Editor: Bajatsu

0 komentar:

Posting Komentar