Kamis, 05 Oktober 2023

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 337: Penyatuan Dunia

 Chapter 337: Penyatuan Dunia



 
“Jadi bagaimana? Apa tebakanku benar soal keretamu?”
“Kue.” Fitoria dengan tegas mengangguk.
“Terakhir kita bertemu, kau bisa menggunakannya, kan?”
“Kue, kue.”
“Jika kau menggunakan senjatamu cukup lama, kau bisa menggunakan senjata itu sementara. Begitu katanya.”

Aku jadi iri.
Aku ingin belajar melakukannya juga, tapi mungkin cara kerja Senjata Vassal dan Senjata Hero Suci berbeda...
Perisaiku memang pernah tidak bisa digunakan, namun rasanya menyenangkan jika aku bisa melakukan itu secara sengaja.

“Aku melihatmu menggunakan tipe Tank buatan Rat, apa kau mengcopynya? Apa itu termasuk jenis kereta?”
“Kue.”
“Ya. Bagiku itu bisa dimanfaatkan.”
“Ternyata begitu.”

Aku tidak tahu apa ada celah dalam output kekuatannya, tapi sungguh menakjubkan karena dia bisa meniru monster tipe Tank milik Rat.
Dengan begini, kami mungkin bisa menerapkan usulan Rat mengenai pembuatan bagian senjata dalam monster. Yah, bukan berarti sekarang.
Tapi... apa memang Tank termasuk kereta?
Kereta seharusnya lebih condong ke kendaraan atau untuk mengangkut barang.

“Singkatnya, terdapat empat senjata suci. Masing-masing dari mereka memiliki dua vassal, jadi totalnya ada delapan. Secara keseluruhan, ada 12 senjata suci yang ada di dunia ini. Glass, bagaimana di duniamu?”
“Ya. Di dunia kami juga ada dua belas senjata suci. Di antara kedua belas senjata itu, aku terpilih sebagai pemegang vassal Kipas.”
“Jadi begitu.”
“Dunia ini... belum mengalami kerusakan seperti duniaku. Monster Penjaga dunia kalian pada ke mana?”
“Monster Penjaga?”

Percakapan soal ini baru saja dimulai, Sampah sudah mulai mengajukan pertanyaan kepada Glass.
Mengenai tugas monster penjaga aku baru saja tahu dari Gealion baru-baru ini.
Tapi, aku yakin orang secerdas Sampah bisa memahami ini.

“Sebelum gelombang berhasil dihentikan... ada Monster Penjaga yang melindungi dunia itu dari penyatuan dua dunia. Agar berhasil melindungi dunia tersebut, mereka perlu mengumpulkan jiwa-jiwa dari penguni dunia mereka sendiri. Ini mungkin metode yang kejam...”
“Maksudmu Empat Roh?”
“Itu benar. Di dunia kami, tiga Monster Penjaga telah dikalahkan. Tampaknya deskripsi mengenai mereka dan penjelasan lainnya yang ditinggalkan oleh para Hero dulu telah dihancurkan oleh seseorang.”
“... Di duniaku, semua pilihan sudah hilang. Satu-satunya metode yang tersisa bagiku hanyalah... membunuh semua Hero di dunia ini.”

Glass meletakkan tangannya di dadanya dengan ekspresi lega.
Itu berarti dia menyerang kami bukan karena keinginannya sendiri.
Setidaknya, itulah yang aku pahami darinya.

Ini mungkin tampak egois dari sudut pandang kami, tetapi aku juga akan bertindak sama bila diposisinya.
Ya bagaimana ya, jika tidak bisa menggunakan kekuatan Empat Roh, maka kami harus melenyapkan dunia Glass.

“Mungkin baru sedikit saja, tapi duniaku mulai memiliki lingkungan yang serupa dengan duniamu. Saat ini, penduduk duniaku sedikit memiliki ciri-ciri yang sama dengan duniamu, kira-kira itu yang sedang terjadi.”
“Kurasa anggapanku sama. Apa pendapat penghuni duniamu?”
“Mereka ingin melanjutkan penyatuan dua dunia. Kalau memungkinkan, kami juga tidak ingin ada pengorbanan lagi dari pihak kami.”

Pengorbanan...
Jadi dunia Glass tidak sepenuhnya hilang, tetapi penyatuan dunia mereka telah merenggut sebagian besar dunianya.
Karena itu, Glass datang untuk meminta bantuan dari kami.

“Bila memungkinkan, kami berharap kalian bersedia mengorbankan separuh penghuni dunia kalian untuk dipersembahkan pada Monster Penjaga dunia kalian.”
“... Apa kau sadar dengan ucapanmu?”

Aku rasa Glass memang tidak punya harapan lain lagi kepada kami selain itu. Tapi bagaimana ini? Dia sampai meminta kami untuk mengorbankan separuh penghuni dunia kami...
Dia terlihat tidak enak saat meminta itu.
Cukup terbayangkan betapa sulitnya untuk dia memutuskan meminta hal itu pada kami.

Aku rasa memang begitu jadinya. Dalam novel Sci-Fi lama, aku pernah membaca yang seperti ini, dunia menjadi terlalu buruk untuk jadi tempat tinggal manusia sehingga sebagian kecil dari populasi berangkat ke planet lain untuk menemukan tempat baru yang disebut rumah. Kurasa begitu.
Aku merasa aneh saja sekarang, dunia fantasi ini memiliki keadaan yang serupa dengan tema Sci-Fi.
Tapi, bisa aku bilang dunia Glass benar-benar dalam masa krisis.

Tentu saja, begitu pula dengan kami.
Jika kami hanya diam dan melihat saja, dunia kami pasti akan hancur.
Agar bisa menyelamatkannya, entah itu mau sebagian besar atau kecil. Pilihan semacam itu terpaksa harus kami ambil... Dalam hal ini, penghuni dunia Glass cukup memahami dan mengerti keadaan itu, karena mereka sekarang sedang dalam masa mengerikan itu.

“Aku tahu makna ucapanku tadi. Hanya itu saja pilihan kami yang tersisa. Saat  ini baru sebagian kecil dari duniamu yang tersatukan, namun itu bukan hal yang buruk juga demi keberlangsungan hidup penghuni duniamu. Tentu saja, kalau ada pilihan yang lebih baik, maka ceritanya akan berbeda.”

Jika kami mengalami hal yang sama seperti dunianya, kami juga pasti bertindak pada hal yang sama.
Perlu digaris bawahi, sebagai yang dikorbankan pasti tidak akan mengatakan “Silakan, kami terima,” dan mengorbankan diri mereka.

Akan tetapi, aku rasa itu hal yang harus kami lakukan sekarang.

Aku tahu dan berhasil bertahan di dunia ini.
Di dunia ini, kata-kata indah bukanlah yang cocok untuk dunia ini.
Kehilangan seseorang untuk keberhasilan bagi orang lain.
Keuntungan bagi semua pihak namun tidak pada yang diberi.

Untuk memastikan sepertiga bertahan, kami membunuh dua pertiga lainnya. Sungguh ini... dunia yang menyebalkan.

Meski begitu, kami harus tetap memilih.
Sungguh harus, karena itu pilihan terakhir yang ada.

”... Bagaimana keadaan duniamu?” Glass mengalihkan pandangannya.
“Penggerak Gelombang mengingat semua kejadian pada dunia yang mereka datangi, karena itulah mereka bisa mengacaukan dunia manapun yang mereka datangi, contohnya adalah duniaku. Rasa curiga membuat orang-orang dunia kami tidak saling percaya dan saat genting tiba, rekan sesama Hero duniaku mulai saling membunuh... tak masalah jika kau merasa ingin tertawa setelah mendengar ini.”

Tampaknya reinkarnasi seperti Tact menyebabkan kematian Empat Hero dan semua Hero Vassal, sampai hanya menyisakan satu saja dari keduanya.
Ini cukup mengerikan karena bila kami salah langkah, meski hanya satu langkah saja, tamatlah riwayat kami.

“Aku merasa ingin menertawakan itu, tapi kita dalam kapal yang sama. Justru aku ingin kita bisa tersenyum bersama nanti?”

Tujuh Hero Bintang dibunuh.
Rencana Tact.
Deklarasi Perang Faubley.

Sungguh, tindakannya sempurna sekali dalam hal kekacauan.
Seorang idiot seperti itu mengira dia bisa menyelamatkan dunia? Meski hanya khayalan pun itu sudah berlebihan.

“Oke, mari kita lupakan itu dan cari tahu informasi apa yang tersisa.”

Info tentang dunia yang kami lawan.
Melihat sikap Glass, kami tidak jauh berbeda.

“Informasi yang tersisa di duniaku hanya sebatas apa itu gelombang, sedangkan informasi penting lainnya menghilang seiring berjalannya waktu.... Coba kau pikirkan saja... sudah berapa kali kami pergi menyusup ke dunia lain untuk menyelamatkan dunia kami?”
“Begitu ya... Glass, sudah kali ke berapa gelombang di duniamu terjadi?”

Ini adalah kemungkinan terburuk yang kupikirkan. Jika dunia mereka hampir berakhir, akankah pertempuran mereka berakhir?

Jika dalam seratus tahun, semua akan baik-baik saja.
Jika dalam satu dekade, kami masih siap untuk membuat keputusan pahit.
Tetapi bagaimana jika terjadi dalam bertahun-tahun, berbulan-bulan dan berminggu-minggu?

Apakah kami hanya akan bertempur tanpa akhir?
Tidak, semuanya akan berlanjut bagaimanapun juga ...

“Kami telah melawan begitu banyak gelombang. Pada awalnya, kami melawan duniamu, tetapi terkadang dunia yang berbeda akan muncul di langit kami. Mungkin itu karena kekuatan Monster Penjaga duniamu.”
“Ah, begitu... pertemuan pertama kita adalah... empat bulan lalu.”
“Saat itu, satu-satunya hal yang kutahu adalah sifat gelombangnya. Ada perbedaan antara dunia aku yang dulu dan sekarang.”

Ya, kami yakin sekarang bisa mengalahkan Glass sewaktu dulu.
Sama halnya dengan Glass, dia bisa mengalahkan kami sewaktu dulu. Dalam pertempuran bersama kami, dia menunjukkan sedikit kekuatannya.

“Um, Naofumi-san, mengapa kita tidak membiarkan dunia bersatu saja?”

Itsuki mengajukan pertanyaan.
Ah, itu benar. Aku menjelaskan apa itu gelombang, tetapi tidak pernah menjelaskan mengapa gelombang harus dihentikan.

“Sederhananya begini... bayangkan dunia ini sebagai sebuah gelembung sabun.”
“Aku ... mengerti ...”
“Gelembung ini mengapung di udara dan bertabrakan dengan gelembung lain, kemudian ada tiupan angin yang membuat empat gelembung bersatu. Pada akhirnya ada batasannya. Di saat ada satu gelembung lain yang menabrak, pasti semua gelembung itu akan pecah, bukan? Paham tidak?”
“... Sedikit...”
“Paham... Gelombang adalah fenomena di mana dunia berasimilasi. Para Hero mampu bertahan melewatinya, tetapi mereka tidak dapat mencegah fenomena itu sendiri. Ini sesuai dengan catatan istriku.” Sampah memahami inti ucapanku.
“Memang dari awal, setiap dunia memiliki satu senjata suci dan dua senjata vassal. Karena gelombang satu dunia tidak bisa dihentikan, maka dunia itu menyatu dengan satu dunia lain. Lalu setelah menyatu Hero yang ada di dunia itu menjadi dua senjata suci dan empat senjata vassal... dan itu terus terulang sampai--”
“Sampai akhirnya kita memiliki empat senjata suci dan delapan senjata vassal.”
“Singkatnya, zaman yang menyatakan tidak adanya Demi-Human merupakan kisah yang diwariskan orang masa itu sebelum terjadinya penyatuan dua dunia yang diakibatkan oleh gelombang? Senjata suci perisai milik Iwatani-dono dan busur milik Kawasumi-dono... merupakan cerita yang diwariskan di kalangan Demi-Human. Itu sebabnya dua pemegang senjata ini dipandang rendah oleh rakyatku.”
“Aku juga diperlakukan seperti itu? Tapi aku tidak merasakan hal yang dialami Naofumi-san.”
“Dalam sejarah panjang kami, mungkin pemegang busur suci melakukan hal yang bagus dan diterima oleh gereja. Tapi Perisai...”
“Aku yakin senjata suci perisai berasal dari dunia Demi-Human. Senjata itu memiliki hubungan erat dengan tanah mereka, itu sebabnya pengaruh yang diberikan cukup sedikit bagi rakyat Melromarc.”

Mereka ini cerdas. Bahkan sebelum aku mengatakan hal ini, mereka sudah mencapai kesimpulan sendiri.
Kau tidak bisa dibandingkan lagi dengan dirimu di awal, Sampah.

“Mengenai ini masih belum jelas, tapi jika dihubungkan dengan peristiwa menyatunya duniaku dengan dunia Demi-Human. Kali ini dunia kita akan menyatu dengan dunia Glass. Itu yang sedang akan terjadi sekarang?” 
“Ya, hipotesismu tidak salah.”
“Tapi... mengapa gelombang ini berlangsung dalam waktu yang lama ini? Istriku tidak menulis hal ini, tapi aku punya dugaan.”
“Coba kau jelaskan.”
“Hmm... Pertama, itu terjadi karena orang yang mengendalikan semua ini tahu apa yang terjadi di masa lalu. Dia adalah dalang dari semua ini.” Sampah menyilangkan tangannya dan melamun. “Kemungkinan lain adalah... tindakan pencegahan penyatuan dua dunia yang dilakukan Empat Monster Penjaga, mereka selalu melakukan ini selama gelombang terjadi. Layaknya menunggu buah matang untuk dipetik, dalang ini sedang memperhatikan mereka mengumpulkan energi ... tapi dugaanku ini menjadikan dalang ini hidup cukup lama.”
“Tidak, kau mungkin akan menemukan sesuatu. Coba kembangkan pikiranmu.”
“...Baiklah. Dalang ini pasti mendapat keuntungan dari menghancurkan satu dunia. Itu sebabnya dia menyebabkan gelombang terjadi dan menyebabkan perang antar dunia, sampai dua dunia itu hancur... Tentu saja, Empat Roh mencegah hal itu terjadi. Jadi mereka bereinkarnasi menjadi seseorang untuk mencegahnya. Tapi... alur pemikiran ini meninggalkan terlalu banyak hal yang tidak jelas.”
“Itu benar.”

Mengapa dalang ini tidak terlibat?
Lebih baik untuk mempertimbangkan bahwa mereka punya alasan untuk tidak melakukannya.
Walaupun deduksi ini benar, apa tujuan mereka terhadap kami...

“Dalang ini tidak bisa datang ke dunia ini atau mungkin... itu adalah fenomena magis atau spiritual. Seperti sistem otomatis untuk mengendalikan populasi dunia...”
“Itsuki, apa kau tahu sesuatu?  Sebelumnya kau yang bilang Tact adalah orang yang reinkarnasi?  
“Itu benar. Tapi di duniaku, itu dijelaskan sebagai kekuatan yang tidak bisa mereka dapatkan dalam hidup... aku tidak tahu lagi.”

Di duniaku, buku-buku yang pernah kubaca dengan tema ini cukup bervariasi.
Jadi pikiran aku mungkin jauh melenceng.
Tapi aku pernah melihat situasi yang mirip dengan ini.

“Dalam cerita duniaku, ada seseorang yang menengahi reinkarnasi seperti ini.”




TL: Fujiwara-Sama
Editor: Bajatsu

0 komentar:

Posting Komentar